Saya Benci Ridwan Kamil
Saya benci Ridwan Kamil, gara-gara dia banyak warga kota lain jadi berharap banyak pada walikotanya termasuk warga kota Makassar.
Tanggal 3 Januari kemarin walikota Bandung, Ridwan Kamil memuat sebuah status di Fan Page Facebook-nya. Isinya mengajak warga Bandung untuk tidak sekadar piknik ke mall saja karena Bandung sekarang punya banyak taman yang juga layak untuk dijadikan tempat piknik, berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat.
Bah! Ajakan macam apa itu? Sadarkah dia kalau sekarang sudah 2015, tahun milenium kedua, tahun dimana modernisasi adalah raja dan ratu sekaligus. Sungguh kampungan mengajak warga untuk piknik ke taman seperti yang dilakukan bapak-ibu atau kakek-nenek kita dulu. Ridwan Kamil mungkin lupa kalau sekarang jaman dimana mall dan bangunan megah adalah satu-satunya tempat yang asyik untuk berakhir pekan.
Mungkin Ridwan Kamil harus jalan-jalan ke Makassar dan melihat langsung bagaimana kota ini benar-benar bertransformasi menjadi kota dunia. Walikota kami tidak butuh taman untuk membuat warganya nyaman, alih-alih taman walikota kami menganggap kalau mall yang ada sudah cukup untuk memanjakan kebutuhan piknik warganya. Kalau punya banyak mall, untuk apa taman?
Di lain waktu Ridwan Kamil juga mengupdate status mengajak warganya untuk bersepeda guna mengurangi beban lalu lintas dan tak lupa dia juga mengajak warganya untuk ikut dalam gerakan pungut sampah.
Ah, benar-benar walikota ketinggalan jaman! Untuk apa bersepeda di jaman ketika mobil dan motor adalah penanda kegemilangan materi seseorang? Kota kami sudah lupa dengan kebiasaan old school itu. Di kota kami, motor dan mobil adalah syarat utama untuk menunjukkan status sosial. Buat apa capek-capek mengayuh sepeda? Itu kebiasaan orang jaman dulu ketika mereka belum bisa beli motor atau mobil.
Lalu memungut sampah? Ah Ridwan Kamil memang menggelikan. Walikota kami sudah punya gerakan sendiri, dia memberinya nama LISA; Lihat Sampah Ambil. Walikota kami sudah meminta warganya untuk mengambil sampah dimanapun mereka melihatnya, soal mau dibuang kemana itu urusan lain. Iya, saya tahu kalau di beberapa sudut kota ini tempat sampahnya menghilang entah kemana, atau sampah menggunung tanpa sempat diangkat selama beberapa hari. Eh iya saya lupa, konon waktu peluncuran program LISA itu sampah-sampah juga bertebaran tepat sewaktu acara dibubarkan. Itu juga biasa, toh yang diharapkan memungut sampah adalah warga biasa, bukan PNS yang ikut acara peluncuran itu.
Baca: Setelah Peluncuran Program Makassar ta Tidak Rantasa
*****
Ridwan Kamil ini memang walikota yang absurd, dia bukan politikus dan bukan pula selebritis. Dia hanya seorang arsitek yang suka berkebun, dan hanya dengan modal itu dia berani maju menjadi walikota dari sebuah kota sebesar dan seterkenal Bandung.
Lalu dia mulai bekerja dengan cara seperti seorang profesional, berinteraksi dengan warganya seperti layaknya manusia tanpa harus melewati beragam birokrasi. Saya sering melihat dia dengan banyolan-banyolannya di Twitter, menanggapi komplain dan protes warganya dengan santai dan manusiawi.
Buat saya itu menggelikan, bukan contoh seorang pemimpin. Pemimpin itu harus kaku, berjarak dan punya banyak aturan birokrasi. Lihat dong walikota kami, beliau punya akun Twitter juga, tapi beliau tetap jadi seorang pemimpin yang menolak untuk menggunakan akun Twitter sebagai sarana membangun komunikasi dan kedekatan dengan warga. Itu baru namanya pemimpin, untuk apa susah-susah membalas cuitan warga? Mereka hanya bikin susah saja.
Walikota kami juga lebih baik dari Ridwan Kamil, walikota kami pernah bilang kalau warga seharusnya menerima saja apa yang dilakukan oleh pemerintah kota karena toh di akhir masa jabatan pemerintah kota akan mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan selama 5 tahun. Ini keren! Pemerintah kota tidak butuh sosialisasi program, tidak butuh diawasi dan dikawal oleh publik, mereka akan bertanggungjawab atas apa yang mereka lakukan selama 5 tahun. Memangnya Ridwan Kamil bisa seperti ini?
Walikota kami sedang mengawal Makassar menjadi kota dunia, di musim penghujan ini Makassar sudah menyerupai Venezia dengan genangan air di banyak tempat. Di jam sibuk Makassar juga sudah menyerupai kota New Delhi dengan banyak titik macet. Oh iya, di tengah malam Makassar juga sudah menyerupai Texas di abad 18, menyeramkan dengan ragam aksi geng motor. Memangnya Ridwan Kamil bisa seperti ini?
Walikota kami juga jauh lebih pandai membuat singkatan-singkatan, ada LISA (Lihat Sampah Ambil), LILUNG (Lihat Lurah Bermasalah Langsung Ganti), LONGGAR (Lorong Garden) dan banyak lagi. Pokoknya kota Makassar bisa diajukan ke Museum Rekor Indonesia sebagai kota dengan jumlah singkatan program terbanyak di Indonesia. Memangnya Ridwan Kamil bisa seperti ini?
Ah, Ridwan Kamil. Saya benci nama itu, dia hanya bisa kerja-kerja-dan kerja. Dia kebanyakan kerja sampai lupa kalau dia adalah walikota yang seharusnya kaku dan berjarak. Gara-gara dia walikota kami sering di-mention warganya, ditanya kapan bisa seperti Ridwan Kamil. Ah kasihan walikota Makassar, semua ini gara-gara Ridwan Kamil! Dan itulah kenapa saya benci Ridwan Kamil.
Karena Ridwan Kamil membuat walikota Makassar terlihat seperti anak kemarin sore. [dG]
Saya benci bupati Bangkalan! ? kalau yg ini judul sebenarnya. Hahahaha..
hahaha ini curhat ya?
Mangkanya meskipun hidup saya nomaden..teteppp KTP bandung kampung halaman dari lahir dan inshaa allah sampai akhir hayat….he..he..he….
bravo bandung……..sekali bandung tetap bandung !
@Alam: di larang syilik ya!!! syilik tanda tak cantek LOL
coba kalian berdua, Alam konspirasi ma Daeng buat rotasi pinjam kang Emil, seminggu di Bandung, seminggu di Bangkalan, dan seminggu di Makasar, biar sama rata hihihi
@Daeng: makjleb banget sih postingannya 😀
satire yang sangat mengena……….
Salam hormat dan salut saya utk karya anda yg kerenn ini……????????…..ijin share yaaa….????
Benci teh artina Bener-bener Cinta meureun…siplah…
Selain LISA yang ((ngeheitsss)) itu, saya baru tau kalo istilah2 semacam LILUNG dan LONGGAR.
Ah, saya KUDET ._.
Ah, apa pula itu Kudet?
hahaha kelamaan di luar negeri jadi ndak paham sama bahasa gaul lokal
iyya, kamu KUGAL…kurang gaul
Aigh, saya juga KUDET XD
ah lu kampungan…udah banyak kaleee karyanya mas emil di makassar juga, mungkin secara ga sadar lu juga pake tuh karya nya dia….
“developed country where the rich people use public transportation…developing country when poor people using stupid cars”
semoga cepet sadar ya mas…sadar dari “domplengan” yg laen…
errr…anu mas, ngerti satir dan sarkas gak? 😀
Xixixi….
Mungkin Mas Eriko itu dulu nilai bahasa indonesianya di bawah KKM, Mas iPul…
Wkwkwkwkwkwkwkkkk…
Pisss Ahh…
emmm… mas erikonya kelas berapa ya? mungkin pelajaran bahasa nya belum sampai sana… 😀
Setuju mas eriko!
aku padamulah, pokoknya mah…
Nyenyenye~ *narigurita
Jleb bgt baca koment ente gan, sptnya anda kudet dgn cerita spt ini.
eriko mawanto anda itu.. ini loh ungkapan hati saya buat anda saat ini >>> hihihi hehehe hohoho akhirnya HAHAHAHAHAHA…
setuju mas Eriko, penulis ini kampungan sekali.
kang Emil justru terbelakang dengan programnya yang sangat realistis yang pro rakyat, seharusnya ia bertindak seperti pemuka kota2 di jaman orde baru yang lebih mengejar proyek dan menyenangkan atasan.
ah, sangat kampungan penulis ini. jangan2 juga murahan…
*kabuuur…*
Saya sendiri juga kadang ngerasa Kang Emil terlalu lebay, kan bisa nonton PERSIB di rumah, enggak panas, tapi tetep aja dibela-belain nonton sampe Palembang sama bobotoh Viking. Sok kuat juga, dari Cigadung sampe kantor walikota kan jauh, dibela-belain pake sepeda. Apalagi tau sendiri kan Bandung di dataran tinggi, pasti ngayuhnya lebih berat. Kapan ya punya bupati/walikota yang sok jago seperti Kang Emil? Sedih saya liatnya.
Sepedanya itu pake batre gitu. Biar kalau tanjakan dapet tenaga tambahan. Jadi tidak perlu mengayuh lebih berat.Bukan sok kuat.
Ah anda tidak tau karya sastra… Dasar remaja kemarin
saya suka comment yang inii 🙂
I like this one, dasar remaja kemarin 😀
dong doooong,, ngakak abis baca komen nya,, this is comment of the year,, LOL
ah saya jadi bingung yang komentar baca tulisan apa baca judul ya ??
-salam hangat-
gagal paham dia
Sumpahka ini mas wanto wanto…..sakit perutku ketawa 😂
xixixi,,mending d baca dulu smua nya mas nyampe akhir psti ntr mas jg tau maksud artikel ini…
Mas Eriko, hehehe
Kalau membaca sesuatu itu kalau dalam bahasa Sunda mah “diheumheum heula ulah diteureuy buleud” (kalau permen mah dinikmati dulu jangan langsung ditelan bulat-bulat).
Atau segala sesuatu itu dimasukan dulu ke akal sehat, jangan langsung ke hati.hehehe
Membaca ini mah pake pendekatan lokusi, ilokusi dan pwrlokuai kalau bahasa linguistik mah hehe. Nuhun ah.
Perlokusi maksudnya heuheu
Ah kamu tolol komennya mas, aku sedih 🙁 belajar biologi dulu sono
Asli gue ngakak baca komen eriko.
Duh mas Eriko, kamu pintar sekali. Harusnya kamu yang jadi walikota. Kami semua butuh walikota seperti kamu! Ah..
ini bahasa sindiran saja, penulis sangat meyakini ilmu mumpuni yang dimiliki walikota sekelas RK……..
ah mas eriko ini keminggris tapu gak paham ceritanya, sini mas saya dongengin dan saya jelaskan maksudnya 😀 hahaha 😀 pukpukpuk
aduh mas… ini nyindir walikotanya makasar. pas sekolah diajar kali majas majas sarkasme dll haha norak lo :p
Hahhahahaha itu yang di maksud adalah tanpa kita sadara makna tulisnya bahwa kang emil melakukan sesuatu yang menakjubkan untuk pemerintahanya . Coba liat kata yang berulang ulang dan maknnya bukan Penghinaan terhadap kang emil tapi kaya harapan agar walikotanya seperti itu .
Ahaha, ngakak sumpah! Sepertinya anda masih harus banyak belajar dan baca buku =))
iyya betul, saya memang masih harus banyak belajar dan baca buku 😀
hahaa..lucu ki daeng.. dmnki tinggal? klo di Jakarta, ayuk kta diskusi..
sayang saya tinggal di Makassar 😀
Pun saya tinggal di Bandung, mungkin Tuan hendak ke sini?
Saya pernah tugas di makassar. Krn makasar di daerah jauh, ekspektasi sy bisa lihat yg beda. Pas sampai sana, lho kok gak jauh beda sama jakarta. Sampah dimana2, debu, jalanan yg rusak. Pengemudi yg sembarangan. Gak berasa travelling heheh
Makassar Kota Dunia, menyerupai 3 kota besar sekaligus , NewDelhi, Venezia dan Texas ! Keren
mantap toh! hihihi
Nyebut Makassar sebagai Venesia… langsung kebayang sungai di pasar terong klo airnya lg banyak xixixi
wani ngadu bandung jeung makasar mah!
Kenapa gag buat program LIJA ( Lihat Janda Ambil)…
#Mirisss
saya lebih suka HALIJA, hati limpah jantung…
lebih mantap klo JANDA TELANJANG.. ~Jantung Daging tidak pake handuk~
Dan saya juga benci ridwan kamil, yang membuat saya sering menangis karena saya ingin kembali ke Bandung ke tanah kelahiran saya …. tanah yang kembali ramah dan memanusiakan manusia, tanah yang kini banyak memancarkan senyum & kebahagiaan penghuninya, tanah yang menunjukkan betapa warga begitu menghormati & mencintai seorang Ridwan Kamil ….. tanah yang dulu begitu tidak bersahabat dan membuat saya memilih mencari penghidupan diujung pulau jawa ini ….
…same here…
dan saya penasaran bagaimana rupa Bandung sekarang, terakhir ke Bandung udah lama sih
Main lah sini ke bandung.. nnti saya ajak daeng keliling taman… 😀
Mampir ke bandung, nanti kita ajak jalan2 pakai transportasi untuk wisatawan (bus bandros), salah satu cara kang emil untuk memanjakan para wisatawan dan warga bandung ???? Love Bandung Always
same w/ me..
makassar mirip bener dah sama kota satunya yang disini hahaha
wah kota mana gerangan? 😀
Saya benci ridwan kamil dan risma :((
Cianjur apa kabar Kang? 😀
Kalo tahun 2016 penerus estafet bupati adalah anak ato istri petahana, alamat nunggu lebaran monyet untuk melihat Cianjur yang berbenah
semua orang tau kota cianjur terkenal sampai ke seluruh plosok dunia bahkan maaf orang buta sekalipun tau cianjur…
Pokonya Saya benci Ridwan Kamil Bisanya cuma nata kota sama taman sama trotoar cuma bisa kerja kerja dan kerja…! Bandung mah kalah sama cianjuur ! bandung orang tunanetra gk bakal tau Bandung tp cianjur terkenal di kalangan orang tunanetra kalo bandung mau terkenal sama orang tuna netra ikuti Cianjur.
Ko bisa ya ?
jd gini ceritanya di cianjur ada seorang yang tunanetra dia pulang dari Bandung mau ke Cianjur dengan mengambil Rute pulang Bandung- subang -purwakarta -Cianjur. di perjalanan si tunanetra itu minta di beri tahu suasana keadaan kota-kota yang di lewatinya.
