Mendapatkan Liebster Award

Sebuah kebiasaan lama yang mungkin sudah jarang ditemukan oleh bloger zaman now. Saling men-support sesama bloger.

Para bloger yang sudah lumayan sepuh di dunia blogging pasti paham dengan metode postingan berantai antar bloger yang dulu sering wara-wiri. Modelnya mirip postingan berantai sebenarnya. Seorang bloger akan memulai, kemudian dia meneruskan tongkat estafet itu ke beberapa bloger lainnya yang kemudian meneruskannya ke bloger lain. Begitu terus sampai pesan dalam bentuk postingan itu benar-benar menyebar.

Saya lupa kapan terakhir saya melihat bentuk postingan berantai seperti ini. Rasanya sudah cukup lama. Sampai kemudian beberapa hari lalu saya mendapatkan pesan dari Zam, seorang bloger angkatan lama yang sekarang bermukim di Jerman. Saya mendapatkan Liebster Award dari beliau.

Secara singkat, Liebster Award ini adalah semacam usaha untuk membangun keterikatan kepada teman-teman bloger, sekaligus juga untuk memperkenalkan bloger yang menurut kita punya konten yang bagus, tapi masih jarang diketahui orang. Dari aktivitas ini akan muncul kebiasaan blog walking atau saling mengunjungi blog. Para pembaca blog pun akan punya tambahan referensi blog apa saja yang bisa dia kunjungi.

Dalam bahasa di kampung saya, Jerman, kata liebster berarti: yang tersayang. Jejak Liebster Award bisa dilihat ke belakang sampai tahun 2011.

Syarat menerima Liebster Award ini sederhana saja, harus memenuhi beberapa poin seperti di bawah ini:

1. Berterima kasih kepada si pemberi penghargaan.
2. Berbagi 11 fakta tentang diri sendiri dan 3 tulisan terfavorit.
3. Menjawab 11 pertanyaan dari si pemberi penghargaan.
4. Menominasikan dan memberikan penghargaan kepada 11 blogger.
5. Memberikan 11 pertanyaan kepada blogger yang menerima penghargaan.
6. Memberitahu 11 blogger yang menerima penghargaan tersebut.

Baiklah, saya akan dengan senang hati menerima award ini dan tentu saja saya akan memulainya dengan berterima kasih pada Zamroni, atau Zam, atau Matriphe.

Danke schoen Zam!

Yup, saya menggunakan bahasa Jerman untuk menggambarkan domisili Zam sekarang. Saya lupa sejak tahun berapa dia berpindah ke Berlin, ibukota Jerman. Sebuah pencapaian luar biasa, bukan?

Saya kenal Zam sudah sejak lama. Dia termasuk bloger angkatan lama juga dan berada di lingkaran teman-teman Cah Andong, Kojak, dan Langsat. Satu hal yang paling saya ingat dari dia adalah sebuah pengaya (plugins) di WordPress yang bernama Matriphe Code yang pernah saya pakai. Pengaya ini semacam CAPTCHA, untuk melindungi blog kita dari komentar spam. Saya lebih dulu memakai pengaya ini sebelum kenal sama pembuatnya.

Meski sudah kenal lama, kami baru benar-benar bertemu sekali di tahun 2010. Waktu itu Saling-Silang, kantor lama Zam menjadi sponsor ulang tahun Anging Mammiri dan Zam datang sebagai perwakilan sponsor. Kegiatannya digelar di Puntondo, Takalar. Seingat saya hanya sekali itu kami bertemu yang benar-benar bertemu dan berinteraksi. Di gelaran Pesta Blogger 2010 dan peringatan Sumpah Pemuda di tahun yang sama, kami sepertinya ada di tempat yang sama, tapi tidak bertemu apalagi berinteraksi. Maklum, belum saling kenal waktu itu. Rencananya awal tahun depan saya akan bertemu lagi dengan dia di Berlin. Rencananya, toh rencana tidak perlu biaya. Realisasinya yang butuh biaya.


