Si Singa Zlatan Ibrahimovic


Seorang pesepakbola yang bukan cuma memikat di atas lapangan, tapi terkenal dengan ucapan yang arogan tapi menghibur.


Siapa pesepakbola terbaik dekade ini? Lionel Messi peraih 5 Ballon D’or? Atau Cristiano Ronaldo peraih 4 Ballon D’or? Bolehlah, terserah kalian. Tapi menurut saya, mereka membosankan. Oke, mereka memang jago di lapangan hijau. Skilinya luar biasa mantap dengan raihan prestasi yang oke punya. Bahkan ada yang menyebut mereka “alien”, mahluk luar angkasa yang kemampuannya melebihi kemampuan manusia biasa. Tapi sekali lagi, buat saya mereka membosankan.

Di luar lapangan mereka tidak terlalu banyak mencuri perhatian. Jarang membuat kontroversi atau jarang bermasalah. Omongan yang keluar dari mulut mereka pun datar saja, tidak layak kutip kalau kata wartawan.

Lalu, siapa pemain sepakbola yang menurut saya sangat menghibur? Perkenalkan, Zlatan Ibrahimovic! Penyerang asal Swedia yang sampai hari ini sudah bermain di 9 klub berbeda, dan 7 di antaranya adalah klub papan atas Eropa. Di lapangan hijau penampilannya cukup menghibur. Dengan tubuh menjulang dan kekar, dia jadi striker yang berbahaya di depan gawang. Apalagi, dia punya kemampuan bela diri Taekwondo yang membuatnya mampu menciptakan gol akrobatik. Salah satunya dia tunjukkan ketika menjebol gawang Inggris dalam kualifikasi Piala Dunia 2014. Kalau kalian membuka YouTube, ada banyak cuplikan gol akrobatik dari seorang Zlatan.

 Tapi hal menarik dari Zlatan bukan hanya di lapangan hijau, tapi di luar lapangan hijau. Zlatan terkenal sebagai seorang personal yang arogan, penuh kepercayaan diri. Itu bahkan sangat menonjol dan kerap keluar di saat yang tepat.

Ketika bermain di Manchester United, Zlatan pernah diwawancarai sebuah stasiun televisi. Ketika ditanya siapa penyerang terbaik di Premiere League saat ini, Zlatan berkata, “Lukaku cukup kukat, Aguero juga saya kira bagus.” Sang pembawa acara kemudian bertanya,”Kamu tidak menyebut namamu?”

Dengan santai Zlatan menjawab, “Singa tidak pernah membandingkan diri mereka dengan manusia,”

Sungguh sebuah jawaban penuh dengan kepercayaan diri yang tinggi.

Lion never compare themselves with a human

Zlatan Ibrahimovic

Ketika pertama tiba di Los Angeles dan bermain untuk LA Galaxy, Zlatan membuat sebuah iklan satu halaman penuh di koran lokal. Iklan itu bukan berisi perkenalan diri atau ucapan terima kasih sudah menyambutnya di kota Los Angeles. Iklan itu justru berisi ucapan “You Are Welcome” dilengkapi dengan tanda tangannya. Dia sepertinya sudah sangat yakin orang Los Angeles akan berterima kasih untuk kedatangannya.

“Sebelum ke sini (Los Angeles), beberapa pemain sepakbola sudah bilang ke saya kalau saya akan menikmati hidup yang normal. Saya bisa ke mana saja dengan santai tanpa diganggu fans. Tapi nyatanya tidak, saya tetap dikenali di manapun. Itu karena saya Zlatan,” katanya.


Tatto di tubuhnya adalah nama-nama orang yang kelaparan

Mundur beberapa tahun sebelumnya, ketika masih bermain di Paris Saint Germain. Ketika ada rumor dia akan meninggalkan PSG, seorang wartawan mencegatnya di lorong stadion, menanyakan kabar itu. Sambil tersenyum, Zlatan menjawab, “Saya pikir mereka tidak bisa mengganti menara Eifel dengan patung saya. Bahkan orang di belakang klub ini. Tapi kalau mereka bisa melakukannya, saya akan tinggal. Saya janji,”

Oh Tuhan!

Mundur lagi ke masa dia masih bermain di Inter Milan. Zlatan sedang melayani permintaan wawancara ketika seorang rekan setimnya memanggil karena latihan akan dimulai. Apa kata Zlatan? Dia bilang, “Tunggu. Latihan akan dimulai kalau Zlatan bilang mulai,”

Duh!

Berkelahi Sudah Biasa

Selain beragam komentar penuh kepercayaan diri menjurus arogan itu, Zlatan juga terkenal dengan temperamennya yang tinggi. Temperamen yang membuatnya sering terlibat perkelahian di lapangan maupun di tempat latihan.

Saat bermain di Ajax, dia sudah berkelahi dengan rekan setimnya Mido. Perkelahian yang melibatkan gunting! Lalu dia juga bermasalah dengan Rafael van der Vaart yang menuduhnya sengaja ingin mematahkan kakinya. Zlatan hanya menjawab kalau Rafael membuatnya marah dia akan benar-benar mematahkan kakinya.

Saat bermain di AC Milan, dia bermasalah dengan rekan setimnya Oguchi Unyewu. Mereka berkelahi saat latihan dan berujung cedera pada keduanya.


Zlatan Ibrahimovic

Di Barcelona, giliran sang pelatih Pep Guardiola yang jadi lawannya. Zlatan sangat marah pada sang pelatih yang menurutnya sangat lembek dan pengecut. Pep sangat menjaga Lionel Messi dan strateginya membuat Zlatan harus mengalah. Zlatan adalah Zlatan, dia tidak pernah mau mengalah. Sayangnya, menurut Zlatan Pep tidak pernah mau bicara langsung dan bahkan selalu menghindar dari konfrontasi dengannya.

“Dia punya mobil Ferrari, tapi mengendarainya seperti sebuah Fiat,” katanya.

Pertikaian itu yang membuatnya tidak nyaman dan akhirnya memilih meninggalkan Barcelona.

Bertikai atau bahkan berkelahi dengan pemain lawan bukan hal baru lagi. Hampir di semua klub yang pernah dibelanya, Zlatan selalu meninggalkan jejak perkelahian dengan pemain lawan. Saat bermain di Italia dengan Juventus, Inter Milan, dan AC Milan, saat bermain di Perancis bersama PSG, dan bahkan saat bermain di Amerika Serikat bersama LA Galaxy. Dia bahkan pernah bermasalah dengan otoritas wasit di Perancis ketika dia berkomentar, “Saya tidak pernah melihat ada wasit yang bagus di negara yang payah ini,”

Gabungan antara kepercayaan diri yang tinggi, arogansi yang kuat, dan temperamen yang susah ditebak menjadikan Zlatan sangat dekat dengan yang namanya kontroversi. Tapi justru itu semua yang membuat Zlatan berbeda dengan Ronaldo atau Messi. Zlatan jadi lebih menghibur, penuh warna dan tidak seperti dua pemain itu yang pembicaraan tentangnya hanya selalu berputar di sekitar aksi, gol, penghargaan, atau terkadang aksi sosial.

Sekarang muncul kabar kalau Zlatan akan kembali ke Italia, bermain untuk AC Milan. Saya tidak berharap banyak dia akan membawa pengaruh untuk AC Milan. Tapi, setidaknya dia punya panggung baru untuk memperlihatkan dirinya yang sepertinya memang terlahir untuk jadi penghibur. Untuk menunjukkan bagaimana seorang singa seperti dia di antara para manusia.

Lion never compare themselves with a human! [dG]