Sexynya Pep Guardiola
Tim Jerman dikenal sebagai tim yang patuh pada text book. Mereka bermain rapi dengan dilengkapi fisik dan daya tahan serta semangat juang yang tinggi. Rapi tapi nyaris tanpa fantasi. Guardiola datang dan mengubah banyak hal.
Dunia mengenal Josep Guardiola I Sala sebagai seorang gelandang yang baik. Tahun 1990an, bersama Koeman, Pep membawa Barcelona berjaya di Eropa meski harus mengalah pada wakil Amerika Selatan di Piala Toyota. Dunia juga mengenal Pep sebagai sosok lelaki yang tampan, ketampanannya bahkan pernah diganjar gelar “One of the most sexiest man alive” di awal periode 90an.
Pep yang menerima langsung ajaran sepakbola menyerang dari legenda Belanda, Johann Cruijff ternyata punya daya serap yang baik. Setelah berhenti sebagai pemain, Pep mencoba peruntungan sebagai pelatih dan memulai karirnya di Barcelona B. Tahun 2008 Pep naik pangkat, dari Barcelona B ke tim senior Barcelona. Ketika itu bayang-bayang Rijkaard sudah lebih dulu menggelayut di atas Camp Nou. Rijkaard lumayan berhasil meletakkan dasar-dasar sepakbola menyerang yang mungkin dia serap juga dari Cruijff.
Dalam satu tahun pertama, bayang-bayang Rijkaard sudah dilupakan orang. Musim 2008-2009 Pep sudah memborong 3 gelar sekaligus dan menjadikan Barcelona sebagai tim Spanyol pertama yang merebut treble winner. Pep bukan orang yang suka berhenti di tengah jalan rupanya. Tahun berikutnya dia kembali melaju meski bukan treble lagi. Total selama 4 tahun Pep memasukkan 14 piala ke dalam lemari Barcelona. Jumlah yang luar biasa.
Tapi semua kesenangan harus berakhir. Di ujung musim 2011-2012 Pep memilih berhenti dari Barcelona. Dia sudah memberi apa yang bisa dia beri dan memilih mencari tantangan lain sebelum rasa bosan dan jenuh lebih duluan hinggap. Butuh setahun sebelum Pep memutuskan akan berlabuh ke mana. Rumor mengaitkannya dengan Manchester City ataupun Chelsea, tapi Pep memilih jalan yang berbeda.
Ke Munichlah dia menuju. Berlabuh di klub setan merah yang sudah lebih dulu mapan di Eropa, bukan klub yang baru kaya. Pep bahkan sudah menandatangani kontrak sebelum Bayern Muenchen memastikan diri jadi raja Eropa. Muenchen yang tampil di final Champion adalah Muenchen yang menakutkan. Di semifinal, bahkan Barcelona yang pernah dibesarkan Pep mereka bantai dengan aggregat 7-0.
Muenchen memang tipikal klub Jerman yang lugas, tegas, rapi dan bertenaga. Mereka hanya menambahkan sedikit fantasi pada sosok Ribery yang kadang susah ditebak. Selama bertahun-tahun musuh utama mereka adalah diri sendiri, musuh yang menegaskan julukan mereka sebagai FC Hollywood merujuk pada drama yang terjadi di dalam tubuh tim.
Pep Datang Membawa Fantasi Tambahan.
Dan kemudian Pep benar-benar datang ke Allianz Arena. Langkah pertamanya adalah mengubah ruang ganti Barcelona. Membuat ruang khusus agar dia bisa menggelar rapat dengan staff pelatihnya sambil membiarkan para pemain mempersiapkan diri menjelang permainan atau saat turun minum. Pep benar-benar serius, dia sadar beban berat ditumpukan di pundaknya mengingat jejak rekamnya sejauh ini. Dia bahkan sudah bisa berbahasa Jerman dengan lancar, entah sejak kapan.
Mario Goetzhe sudah didatangkan dari Dortmund dan Pep juga merayu mantan anak asuhnya dari Barcelona Thiago Alcantara untuk ikut pindah. Selebihnya hanya pemain lama peninggalan Jupp Heynckes yang masih dipercaya oleh Pep. Mungkin dia belum tahu harus mengubah apa, Muenchen bukan Barcelona yang sudah dikenalnya luar dan dalam.
Pep memang datang dengan membawa sedikit pemain, tapi dia membawa banyak fantasi. Muenchen yang kokoh, rapi dan nyaris kaku diubahnya menyerupai Barcelona yang liar, liat dan licin. Dalam pertandingan persahabatan di Telecom Cup, Muenchen terlihat sangat sexy. Thiago yang baru datang sudah langsung bisa menari dalam irama yang sama bersama kawan-kawannya yang lain. Telecom Cup jadi raihan pertama Pep sebelum musim resmi berjalan.
Beberapa hari kemudian gantian Barcelona yang dikandaskan 2-0. Mantan tim asuhan Pep yang baru ditinggalkan pelatihnya itu nampak terdesak oleh determinasi Muenchen selama nyaris 90 menit. Memang Barcelona tidak main dengan kekuatan penuh melawan Muenchen yang bermain dengan kekuatan penuh. Hasil ini memang tidak bisa dijadikan patokan, tapi setidaknya publik bisa melihat bagaimana gairah dan fantasi baru yang dibawa Pep.
Tapi fantasi dan gairah itu harus terhenti di kaki pemain Dortmund. Dalam perebutan piala super Jerman, Dortmund menang dengan skor 4-2. Bagus buat Dortmund dan bagus juga buat Pep. Meski kalah dan gagal mengoleksi trofi resmi pertamanya tapi setidaknya Pep tahu apa yang kurang dari timnya. Setidaknya Pep tahu kalau timnya bukan tim yang tak terkalahkan meski penuh gairah dan fantasi.
10 Agustus Bundesliga akan kembali digelar. Menyusul kemudian liga Champion Eropa. Ujian sesungguhnya untuk Pep terbentang di depan mata. Benarkah dia pria sexy yang mampu membuat timnya ikut bermain sexy? Ataukah dia hanya pria sexy yang beruntung punya pemain bertalenta di Barcelona?
Kita tunggu pembuktian sexy-nya Pep mulai Agustus ini. Selamat berpuasa, selamat menantikan aksi para kesatria lapangan hijau sebentar lagi [dG]
…