Saat bertemu Zam 2010

Zam ini setahu saya sempat lama vakum dari dunia blogging, sama seperti kebanyakan bloger angkatan lawas. Baru belakangan ini dia aktif kembali di blognya, dan sebenarnya saya agak malas berkunjung ke blognya. Ceritanya bikin iri tentang kehidupan di Jerman, atau jalan-jalan ke beberapa negara di Eropa. Apalagi saat dia cerita kunjungan ke museum komik di Belgia. Huh! Iri betul saya! Hahaha.

Tapi, deretan cerita itu adalah alasan menarik untuk berkunjung ke blognya. Setidaknya bisa mengintip sedikit kehidupan Eropa dari kacamata perantau Indonesia seperti Zam. Saya sarankan kamu yang suka cerita receh tapi menyenangkan untuk berkunjung ke matriphe.com

Sebelas Fakta dan Tiga Tulisan Favorit.

Okay, sekarang saatnya membahas sebelas fakta tentang saya. Beberapa fakta ini adalah fakta yang mungkin masih jarang diketahui orang, bahkan teman saya sendiri. Fakta-fakta ini saya jamin akan mengejutkan Anda, utamanya fakta nomor lima!

  1. Saya anak sulung dari empat bersaudara, tiga adik saya semuanya perempuan. Jadi tidak heran kalau saya bisa jadi sangat feminin karena sejak kecil sudah terbiasa bermain bersama perempuan.
  2. Saya seorang ‘pengkhayal’. Sejak kecil saya sudah senang berkhayal, kadang menciptakan satu sosok yang lengkap dengan latar belakangnya, lalu membangun sebuah cerita lengkap. Sayangnya khayalan saya itu tidak pernah saya tuangkan dalam cerita seperti novel atau cerpen.
  3. Sejak kecil saya sudah senang membaca. Di keluarga besar saya terkenal rajin membaca. Ketika berkunjung ke rumah orang, hal pertama yang saya lakukan adalah mencari bacaan. Apa saja.
  4. Saya senang menggambar sejak kecil. Gambar apa saja, tapi paling sering adalah karakter manusia. Waktu SD saya sempat ‘menghebohkan kelas’ ketika pelajaran menggambar. Saat teman lain menggambar pemandangan standar dua gunung dengan jalan dan sawah, maka saya hadir dengan gambar gajah yang mengamuk dan merusak kampung. Gambarnya tidak sempurna, tapi jadi unik karena beda sendiri. Sayangnya, kesukaan saya menggambar itu tidak didukung penuh oleh orang tua.
  5. Saya pernah digelari ‘Jepang’. Ini kejadian waktu saya masih TK. Saya termasuk anak yang putih dan sipit, sampai teman-teman TK memanggil saya dengan panggilan ‘Jepang’. Saya masih ingat betul momen itu. Herannya, kulit putih saya menghilang secara perlahan ketika saya masuk SD. Berangsur-angsur, kulit putih itu berubah menjadi cokelat muda, lalu semakin pekat menjadi cokelat tua. Kalau mata sipitnya sih masih bertahan sampai sekarang.
  6. Saya kidal. Khusus untuk beberapa kegiatan sih, misalnya menendang bola. Kaki kiri saya lebih kuat dari kanan. Begitu juga kalau menenteng senapan, saya lebih nyaman menaruh senapan di bahu kiri daripada kanan. Ini sepertinya turunan dari almarhum bapak yang kidal.
  7. Saya dulu takut anjing. Meski menyukai gayanya, tapi saya selalu takut bila berada di dekat anjing. Entahlah, mungkin karena sejak kecil sudah ditanamkan kesan kalau anjing itu menakutkan dan najis. Saya baru bisa pelan-pelan melepaskan ketakutan itu ketika di tahun 2014 untuk pertama kalinya menyentuh dan mengelus seekor anjing golden retriever bernama Logan.
  8. Saya seorang introvert. Ini sudah pernah saya tuliskan. Saya juga baru sadar setelah sekian lama kalau saya seorang introvert. Saya tidak nyaman berada dalam sebuah kerumunan baru yang tidak saya kenali, dan saya merasa tidak nyaman untuk benar-benar bercerita hal personal tentang saya ke orang lain. Jadi bisa dibilang saya tidak punya sahabat. Hiks!
  9. Saya gagap. Sekarang mungkin tidak banyak yang sadar kalau saya terkadang gagap dalam berbicara. Tapi dulu, utamanya waktu masih SD, kegagapan saya itu cukup parah. Sepertinya itu karena kadang saya terlalu bersemangat, otak saya tidak sinkron dengan mulut. Apa yang sudah tercetus di otak, belum tentu bisa keluar dari mulut dengan cepat. Akhirnya, gagap deh. Sekarang saya sudah banyak belajar untuk memperbaikinya sehingga gagap itu tidak terlalu sering muncul lagi.
  10. Saya pernah dijuluki ‘toli gajah’. Dalam bahasa Makassar, itu artinya telinga gajah. Itu karena kuping saya memang besar, nyaplang kata orang. Ini keturunan dari keluarga bapak. Saya pernah rendah diri karena itu, tapi seorang guru saya waktu SD pernah bilang kalau itu justru tanda saya pintar. Saya punya ‘antena’ yang bagus untuk menangkap ‘siaran’. Dan perkataan ibu guru itu membuat saya percaya diri, dan memang waktu SD saya termasuk murid berprestasi. Itu sebelum negara api menyerang.
  11. Saya merasa ngeblog adalah salah satu tikungan tajam dalam hidup saya. Ngeblog membawa saya ke banyak tempat di Indonesia, membuka banyak kesempatan, mendatangkan banyak pengalaman, memperkenalkan saya pada banyak orang hebat, dan banyak lagi ‘keajaiban’ dari dunia blogging yang saya temui dan rasakan. Saya bersyukur pernah dan masih menjadi seorang bloger.

