Kaka; Cinta Lama Bersemi Kembali

Can you hate this guy?
Can you hate this guy?

Tidak banyak pemain yang begitu dicintai mantan klubnya, bahkan setelah dia pergi ke klub lain. Kaka salah satu dari sedikit pemain tersebut.

Musim 2009-2010 Ricardo Kaka akhirnya meninggalkan San Siro. Setelah 6 tahun memberikan servis memuaskan buat AC Milan, lelaki tampan itu akhirnya berlabuh ke Estadio Santiago Bernabeu markas Real Madrid. Bukan keinginan Kaka sebenarnya, karena jika hanya bicara soal uang maka seharusnya dia sudah pindah ke Manchester City setahun sebelumnya. Klub kaya baru dari Inggris itu sudah menyodorkan angka 100juta Poundsterling untuk mendapatkan servis Kaka, tapi dia menolak. Tahun berikutnya dia tak kuasa menolak ketika manajemen klub memohon dia untuk menyetujui permohonan Real Madrid. Demi keuangan klub, katanya. Dan jadilah Kaka meninggalkan San Siro.

Empat tahun di Real Madrid, sinarnya redup. Cedera dan gaya permainan yang berbeda membuat sentuhan magisnya seperti yang dulu sering dia beri untuk AC Milan jadi nyaris tidak berbekas. Kaka lebih banyak duduk di bangku cadangan.

Di seberang sana, di klub lamanya masih banyak fans yang susah untuk move on. Masih banyak yang merindukan seorang Kaka berseragam merah hitam. AC Milan kebetulan sedang gamang, belum ada pemain yang bisa semengkilap Kaka. Apalagi ketika Andrea Pirlo pindah dan Genarro Gattuso pensiun. Masa kejayaan gelandang Milan sudah habis masa berlakunya sementara gelandang baru masih belum bisa menggantikan.

Kaka orang yang sulit untuk dibenci. Pribadinya yang santun dan penuh hormat serta lemah lembut membuat nyaris semua orang menaruh hormat kepadanya. Sisanya menaruh rasa cinta yang dalam. Termasuk fans Milan yang sudah ditinggalkannya.

Tahu kalau Kaka tidak bahagia di Real Madrid, sebagian fans AC Milan sudah berharap agar dia kembali saja ke rumah lamanya, San Siro. Tapi tentu tidak semudah itu. Transfer pemain sepakbola mungkin sama susahnya dengan mencari pasangan hidup. Ada banyak hal yang harus dipikirkan sebelum melakukan akad dan kesepakatan.

Tahun ini Kaka sudah berumur 31 tahun, sudah masuk usia kritis bagi pemain sepakbola. Apalagi di jaman ketika masa emas pemain makin munyusut. 20 tahun lalu usia 31 mungkin masih termasuk masa keemasan, tapi sekarang coba tengok pemain-pemain terkenal. Ronaldo dan Messi mencapai awal puncak permainannya bahkan sebelum genap berusia 20 tahun. Jadi, angka 31 tentu sudah termasuk renta untuk pemain sepakbola jaman sekarang.

Kerentaan Kaka bukan penghalang bagi AC Milan untuk membawanya kembali ke rumah lamanya, San Siro. Menjelang penutupan masa transfer pemain AC Milan membuat berita resmi kalau mantan pemilik nomor punggung 22 itu benar-benar kembali ke San Siro. Dengan wajah cerah ceria, Kaka memakai kaus merah hitam sama seperti dulu ketika dia berjaya bersama kaus itu.

Kaka mungkin sudah tidak berada di puncak karirnya lagi seperti ketika dulu dia membawa AC Milan menguasai Eropa. Tapi, sebagian besar fans tidak mempedulikan itu. Kaka adalah kecintaan banyak fans Milan. Wajah tampan dan sikap santunnya berhasil mencuri banyak perhatian dan rasa cinta penggemar sepakbola. Soal dia bisa kembali bermain bagus atau tidak, itu urusan lain.

Kaka bukan satu-satunya aktor lapangan hijau yang bercinta kembali dengan mantan klubnya. Ada Alessandro Matri yang juga kembali ke AC Milan, ada Matthew Flamini yang kembali ke Arsenal dan tentu saja ada Jose Mourinho yang kembali ke Stamford Bridge. Tapi entah kenapa, penyambutan Kaka sepertinya lebih spesial. Mungkin karena cinta para fans AC Milan memang sangat besar pada Kaka.

Senyum Kaka pada saat diperkenalkan (kembali) kepada fans AC Milan tidak bisa menutupi perasaan bahagianya. Dia juga mengakui kalau dia merasa seperti pulang ke rumah, mungkin seperti perasaan kita saat kembali ke kampung halaman setelah lama merantau di tanah orang. Kaka menggap Milan sebagai rumahnya dan Milan selalu menganggap Kaka sebagai bagian dari keluarga. Pas bukan?

Kisah Kaka membawa satu pelajaran moral. Seberhasil apapun kamu, jika kamu tetap jadi orang yang santun dan rendah hati maka sulit bagi orang untuk membencimu. Apalagi kalau wajahmu nyaman dipandang.

Selamat datang kembali Kaka, mari merajut cinta lama yang kembali bersemi [dG]