Ketika masuk kota subang pak supir memberitahu dan menceritakan keadaan sekitar kota.
dan ini lah percakapan supir dan si tuna netra :
S : PK ini udah masuk kota subang di sini banyak nanas dan pohon-pohon yang sangat rindang.
T : Oo subhanallah betapa indah yaa kota subang
S : iya pk
kota subang telah di lewati masuk ke kota purwakata dan supripun memberi tahu dan menceritakan suasana kota purwakarta.
S : Pk kita sudah sampai di kota purwakarta.
T : oo gt yaa gm purwakarta ?
S : disini pak banyak patung -patung gapura-gapura sangat bagus dan enak untuk di pandang.
T : subhanallah bangga ya jd orang purwakarta hehehe
S : ya pk
T : Pk supir ayuk kita lanjutin perjalananya !
S : Ya pk
singkat cerita kota purwakarta dilewati kemudian masuklah perbatasan Purwakarta – cianjur. Pas masuk wilayah Cianjur pak supri dengan sigapanya manggil pak tunanetra dengan maksud untuk memberi tahu kalo sekarang sudah masuk wilayah cianjur.
S : Pak pak ?
T : Apa Pir ini kan udah nyamapi wilayah cianjur ya pir?
S : ya Pak ko bapak tahu ? ( dengan kagetnya supir )
T : Hehe ah km pir jangankan km orang tunanetra semua tahu cianjur ?
S : Ko bisa ?emang kenapa pak ?
T : pir pir …. buktinya ini mobil jalanya kaya ombak banyu mana kepala saya ke jedot lg….
S : HAHAHAHAHAAHAHAHAHA bapak bisa aja hehehe nikmatin aja pk
JALAN BERLUBANG ITU TIDAK SE ENAK LUBANG BERJALAN pk.
T : Hus kamu Pir
Cianjur itu luar binasa kang, smnjak saya lahir ampe udah tuir jlan masih seperti jalur pesawat diudara ketika menerjang awan tebal. *ngeri lah*
Ah….pokoknya kamu kampungan deh mas….hahahaha
Keren.. klo tidak teliti bisa kejebak wkwkwk
Salam hormat dr kami waga Kota Bandung 🙂
Salam hormat juga, kalian beruntung dapat walikota keren 🙂
harusnya bilang..
saya benci sama pemimpin keren..
terutama p ridwan Kamil yg keren sekali..
karena yg hanya dimiliki urang Bandung..qiqiiqiqi
Keren sekali tulisanta Daeng Gassing, ngakak habis…langsung “jleb” ke jantung pisaunya…. Hehehehehe…
Sy org Makassar yg skrg merantau ke Bandung, sedikit hari lagi mau balik Makassar…
Dulunya awal saya tahu Ridwan Kamil itu dari tivi, beliau merancang Masjid keren di Kota Baru Parahiyangan, Masjid Al Irsyad… yg memang kerennn..
Lalu dengan kegiatan “Bandung Berkebun”nya… kali ini saya sempat ikut kegiatannya, sekali seminggu nengok tanaman, ikut nyangkul di petak tanah jatah saya… dan itu menyenangkan sekali…waktu itu sempat berpikir; nanti Kalau saya pulang mau juga deh “Makassar Berkebun”… anak TK dilibatkan, dan mereka bergembira menabur benih sayuran, petik sayurannya lalu di bawa pulang…
Lalu Ridwan Kamil jadi Walikota… taman kota yang terbengkalai kembali berseri… remaja bebas nongkrong pakai wifi di taman yang apik… ga perlu nongkrong di warkop atau di McD cuma buat nge-wifi…
Kemudian, Makassar juga punya walikota yg arsitek… saya benar-benar tidak tahu siapa Danny Pomanto sebelumnya hingga ia jadi walikota…
Terima kasih 🙂
di Makassar juga adami tawwa Makassar Berkebun, kang Emil pernah datang dan ketemu sama teman-teman pegiat Makassar Berkebun
Oh adami?… Alhamdulillahh klo begitu… saya pale itu ketinggalan info.. 🙂
Banyak-banyak tawwa bisa di contoh dr Kang Emil… ada Bandrosnya… bisa keliling bandung muter muter naik bis tingkat antik…
Paling senang denga “Rebo nyunda”, tiap rabu, anak sekolah pake baju tradisional… menggemaskan sekali liat anak2 sekolah pake baju daerah… Trus ngomongnya pake sunda pisan…
iyye, Makassar Berkebun sudah ultah ketiga dan baru2 ini jadi tuan rumah konferensi Indonesia Berkebun tawwa hihihi
Makassar agak susah mau bikin kayak “rebo nyunda” karena di sini ada 2 etnis mayoritas. tapi masalah sebenarnya bukan itu karena memang masih banyak hal mendasar yang harus diperbaiki di Makassar
Tauwwa tauwwa… makassar bisa tonji pale…
Iyya sih klo mau bikin semacam Rebo nyunda keknya susah… hanya mengungkapkanji klo menarik skali itu Rebo nyunda..
Oh Iyye pale, bagaimana Kalo car free day? Adakah juga di Makassar?
Disini asyik sekali car free day nya… banyak pertunjukan menarik… paling favorit tuh yg perform lagu keroncong… (sorry seleraku agak jadul nabilang orang)
di bagian lain ada anak band.. org bisa milih mau nonton yg mana…
Jadi ndak usah buang uang di mall cuma buat Cuci mata… paling nyisihin uang dikit buat pertunjukan jalanan itu… malah ada yg free
Eh, maaf Daeng Gassing, melencengki fokusku…
Tabe pale, kita bagi cerita… masalah mendasar seperti apa yang perlu diperbaiki kira-kira menurut pendapatta?
Sempatka pulang kemarin, tapi lebih banyak tercengang lihat Makassar sekarang…. kaya’ hutan gedung… nyebrang jalan saja ngeri..macetnya ampun…
Hehehe tak mengapa. Saya senang mengobrol tentang kota.
Makassar punya masalah serius di ruang terbuka hijau, nyaris tidak ada taman dan transportasi publik juga masih kurang sekali.
Mungkin pemkot punya program bagus, tapi sayangnya mereka tidak punya cara yang bagus untuk berkomunikasi dengan warga perihal programnya.
Suatu ketika pak wali pernah bilang: warga harusnya membiarkan kami bekerja karena nanti akan kami pertanggungjawabkan 5 tahun ke depan.
Sebagai warga wajar dong kita bertanya-tanya; walikota bikin apa?
Mungkin pola komunikasi yang harus diperbaiki, Kang Emil di Bandung memberi contoh nyata bagaimana komunikasi yang baik antara pejabat dan warganya
Di makasar bikin Rabu Pisang Ijo aja…. *edisi bumil ngidam*
Makassar sepertinya sedang mendidik anak muda nya untuk lebih berpartisipasi dalam pengaturan lalu lintas, karena di seluruh kota di setiap ” panyingkulu” selalu saja ada anak muda, bahkan anak dibawah umur yang membantu kendaraan belok, yahh walaupun seringkali hanya menguntungkan yang mau belok dan menyebabkan kemacetan, tapi semangatnya mungkin bisa dipertimbangkan.
Saya baru tahu kalau ada Makassar Berkebun 🙁
Kegiatannya seperti apa ya? *penasaran
Sy juga baru tau,, ada memang ya makassar berkebun ? lokasinya dimna (mau ikutan dong) ?
Satu hal bro, bapak Ridwan kamil pernah bersekolah dimakassar krn bapak beliau tentara yg tugas ke makassar.
Hallo mas ipul. Salam kenal. Saya org Padang tapi tinggal di Bandung. Bandung sekarang emang super duper keren. Tapi dari kekerenannya masih banyak PR kok kang emil. Terutama masalah macet di hari libur.
Hallo mba juwita. Penggiat bandung berkebun juga yah? Aku juga loh. Kok aku belum pernah ketemu yah? Eh apa nama “Juwita” samaran nih?
sayang kemarin wktu konferensi di makassar gak ada perwakilan bandung berkebun hadir di makassar *hikss
komunitas bandung berkebun mayoritas mahasiswa dan pelajar di sekitar tempat berkebunnya… bnyak masyarakat yang ikut cuman pada saat event gede seperti kemarin BBB (bandung belajar berkebun) kalau hari biasa cuman 4 atau 5 orng anggota a.k.a cuman mau maen aja yg ada. mungkin gk ikut karena ada keperluan masing2.. mungkin seperti itu.~ 😀
Hehehe… Juwita nama asli mbak rizka… sy cuma Sebentar di bandung berkebun, kuliahnya lebih butuh perhatian..
Hehehe… Juwita nama asli mbak rizka… sy ga lama di bandung berkebun, kuliahnya lebih butuh perhatian..
Semoga transportasi lain cepat trealisasi, karena ada salah satu proyek walkot ini transportasi car cable, transportasi ini cukup lumayan, sya prnah ke negara yg mnggunakan ini, selain asyik melayang diatas, jga prjalanan lbih cepat.
Wah kalo mba juwita merantau ke bandung, saya yang orang bandung malah merantau ke makassar, baru 4th saya disini hehe, saya dulu berpikir kalo makassar seperti kota yang sepi, ternyata ramai sekali, hampir sama kemajuannya sama bandung yang banyak mall, tapi ketika bandung kembali ke alam(taman) makassar masih dengan pembangunan mallnya hehe, saya nyaman tinggal di makassar, ini kota saya ke 2 saya, setiap kali saya pulang ke bandung, bandung selalu berubah, selalu tampak lebih hijau dan tertata, hampir 5th saya di makassar, sayang sekali semakin mundur *maaf daeng ( makin banyak pengamen, pengemis) yang kalo tidak dikasih tidak mau pergi, 1 yang paling saya benci di makassar tingkah laku para pengendara, seakan2 mereka punya 9 nyawa kalo berkendara, dan kalo terjadi apa2 pasti kami yang disalahkan.. hehe tapi bagaimana pun makassar saya cinta kota ini.. saya harap dany pomanto dan kang ical (saya panggil kang karena beliau salah satu anggota kehormatan dari KUSUMA (Karukunan Urang Sunda Makassar), bisa melebihi expektasi warganya #amien
Wah, kita kebalik ya kang Idan, sy malah sdh 4 tahun di bandung, dan selalu kagok klo balik makassar, hutan betonnya makin padat… clingak clinguk liat gedung dan mall, persis urang desa masuk kota…jalanan luas dan lapang dengan pengendara seenaknya pindah jalur…. sudah ga brani nyebrang jalan seperti dulu… dan macetnya itu loh….
Saya suka dengan kota Bandung, tapi Makassar selalu dihati, karena semua orang terkasih ada di Makassar, bikin tak Sabar mau pulang 🙂
Emang Ridwan Kamil hanya pencitraan! Gubernur kami juga hebat. MRT blm selesai dibangun, busway blm banyak, motor disingkirkan. Buat apa rakyat pake motor, beli mobil dooooong! ????
nah, ini juga tergolong komentar sarkas hahaha
iye bener tuh… nanti kalo semuanya udah kelar (MRT, Busway ,dan jalanan kota semakin nyaman) jangan mao tinggal di jakarta, jangan mao ikut nikmatin kota jakarta.. ayo janji ya…
Lah, situ enak mas, di makassar …
Saya di Bandung, Kabupaten-nya tapi … saya benci banget Bandung sama Ridwan Kamil-nya.
Gimana engga coba, cuma karna ada “Kabupaten” di depannya , tapi …
Kalo makassar adalah perwujudan Venezia lah, Texas lah , New Delhi lah …
Bandung (dengan kabupaten di depannya) adalah perwujudan New York , London, Moscow atau Tokyo …
di film 2012 tapi …
I feel you Kang, beda tulisan di depan aja bisa beda sangat jauh ya nasibnya 🙁
Maneh riweuh ih ngomentaran walikota batur…
BACA NA SING TALITI ATUH KANG, TONG SALAH SANGKA KITU HADUUUHHHH
Mun can ngarti ulah wak ngomong, ngerakeun pisan. Matak baca heula, mun perlu nepi ka saratus kali ngarah ngarti.
Bemana mewujudkan makassar tdk rantasa’, na di tengah kota ada bbrp titik penjual ternak, sampah tdk diatur pengelolaan dan pengolahannya….akibatnya yah Makassar tetap rantasa’
komunitas bandung berkebun mayoritas mahasiswa dan pelajar di sekitar tempat berkebunnya… bnyak masyarakat yang ikut cuman pada saat event gede seperti kemarin BBB (bandung belajar berkebun) kalau hari biasa cuman 4 atau 5 orng anggota a.k.a cuman mau maen aja yg ada. mungkin gk ikut karena ada keperluan masing2.. mungkin seperti itu.~ 😀
iye’.. saya dulu sekolah di antang,, tiap pagi itu pasti ketemu sama truk sampah kenapa tidak diatur jam angkut sampah pas tengah malam saja. kasian kita baru mau pergi tiba2 langsung ketemu mobil sampah..
saya suka gayanu daeng,,,, ijin share ya daeng,, sy tag kan ki sama temanku, gassing juga. nah nah…
Wakakaka…saya tau tulisan ini malah dari temen ex satu kantor. Tak kirain bahas ttg rumput sintetisnya bandung…ternyata lagi bahas kota dunia yah…dunia dalam berita..berita banjir…berita geng motor…
Wih, bisa jadi terkenal si bapak nih..
Demi apapun baca komennya lebih menghibur dari isi blognya. Maaf ya Daeng, tapi…tapi.. :)))))
Aku juga sebel, walikota Semarang saat ini mulai niru-niru pola kerja Kang Emil. Bahkan minggu kemarin turun tangan sendiri membersihkan grafiti liar di halte Trans Semarang.
Akan banyak lagi warga kota Bandung yang “serbu” blog ini. Sabar ya daeng ????????????
heh! ampuunn X))
Tulisan ini cerdas Dan menginspirasi! Bukan utk memojokkan org Bandung ataupun Ridwan Kamil, inilah gaya bahasa penulisan.
maap bagi yg komen nyelekit, mgkn harus dibaca bener2 tulisan Ini 😀 #imho
Saya juga benci Ridwan Kamil. Selain dia, saya juga benci sekali sama Ahok. Dua orang ini terlalu banyak pencitraan. Terlalu sok terlihat bersih dan terlihat kerja yang benar mengabdi ke rakyatnya.
Jauh lebih baik wali kota saya di Tangerang Selatan. Ibu muda yang cantik jelita itu banyak sekali fotonya di kota kami. Mobil mewahnya pun banyak terparkir di rumah megahnya di bilangan Kuningan, Jakarta.
Iya, sengaja diparkir di Kuningan, Jakarta karena kalau dibawa ke Tangerang Selatan khawatir rusak; tahu sendiri kan di kota kami banyak sekali jalanan berlubang?