Pertama kalinya berani memegang anjing

Okay, sekarang menjawab pertanyaan tiga postingan terfavorit. Agak susah sih, karena banyak sekali tulisan terfavorit buat saya. Kalau dipaksa memilih tiga, maka ini daftar saya:

  1. Saya Benci Ridwan Kamil. Tulisan ini membuat saya sempat ‘terkenal’ di level nasional. Hahahaha. Tulisan fenomenal meski dibuat dengan santai sebenarnya. Sampai sekarang, tulisan ini jadi tulisan dengan jumlah komentar terbanyak, melebihi 400 komentar.
  2. Kedai Kopi dan Obrolan Tentang Samsung Galaxy Note 5. Ini tulisan untuk kontes sebenarnya. Saya butuh waktu berhari-hari untuk mendapatkan sudut pandang cerita yang menurut saya unik dan bisa menarik perhatian juri. Untungnya berhasil, dan saya terpilih sebagai pemenang pertama yang berhak atas satu unit Samsung Galaxy Note 5.
  3. Hangat di Atas Pasar Terapung. Ini juga tulisan untuk kontes. Ceritanya waktu itu Dji Sam Soe menggelar kompetisi mingguan dengan judul Mahakarya Indonesia. Saya ikut, dan menang di minggu kedua. Saya berhak mendapatkan Samsung S4, dan beberapa bulan kemudian saya terpilih sebagai satu dari empat pemenang yang berangkat jalan-jalan gratis ke Madura. Sepulang dari Madura saya membawa satu jam tangan Casio G-Shock, laptop Acer, dan kamera Canon D650. Wow banget bukan?

Menjawab 11 Pertanyaan.

Sebenarnya saya bingung, ini kenapa harus serba 11 ya? Hahaha. Tapi tak apalah, saya ikut mekanismenya saja. Saya akan menjawab 11 pertanyaan dari Zam.

