Duo Bek Tengah Paling Ikonik

Bek tengah adalah salah satu posisi yang sangat krusial dalam sebuah permainan sepakbola. Beberapa dari mereka jadi duet yang paling ikonik.



SAYA MULAI JATUH CINTA PADA SEPAKBOLA di akhir tahun 80an, dan benar-benar mencintainya sejak tahun 1990. Sejak saat itu, sepakbola resmi menjadi salah satu bagian dalam hidup saya, dengan beberapa klub dan pemain yang rasanya punya kaitan penting dengan perjalanan hidup saya. Sebagian di antaranya menjadi katalisator hadirnya kenangan masa lalu.

Saat masih aktif bermain sebagai pemain sepakbola amatir dan sekadar hobi, posisi bek selalu jadi pilihan utama saya. Kesadaran bahwa saya tidak punya skill mumpuni sebagai pengatur serangan dan tidak punya insting membunuh di kotak pinalti, membuat saya sadar diri untuk berdiri di garis pertahanan saja. Menjadi bek.

Tidak salah kalau akhirnya sebagian besar pemain idola saya adalah para bek. Pemain yang saya tahu punya peran besar dalam sebuah kesebelasan tapi sangat jarang mendapat sorotan. Tidak seperti gelandang serang atau penyerang.

Padahal, bek punya beban berat. Kalau penyerang atau gelandang berbuat salah maka hukumannya paling-paling tim mereka tidak mendapatkan gol. Tapi kalau bek yang berbuat salah, hukumannya bisa jadi gol di gawang mereka. Sial bukan?

Di antara beberapa bek, tugas sebagai bek sentral atau bek tengah – menurut saya – paling berat. Daerah kekuasaan mereka paling sentral, berada tepat di depan gawang. Selain harus kokoh menjaga pertahanan, bek tengah juga dituntut harus mampu membaca permainan dengan sangat baik.

Nah, di tulisan ini saya mau membagikan tujuh pasangan bek sentral yang bagi saya sangat ikonik. Baik dari penampilan mereka maupun dari sikap mereka. Simak ya.


Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand

#1. Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand.

Sebagai fans Manchester United yang angin-anginan, saya terus terang menyukai pasangan bek sentral Manchester United ini. Keduanya punya postur yang sangat memadai sebagai bek. Tinggi dan kekar. Pun, mereka punya kemampuan membaca permainan yang sangat baik meski kadang-kadang juga membuat beberapa kesalahan konyol.

Duo bek ini jadi salah satu kunci kesuksesan MU di pertengahan 2000an hingga awal 2010an.


Tony Adams dan Martin Keown

#2. Tony Adams dan Martin Keown.

Masih dari tanah Inggris, kali ini dari Arsenal.  Duo Adams dan Keown sebenarnya adalah lanjutan dari duo Adams dan Bould. Sayangnya, saya merasa kurang mengingat duo Adams dan Bould, namun masih ingat jelas duo Adams dan Keown. Duo yang selalu tampil dengan muka garang seperti orang yang sudah lupa kapan terakhir tersenyum.

Duo ini – ditambah Patrick Viera di depan – jadi jaminan solidnya pertahanan Arsenal di akhir 90an dan awal 2000an.


Sami Hyypia dan Jamie Carragher

#3. Sami Hyypia dan Jamie Carragher.

Saya bukan fans Liverpool, tapi beberapa pemain mereka sempat membuat saya kagum. Selain Steven Gerrard, duo Sami Hyypia dan Jamie Carragher salah duanya. Sebelumnya Hyypia berduet dengan Stephane Henchoz, tapi saya juga kurang mengingat penampilan mereka dan malah lebih mengingat duet Hyypia dengan Carragher.

Saya salah satu pengagum Carragher, putra asli Liverpool yang punya konsistensi dan determinasi di garis pertahanan. Duetnya dengan Sami Hyypia di awal tahun 2000an adalah salah satu yang terbaik di tanah Inggis.