Wali kota kami juga modern dan beradab. Terbukti bahwa suami dan kakak iparnya sekarang tinggal di hotel.
Ya, hotel prodeo dengan fasilitas mewah itu.
Ridwan Kamil dan Ahok lupakan aja, lah.
Bandung punya kang emil,,Surbaya punya bu risma,,Makassar punya anak lorong dany pomanto,,Bantaeng juga punya Nurdin Abdullah yang punya otak dan cara kerja orang jepang masa kini…semua mau membangun daerahnya, tinggal kita dukung lewat kerja nyata maupun kritik penyeimbang yang konstruktif…mau gak ???????
Saya suka kalian benci walikota saya… hkhkhkhkhk *ketawa ala penjahat dholim yg mau musnahkan bumi.
Witty! Haha keren 🙂
Sepertinya tulisan sarkas ya om :), kalo yg tidak paham pasti langsung di hujat nih
waaa jadi pengen pulang ke bandung
saya sih benci kang Emil karena udah dimiliki sama teh Ata.
*oke, bagian ini bisa bikin gue ditendang dari Bandung gak?* 😛
saya benci kang Emil, karena dia jadi walikota pas saya pindah ke Bandung. kan saya jadi kena getahnya. disirikin temen-temen luar Bandung. mereka mau nyulik kang Emil ke kota mereka. ah kacau, betapa beruntungnya saya, ya? tsk.
saya padamu, kang Emil!
Asyikk. Ini Tulisan paling TOP tentang Makassar. *sakitnya tuh disini…..
Ada kita lupa daeng
* city branding Mks juga mirip logo New York
*patung ayam di daya Juga ada sama seperti di kota Florida, AS. (Bedanya di Mks ceker ayamnya sudah hilang)
Saya suka koment yg ini, hehehe hihihi huhuhu hohoho dan akhirnya HAHAHAHAHAHAHHH…
Dan “tertipu” dibagian awal tulisan,
ternyata bagian akhirnya “su’ul khotimah”,
best..best..the best!!!
Tabe, sy tweet ke kang Emil. Tulisan ta
Saya benci kita daeng.. gara2 tulisan ta naik rating lagi blog ta.. hahahahaha..
waktu awal liat di home fb (ada yg share), yup cukup menarik ‘sesuatu’
tapi setelah baca isinya, baru tau maksud sebenarnya. Keren
Wah juara ini namenya :))))
*lospokus*
Sy org Makassar, sdh 12thn rantau di Malanh. Sesekali mudik nengok ibu n keluarga lainnya. Dulu setiap pulang sy rasa2 cuma ada 3 tempat nyaman di Makassar : 1. Kamarku 2. Mobil 3. Mall krn disitu ji yg nda bussang. Skrg krn sy dpt kabar Makassar macet n banjir dimana2, tinggal 1 ma mi tempat nyaman, kamarku ji,,,,,,
I know how you feel, daeng.. *puk puk puk pake sapu lidi*
Jauh2 ta mi bermimpi pasang gembok cinta di Seoul Tower eh ternyata di Balai Kota Jalan Merdeka juga sudah ada.
Ahh, Pak Ridwan, kenapa dak ada Kim So Hyun sekalian?
Huh! Aku benci pak Ridwan..
😀
Saya benci Ridwan Kamil. Karena bikin saya pengen pindah rumah ke Bandung!
Saya benci Daeng Gassing! Karena hihi hehe hoho haha!
*salam Daeng
Dan saya jadi kangen Bandung 🙁
Benci jadi benar-benar cinta 😀
Yang gak ngerti ini tulisan pasti moro2 & komen pedas.. Dongkrak ratingki daeng tawwa 😀
Yihhiiy..
Makassar kyak texas..
“u kill my bro, i’ll kill u”
Seru na mo gang.. Sampe2 baru lepas magrib dicari ma’ sama mama’ku.. Di suruh ma’ pulang..
Ku benci tong mi pak ridwan ini klo begini, daeng.. Hahaha..
Paling benci ka juga sama ahok.. Aaah.. Dua pemimpin ini betul2 bikin emosi.. 😀
Penasaran baca tulisannya, tambah seru baca komen pembacanya.. Sedemikian edunnyakah Bandung sekarang? Jadi ingin pulkam stelah merantau 9 thn d Sulsel 🙂
Pulang lah Jufe… Jalan-jalan ke jl. Martadinata, atau Braga… pembangunan sudah hampir beres… belok lah ke jalan Merdeka, masuk ke taman balaikota… setelah dari braga jalan lah menuju alun-alun… lepas sepatumu lari-lari di karpet rumput… terus sholat di mesjid Agung Bandung… walau sintetis, tapi ruang terbuka ini favorit keluarga kami…
Kami masih berharap jembatan penyeberangan dibenahi, perpustakaan daerah ditata, dan sungai jadi asri….. dikiiit lagi…
Hrusnya instropeksi bukan beralasan.. mengaku saja mi klo ridwan kamil lebih hebat dri walikota ta’.. klo cuman mall yg kita banggakan apa tonji itu.. katanya modern tapi mindset ta’ ketinggalan.. hrusnya kan kita pikir bemana caranya bikin makassar lebih nyaman untuk warganya.. tanpa pernah lupa dengan karakter budaya luhur kita.. tea ki pa’ siri2 gang..
jangki juga bikin malu malu bos.. ndak tauk ki’ sarkas kah? bikin malu ki’ itu 😀
kereeeen…di lombok timur kapan yaa da walikota kyak gni?
Ah sy benci ipul gassing. Gara2 dia sy jadi membandingkan makassar, bandung, dan toraja… :b
semoga pak ridwan kamil diberikan kesehatan & umur panjang… dan diberikan jalan untuk melenggang jadi R1 🙂 biar rata seluruh rakyat indonesia menikmati kerja kerja kerja beliau
Euleuh.. rame pisan iyeu keur ngarumpikeun kang emil..
Salam damai ti Bandung we lah 🙂
Satire yang sangat menyentil 😀
Berarti saya gak beruntung dong… tinggal di bandung 10 thn sebelum ada kang emil, tinggal di makassar kang emilnya di bandung…????????????… kangen jadinya…hahaha. makasi daeng… oya tambahan..sparator jalannya bisa membunuh orang kayanya…terutama di petarani dekat fly over
BAHAYA,,,!! Next warga bandung mengajukan kang emil suruh jadi presiden,,,!! Siapa yang mau dia jadi presiden coba,,?? Kita do’akan saja semoga beliau sehat, panjang umur, supaya bisa maju mencalonkan diri sampai waktunya tiba. Salam kenal dari Bandung daeng,,, hehe
#salamgigitjari
setuju sekali ka’ daeng, saya sedari kecil sudah tinggal di bandung, merasakan sekali ka’ bagaimana perubahannya kota tercintaku’ (kota bandung). setiap 3 tahun sekali pulang ke makassar, setiap 3 tahun pula merasakan perubahan kemajuan nya, benar rasanya seperti texas venice dan new delhi. orangtua ku’ tinggal disana, saya di bandung menuntut ilmu sedari kecil, hingga kini tidak pernah terpikirkan untuk kembali ke makassar
Saya org Bandung yg mencari nafkah di kota urban, Bekasi. Dulu saya malas pulkam krn jln2nya yg rusak, kmn2 macet, ga ada indah2nya deh kota tercintaku.
Namun stlh Kang Emil jd Walilota, semua berbeda. Bandung menjadi kota yg sangat indah meskipun msh macet dan membuat saya selalu ingin pulang, biarpun cm ada libur kejepit saya pst segera melesat. Apalagi skrg sering ada kuliner night tiap week end di tempat2 tertentu, bikin tambah semangat pulkamnya. Sangat wajar bila Kang Emil sangat dicintai warganya dan saya sangat bangga menjadi warga kota Bandung. Salam hangat dan selamat beraktifitas…<3
Tidak usah mi jauh jauh ke bandung atau surabaya kebenciannya, cukup sama bupati bantaeng aja dulu bapak Nurdin , itu bupati merakyat banget lho.
yup… BUPATI BANTAENG.. kemaren saya liat liputan soal sepak terjang & prestasi beliau di tv SUMPAH KEREEEENNNN.. 100 jempol++
salam
juragan peuyeum
Bandung
Saya orang Mks sudah 4 tahun kerja di Bantaeng, saya juga benci sama Pak Nurdin.. “Cuma” jadi pemimpin di daerah kecil jadi kelihatan cepat sekali pembangunannya.. Harusnya dicoba untuk tata kota Makassar, atau mungkin Sulsel sekalian..
Ngomong2, jadi penasaran main2 ke Bandung lagi, gimana suasananya skrg seperti yg orang2 ceritakan..
Saya bkn orang bandung asli, tp jadi ngerasa bangga dan cinta banget sm bandung layaknya saya orang bandung tulen, bangga dan cinta tanah kelahirannya..
Semoga semakin banyak desa, kecamatan, kabupaten, kota, apapun itu nama depannya bisa seperti kota bandung sekarang..
Hatur nuhun kang emil..
*hatur nuhun daeng gasing
malang punya…….. mall juga :((
Aiiiihhhhhhhh pas awal baca nih org knp…….ehhhh bgtu beres baca tulisannya aslinya ngakak hahahahahahahahahahahahaha…….cuma ya inilah indonesia yg mana masih banyak org2nya hnya faham dengan bahasa negara lain tp g ngerti sentilan2 bahasanya sendiri hahahahahahaha malah lebih lucu lg setelah baca yg koment2nya
Sgt menarik n perlu. Sy jg “sangat benci” ridwan kamil. Mantap mas broh..
LOL….. Gue kira apaan. Ternyata satir. Alias ungkapan kekecewaan dgn walkotny. 🙂
Ah, saya juga benci bupati saya (Purwakarta) hampir mirip Ridwan Kamil, tidak seperti bupati tetangga saya (Karawang) yg nginap di hotel KPK
Iya karawang kota saya, bupatinya duuuhh sekalinya masuk tv beritanya lgsg heboh 🙁
Slmt siang, Assalamualaikum.
Wah benar2 tulisan mengenai kota bandung dr segi perpektif yg benar2 berbeda.
Saya selaku warga kota bandung dan urang sunda asli merasa nyaman skrg dgn adanya taman2 kota, kita jd tdk bingung jikalau mlm ingin cr tmpt ngbrl brsm psgn atau tmn tinggal cr saja taman yg nyaman utk sekedar ngbrl atau mendinginkan kepala.
Semua walikota punya sentuhan masing2 utk setiap kotanya, begitu pula walikota makassar, keren dengan caranya sndr, tapi tdk buruk pula bila ada tindakan positif dr walikota lain yg dicontoh, krn bknkah kita diajarkan jikalau mendapat contoh yg baik pakai, jikalau mndpt contoh yg buruk tinggalkan ?
Mnrt saya tdk ada kata plagiat utk hal ato tindakan yg benar2 patut utk ditiru krn hasilnya jg tdk merugikan org, bknkah begitu ??
Slm utk Daeng, trs berkarya dgn gaya bahasamu yg khas.
saya benci Ridwan Kamil! Gara-gara beliau saya NYESEK banget tinggal di Kabupaten Bandung! Ingin pindah ke kota :'(
wah,gara2 baca tulisan t’ jadi tambah sy benci kang emil. Sejak dia jadi walikota bandung, sy mmg sdh sangan benci sama dia.Terlalu banyak pencitraannya. Klo ketemu sm dia, mau sy culik sj baru bawa ke makassar ganti walkot yg skrg 😀
dih, lu ngapain ngurusin Ridwan Kamil kalo lu udah punya Walikota bagus, lu bego atau apa?
Iyya mas, saya bego
Saya ndak ngerti sarkas 🙁
bego!
benci!
:)))))))
Jadi siapa sih sih sbnernya yg bego??? Sy benci bgt sama yg namanya ridwan kamil yg bikin sy benci klo hrus inggalin bandung 🙂
tau gak knp manusia di ksi 2 mata,dan 1 lidah? Supaya dia membaca dulu, baru berkomentar…Bukan komentar, baru membaca
Emang bisa baca dia kang?? ????
kamyu lucuuuu deh… 😀
Ahhh… Kita siksa RK..
2xperiode jadi walikota lanjut 2x periode jadi gubernur jabar… Baru 2x periode jadi RI1..
Setuju ngga?
saya benci karena tdk sengaja membaca postingan ini, hati sy tergerak untuk memfollow @iPulGs
Tak perlu saling men judge, buktinya banyak warga makassar mau liburan ke bandung,dari segi kemajuan pembangunan dan kenyamanan juga lebih nyaman disana..saya juga darah makassar dan saya cinta makassar. Tapi rasanya untuk membandingkan bandung dengan makassar mungkin sy akan berfikir 5x. Terserah, apa ridwan kamil pencitraan atau memang fakta tp bagi saya makassar tanpa dibandingkan dgn bandung sudah istimewa di hati terdalam.. terima kasih
Ngapain sih ributin walikota? emang butuh?
Kami di Medan gak pernah butuh walikota, semua bisa jalan sendiri tanpa pimpinan walikota.
Walikota kami cukup makan dan tidur saja di kamarnya di LP Tanjung Gusta, gak perlu pusing mikir warganya.
DKI Jakarta punya 5 walikota & 1 bupati,..ga pernah kedengaran mereka sdh ngapain aja,…antara ada dan tiada,…enak bener mereka, semua diurusin gubernur #makangajibuta :p
“Kebencian” yg penuh pembelajaran. Dan yg membuat bahagia ketika yg baca sekilas langsung komen asbun. Thank for sharing. Izin repost daeng 🙂
sayangnya, yang nulis seolah2 benar2 salah satu dari masyarakat urban yang modern. di kota besar di luar negri, taman itu masih penuh sm orang piknik bung, dan ibu2 dan bapak2 itu ngajak anak2 dan bayinya ke taman. Taman adalah tempatnya ada tanaman, sebagai paru2 kota, kalo situ kagak suka pohon n taman, jangan makan sayur. Mall itu salah satu ciri negara berkembang justru, karena dijajah dgn konsumerisme dari merk2 murah di luar, yang jadi merk2 terkenal dan mahal disini. terlepas dari suka atau tidak suka RK. opininya benar2 ngga mateng.
Sama halnya dengan sepeda, hanya orang yang buta aja ngeliat sepedah sebagai sesuatu yang oldschool. Di luar negri sepeda itu masih marak, dan di luar negri yang namanya tempat parkir kendaraan itu susah dan mahal, jadi orang byk yg bersepeda, sehingga jalanan juga jadi tidak macet.
Saya bukan penggemar RK, tapi saya warga Bandung yang menikmati hasil kerja beliau dibanding walikota2 sebelumnya. yang jelas RK saya kenal dari masih kuliah dan aktif di kemahasiswaan, dulu beliau ini bukan hanya arsitek, tapi juga mendukung para intelektual2 muda, program2 dan riset2 indie supaya anak muda bandung yang pinter2 dan berinovasi bisa maju.