  1. Apa kegiatan, kesibukan, atau profesi terbaru sekarang? Saat ini saya sedang bermukim di Papua, sudah sejak dua tahun belakangan tepatnya. Saya bekerja untuk sebuah LSM yang sedang mengerjakan sebuah program bekerjasama dengan pemerintah Povinsi Papua.
  2. Menurutmu, ngeblog masih asyik tidak? Apa alasannya? Masih dong! Kenapa? Karena di blog saya bisa menulis panjang lebar sesuka saya, dan akan terarsip dengan baik. Bisa dibuka kapan saja kalau dibutuhkan.
  3. Selain blog, media sosial apa yang lebih sering kamu gunakan? Kenapa? Beberapa bulan belakangan ini saya sedang kecanduan Quora. Sepertinya 80% waktu saya di media sosial saya habiskan di Quora. Saya suka karena di sana ada banyak jawaban atau informasi yang memperluas wawasan saya. Selain itu, 18% waktu lainnya saya habiskan di Twitter. Utamanya kalau sedang iseng dan ingin mencari yang ringan-ringan. Nah sisa 2% saya habiskan di Facebook dan Instagram.
  4. Apa pengalaman menarik yang tak terlupakan dari blog? Banyak hal, utamanya pengalaman mendatangi tempat-tempat baru, bertemu orang baru, dan belajar hal baru. Karena blog juga saya bisa berkunjung ke Istana Negara, pernah mendatangi banyak provinsi di Indonesia, dan pernah pula sampai ke pedalaman Papua.
  5. Apa perubahan yang kamu rasakan dari saat awal ngeblog hingga sekarang? Tingkat keseriusan dan orientasi yang berubah. Dulu – katakanlah sebelum 2012 – orang sebagian besar ngeblog karena iseng, tidak terpikir sama sekali untuk membuat blog sebagai tempat mencari uang. Makanya mereka kemudian tidak terlalu memikirkan tentang tampilan, SEO, dan hal-hal teknis. Sekarang? Bloger sudah sangat perhatian pada hal-hal teknis tersebut dan tentu saja sudah menjadi blog sebagai sarana mencari uang tambahan.
  6. Kegiatan apa yang paling sering kamu lakukan pada masa pandemi ini? Tidak terlalu banyak hal baru sebenarnya. Saya bekerja seperti biasa, hanya pindah tempat saja, dan di hari libur ya memperbanyak tidur saja hahaha. Eh tapi sejak masa pandemi, saya jadi lebih sering menonton video-video di YouTube sih.
  7. Jika pandemi berakhir, apa yang ingin kamu lakukan? Hmmm, apa ya? Saya bukan orang yang suka membuat rencana jangka panjang. Saya menikmati saja apa adanya, biarkan mengalir. Mungkin yang paling dekat hanyalah jalan-jalan. Rindu pantai saya mah.
  8. Apa tempat yang sangat ingin kamu kunjungi dan apa alasannya? Untuk saat ini: rumah! Hahahaha. Gara-gara pandemi saya harus tertahan di rantau dan tidak bisa pulang.
  9. Benda apa yang ingin kamu miliki dan apa alasannya? Waduh, apa ya? Saya punya banyak wish list tapi bingung untuk memilih mana yang ingin sekali saya miliki saat ini. Tapi baiklah, saya akan jujur kalau saya ingin punya motor Triumph. Kenapa? Karena saya suka desainnya yang klasik. Kalau tidak ada Triumph, Vespa VBB 1961 juga boleh. Saya suka yang klasik atau vintage soalnya.
  10. Siapa tokoh favorit atau yang ingin kamu temui dan apa alasannya? Saya punya orang yang bisa saya anggap sebagai tokoh favorit saya. Tapi untuk saat ini saya ingin bertemu dengan Bapak Mohammad Hatta. Saya ingin mewawancarai langsung beliau, mencari tahu resep beliau bisa bertahan dalam kesederhanaan hidup meski sebenarnya punya peluang untuk hidup mewah sebagai mantan wakil presiden. Tapi tentu saja itu sangat tidak mungkin ya?
  11. Apa kata mutiara atau kutipan favoritmu, dan apa alasannya? Wah ini tiba-tiba mengingatkan saya pada kebiasaan ketika akan lulus SD dulu. Kami bergantian meminta teman untuk menulis biodata di buku yang kami sebut diary. Cara untuk saling mengingat meski sudah tidak satu sekolahan lagi. Salah satu bagian di biodata itu adalah kata mutiara. Saya lupa, dulu saya menulis kata mutiara apa ya? Hahahaha. Tapi salah satu kata mutiara yang saya suka adalah petikan lirik lagu I Am Mine dari Pearl Jam (hey! Pearl juga berarti mutiara dalam bahasa Indonesia ya?). Kalimatnya seperti ini: I know I was born, and I know I will die. The in between is mine. Kenapa saya suka? Karena saya merasa bahwa masa antara saya lahir dan mati nanti adalah sepenuhnya milik saya, yang saya tentukan sendiri dan saya isi sendiri. Sayalah yang menentukan nasib hidup saya sendiri.

