Menunggu Hukuman Gigitan Suarez
Benarkah Suarez menggigit Chiellini? Atau jangan-jangan Chiellini saja yang terlalu cengeng? Benarkah ada konspirasi menghadang Uruguay dalam insiden ini?
Pertandingan memasuki menit ke 79, skor antara Italia vs Uruguay masih kaca mata. Italia hanya butuh seri untuk lolos ke babak berikutnya sementara Uruguay butuh kemenangan. Di dalam kotak penalti Italia Giorgio Chiellini sedang berduel dengan Luis Suarez menyambut bola yang mendekat. Tidak banyak yang tahu apa yang terjadi ketika tiba-tiba Suarez melempar badannya ke belakang dan jatuh berguling ke atas rumput. Chiellinipun ikut terjatuh. Suarez bangkit dan memegangi giginya sementara Chiellini mengusap pundak kirinya.
“Suarez menggigit lagi?” Saya bertanya lewat akun twitter. Komentator berucap kalau terjadi butt head atau benturan kepala antara Suarez dan Chiellini. Kalau melihat tayangan ulang sekilas memang kepala mereka seperti berbenturan. Suarez datang dari arah belakang dan mencondongkan kepalanya ke Chiellini.
Tapi komentator meralat ucapannya setelah Chiellini berdiri, menarik kaosnya dan menunjukkan bekas gigitan di pundaknya ke wasit Marco Rodriguez dari Mexico.
“Suarez menggigit lagi!” Begitu kata komentator. Sejenak pertandingan terhenti, Suarez masih duduk memegangi bagian mulutnya sementara Chiellini dan teman-teman Italianya terus mendesak wasit untuk berbuat sesuatu sambil memperlihatkan bekas gigitan di pundaknya. Tapi Marco Rodriguez bergeming, tidak ada tindakan apa-apa pada Suarez, pertandingan terus berjalan dan akhirnya Uruguay unggul 1-0. Nasib Italia selesai di piala dunia 2014, tapi insiden ini tidak selesai sampai di situ.
“Memalukan bahwa Suarez bisa dibiarkan terus bermain. Dia bisa lolos karena FIFA ingin bintangnya terus bersinar di piala dunia. Saya menantang mereka untuk menggunakan rekaman video sebagai barang bukti, wasit sudah melihat bekas gigitan Suarez tapi dia membiarkannya.” Ucap Chiellini seperti yang dikutip oleh The Guardian.
Tapi Suarez membantah kalau dia menggigit Chiellini. Menurutnya ini hanya insiden biasa, bahkan Suarez menuding Chiellini menyakitinya dengan menghantamkan bahu ke matanya. Kapten Uruguay, Diego Lugano memperkuat pendapat Suarez. Menurutnya Chiellini seperti anak kecil yang cengeng, menunjukkan bekas luka yang belum tentu luka baru kepada wasit dan memohon belas kasihan.
Meski Suarez membantah keras tapi Jim Boyce yang wakil presiden FIFA angkat suara, katanya “Saya sudah menyaksikan rekaman kejadian itu berkali-kali. Tidak bisa dipungkiri kalau Suarez memang pesepakbola yang baik, tapi sekali lagi dia melakukan sesuatu yang bisa merugikan dirinya sendiri.”
*****
Benarkah Suarez menggigit Chiellini? Pertanyaan ini menggantung di udara, jawabannya beragam tergantung siapa yang ditanya. Para fans Uruguay pasti akan membantah dan bilang kalau kejadian itu tidak lebih dari sebuah provokasi untuk melemahkan Uruguay. Fans Italia, dan mungkin fans negara lain termasuk Inggris pasti bersuara lantang menganggap Suarez kembali melakukan tindak tak terpuji.
Kembali? Iya, kembali. Masih lekat di ingatan kita ketika tahun lalu Suarez juga menggigit lengan Branislav Ivanovic bek Chelsea dalam laga premiere league. Atas kesalahannya itu Suarez harus menanggung hukuman larangan bermain sebanyak 10 laga.
Kejadian itu bukan yang pertama, ketika masih berseragam Ajax Amsterdam Suarezpun ternyata pernah melakukan hal yang sama, menggigit lawan. Kala itu Suarez dihukum 7 pertandingan. Dua kejadian di atas tentu jadi dasar pertimbangan kalau mungkin saja Suarez kembali mengulangi perbuatannya ketika berhadapan dengan Italia 25 Juni kemarin. Jelas ada yang salah dengan otak pemain kelahiran 24 Januari itu.
Gordon Taylor, Chief Executive The Professional Football Player di web The Telegraph bilang kalau kejadian pemain sepakbola profesional menggigit lawan bukanlah kejadian yang lazim. Jelas ada yang salah dan tidak tidak dapat diterima, lanjutnya lagi. “Ada isu kesehatan, isu konseling dan mungkin saja masalah mental pada perilaku ini. Dia harus memeriksakannya, kalau tidak saya kasihan pada karirnya.” Ucap Gordon Taylor.
Saat ini komisi disiplin FIFA masih bersidang menentukan apakah benar Suarez melakukan tindakan tak terpuji itu atau tidak. Komisi sepakbola Uruguay (AUF) sudah sepakat untuk membela Suarez mengingat pentingnya peran pemain ini bagi kelanjutan langkah tim mereka di piala dunia 2014. Presiden AUF Wilmar Valdez dan salah satu anggota komite Alejandro Balbi sudah satu kata membela Suarez.
Wilmar Valdez menyebut kalau tidak cukup bukti untuk mendakwa Suarez dan apa yang terjadi di lapangan adalah kontak biasa antar para pemain. Sementara itu Balbi menuding kalau rencana hukuman yang dijatuhkan FIFA adalah konspirasi untuk menjegal langkah mereka. Balbi bahkan menuduh dua negara besar yang digagalkan Uruguay di fase grup yaitu Inggris dan Italia memberi tekanan berat ke FIFA untuk menghukum Suarez.
Menarik menunggu apa yang sebenarnya terjadi di lapangan dan bagaimana akhir dari insiden ini. Sebagai informasi hukuman maksimal dari FIFA untuk sebuah pelanggaran disiplin dan tidak sportif di lapangan hijau adalah larangan bertanding sebanyak 24 pertandingan, namun belum pernah ada pemain yang divonis sebanyak itu. Sampai saat ini baru Mauro Tassoti, bek Italia 1994 yang mendapat hukuman terbanyak dengan larangan 8 pertandingan karena menyikut Luis Enrique gelandang Spanyol.
Akankah Suarez kembali menerima hukuman larangan bertanding? Atau kali ini dia berhasil lolos dari lubang jarum? Suarez oh Suarez! [dG]