Kalau memang mau promosi walikota Makassar, hanya cara anak kecil aja seperti ini, membanding2kan satu walikota dengan yang lainnya.
atas ane kwakakakakakaka
ente ngarti sarkas bin satir teu sih?
Bisa saya berkomentar..?? anda membaca secara seksama atau tidak..?? satu lagi.. boleh saya ketawa.. wkwkwkwkwkwk
hwahahaha keliatan banget deh gak nyimaknya :))))
dan kita kehilangan rasa humor……..
program #indexofhappines Rk ad yg gagal.. yris yris. hehehehehheh..#maludongah
hahaha….ternyata indonesia belum sepenuhnya merdeka. Buktinya, masih ada aja org bodoh yg lebih memilih menggunakan emosi daripada logika 😀
Si yriss komentar panjang lebar..tapi ah..sudahlah…gak kuat nulis, maunya ketawa terus… Hahahaha
Komen panjang2. Tau2nya isinya…..
Wkwkwkwkwkwk
Drpd sy balas komen secara panjang lebar. Mnding sy ketawa sj.
Hahahahahahaha
ANJRIIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTT…. KOMENTAR AKANG YRIS INI LOH, MALU MALUIN WARGA BANDUNG… BBBBBBBHHAAHAHAHAHAHAHA
punten ya daeng hehe
hahahahha… percuma aktif dikemahasiswaan… otak ga dipake… ngakak aja lah…
wkwkwkwkwkwkwk….
kalo ini 9gag pasti komennya u must be fun at party
coba deh di baca berulang-ulang, kalo tidak cukup sekali, baca 4-5 atau sampai 10 kali, Pake analogi segala ternyata dangkal hahaha
Pemikiran anda sungguh pintar setara Vicky Prasetyo.. Nampaknya sudah tervickynisasi..
Wkwkkwkk udah keren2 panjang gt komennya .. Dikirain bneran pinter hahaha abdi ge urang Bandung tp teu kitu kitu teuing ah pinterna .. Era abi mah … Punten ah daeng.. Maaf kan salah satu warga kami yang tidak mengerti satir ini :’)
hampir aja emosi baca tulisan ini~ tapi setelah baca comment nya……….. hahaha :v
bagus judul nya SAYA BENCI RIDWAN KAMIL. jadi banyak yang visit LOL
yris..cieee yg tinggal di luar negri.. hebat yaaaa. preettttt.. :p
fokus juga tawwa sama walkot sebelumnya bapak DP. di masa-masanya beliau paling banyak ditanam & ditumbuhkan hutan ruko di Makassar :))))
Matemija …. marah2mi itu Yris …. Wkkkkkk …..
Yris..
Wkwkwkwkwk..
*ketawa guling2 sampe jatuh ke neraka*
Hahahaha… Hahahaha.. Wwkwkwkwk..
Rasa2nya daeng gassing sdang tidak mempromosikan walikota kami tercinta..
Sampurasun Daeng……
Saya warga kota Bandung, dan alhamdulillah saya juga bangga dengan walikota sekarang yg selalu pro dan berusaha menjalin komunikasi yg baik dengan warga nya. Saya hanya berharap akan ada lagi kota² lainnya yg mengikuti jejak kota bandung, baik itu di Makassar ataupun di tempat lainnya.
Terima kasih buat Daeng, setelah saya membaca tulisan ini saya lebih sadar lagi kalo ternyata sosok seorang RK tidak hanya di cintai masyarakat Bandung dan sekitarnya saja, tapi sudah jauh menyebrang lautan ke tempat dimana Daeng berada dan sudah menjadi perbandingan untuk menuju hal yg positif.
Maafkan bila ada perkataan dari warga Bandung yg kurang mengena terhadap apa yg sudah Daeng tulis disini. mungkin saja mereka terlalu cinta terhadap walikotanya, sehingga mereka hanya membaca judulnya saja tanpa tau maksud dan tujuan dari tulisan Daeng.
wassalam….
Tulisan ini bukan lelucon, tapi bikin saya tertawa geli. Ahahaha.
Hihi judulnya bikin orang pengen masuk. Lebih sedih lagi saya orang kota bandung yang baru setahun lebih ini pindah ke kabupaten bandung. Tapi tetep bahagia, karena judulnya masih bandung. Saya malah ga tau nama pemimpin di kabupaten ini. Yang saya tahu, saya masih warga kota bandung, dan saya malah takut kalo kang emil jadi presiden, nanti bandung sama siapa :[
sarkasme yang menghibur sekali Daeng
Saya jg benci ridwan kamil…setiap kali saya melongok ke jendela kantor dan ngeliat sang tetangga…darah saya makin mendidih mengingat ridwan kamil
menurut gua apa yg lu benci tentang ridwan kamil, tidak terlepas gara2 gaya hidup lu yg konsumtif , hdup bermewah2an, dan tdak senang dgn gaya hdup sederhana ..
toh ada baik nya mengajak warga nya bersepeda , secara populasi kendaraan di indonesia bsa terhtung sangat padat di dunia, dan ada baik nya ridwan kamil mengajak bertamasya di taman2, gaya hdup di mall itu gaya hdup boros, dan tidak memberi peluang kepada rakyat susah untuk mengais rejeki, akibat nya terjadi ketimpangan sosial antara sikaya dan simiskin ..
gua bkn nya kontra terhadap apa yg lu tulis di sini, dan bukan berarti gua pro ke walikota bandung tersebut .. tapi biar kan lah dia bekerja dgn cara nya, toh dia bekerja dgn baiki juga kan, ya modah2an dia jga bisa jdi walikota yang bersih dari tangan2 kotor koruptor, selagi dia berbuat dan mengajak dalam kebaikan apa salah nya kita dukung ..
aduh aku gk terlalu faham sarkasme, ckckck
Wkwkwkwkwk. Masi ada yg nggak ngerti maksud tulisannya. Padahal sdh banyak koment diatas….
#gagalpaham
BOPIS…… Bodor pisaannn….. hahahaha……..
ini artikel apa sih? ga berbobot bgt, lu so tau bang down to earth lahh ridwan kamil tu bener, lu aja yang so soan ngikutin jaman, hadeuh
Wkwkwkwkwkwk, koment nya hihihi. Belum ngerti juga tulisannya ya. Baca dgn sekasama beaerta koment yg lain.
eh mas dimas. Manusia itu piaraannya ayam, bebek, kambing, kerbau, dan unta juga perlu :v. Ini Goblok diperlihara :v … hahahaha
Banyak” mengerti sastra om sebelum jadi komentator blognya orang.
Hampir aja emosi baca judulnya, unik gaya penulisannya. Kayanya visitor meledak nih. hehehe
bandung memang sekarang lebih enak ditinggali, kalau mau liburan, tinggal datang ke taman saja. makanya sekarang pindah sementara ke bandung 😀 tulisan yang menarik! 😀
EDUN EUY DahSYAT!!…PENULISNA MENYINDIR WALIKOTA MAKASAR DENGAN LEMBUT…. DI DOAKEUN KU SIM KURING SING MUGI TULISANA DUGI KANU DIMAKSUDKEUNANA 😉
Aku juga jadi benci RK. Barusan saja aku mengalami maceeeeet di kota daeng tercinta. Aku juga anak makassar, lahir dan besar serta netap di makassar sampai sekarang. Aku jadi sangat benci RK karena membuat kota bandung bersahabat dan nyaman di huni masyarakatnya. Tidak seperti kota ku yang semakin hebat dengan menyerupai 3 kota terkenal du dunia. Sy juga ingin menculik RK terutama ide2 dan strateginya utk diterapkan di kota kita. Pak Danni anak loronna makassar, cobaki buktikan kehebantanta membuat makassar enak di huni dan menjadi Tempat yang ingin dikunjungi krn kenyamanan kota ta di makassar. Ampumma kodong macet na dan rantasa’na sampah di jalan. Tempat sampah meluber tdk diurus. Malah pemulung yang banyak dijalan, sampai sampah masuk ke tengah jalan.
Waduh, parah amat ne mengajak antar walikota bertarung dengan lembut. Saya yakin sesama walikota gak ada yang mau ngalah, karena idenya beda2 kan satu walikota dengan konsep alam dan satunya lagi dengan konsep modern…
Di luar tulisannya yg mantap, refresh page belum pernah seseru ini! :))
Walikota aink nya nu aink….
Walikota maneh nya nu maneh….
Bandung juara !!!!
Sy juga “Benci” Kang Emil, Ibu Risma, Pak Nurdin, dan semua pemimpin yg “anomali” di negeri ini daeng…
Benci karena mereka tidak ada disini…
Ini keren bro, kalo yg ga ngerti pasti gagal fokus dan malah maki2 yg nulis haha bener2 tersirat banget
saya sangat mengerti tulisan yg di tulis oleh penulis ini,,ini adalah sikap penulis yg menunjukan keiriannya thd perkembangan kota bandung..secara tidak langsung unek2 ini penulis sampaikan agar walikota makasar lebh terpecut untuk menjadikan kotanya sebagai kota yg terbaik di indonesia..namun sekali lagi,,unek2 dengan cara yg tidak mengedepankan etika malah tidak akan mndapat respons dr pemerintah itu sendiri. seperti kata pepatah : ANJING menggonggong khafilah berlalu nah itu lah yg pemerintah pemkot makasar menyikapi hal yg ditulis oleh penulis ini.
Saya benci penulis ini! Tulisannya jadi hits, banyak dilink, diretweet dan lain sebagainya.. Bahkan sy turut membaca, menulis komen, dan bentar lagi turut menyebarkan tulian ini!
Saya benci penulis ini! (gak deng)
Btw. Walikota makasar kenapa? Arsitek juga kan?
Ralat dikit, rk bukan “cuman arsitek yg senang berkebun”; dia itu arsitek khondang langganan juwara dengan karya skala internasional; mengalahkan go internationalnya agnez mo. Demikian.
saya belum tahu walikota makassar bagaimana yah.
kita tidak tahu usahanya bagaimana, siapa yg tahu kalau usahanya sdh keras tapi kita sebagai lingkungan makassar yg berat diubahnya.
dan utk tulisan sarkas seperti ini, mungkin bisa pertimbangkan lagi.
lebih baik kalau tulisannya bersifat membangun dan apresiatif.
terima kasih untuk masukannya.
tapi kalau saya menanggapi maka akan sangat panjang ceritanya. mungkin Anda bisa memulai dengan mengulik beragam cerita tentang dinamika kota Makassar yang saya tulis di blog ini.
satu yang garis bawahi, kepemimpinan juga harusnya berbanding lurus dengan komunikasi kan? sebaik apapun ide atau tata kelola kepemimpinan tapi tidak berhasil membangun komunikasi dengan warga sebagai penerima manfaat maka saya kira hasilnya juga tidak akan maksimal.
kenapa anda tidak mencoba saja menjadi walikota? mungkin dengan anda mencalonkan diri sebagai walikota ,anda akan lbh hebat dari walikota kami ridwan kamil . percuma berkeluh kesah di media seperti ini tapi anda sendiri tidak berbuat apa apa utk kota anda !
klo ada ide cemerlang utk menjadikan kota anda menjadi kota yg tenar dan modern,coba buktikan dengan kemampuan yg anda miliki..memang ridwan kamil basicnya sebagai arsitek,namun di negeri yg mengadopsi sistem demokrasi seperti ini,siapa saja boleh menjadi pemimpin apapun basicnya yg penting jika punya ide brilian dan bisa membangun negerinya atau kotanya menjadi lebih baik kenapa tidak? berpikir pintar sebelum mengkritik adalah contoh manusia unggul dan kreatif !!
setuju dengan kalimat terakhir di atas, ‘berpikir pintar sebelum mengkritik adalah contoh manusia unggul dan kreatif!!’
*ambilcermin
*sodorin
????????????
Sodorin cermin raksasa ke ervien
*kasih link http://daenggassing.com/2015/01/08/saya-benci-ridwan-kamil/
*suruh baca ulang
*minum habatussaudah
Kakak Ervien, ini namanya kritik, atuh. Masa warga mau mengkritik pemimpinnya malah disuruh mengajukan diri sebagai walikota. Kalo gitu bakalan nggak ada kritik lagi bagi pemimpin, dong. ????
Selain itu, ini namanya tulisan satir dan sarkas, atuh. Alih-alih benci Ridwan Kamil, ini penulisnya sebenarnya justru memuji Ridwan Kamil. Jangan-jangan dulu Kakak Ervien bolos pas pelajaran Bahasa Indonesia, yaaa? Hehehe. Begini, Kak. Jadi dalam Bahasa dan Sastra Indonesia itu ada yang namanya majas, ada yang namanya tulisan satir. Contoh majas misalnya gini: “Bagus benar tulisanmu, sampai membuatku tidak bisa membacanya.” Nah, ini namanya majas ironi. Awalnya tampak memuji, padahal sebenarnya mengkritik. Nah, ini contoh tulisan satir, maknanya sebaliknya. Yuk, pelajari Bahasa Indonesia lebih dalam lagi. ????
Kakak Ervien, ini namanya kritik, atuh. Masa warga mau mengkritik pemimpinnya malah disuruh mengajukan diri sebagai walikota. Kalo gitu bakalan nggak ada kritik lagi bagi pemimpin, dong. ????
Selain itu, ini namanya tulisan satir dan sarkas, atuh. Alih-alih benci Ridwan Kamil, ini penulisnya sebenarnya justru memuji Ridwan Kamil. Jangan-jangan dulu Kakak Ervien bolos pas pelajaran Bahasa Indonesia, yaaa? Hehehe. Begini, Kak. Jadi dalam Bahasa dan Sastra Indonesia itu ada yang namanya majas, ada yang namanya tulisan satir. Contoh majas misalnya gini: “Bagus benar tulisanmu, sampai membuatku tidak bisa membacanya.” Nah, ini namanya majas ironi. Awalnya tampak memuji, padahal sebenarnya mengkritik. Nah, ini contoh tulisan satir, maknanya sebaliknya. Yuk, pelajari Bahasa Indonesia lebih dalam lagi. ????
Keren mas ipul gasing, kalo ada yg komen marah2,, brarti dia gagal paham dengan maksud mas,, maklum mas,, mungkin ngga fokus karena kebanyakan nonton serial india di tv,, hehehhe
I love bandung pokonya #bandungsaepisan
Asik dah.. Cikaria abis.. Jangankan situ yg orang makasar. Saya aja yg orang Tangerang benci sama RK, bikin saya nyesel gak tinggal di Bandung. Dan nyesel belom punya walikota kaya dia. He he he
penulis yg bodoh ini menandakan keiriannya trhadap berkembangnya kota bandung..hahaha benar sekali kata pepatah : org sebrang itu keras,tak berpikir kritis dan selalu arogan..mereka mementingkan materi dan keinginan pribadi tanpa mengindahkan kepentingan bersama…hahaha dari kampung ya tetep otak kampung..tidak terpelajar dan sangat aduuhhhhhh klo anda jadi pejabat dgn sifat seperti ini demi tuhan saya rela menjilat kotoran hewan ..camkan itu !!
numpang ketawa yak WKWKWKWKWWKWKWKWKWKWKWKWK…………
Malu maluin orang Bandung:(
Maaf daeng, orang macam ini jangan dianggap serius.