Sebelas Nominator Dari Saya.

Saya akan memilih sebelas orang bloger yang saya kenal dan mengenal saya, menominasikan mereka untuk Liebster Award ini. Mereka adalah:

  1. Anchu, Lelaki Bugis. Kawan baik saya, salah satu bloger favorit saya yang sudah lama hiatus. Tampaknya dia butuh dicolek agar bangun kembali.
  2. Mugniar Marakarma. Perempuan bloger yang sangat aktif dengan konten yang berkualitas.
  3. Nanie, bloger senior juga di Anging Mammiri.
  4. Unga, salah satu perempuan bloger yang paling saya suka tulisannya. Renyah, receh, dan lucu.
  5. Enal, bloger asal Makassar yang sedang ada di Sumatera. Lelaki lajang yang mencintai alam dan mbah dukun, eh maksudnya tanaman.
  6. Misrawaty, sepertinya saya belum pernah bertemu dengan beliau. Tapi sering berinteraksi di grup dan saya juga lumayan suka tulisannya.
  7. Asyraf, seorang travel blogger yang masih mudah dan rajin menabung.
  8. Nunu Asrul, mantan ketua Anging Mammiri. Seorang dosen, ibu, istri, dan idola kami semua.
  9. Ayi Prima, seorang ibu satu anak, penggemar handy craft dan seorang bloger juga.
  10. Kak Ery, bloger top asal Makassar nih. Anak gahol Makassar pasti kenal beliau.
  11. Yudi Randa, travel blogger asal Aceh yang akhirnya berhasil mewujudkan salah satu impiannya naik Garuda.

Di luar nama-nama itu sebenarnya ada beberapa bloger lain yang juga akrab dengan saya, tapi saya tahu mereka sudah lebih dulu mendapatkan Liebster Award. Jadi, saya lewati saja mereka dan memberi kesempatan kepada bloger lain.

Sebelas pertanyaan dari saya.

Oke, ini bagian terakhir. Saya harus membuat sebelas pertanyaan untuk dijawab oleh teman-teman bloger yang sudah saya tunjuk di atas. Pertanyaan itu adalah:

  1. Kenapa kamu memilih menjadi blogger?
  2. Apa hal yang kamu tidak suka dari media sosial?
  3. Apa hal yang paling kamu ingat dari masa kecilmu?
  4. Apa hal yang paling kamu syukuri dalam hidup?
  5. Kalau diberi satu perjalanan gratis, ke manakah kamu ingin pergi? Mengapa?
  6. Siapakah tiga musisi atau penyanyi Indonesia favoritmu?
  7. Adakah website yang kamu sarankan untuk dikunjungi? Apa alasannya?
  8. Adakah kanal YouTube yang kamu sarankan untuk ditonton? Apa alasannya?
  9. Lebih suka liburan ke pantai atau gunung? Mengapa?
  10. Apa hal yang terlintas di kepalamu ketika mendengar kata ‘Papua’?
  11. Sampai kapan kamu akan jadi seorang bloger?

*****

Pfiuh, panjang juga postingan kali ini hahaha. Ini postingan paling lama yang saya kerjakan, karena saya butuh banyak berpikir. Utamanya di bagian menjawab pertanyaan dan menunjuk siapa yang akan saya beri Liebster Award. Perlu dicatat, mereka yang saya tunjuk tidak punya kewajiban untuk menerimanya. Tidak masalah jika mereka keberatan untuk memenuhi mekanisme yang diberikan. Ini bukan paksaaan, ini benar-benar hanya permainan untuk saling mendekatkan diri dengan bloger lain.

Salam bloger! [dG]