Baca Juga; 5 Pesepakbola Dengan Tubuh Yang Tidak Atletis


Carles Puyol dan Gerard Pique

#4. Carles Puyol dan Gerard Pique.

Duet yang agak aneh. Satunya berbadan gempal pendek, satunya lagi tinggi menjulang. Tapi, di lapangan duet Barcelona ini saling mendukung satu sama lain. Puyol sangat liat dan tidak gampang menyerah, sementara Pique punya kemampuan menghalau bola atas yang sangat bagus.

Duo ini mengawal lini belakang Barcelona dengan sangat baik. Sangat menyulitkan pemain lawan dan membuat pemain seperti Xavi atau Messi bisa tenang mengkreasikan serangan. Di tim nasional Spanyol, duet ini juga jadi pilihan utama.


Pepe dan Sergio Ramos

#5. Pepe dan Sergio Ramos.

Okelah, secara kualitas duo Real Madrid ini mungkin tidak terlalu bagus. Jelas masih di bawah duo Barcelona. Tapi, siapa yang bisa menolak kalau duo ini adalah salah satu duo paling ikonik di La Liga? Dua-duanya punya temperamen yang khas. Keras dan gampang emosi. Plus, Pepe dikenal sebagai pemain yang kadang menghalakan segala cara untuk menghalau lawan.

Dua-duanya terkenal sebagai pemain paling kasar di La Liga, utamanya ketika menghadapi Barcelona. Tapi, kekasaran itu justru yang membuat mereka berdua jadi ikonik dan dikenang lama dalam sejarah Real Madrid dan La Liga.

Baca Juga: Pesepakbola dan Rokok


Paolo Maldini dan Alessandro Nesta

#6. Paolo Maldini dan Alessandro Nesta.

Kita pindah ke Italia, gudangnya bek-bek terbaik. Sebagai fans AC Milan tentu saja duo bek ini akan saya masukkan dalam daftar. Paolo Maldini mengawali karirnya sebagai bek kiri, lalu berpindah ke tengah ketika seniornya; Franco Baresi gantung sepatu. Sejak itu dia lalu jadi pilihan utama di depan kiper.

Lalu datanglah Alessandro Nesta dari Lazio. Bek tengah yang satu ini sejak awal karirnya sudah sangat menjanjikan. Selain skill, Nesta juga punya jiwa kepemimpinan yang luar biasa. Buktinya dia pernah menjadi kapten Lazio saat umurnya baru 22 tahun.

Nesta bertemu Maldini, jadilah mereka duo yang sangat kokoh di barisan pertahanan AC Milan awal hingga pertengahan 2000an.


Franco Baresi dan Alessandro Costacurta

#7. Franco Baresi dan Alessandro Costacurta.

Demi Tuhan, duo inilah yang akan selalu saya kenang sebagai duo bek tengah terbaik – mungkin sepanjang masa. Baresi dan Costacurta seperti punya ikatan emosi yang sangat kuat. Konon, mereka bahkan tidak butuh melirik untuk saling tahu posisi duetnya. Saking dekatnya ikatan emosional mereka.

Di masa kejayaan AC Milan di dekade 90an, duet ini adalah jaminan mutu. Dua-duanya adalah bek bertipe keras namun elegan yang membuat semua penyerang lawan harus berpikir dua kali lebih keras untuk bisa melewati mereka. Duet ini juga terkenal hingga ke level tim nasional dengan prestasi terbaik mereka adalah membawa Italia menjadi runner up Piala Dunia 1990.

*****

ITULAH TUJUH PASANG BEK TENGAH yang buat saya sangat ikonik. Tidak semua dari mereka punya skill yang mumpuni sebagai bek kelas dunia, tapi setidaknya tindak-tanduk di lapangan membuat nama mereka akan saya kenang dalam waktu lama. Saat mereka tampil dengan kekuatan terbaiknya, maka itu berarti pertahanan mereka akan aman. Garansi keamanan setidaknya sudah di tangan.

Bagaimana dengan kalian? Adakah duet bek tengah lain yang kalian kenang? [dG]