Tulisannya sangat bagus dan inspiratif! Berharap semua kota di Indonesia bisa seperti Bandung.
*jaditertarikduniablogging* 😀
heh baca yang bener baca, gini nih ciri ciri orang ga berpendidikan, baca sekilas, langsung bacot ae
ibu, tulisan ini pakai sarkasme.. artinya penulis iri banget sama orang bandung.. pengen punya walikota kayak ridwan kamil.. karena RK bersahaja, dekat dengan warganya dan pembangunan kotanya menitik beratkan pada alam dan budaya daerah..
Note:
sebelum menjudge orang dengan menuliskan kata-kata kasar seperti itu, apalagi mengeneralkan penilaian tentang “orang seberang”, itu pemikiran yang cukup kolot.. Ayo baca lagi gih..
har ai kamu kenapa?…bacanya yg bener atuh..
Ah gatel komen… Sy tau harusnya ga perlu repot2 bls komen krn udh bnyk dijelasin diatas… Ah tp gatel… Duh itu penulis justru cinta kang emil bung… Pgn kotanya kayak bandung… Bukan mau menghujat ridwan kamil. ???? atu laaaah plis baca dulu yg bener. kalo gagal paham diulang, abis paham baru komentar manis
Wah ente kudu belajar deui tata bahasa Indonesia brow, meh ngarti maksud dan tujuan tulisan … kkkkkkkk… numpang ketawa juga…
Numpang ketawa juga wkwkwkwkwkwkwkwkwk guling2. Bingung
Ervien, kamu tolol jangan dipiara kenapa???? baca BAIK-BAIK TULISAN ARTIKEL INI 100X BIAR NGERTI DAN PAHAM APA MAKSUD SI DAENG. INI TULISAN SATIRE. MAAP YA SAYA JADI SARKAS
Damang? Anda mabuk?
Ijin ROTFL ya
Haahhahaaahahahahhhahhahahaha kang Ervien makan snickers deh
eleuhh euleuuhhh… ieu akanggg…
dua kai koment .. naaa teu nyambung nyambung ??
HAHAHAHAHAHA.. makanya kalau lagi pelajaran Bahasa Indonesia jangan bolos.. itu bukti bahwa anda itu BODOH..
MAS ERVIEN SEHAT ???
HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
*kadang jadi suka kesel sendiri gegara ada orang-orang kaya begini 🙁
Minum aqua dulu gih… hahaha
oooo…. jadi sperti itu kamu/ klian mmandang kami, pke istilah orng seberang, tak brpikir kritis, arogan, mementingkn meteri, d jlasin pke “pepatah” lagi.! tu pepatah warisan leluhur kamu yaaa… brarti opini itu sudh turun tmurun ya.
Tulisan d atas sudah menjebakmu, Kamu sudah memperlihatkn belang dan sifat aslimu.
waaaaoooowwww……….!!!!
Kami krang kritis?,….. lah tilisan d atas kurng kritis apa coba??!!!
Kami arogan?,…..maaf, mungkn karna sudah lancang memujii dn mengagumi kemajuan kota dan Wali kotamu,??
Dari kampung, kampungan, dan tidak terpelajar???….. yaahhh, tapi setidaknya kami bisa sedikit mengerti tentang Sastra.
kotoran itu najis, jngn d jilat ya…. camkn itu!!
Gara – gara baca ini, kepala saya mau pecah, bergemuruh dan membumbung asap tebal di atas rambutnya. Mau bikin komentar yang sarkas, tidak bisa.. beberapa kalimat sudah ditulis, akhirnya didelete lagi.. salute daeng. kamu jadi inspirasi semua orang.
Aku pun benci RK, aku benci dia selalu bikin terobosan yang bikin saya ingin selalu pulang ke Bandung dari perantauan :'(
tapi btw, bener kata artha ya, refresh page nggak pernah seseru ini hihihih
Jadi pengen pulang ke Bandung.. :'((
tulisanya HADE!!!????????????
Tulisannya keren daeng! hahaha
saya orang bandung, gemes banget baca judulnya di timeline FB.
Langsung di klik, bac artikel juga komen2nya dan.. hahahihi.. 😀
Mudah-mudahan semakin banyak pemimpin di seluruh indonesia yang bisa dijadikan teladan & melayani warganya seperti pak RK, bu Risma, pak Ahok dll.. Ijin share tulisannya ya Daeng! 😀
Judulnya sangat menggiurkan untuk berkunjung, sebagai orang bandung yang someah sebelumnya saya meminta maaf bila ada kata2 yg gagal faham dengan tulisannya daeng, doa dari saya semoga kota2 lain di indonesia biaa mengikuti terobosan2 seperti bandung, buat walikota, bupati, gubernur seluruh indonesia semangat maju terus pantang mundur jangan cuman bandung dan persib aja yg juara, tp indonesia juga harus ikut juara
QPHONECELL
SERVICE CENTER SMARTPHONE
mantap.
bagus buat tulisan event, nanti dicari yg pas, yg jelas cantik sarkasnya.. selamat atas trafik yg melimpah.
HAHAHAHAHHAAHAHAHAHHAAHA kampret komennya ini :’))))))
Mustamar itu :)))))
Daeng dapat salam dari Putri Puspita… wkwkwkwk
eh, lupa.. camkan itu!!! hahahaha… *satirnya juosss*
asli ngakak nih baca comment yg bernada menghujat,keliatan bgt rendahnya intelejensi anda-anda ini,kl tdk ngerti tulisan sarkas mending belajar dulu,br ngasi comment..!!!
Memang akang nya paham ? Haha
“Gua” malah benci sama Danny P (katanya dia walkot Makassar). Gara2 dia, org2 sperti Ahok, Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Bima Arya (dan beberapa lain) terlihat begitu hebat. Padahal apa sih yg mrk sdh lakukan? Mrk tdk bisa membuat kotanya menjadi menuju “Kota Dunia”.
parah pisan ieu nu ngomen ngahujat geus asa jiga jelma bener pisan hirupna, baca tuh yang full jangan sekilas doang tjoy, kalo kata orang bugis bilang sih ‘maja sipa sekali ko ini’ :v
daeng aku orang bandung ini tapi sering kumpul sama anak CSC (Celebes Student Community) jadi aga sedikit tau tentang gimana kondisi daerah sulawesi, terutama daerah Makassar dan Pare – Pare, katanya geng motor di sana parah bener, udah parah begitu tapi lamban untuk di tangani.
btw keren pisan ini sarkasme nya daeng 😀
Wee salam dari bugis, macca ki mabbasa ogi dih.
jujur yg terdalam dari warga asli bandung yg sekarang tinggal di kota bandung.
ya sih… RK jauh jauh lebih baik dr walkot2 sebelumnya… ya sih… banyak perubahan2 drastis yg membuat kota ini lebih hidup, di siang hari. ya hanya di SIANG HARI.
malamnya?
masih tetep tuh geng motor dengan bebasnya berkeliaran dimana2.. masi tetep tuh mencekam….
kangen masa2 taun 2000an dimana keluyuran naek motor sendiri jam 2-3 pagi gak ada gangguan apa2.. aman…. sekarang?
Heeeeheeeheee…
Ketawa baca komentar “orang seberang” dll. BTW, apa pak walikota Makassar berani bongkar basement salah satu pusat perbelanjaan di kota Makassar, seperti yang dilakukan pak Ridwan Kamil sama basementnya PVJ?
Aduh ni masih #gagalpaham juga wkwkwkwkwk baca dulu neng. Jangan malu2in orang bandung.. hadeuh *tepokjidat*
Ya ampuun.. Sepertinya anda yang gagal paham dengan maksud komentar saya. 😀
artikel pertama yang keren sekali saya dapat tahun ini.. keren dg ipul… lebih keren lagi yang komen..indonesia yang beragam, ragam suku, bangsa, bahasa dan intelektual. hihihi huuhuhu hehehe hohoo HAHAHAHAHA
Jadi pengen ikut komen nih..
Awalnya visit blog ini yang komen baru lima orang sekarang.. Wow #RKeffect nih..
Besok saya akan segera bergegas mematenkan RK sebagai walikota Bandung. Daeng saya usul gimana kalau walkotnya Makassar Farhat Abbas saja :))))
*Masih aja ada yang gagal paham. *ngakaks*
Yang komennya menghujat jelas sekali kalau mereka gagal paham atas tulisan ini.
Mau saya jelasin tapi koq kayaknya malah jadi ga lucu lagi, jelasin ga ya?
Jejejejejejejejejeeje satir bangeeeds! Love it pisan laaah.
Salam ti urang bandung 😉
Kang Emil sudah ‘menanggapi’ di Twitter nya 🙂
Silahkan dicek di Twitter kang Emil 🙂
Kata kang Emil di Twitternya : leadership itu sarat dengan gaya personalitas yang tidak selalu harus diperbandingkan
🙂
Check di Twitternya 🙂
Huahaha bener nih, komen2nya lebih seru dan menghibur :)) Saya benci postingan ini, bikin saya buang2 waktu baca blog ini, ditambah lagi sampe ninggalin komen segala. Saya benci postingan ini, bikin saya makin benci sama Ridwan Kamil, makin benci sama Bandung, makin bikin saya kepingin pindah ke Bandung xD xD xD
Saya benci MANTAN!
komen paling EPIC! Hahahaha
Saya juga benci ama doi, ramai banget dipamer2in karyanya di linimasa, dari taman lah ampe alun2 Kota Bandung yang katanya luar biasa itu, jadinya kan berita logo Makassar kita jadi tenggelam, hufh
Lagian Bandung mah ga ada apa2nya, biasa aja tuh, mirip ama kota2 besar LN yg pernah saya kunjungi, taman di mana2, pedestrian jelas mesti jalan di mana, bersih, orang2 byk naik sepeda ke mana2, ah kota2 di Eropa-Australia bahkan negeri tetangga Singapore juga gitu, ga ada bedanya, mainstream banget kalau kata anak sekarang
Coba dong bandingin ama Makassar, saya yg baru pulang beberapa hari lalu langsung shock, orang2 Makassar sepertinya makin berduit ya, motor dan mobil makin banyak, saking banyaknya kadang saya bingung, trotoar buat jalan di mana ya? Atau zebracross buat nyebrang?
Baru beberapa bulan merantau, balik2 eh sudah ada pusat perbelanjaan baru, benar2 anti mainstream lah Makassar ini
Saya juga benci ama doi, ramai banget dipamer2in karyanya di linimasa, dari taman lah ampe alun2 Kota Bandung yang katanya luar biasa itu, jadinya kan berita logo Makassar kita jadi tenggelam, hufh
Lagian Bandung mah ga ada apa2nya, biasa aja tuh, mirip ama kota2 besar LN yg pernah saya kunjungi, taman di mana2, pedestrian jelas mesti jalan di mana, bersih, orang2 byk naik sepeda ke mana2, ah kota2 di Eropa-Australia bahkan negeri tetangga Singapore juga gitu, ga ada bedanya, mainstream banget kalau kata anak sekarang
Coba dong bandingin ama Makassar, saya yg baru pulang beberapa hari lalu langsung shock, orang2 Makassar sepertinya makin berduit ya, motor dan mobil makin banyak, saking banyaknya kadang saya bingung, trotoar buat jalan di mana ya? Atau zebracross buat nyebrang?
Baru beberapa bulan merantau, balik2 eh sudah ada pusat perbelanjaan baru, benar2 anti mainstream lah Makassar ini
Tp berhubung saya masih menyukai yg mainstream2, sy ga doyanlah lama2 di Makassar :/
Tiwi sudah liat tempat sampah transparan Makassar..?? keren nah..
kira kira aku benci siapa yak ?? hhaa
Iya.. saya kesal dengan beliau, apalagi saya tinggal di kabupaten tepat di perbatasan yang sebenarnya jauh dr pusat kabupaten dan dekat sekali dengan Kota Bandung, kesal karena tidak bisa memilih beliau ketika pemilu dan kesal tidak bisa menikmati asyiknya program kota bandung karena KTP saya kabupaten ????
Di Gowa lebih semrawut bang, pengin punya bupati hebat seperti walikota bandung
Ternyata tata bahasa Indonesia kita masih kurang pelajarannya di sekolah, keliatan dari komenter2 yg kasar itu… wkwkwkkk
Salut buat daenggassing, two thumbs up !!!
Pertama bc judul tulisan ini, heran, koq ada ya org yg benci sm Ridwan Kamil. Tp setelah bc isinya, oalah ternyata . . .
Mmg hrs lebih byk org spt dia. Jgn diculik lah, baiknya dikloning sj, spy dia bs ada dmn2. Tentu sj spy bs ada di kotaku; Jayapura. Kota ini perlu ‘sentuhan’ org spt RK. Klo hujan, gak spt Venezia sih, tp klo hujannya 2 jam-an yg kena dampak banjirnya dah banyak. Komplek warga tergenang, bbrp ruas jln dah mirip kali, air sj yg ada. Berharap banget kota ini menjadi lebih baik.
Tp btw, Bang Ipul, salam kenal ya . . .
Sy org Sulsel, suatu saat pengen banget balik dan bermukim di Makassar. Walau dah kayak Venezia, Texas dan New Delhi, sy tetep cinta sm Makassar. Sy yakin 100% Bang Ipul jg sangat cinta sm Makassar. Tetep kita kritisi pemda nya, spy memberikan pelayanan yg lebih baik pd warganya, ‘human beeing’ lah.
Salam . . .
Ahhh sepertinya kang Emil salah jalan… ga paham arti pemimpin yg sebenarnya….
Harusnya pemimpin itu dikawal ajudan..bukan main sepedah kaya anak sd…
Salam satu jiwa dr Bandung daengg… Ngakak urang maca na.. Karen…
Tulisan yang menarik dan harus dibaca dengan cerdas kalu tidak bisa kayak pisau bermata dua “Saya benci daeng Ipul”
Hati2 men nulis artikel gini ente bisa kena pasal 210 211 tentang pencemaran nama baik,jgn sampe ane liat ente di tv :v
tambah lagi orang gagal faham
sbg seorang perantau yg sekarang tinggal di bandung saya senang sekali membaca tulisan ini, dan jauh lebih senang lagi membaca komentar2 orang yg tidak mengerti satir :))) sukses bikin ketawa2 sendiri 😀
da bandung mah apa atuh :p
Dan sebagai warga Bandung, gue cinta Ridwan Kamil dan kota ini 😀
Keren Mas tulisannya, hatur nuhu (terima kasih).
komentar anda menunjukkan dimana letak otak anda. LOL
-salam hangat dari Bandung-
tulisan asik kang 😀
bikin geleng2 tu orang yang gak paham satir.
