Mengurus STNK di Samsat Gowa

Perpanjangan STNK
Perpanjangan STNK
Ilustrasi

Tahun ini saya memantapkan hati mengurus sendiri perpanjangan STNK setelah sekian tahun menyerahkannya kepada pihak ketiga.

Saya termasuk salah satu warga Indonesia yang paling malas berurusan dengan yang namanya birokrasi. Selain karena kadang tidak efektif, urusan tetek bengek yang mengharuskan kita berurusan dengan kantor pemerintahan kadang kala membuang banyak waktu yang berharga. Salah satunya adalah urusan perpanjangan pajak kendaraan bermotor atau perpanjangan masa berlaku Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Jadilah selama kurang lebih 15 tahun memiliki kendaraan bermotor, semua urusan pajak dan perpanjangannya saya serahkan kepada pihak ketiga, teman kantor yang memang punya koneksi di Dinas Perhubungan dan kantor SAMSAT. Tinggal menyerahkan foto kopi STNK dan memberi uang lebih sebagai pengganti waktu dan tenaga, pajak sudah terbayarkan atau STNK sudah diperpanjang.

Tapi tahun ini ketika STNK motor sudah habis masa berlakunya, saya merasa harus mencoba mengurusnya sendiri. Sebenarnya saya masih bisa menghubungi bapak yang dulu biasa membantu saya itu, tapi entah kenapa saya merasa saya harus mencobanya sendiri. Penasaran, seberapa sulit dan ribetnya mengurus surat-surat itu.

Saya tiba di SAMSAT Gowa yang berada di Jln. Tumanurung tidak jauh dari Lapangan Syech Yusuf, kota Sungguminasa, tiga puluh menit sebelum jam istirahat makan siang. Saya agak buta tentang alur pengurusan perpanjangan STNK dan tidak sempat riset dulu. Ada sedikit informasi dari Janu yang sudah sudah lebih dulu mengurus perpanjangan STNK-nya, tapi itupun tidak terlalu membantu. Dari informasi Janu saya hanya membawa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) asli bersama STNK asli, tidak ada dokumen lain.

Ruang tunggu kantor SAMSAT Gowa sedang penuh ketika saya masuk. Di salah satu pilar terpampang informasi alur pengurusan perpanjangan STNK, tapi tidak ada informasi di loket mana semua bermula. Di bagian dalam menghadap keluar berjejer meja, dari ujung kiri ke ujung kanan. Dengan inisiatif sendiri saya mengambil nomor antrian dan mendekat ke loket satu paling ujung kiri. Di bagian kiri tergantung sebuah papan dengan tulisan PENDAFTARAN dan tulisan-tulisan lain yang menyertainya. Sepertinya semua prosedur bermula dari sana, pikir saya.

Lama menunggu sampai ketika nomor antrian saya mendekat tiba-tiba muncul pengumuman kalau kantor akan istirahat selama satu jam. Saya melirik jam tangan, memang sudah jam 12, waktunya istirahat. Tapi sampai saat itu saya masih belum tahu apa yang harus saya siapkan dan prosedurnya seperti apa.

Ruangan mulai sepi, para wajib pajak mulai meninggalkan ruangan, pegawai pun begitu. Saya ikut beringsut berniat meninggalkan ruangan, tapi sebelumnya karena masih penasaran tentang dokumen apa yang harus saya siapkan, saya mendekati ibu penjaga loket satu.

“Bu, maaf. Kalau mau mengurus perpanjangan STNK prosedurnya bagaimana ya?” Tanya saya.

“Oh, Bapak bawa STNK asli dan foto kopinya, BPKB asli dan fotokopinya, terus fotokopi KTP yang punya motor. Eh sama motornya juga bawa ki, mau dicek fisik,” kata ibu itu dengan ramah dan senyum yang manis. “Tapi lagi istirahat orang pak, jam satu pi kita datang lagi,” sambungnya.

Jawabannya cukup mencerahkan, dengan mengucapkan terima kasih saya memohon diri. Semua dokumen sebenarnya sudah saya bawa, tinggal fotokopi pemilik motor. Terpaksa saya harus kembali ke rumah, mencetak dan memfotokopi KTP sang pemilik motor. Untungnya jarak dari kantor SAMSAT Gowa ke rumah hanya sekira 15 menit perjalanan. Tidak terlalu jauh.

