Beragam aksi membubarkan sebuah acara sepertinya semakin banyak terjadi di Indonesia. Gejala apa ini sebenarnya? KAMIS (13/4) LALU, sebuah keja
Lanjutkan“Kalau mau swasembada beras, kita harus memuliakan petani,” kata pria itu. Namanya Kang Rahmat, pria asal Sunda yang mengabdikan beberapa tahun
LanjutkanSenin pagi sebenarnya saya mulai dengan seperti biasa. Bangun dengan beragam isi kepala tentang apa yang akan saya kerjakan hari itu. Lalu tiba
LanjutkanEmancipate yourself from mental slavery, none but our self can free our mind. Beberapa menit menjelang pergantian hari waktu Indonesia barat, n
LanjutkanJangan-jangan memang negeri kita ini sangat rapuh, merawat kebencian untuk para provokator, untuk bisa disulut kapan saja. Saya baru saja tiba
LanjutkanAwalnya kesal, marah dan bahkan dendam. Akhirnya, saya malah bersyukur. Tahun itu akan saya kenang sebagai tahun yang berwarna. Tahun yang menj
LanjutkanKenapa masih banyak orang Jawa yang salah kaprah tentang Indonesia timur? Beberapa pekan lalu saya sempat membaca tulisan seorang kawan di blog
LanjutkanKawan, sadarkah kamu kalau kita hidup di negeri para pelupa? Negeri di mana orang-orangnya begitu mudah melupakan apa yang terjadi, lalu dengan mu
LanjutkanSatu persatu lembaga negara mulai sadar soal keberadaan netizen Empat pilar kebangsaan. Kapan terakhir kali mendengar kalimat itu? Sebagian bes
Lanjutkan