*lempar sendal
Sebagai sesama urg bandung yang tinggal d makasar,,sy setuju sama tulisan Akang,,
Sungguh,,saya benci RK,,siapa sih dia?bisanya cuma bikin perantauan asal bandung hidupnya ga tenang aja,,kepikiran untuk pulang kampung terus..
Pdhal sy sdh beradaptasi sama kota 3 negara ini (venezia, new delhi, texas),,tp semua sirna gara2 RK,,sampe sy nekat nyodorin surat permohonan mutasi demi bisa pulang kampung,,
Awas RK,,kamu bakal di hukum,,sy akan hukum kamu 2 periode,,liat aja,,
Sama, saya juga benci RK. Kenapa juga dia jadi walikotanya pas saya pergi untuk sekolah. Jadi, kan pengen pulang terus. Hanjakal teu bisa….????
Sama, saya juga benci RK. Kenapa juga dia jadi walikotanya pas saya pergi untuk sekolah. Jadi, kan pengen pulang terus. Hanjakal teu bisa….????
Sama, saya juga benci RK. Kenapa juga dia jadi walikotanya pas saya pergi untuk sekolah. Jadi, kan pengen pulang terus. Hanjakal teu bisa….????
lebih keren gubernur jakarta dulu sukanya mobil nasional produk anak negri………seperti land cruiser sekarang malah pake mobil produk anak smp mercy s 600 bener keren produk anak negri kita
Ah! Saya benci kau wahai penulis!
Kau hanya membuatku mengingat walikotaku yg sempat terlupakan.. Saya tidak ingat terakhir dia benar2 menjalankan peran sebagai wali di kotaku..
Menurutku dia hanya warga biasa yang tidak seperti RK..
.haturnuhun buat semua yg mencintai bandung…..
semoga semua daerah di indonesia punya pemimpin hebat
waktunya yg muda yg berkreasi…
Haha… langsung jleb baca sindirannya daeng ipul gassing. Keren tawwa…
Oya. Bgmana caranya kalau mau gabung di makassar berkebun? Mau dong.
”Saya benci Ridwan Kamil, gara-gara dia banyak warga kota lain jadi berharap banyak pada walikotanya termasuk warga kota Makassar.”
kata itu yang paling membekas hahah.. buat yang langsung protes mgkin bisa baca tapi waktu sekolah dia melewatkan pelajaran bahasa indonesia tentang makna tersurat dan tersirat. hahahah Lanjutkan daeng gassing (y)
Awwah. Banyakna komentarna. Hahahaha. Capekka masskrool daeng. Lebih seru baca komentar dr pad tulisan ta :p
saya benci kang emil! bandung udah kaya mantan! di tinggalin malah makin cantik !
Saya ga mau komentar, cm pengen baca2 aja sambil ngakak tentunya…tp untuk komen ini jleeebbbb sekaliiii……
*mikirin mantan yg makin cantik*
saya justru benci sama penulisnya. kok seakan-akan dia membuat orang lain terlihat begitu hebat saat posting komen disini hanya karna tidak bisa memahami gaya bahasa satire ini? padahal postingan ini biasa saja bagi orang lain yg mengerti dan memahami gaya bahasa yg digunakan penulis. bahkan beberapa orang tertawa setelah membaca tulisan ini. kadang memang seperti itu, sesuatu terlihat lucu ketika kita tidak memahami apa sebenarnya yg diutarakan si penulis dan justru dengan gampangnya menjudge.
Makassar itu indah, daeng. tapi itu dulu. dulu, macet itu hanya jika ada aksi demonstrasi mahasiswa saja. kalau sekarang, macet tidak membutuhkan aksi lg.
saya benci ridwan kamil… karna sudah membuat abah betah di bandung…
saya juga benci sama Ridwan Kamil.. gara-gara dia saya jadi jarang mojok di bioskop karena ada taman film, gara-gara dia saya pusing buat ngerangkai kata biar bisa ngajak kenalan cwe di taman jomblo, gara-gara dia skrng kalo ngGYM jauh harus di taman fitnes, gara-gara dia kamera saya jadi kusam karena sering di pake di taman fotografi, gara-gara dia saya harus ngluarin duit buat ongkos kalo ngumpul di taman musik.
Bandung punya adrenalin kreatif bro.. jadi dpt walikota nyleneh langsung jadi. Harus di apresiasi walikota makassar. Yg menurut saya lbh baik dr pendahulunya yg suka sekali buat bangunan monumental. DP lebih suka ke infrastruktur.
Penting sekali tulisan model daeng gasing bin ipul utk sparing partner DP sbg refleksi lbh baik utk makassar.
Ahahahaha.. Awalnya mengernyit tp ujungujungnya gdubrak bgt.. Sabar ya masnya eh daengnya, mungkin kalo ridwan kamil baca ini, stitik harapan dibikinin tamantaman juga paling engga.. Sipsipp.. Yiha!
Duh, sama! Saya benci Ridwan Kamil, gara-gara dia, saya jadi berharap banyak terhadap Walikota Malang. Jadi pengin bisa jadi kayak dia, orang Bandung yang membuat perubahan di kotanya. Dasar Kang Emil…….
Saya juga benci Kang emil, awalnya KTP cimaji tidak jadi masalah buat saya, tapi sekarang saya jadi mempermasalahkan KTP cimahi saya, Kenapa harus Cimahi, padahal Bandung Kota yang KUDET, sayavkan KuDeT KUPER, tapi kan gantengnya ganteng anak Bandung… Kota dalam Kota ah saya todak perlu, saya mau yang kuno kuno seperti bandung…
*Ngubek koper cari KTP lama yang masih Bandung…
ckckckckck
kota dunia, New delhi, duh ngena banget.
TERLEPAS DARI HEBAT NYA KOMUNIKASI DUA ARAH YG DI BANGUN OLEH RIDWAN KAMIL DGN WARGANYA, YG PASTI SAYA BENCI DIRI SAYA SENDIRI, TAU KENAPA???
DI BAWAH PIMPINAN RIDWAN KAMIL PEMKOT SIBUK SENDIRI MEMBANGUN DAN MENATA KOTA BANDUNG. SAYA SEBAGAI WARGA BANDUNG HARUS NYA MALU YG HANYA BISA ASIK2AN MENIKMATI TANPA MAU PEDULI / MEMBANTU “SETIDAKNYA MEMELIHARA” FASILITAS YG SUDAH DIBERIKAN..
APALAGI SELAMA INI SAYA CUMAN BISA SINDIR SANA, KELUH SINI, KOMEN SANA, HUJAT SINI…
SAYA BENCI DIRI SAYA SENDIRI, KARENA SBG ORANG BANDUNG ASLI BELUM BANYAK YG BISA SAYA LAKUKAN UNTUK PERUBAHAN BANDUNG KE TINGKAT YG LEBIH BAIK.
SATU LAGI SAYA MALU SAMA ORANG MAKASSAR, TAU KENAPA??? SETIDAK NYA DGN ADA NYA TULISAN “DAENG IPUL” INI, MEMBUKTIKAN BAHWA ORANG MAKASSAR SUNGGUH KRITIS THD PEMERINTAH KOTA NYA.. TIDAK SEPERTI SAYA ORANG BANDUNG!!
SALAM JURAGAN PEUYEUM
Abang harusnya makin benci sama Emil. Hampir tiap minggu dia punya kejutan buat warganya. Kadang kalau sudah mengumumkan sesuatu di twitternya, warganya antusias berbondong2 melihat hasilnya…… terlalu… yang lebih terlalu adalah 20 tahun sy di Jakarta tapi tetap KTP nya Bandung. Bandung dan Emil memang keterlaluan…….
Yuk sini main ke bandung 🙂
Ridwan Kamil payah! seperti walikota bekasi dong, kl warganya protes di twitter buru-buru di block!
Saya benci ridwan kamil, karena akibat dia saya harus menempuh lebih dari 250 km setiap weekend, hanya sekedar melihat apa yg baru di kota Bandung, bersepeda di hari minggu dan menyantap colenak
Hheuuu… menarik sekali tulisan ini 😀
Wwkkwkw,bego,
nyari duit pake post tulisan gaje,
nyari duit kerja nyet,jgn ngandelin klik2an
RIP gagal faham…
wali kota memang harus kaku dan menjaga jarak , kalo ada kesempatan sikat duit rakyat he he he keladi tikus obat kanker
Abdi tinggal di die bandung ayena tapi sngat rindu pulang makasaar. Tempat pulang yg sbenarnya adalah rumah kita :’)
saya bingung baca komen nya ahahha
yg penting I LOVE YOU BANDUNG.
saya benci kalian semua
saya benci penulis
saya benci komentator
saya blom pernah ke bandung
saya blom pernah ke makasar
saya benci…benci….benciiiiiiiii
jadi gk tau yg kalian omongin,tp kok ngehits yaaa tulisan inih…
*satire yg smooth anyway
beruntung kalian warga bandung
jangan bekecil hati warga makasar
one day akan ku kunjungi kota kalian
Saya juga benci kang emil.. (benci=BENAR BENAR CINTA) :* :* :*
Terima kasih atas tulisannya ini. Sangat bagus. Saya jadi membayangkan kalau Ridwan Kamil itu semacam malaikat, terutama bagi orang-orang/warga Bandung (orang/warga Bandung, tolong konfirmasi).
Harapan saya pada Walikota saya (pak DP) adalah, mudah-mudahan pak DP ketularan inisiatif-profesionalitas-kepemimpinan-ramah-baiknya pak Ridwan Kamil ini. Tidak hanya memperhatikan tempat-tempat publik saja, tempat-tempat yang ramai didatangi wisatawan saja, supaya enak dilihat kalau masuk berita. Ya betul, memperhatikan tempat “wisata” memang perlu (tapi kalau sudah lumayan dari awal, barangkali tidak perlu sekuat tenaga mempercantiknya lagi. Fokus ke masalah/issue yang lain), tapi Makassar itu luas.
Intinya, jangan cuma “kerjakan soal paling mudah, selesai atau tidak -kumpul”. Mudah-mudahan dalam 5 tahun kedepan tidak akan ada yang bilang “Makassar-nya DP cuma anjungan Losari ji“.
Saya benci RK dan Ahok
Yg sibuk membangun kota mereka
Ingin rasanya menculik n bawa mereka pulang ke Semarang
Lebih seru baca komen2nya…..
Heheeh
xixixixxi…keren tulisannya…menohok…alias neunggeul pisan…
kang emil nyalonin jadi gubernur atau presiden juga saya colok……:P
Tulisannya penuh dgn jebakan batman, daeng Gassing! Emosi saya dibuat campur aduk, terutama setelah membaca tanggapan pembaca. Semoga tidak banyak korban berjatuhan dan sumpah serapah pun tidak byk dilayangkan terhadap para korban. Cara daeng bercerita semoga akan memerdekakan banyak orang dr kebodohan, walau dgn cara yg pahit. “Been there, done that”. Di usia yg tdk terlalu muda, tdk terlalu tua, saya merasa beruntung terlepas dr jebakan batman ini. Saya tertarik utk membaca karya daeng yg lain. Keep up the good work, daeng! Semoga tdk masuk aliran jonruisme. 🙂
It makes me want to write. Thx.
Wassalam, a_b
Saya benci kota bandung karena bandung suhu dan iklimnya lebih nyaman dan sejuk dari kota kelahiran saya kota padang :(( pulang kampung ga ya ??
Saya benci kota bandung karena suhu dan iklimnya lebih nyam dari kota kelahiran saya kota padang :(( pulang kampung ga ya ??
*NYAMAN
Sebagai mantan warga ibukota yang sudah belasan tahun jadi warga Bandung,saya juga benci…Sehari setelah Rebo Nyunda, ada program Kamis Inggris yang menghimbau warga menggunakan bahasa Inggris seharian. Itu juga berbahaya. Sebagai guru les bahasa Inggris, saya merasa akan direpotkan oleh kemungkinan membludaknya orang yang mau les nanti. Jam ngajar nambah, dan otomatis nanti penghasilan saya jadi nambah. Yaelah..Nanti warga Bandung tambah pinter berkomunikasi dengan bahasa Inggris, Sunda dan Indonesia. Gawat….. SDM nya nanti terlalu keren.. Haduuh. 🙂
Saya juga benci ridwan kamil , masa dia pasangi pohon dengan kain yg dilipat pake peniti ,, ga instan banget kaya bupati kami yg langsung pohon nya di cat biar berwarna ,, saya juga benci dia yg menghukum pembeli dri para PKL , masa mau beli dri PKL Tidak boleh , denda satu juta, enak bupati kami yg memberantas PKL di dayeuhkolot selama seminggu saja kan enak itu PKL jd bisa berdagang lagi, saya juga benci ridwan kamil yg renovasi solokan. Bikin macet jalan saja, mending bupati kami yg merenovasi jaLan dngn tambal sulam jadi dinas PU Banyak kerjAAN nya tiap per tiga bulan benerin jalan, saya juga benci ridwan kamil yg menghancurkan parkiran pvj jadi sya ga bisa liat lagi dan nongkrong di mall pvj, hebatan bupati kami yang membangun sarana gedung sabilulungan yaitu gedung kesenian untuk Para pejabat ,,
Gw orang Jakarta,, gedeg bener dah kalo liat Ridwan Kamil. Biar kate die cuman walikote, tapi congor ame kelakuannye bersahaja. Segitu udah punye banyak prestasi. Beda bener ame gubernur gw nyang congornye kampungan.
memang bagus strategi pak ridwan, walau saya orang jawa yang berdomisili cukup lama di kota makassar. Tapi jika dilihat dala segi penataan ruang, Kota-kota besar di jawa lebih maju ketimbang di kawasan Timur Indonesia termasuk Makassar.
Sebelllllll banget…
gara2 baca tulisan ini jd gak nahan pengen baca semua komentar2 di bawah nya.
mana banyakkk lagi bikin pegel mata ama sakit perut karna ngakak…..
beruntung nya ku tinggal di kota bandung,
ke taman film tinggal jalan kaki ,
buka jendela kamar view jembatan pasopati dg lampu warna warni nya….
indah bangettt dech
Saya tinggal di kota Bandung timur yang nyaris kabupaten, masih merasakan kebijakan walikota Kang Emil, saat ini alun2 kami sedang di renovasi untuk dibuat taman/ruang terbuka dengan fasilitas WIFI dsb. Semoga cepat terwujud agar bisa menikmati keindahan taman tanpa harus jauh2 ke pusat kota.
Daeng Gassing, salam kenal. Ini postingan ter-viral yang pernah saya baca… keep up the good work.