*****

SAMSAT Gowa
Suasana SAMSAT Gowa

Pukul 13:30 WITA saya sudah kembali ke kantor SAMSAT Gowa dengan dokumen yang lengkap. Nomor antrian saya sudah berlalu, tapi ibu penjaga loket yang ramah itu mempersilakan saya menunggu sejenak sebelum memanggil kembali nomor antrian saya yang sudah terlewat. Saya tidak perlu mengambil nomor baru.

Ketika akhirnya saya tiba di depan loket, si ibu penjaga loket memeriksa semua kelengkapan dokumen saya. BPKB asli dikembalikan, STNK asli diambil, disatukan dengan fotokopi BPKB dan fotokopi KTP pemilik motor dan KTP saya sebagai pemohon.

“Ke samping ki, bawa motor ta ke sana untuk dicek fisik,” katanya sambil menyerahkan map berwarna oranye. Senyumnya tetap ramah dan menyejukkan. Agak berbeda dengan gambaran saya tentang ibu-ibu penjaga loket yang jutek dan malas tersenyum.

Saya beranjak ke bagian samping kantor SAMSAT Gowa, membawa motor ke sana untuk menjalani prosedur pengecekan nomor rangka dan nomor mesin. Setelah menyerahkan map berisi dokumen itu ke petugas di balik kaca, seorang pria muda dengan sigap menghampiri saya dan mulai menjalankan prosedur pengecekan nomor rangka dan nomor mesin. Semua selesai dengan cepat, tidak lebih dari lima menit, apalagi karena tidak ada kendaraan lain di sana. Hasil pengecekan itu saya bawa kembali ke loket, diserahkan ke petugas yang berada di balik kaca yang tadi menerima map dokumen saya.

“Ke kasir maki pak, tunggu mi namata dipanggil,” kata pak Ruslan, pegawai berbaju batik di balik kaca.

Kasir yang dimaksud berada di dalam kantor, sejajar dengan loket pertama tempat saya menyetor dokumen. Butuh waktu agak lama sampai nomor antrian saya dipanggil. Saya beranjak mendekat ke kasir, membayar sesuai biaya yang tertera dan kemudian menunggu lagi sampai STNK baru keluar.

Meja penerimaan STNK berada di ujung kanan dari deretan meja-meja pelayanan. Sekali lagi saya menunggu agak lama, tentu saja karena banyak orang yang juga punya kepentingan yang sama. Sampai kemudian nama saya dipanggil petugas. Pria tua berkacamata itu menyerahkan sepucuk STNK baru yang belum dimasukkan ke dalam plastik.

“Ke bagian workshop ki pak, tanyakan ki nomor baru ta,” katanya.

Bagian wokshop yang dimaksudnya adalah sebuah bangunan kecil terpisah dari kantor. Di bangunan itulah plat kendaraan yang baru dibuat. Saya menyerahkan STNK asli kepada petugas di sana yang kemudian langsung menduplikasinya di mesin scan. Selanjutnya nama dan nomor telepon saya dicatat.

Tadinya saya mengira prosesnya akan lama, dari penuturan Janu dan beberapa teman lain plat nomor kendaraan yang baru katanya butuh proses lama sebelum benar-benar jadi dan siap dipasang. Saya iseng menanyakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan plat nomor kendaraan yang baru.

Sebentar ji pak, tunggu maki saja,” kata si petugas.

Wow! Ternyata bisa ditunggu, saya pikir harus berbulan-bulan sebelum plat nomor barunya jadi. Saya akhirnya duduk tidak jauh dari loket, membakar sebatang rokok untuk membunuh waktu. Belum lagi sebatang rokok Marlboro Ice Blast habis yang berarti kurang dari 10 menit, tiba-tiba saya mendengar nama saya dipanggil. Wah, plat barunya sudah jadi? Tanya saya dalam hati. Dan benar saja, ketika mendekat ke loket plat baru saya yang masih berwarna hitam mengkilap sudah ada di tangan petugas. Plat itu kemudian berpindah ke tangan dari petugas ke tangan saya.

Selesai sudah!

Saya melirik jam tangan, pukul 15:00 WITA. Berarti saya hanya butuh sekira 1 jam 30 menit dari sejak pertama memasukkan dokumen sampai mendapatkan STNK baru dan plat motor yang baru. Ternyata tidak serumit yang saya bayangkan, pelayanan SAMSAT Gowa buat saya lumayan efektif dan membuat waktu pelayanan lebih cepat.

Sampai di sini saya jadi penasaran, bagaimana dengan pengurusan surat-surat atau dokumen yang lain ya? [dG]