Saya juga benci kang ridwal kamil, kenapa ngga dari dulu jadi walkot bandung, mungkin ngga akan terlalu susah membenahinya seperti sekarang ….. luv u bandung
sayangnya kenyataan tidak seindah yang anda katakan. Pembenahan angkutan umum tidak pernah dilakukan, regulasi tidak pernah dilakukan. Gerakan pungut sampah lalu bagaimana? sampahnya dibawa sampai ke rumah? karena fasilitas umum seperti tempat sampah pun tidak ada.
Yang paling disayangkan adalah pembenahan angkutan umum seperti angkot yang begitu jelas di depan mata tapi tampaknya Ridwan Kamil tidak peduli dengan hal ini. Bagaimana bisa ongkos angkot di Bandung dan Jakarta bisa sama???
haters is the true lovers 😀
Ini… gue baca blog sama komen2 yg isinya bocah semua dah…
Malu mas, udah bapak-bapak tapi ambeknya gede.
sy benci daeng krn, mrk yg pd mencibir balik daeng, jd makin keliatan IQnya lg jongkok & EQnya doang yg berdiri..
sy benci daeng krn sy jarang nemu tulisan yg sangat menarik.. hingga sy gak sadar udah 2 gelas kopi sy hbzkan utk ng-scroll smp komen yg t’bawah..
d atas itu semua, semg tulisan ini jd makin viral & sukses selalu utk daeng! 😀
salam benci :))))
Keren mas tulisannya , banyak jarum didalam tiap kalimat nya .. haha salut (y)
The force of sarcasm is strong with this writing! Tulisan yang bagus.. Yg nmanya satire itu seharusnya seperti ini, mengangkat isu dengan benar. a gem in a puddle of bad indonesian journalism that is currently going downhill….
Tulisan yg menarik, hade pisan …
ahh saya benci sama artikel ini. Bikin saya suka sama penulisnya. Mana fotonya ganteng pula kan. Hahaha
Tulisan ini bisa jadi referensi untuk calon pemimpin, terutama yang bermimpi membuat kota dunia. Sebaiknya tanya wargamu mau kota dunia atau desa kota?
Tak lama lagi masyarakat Makassar akan dapat smart card, katax akan memudahkan transaksi di mana-mana, padahal itu hanya akan memberatkan bagi masyarakat menengah ke bawah.
Keren tulisanta Daeng Ipul, capekka baca komenx
🙂
30 tahun lalu ninggalin bandung dan menganggap kalo kota lain lebih indah dibanding bandung… dan ternyata iya… saat itu…. tetapi skarang TIDAK bandung menjadi lebih indah sejak adanya Ridwan Kamil….. Ingin rasanya pulang kembali menikmati bandung yg makin beradab… makin kinclong, makin asyyiiik, makin rapi… boleh nggak ya ganti KTP lagi jadi KTP Bandung…
klo kang emil memang pantas di benci atas prestasinya di (KOTAMADYA BANDUNG)…..nah coba mas puji juga prestasi BUPATI KABUPATEN BANDUNG…simak dan amati pencapaian prestasi KAB BANDUNG….xixixi
sindiran dan rasa benci yang mengagumkan dari orang-orang yang tau menghargai kotanya …
jadi sono ka lembur
keren tulisannya!!, saya juga benci ridwan kamil ko, gara-gara ada ‘jumat bersepeda’, jadi we pengen beli sepeda, haduuh
Sy setuju pisan sama daeng. Sebagai warga bandung yg saat ini kerja di Makassar sy benci ridwan kamil. Saya betah bgt d Makassar sampai bawaannya pgn plg terus k bandung.
sebagai warga Bandung, saya mengucapkan banyak terima kasih atas penghargaan berupa tulisan mengenai walikota kami. kami berharap agar semua walikota di Indonesia dapat menjadi lebih baik lagi, seperti kang emil atau mungkin dapat jauh lebih baik lagi. dan semoga kota Makassar menjadi kota yang di idamkan oleh warga nya, bukan lagi berupa ‘ke-egois-an’ pemerintah dalam membangun kota nya.
btw, keren bahasanya. sangat. dan saya benci kak Ipul aokokok
salam hangat, warga Bandung.
gelo sia, i like it!
i like it. Salam kenal daeng!
Hahaha this is brilliant! XD Many people are being dumbfounded by this.
Mantafff…Ewako daeng Gassing… mantaff sarkasnya 😀
bukannya Makasar punya berlian juga, bupate Bantaeng dikemanain tuh, angkat jadi gubrnur Makasar dong
Bukan cuma Walikotanya tapi anak mudanya juga Amazing , nih liat developer wp asal bandung http://www.tokokoo.com terkenal di US dan sekitarnya, terakhir dikutip di majalah amrik menjadi premium ecommerce terbaik ke tiga di dunia ,, emejing… ????
ahhh ai lop yu lah mas ipul..
kapan juga ya walikota gw kayak kang kamil.. aasuudahlah hheee
Tulisan yang bagus. Curcol yang bikin jleb hehehe….
Saya orang Bandung yang udah lama menetap di luar Bandung. Ketika tahun baru 2015, saya sempat pul-kam dan memang luar biasa berbeda dibandingkan kepemimpinan walikota sebelum2nya. Pagi2 pulang jogging saya melewati kolong jembatan yang biasanya kumuh dan gelap, tapi ini berubah menjadi taman-taman, salah satunya taman film. Adem, hijau (meskipun rumput sintetis), bersih. Yang saya kagum, warga sudah banyak yang sadar kebersihan, bahkan seorang ibu sudah mengingatkan anaknya dulu ‘itu bungkus sedotan kumpulin sini biar dibuang ditempat sampah’. Photonya ada di sini http://instagram.com/p/xjgqRgtbLR/
Saya yakin, Makassar pun akan punya pemimpin seperti Kang Emil. Tinggal tunggu waktu saja.
Punten Kak..
I’m about to yell at you for what you’ve posted about Ridwan Kamil yang sungguh sangat, menurut saya… sangat salah karena bagaimana seseorang bisa mencari sisi negatif dari segala hal positif yang sudah ada/muncul, how? Ngga dapet banget logikanya ada orang yang bisa berfikir seperti ini. 😐
But then… i got your point. Well said, Kak!
Sungguh penyampaian pesan dan aspirasi yang sangat unik. You’ve made it great, really.
Semoga Makassar akan sama majunya dengan Bandung sekarang ini ya 😀 someday! Pray for it 🙂
tulisannya pake gaya bhs “jebakan betmen”, mau marah eiiiit ga jd malah ketawa, tp baca komennya msh ada jg yg kena “poowww !!!”…. sgt menghibur
Haha, saya malah ketawa sama komen-komennya. Pernah juga nulis sarkas yg judulnya “Bandung Kota Babi”, dan banyak komen-komen lucu yg nyerang saya. Padahal saya orang Bandung juga, dan saya niat nulisnya buat menyadarkan. Duh.
sebagai warga Venezia yang tumbuh besar di kota New Delhi dan mencari nafkah di Texas saya tidak terima disama ratakan walaupun kenyataanya memang iya… hehe..
Saya bisa jamin gk semua yg komen yang intinya tertawa melihat komen yang benada negatif atas postingan si daeng ini itu benar benar tertawa…
Mind = Blown
Saya juga yakin gk semua orang mengerti maksud komen saya ini…
Hallo, saya cuma mau bilang yang kampungan itu siapa ya?
kalo kalian pernah ke negara eropa atau negara amerika, kalian akan tahu bahwa mall itu bukan tempat piknik dan warga mereka itu malah lebih sering dan senang piknik bersama teman, keluarga, bahkan pacar ke taman-taman di sekeliling kota. Menurut saya kampungan itu adalah ketika kalian berusaha mengikuti budaya barat tapi nyatanya itu berlebihan. Selamat berbangga hati bagi kalian yang sering berlibur ke Mall
wiu wiu wiu wiu
panas om ? hahaha
Awalnya penasaran sama postingan di fb.. setelah baca..
Keren daeng! Bikin org yang ga ngerti jadi emosi jiwa hihi
Tapi RK masih punya PR nih.. ANJAL yang rutin di razia tapi balik lagi kejalanan.. apalagi anak2 punk yang… aduh! Bikin Bandung “sareukseuk”
Semoga indonesia punya walikota2 kreatif seperti walikota kami.
Bangganya menjadi mojang Bandung 🙂
Putri : Kayaknya “anak2 punk” harus diralat, mungkin jadi “anak2 bergaya punk”.
Saya nge-“Punk” dari tahun 1999 sampe sekarang, bukan hanya sekadar “fashion” tapi “passion”.
Punk ngga harus dijalan, ngamen, & bikin jalanan sareukseuk.
Mereka yang dijalan ngga “passion”, hanya “fashion” sama halnya yang bergaya hiphop, reaggae, dll.
Jika di-analogi-kan #GagalPaham sama yang ngga ngerti tulisan ini.
Analisa deh…penggerak distro2, clothing2, sampe musik cadas bandung-timur diakui sama negeri2 di eropa.
Dan banyak lagi industri kreatif dari kami “Punk” yang masih bertahan sampai sekarang, “Meskipun kecil-kecil, tapi kami bertambah banyak”.
Mangga… 🙂
hahahaha……commentnya itu loooo,,,,,,
memang belum sempurna,tapi yaaaa sabar bro,,,baru 2 taun ngejabat
tulisan asik kang 😀
bikin geleng2 tu orang yang gak paham satir.
*lempar sendal
n… still counting…
Syirik ente ama kang emil ??
Ngok! Ngok! Ngok!
Satire for smart people #mesin tetot bunyi
saya benci handphone saya… karena baru malam ini nemu tulisan ini… sehingga komen saya ada di bawah.. 😀
ini satir yang cerdas om, haha
awas nanti dicekal haha
Haha.. INI namanya sirik sma kang Emil. Adanya taman2 d bdg ITU bdg JD indah dengan dihiasi taman2.. Trus adanya program bersepeda agar mengurangi polusi do kota bdg. Dan adanya program GPS agar bdg tetap indah dan masyarakatnya mau membuang sampah pada tempatnya.. Masalah??
Tettot! Belajar bahasa Indonesia dulu yaa
INI mungkin yg posting sirik aja sih. Bdg bagi saya indah,mernah,tumaninah.. Dan Kasian kya nya lg posting lg lelah ya om? Jadi ngaco gitu posting anya haha.. Yang pending BANDUNG JUARA.. PERSIB JUARA.. Dan bangga telah jadi warga BANDUNG
Kalau ada waktu luang gugling pakai kata kunci “sarkasme” ya..
Aduuuh…. Ery, Ery… Yang sabar donk, mangkanya dibaca dulu sampe slesai baru komen. Jangan malu-maluin ya…
#maaf,gagalpaham
Perbanyak istighfar + selancar!
kang eri dulu saha sih guru bahasa indonesia na ? ngisinkeun eyyy,
Sepertinya RK tidk hanya membangun kotanya untuk mnjadi Bandung yng terdepan, Tapi RK juga membangun intelektual masyarakatnya untuk mnjadi masyarakat yang cerdas…..!! Saluutt…… CAMKAN ITU……!!!!
Pertama visit blm ada koment, smpt mikir tulisan ini akan diserbu org2 yg suka bolos mapel bahasa Indonesia dan ternyata terbukti …
Sy benci daeng ipul krn berhasil menghadirkan tukang bolos untuk berkomentar disini =))
Sy sepakat dgn syamsul sunduseng *lol
aaaah….akhirnya selese juga baca komen2nya. tadinya ngantuk jd ga ngantuk daeng….hehehe…
jadi kangen sama Ujung Pandang 😀
Jadi ketawa sendiri liat comment yang masuk, tapi tulisannya bagus (meskipun saya ga terlalu paham mengenai masalah tulis-menulis).
Banyak sabar aja ya daeng, mungkin mereka (yang belum ngerti) kurang piknik 😀
Keep posting Daeng…….
untung ga benci2 amat…soalnya ada gubernur ku Ahok ! 😀 kalo liat walikota sih…hiks….hiks ..sebel ah ama ridwan kamil
Kereeeeenn…
Cara penyampaian nya bagus sekalih
Like this…
Dan syukurnya, sekarang izin mendirikan bangunan khususnya gedung2 sejenis apartemen, ato mall di bandung agak di “persulit”
Ga semudah sama walikota sebelum nya
Mudah2n RK tetep concern ama program2 yg pro warga bandung, dan makin banyak ruang terbuka hijaunya…
ayeeee
Bravo buat semuanya
Salam hangat dari urang bandung 🙂
Ini contoh tulisan yang mengajarkan, “kalo baca sampe selesai!” 😀 Sarkas begitu nyes..
Asliiii, komen di bawahnya ternyata ada juga yg gagal paham seperti itu ya.. (Semoga saya juga nggak gagal paham sih. hehe…)
Btw, saya juga benciiiii banget dengan gaya kepemimpinan Ridwan Kamil. (baca: benar-benar cintrong, hihihi). Semoga semoga kota di Indonesia punya pemimpin seperti Ridwan Kamil, termasuk kota saya juga: Pontianak… ^^
TFS, Daeng. It’s really nice post.
Iiihhhhh..keuheul jd g bisa tdur gra2 liat postingan kang daeng ini…
Two thumbs up kang..
Iiihhhhh..keuheul jd g bisa tdur gra2 liat postingan daeng ipul ini…
Two thumbs up kang..
Like this… Sarkasme yang cerdas…
Jadi makin cinta bandung.
haha geleuh ini mah daeng..
geli atuh saya bacanya.. hoho ngakak sendirian diruang kantor hoho #hiburan
Wah kang emil udah punya Haters, nih! Artinya kang emil memang sudah terkenal..
Apa yang salah dari program Pak Ridwan Kamil? Lagian tujuannya juga menjadikan kota Bandung lebih baik. Gak boleh dzalim lohh mas..
Saya ngakak baca ini! Entah memang masnya nulis seperti ini masnya lebih hebat dari pak Ridwan Kamil? Entah.. Yang pentingkan niat Ridwan Kamil baik, dan caranya-pun ‘Halal’. Mas benci atau benar-benar cinta neh?
Salam damai untuk sang penulis serta penggemar tulisan ini!
Tetoot! Suka bolos ya mas pas pelajaran bahasa Indonesia?
Tetot! Udah salah panggil orang,salah pertanyaan pula. Saya cenderung belajar Al-Quran 🙂
Ya udah baguslah, kalau gitu sekarang coba gugling pakai kata kunci “majas sarkasme” ya
Jangan malu2in diri sendiri…
Atau coba baca2 komen yang ada di atas deh 😀
mungkin zaman sekarang bahasa Indonesia sudah dianggap bahasa kelas 3 atau seterusnya… yang hits sekarang itu bahasa inggris, mandarin, korea.. jepang…. yang paling dominan… bahasa 4l4y… hanya bisa Prihatin… dan mungkin… “bukan urusan saya”…. :p
pertama kali buka artikel ini, komennya baru kisaran 10an, sekarang sudah wahhh ternyata banyaknya.. | saya kira banyak yg ngerti eh gak taunya lebih banyak yg #gagalpaham.. hehe
meskipun tidak dibaca dengan seksama, diakhir tulisan sudah sangat jelas maksudnya.. | sayang sekali hanya beberapa orang” yang bisa mengerti.. hihi 😀
saya suka sekali jenis tulisan yg seperti ini,, secara tidak langsung ngetest IQ pembaca.. 😀
Ih bukan maksud saya loh 😀
Aku benci bdg, setiapsabtu minggu pergi entah kemana, plat B yg ada, mmg hari2 punya jakarta?….????????
Pas peluncuran buku Kang Emil kmrn, tulisan ini sempat dibilang menjadi perhatian Kang Emil lho hehehe…
Salam sukses dari Bandung.
hah? iyyakah? hihihi
jadi malu 😀
awalnya cuma cari artikel soal sepeda yang biasa dipakai pak Walikota “Ridwan Kamil”,, lalu terbuka artikel ini,, awalnya sempat mengerutkan dahi dan terbakar emosi dengan tajuk utamanya,, lalu sya baca sampai selesai,, dan saya tersenyum dengan lebarnya ,,, I Love Bandung
Sebagai orang Bandung asli, yang lahir dan dibesarkan di kota kembang ini, saya amat sangat tidak setuju dengan celotehan anda, yang lebih mirip atau mungkin pantas disebut curhatan iri seorang warga yang tidak diperhatikan pemimpinnya. Coba anda bayangkan jika anda yang ada diposisi walikota saya, M. Ridwan Kamil, apa bisa anda memikirkan konsep tata kota yang memperhatikan indeks kebahagiaan warganya? Apa masih musim pemimpin yang enggan bersahabat dengan rakyat? Untuk apa ada social media? Bukankan anda juga menggunakan blog untuk menyampaikan aspirasi anda? Itupun yang dilakukan Kang Emil dengan jejaring sosialnya, supaya beliau bisa mendengarkan apa yang diinginkan rakyatnya. Anda jelas salah besar sudah menjudge walikota saya yang sudah membawa perubahan besar bagi Kota Bandung sejak satu tahun lebih menjadi orang nomor sati di Kota Bandung. Tolong, evaluasi dulu diri anda. Apa yang sudah anda beri untuk kemajuan kota yang anda banggakan? Jangan lantas mencaci kota orang lain, apa anda tidak pernah mendengar kata Bhineka Tunggal Ika? Kita masih tinggal disatu negara yang sama, Indonesia!
Selamat malam. Pernah dengar majas sarkasme gak? Hehehe
orang bandung tau saya pinter2..kok baca tulisan sarkasme aja gak ngeh…..mun basa sundanamah boloho ontoyod belegug….kalo basa makassarnya TOLO
Memang sih, ada beragam cara dan bahasa menyampaikan pendapat, tapi tetap saja, sbg orang bandung, saya ga setuju. Apapun yang terjadi di Bandung, saya tetap cinta Bandung. Semaju apapun kota lain, tetap Bandung-lah kota saya.
Selamat malam juga, alhamdulillah nilai bahasa Indonesia saya cukup baik sewaktu SD dulu 😀 maaf, saya cuma ingin tau aja, ketika sebagian berapi-api, lalu saya ikuti yang berapi-api itu, akan seperti apa jadinya, eh ternyata disapa penulis. Kalau saya membenarkan tulisan anda, mungkin hanya akan dibalas emoticon like atau smile (menebak). Haha.
Hahaha nggak sih.
Awalnya semua komen saya balas, tapi makin lama koq makin banyak, jadinya bingung mau jawab gimana.
Ini kebetulan aja lagi santai jadi bisa balas komen 😀
Sdh hampir ma 3 thn tgl d bdg.beda skli mmg sm mksr.apalagi soal bhs daerah.org d bdg tdk malu pke bhsa daerahnya.tdk sm kyk d mkr.yg klo pke bhsa mksr bcra dkira org kampung.hha..
WOW saya barusan ke postingan terpopuler di awal tahun ini.
Dumba’-dumba’, sekaligus berdecak … salut, Daeng dengan gaya bahasa dan pesan tulisan ini.
No komen.
*Lho tadi kan sudah komen ya?*
Saya benci ridwan kamil, saya benci daeng.. bikin saya gak bisa move-on dari kota bandung !!
postingannya keren daeng, bikin saya lebih semangat lagi buat bloggeran 😀
http://grizzly96.blogspot.com/
Saya juga makin BenCi sama Ridwan Kamil… Bener Cinta ????
*sambil ngakak baca banyak yg komen #gagal_paham malah marahin penulis*
Hahaha asik tulisan sarkasnya, daeng. Saya juga benci Ridwan Kamil. Bikin mimpi punya kada yang mau susah payah bikin ruang kota yang asyik buat warganya. Selain dia, yang sama-sama bikin benci adalah Abdullah Azwar Anas 🙁
Apa kabar Palembang ?
Walikotanya aja sekarang di dalam bui. *miris
Daeng, saya benciki. kenapa harus saya baca tulisanta, kenapa harus saya baca komen-komennya, kenapa haruska sependapat sama kita, dan kenaapa harus saya berharap walikota makassar sama gebrakannya itu sama seperti RK dengan gebrakannya. kenapa mereka beda ‘menata’ kotanya, padahal mereka sama sama arsitek? kasihan Makassar, baru menuju kota dunia tapi sudah kehilangan wajahnya.
Semoga tulisanta ini tidak sia-sia, Daeng. Salam.
Hahaha sangat terhibur sekali dengan beberapa tulisan anda daeng. Terutama yg ini, sampai sy tergelitik untuk ikutan ngomen. Salam kenal.
Setelah 3tahun tinggal di makassar kemudian sekarang setahun kembali ke bandung. Saya rasa secara umum untuk permasalahan sosial di hampir semua kota besar di negara ini lebih kurang ga beda jauh.
Beberapa tahun belakangan memang geng motor di bandung sudah tidak terdengar kabarnya (malah dua hari lalu saya liat ada spanduk bertuliskan acara pengajian salah satu geng motor terkenal dulu), yang malah di makassar ahir ahir ini sedang jadi tren geng motor anarkis aetiap malam. Dewasa ini memang peran serta aspirasi masyarakat dalam sebuah perencanaan maupun keputusan pembangunan daerah harusnya menjadi satu bagian penting, tentu dengan tanpa embel-embel kepentingan pihak manapun.
Hal yang berat memang jika nanti selepas selesai masa studi saya di bandung ini harus kembali bertugas di makassar sana, bukan hanya karena bandung lebih nyaman hehehe tapi karena memang keluarga saya di jawa barat sini. Tapi jujur saja banyak hal di makassar yg ngangenin, terutama makanan dan suasana pantainya yang ga ada di bandung 😀
Kita menulis karena kita peduli, smoga kemudian tulisan anda tidak hanya jadi bacaan lalu dilupakan..namun meresap ke setiap pembaca yang warga makassar dan sekitarnya juga para pejabat pengambil keputusan agar lebih peduli dan melakukan tindakan nyata dalam kesehariannya mewujudkan kota makassar yang nyaman baik bagi penduduknya maupun wisatawan.
Luar biasa, ane sampai tidak tau tujuan penulis dari teksnya. Ini mengarah kesegala hal, saya bingung, kalau saya berstatement bahwa penulis ini benar” membenci kang Emil maka saya terlalu memandang sebelah mata. Jadi, saya kira akang penulis ini sangat mahir mengcover makna dari teks yang dia tulis.
*spechless* *cape baca komen* pkknyaa kerreeeeeen postingannya.. Two thumb’s up (y) (y)
satu kata gak lebih tentang tulisan ini adaalah : CERDAS, hade pisan,sarkasme yang sangat kuereeennnn. mantaff
Mungkin anda harus tinggal dulu di bandung dari tahun 1997 dulu seperti saya dan anda bisa mengerti kenapa kang emil melakukan hal ini… Salam damai :’)
#TETOT: selamat anda terkena jebakan betmen.. wkkkkk.
:)))))) Menarik tulisannya, Sarkastik dalam menulis judul sebuah tulisan memang menjadi nilai tersendiri di negeri ini, disamping tulisannya yang dianggap “nyeleneh” tapi geli baca komen yang GAGAL PAHAM sampe maki-maki penulis.
Salam dari Bandung,
C I T S T U D I O
Ridwan kamil wali kota kami orang bandung, apa pun yang di kerjakan wali kota kami menjadi konsekuensi kami yang telah memilihnya. biarkan kami yang menilai sendiri walikota kami,kami yang akan komentari sendiri apa bila walikota kami salah.
Dukung tiap tiap walikotamu untuk memperbaiki citranya dalam memajukan kotanya,,, RK emang top. Siapa tahu walikotamu lebih TOP. Dengan sering membandingkan, jika di baca oleh walikota yang punya citra buruk akan merasa OGAH dan ENGGAN untuk semangat… AYA DUKUNG WALIKOTA DI DAERAH MU..
#Top daeng,, you are smart…
Pasti mbanya jurusan PR tidak selesai… Baca dulue toh mba baru koment dan menanggapi.
Atau mungkin mbanya suka gak masuk kuliah ya….
Wajar tawwa daeng Jurusannya PR bukan jurusan sentral- bandung
Saya asli Makassar.
Tapi udah di Bandung dari SMA sampai sekarang (semester 5).
Gatau kenapa perasaan saya aja atau teman teman perantau (dari makassar) juga merasakan hal yang sama.
Kurang bangga sama pemerintahan yang ada di makassar. Tapi bangga sama pemerintahan kota Bandung.
Sedih sih rasanya lebih membanggakan kota ini ketimbang tanah kelahiran sendiri.
Tapi ya gimana. BANDUNG terlalu istimewa untuk tidak dibanggakan.
Suka sama tulisan nya, banyak yg kejebak. ?
Saya googling pakai kata “hater ridwan kamil”, dan ternyata tulisan agan ada di page one sehingga membuat saya ingin membacanya. Setelah dibaca, oh ternyata sangat mengena sekali heheheh. Dan seperti orang Bandung lainnya, Saya semakin bangga dengan Bandung.
saya “baru” tinggal dimakassar masuk tahun ke 6 setelah pulahan tahun di jakarta .. memang keadaan makassar ga bikin kaget karna hampir mirip di jakarta entah itu sisi baik dan sisi buruknya .. tapi sayangnya saya lebih mudah melihat sisi buruknya …. smape sekarang saya masih dumba2 klo lembur pulang ngantor lewat jalan perintis… tapi sebagai lelaki yg menemukan jodohnya disini serta kulinernya yg sangat yahud … terutama palbas n cotNus nya … saya masih berharap makassar masih bisa jadi lebih baik ….. bagaimanapun ktpku dah katepe makassar .. hehehehehehe… klo sepintas orang awam masalahnya adalah knsistensi dari tiap program pemerintah untuk dijalankan .. saya yakin dikota ini banyak sekali orang pintar yg bisa membantu untuk mebuat kota ta menjadi lebih manusiawi dan nyaman … makassar bisa tonji …..
Jangan usik walikota jawa barat…. makasar =MANUSIA KASAR
@ Alisyah: ijazah TK-nya nembak y?.. dimana2, baca itu sampe selesai.. jgn cuma baca judul…
Iri lu yh sama ridwan kamil ??? wkwkwkkwkk
sehat bang??
Saya benci tulisan ini….karena menunjukkan masih banyak pembacanya yang waktu sekolah, Ulangan Bahasa Indonesianya hasil nyontek..,,sehingga mereka terbakar emosinya gara2 salah faham dengan isinya.. wkwkwkwkwk
Tak usah membanding bandingkan, ide baik muncul dari problem yang ada, dimanapun daerahnya. dan program-program kang emil yang muncul itu sudah di fikirkan baik baik untuk diterapkan di kota Bandung, dan menurut saya pribadi perubahan birokrasinya Bandung sangat baik. Ingat… Ridwan kamil tipe orang yang ingin me launching/membuat sesuatu itu tanpa alasan, namun dengan alasan yang sangat jelas. sederhananya, anda hanya tidak tau saja.
terakhir, buat yang lain. “hidup itu terlalu singkat untuk memikirkan kejelekan orang lain” artikel ini tak usah di fikirkan, namun berilah penulisnya apresiasi karna sudah berjam jam berhari hari ber bulan bulan untuk membuat artikel ini, jadi pesan dari saya utk artikel ini beri senyum saja dan. terimakasih
duh..
kasihan sudah komen panjang-panjang, salah mengerti pula..
Haha
website ini sudah saya laporkan ke pihak yang berwenang agar di proses oleh pemkot bandung
sehat Kang? Obatnya jangan lupa diminum, kesehatanmu loh..
Selamat mas dapet ikan banyak, Mancing Mania Mantaaaps
:ngakaka
ridwan kamil ? dulu dipuji skrg dikritik… nah lho ? inilah penjelasannya … slogan bandung juara yg beliau canangkan udah mencapai target .. bandung juara macet dan juara banjir… skrg udah dibahas di radio , koran dll. lalu apa tanggapan beliau ? nyalahin hujan !! yg penting penanganan banjir .. gorong2 dibersihkan , saluran air biar lancar , drainase diperbaiki dll… tidak ada gerakan bersih2 drainase dll…. itu baru satu contoh….
yg laen ridwan kamil terlalu sibuk bikin taman khususnya di bandung pusat sehingga dia dijuluki walikota khusus bandung pusat…. , barat , timur , utara , selatan diantepin .. bodo amat ! memang dia naik sepeda itu pun jalur bandung pusat … mana mau dia berkunjung ke pinggiran …sehingga warga skrg mulai mikir apakah kita masih punya walikota ?
jangan cuma pencitraan naik sepeda … pake kendaraan secara incognito ke pinggiran .. lihat kondisi warga , jalan raya dll….
yg parah ridwan kamil menerapkan pajak daerah ke resto , hotel , cafe dll sehingga mereka bayar pajak dobel2an… kalo ditanya kepada pengusaha , bukan kami tidak mau berkontribusi bayar pajak daerah … lihat aja di depan tempat usaha kami…. lampu jalan tidak ada penerangan /gelap , memang itu urusan pln tapi kan kami bayar … jalan depan kami rusak bolong berlubang , hujan langsung banjir… kami bayar ga bayar pajak daerah … tetap aja kondisi seperti ini … anda kalo jadi pengusaha , mau ga bayar pajak daerah ? logika juga sih !
kami sebagai warga bandung memang berpendapat ridwan kamil masih mendingan daripada dada rosada raja korupsi , tapi beliau masih banyak kekurangan….
saran kami : cukuplah 5 tahun !!
Saya benci tulisan ini, karena tulisan ini membuat saya makin ngefans dengan penulisnya.