Beckham ; Bisnis atau Prestasi ?

 

 

Anda kenal David Beckham ?, kalau anda jawab “tidak” berarti anda mungkin baru tiba dari planet lain yang jauh dari bumi atau paling tidak habis bertapa di dalam gua selama belasan tahun. Yah, siapa yang tak kenal David Beckham ? Jangankan penggila bola, orang yang hanya dengar sedikit saja tentang Sepakbola pasti akrab dengan nama yang satu ini.

 

David Beckham atau yang lengkapnya David Robert Joseph Beckham adalah fenomena sepakbola modern dalam kurun waktu satu dasawarsa belakangan ini. Beckham bertransformasi dari seorang pesepakbola berbakat menjadi seorang pesepakbola tenar plus sebagai seorang selebriti dan tentu saja ikon. Modal tampang keren yang melengkapi skill sepakbolanya menjadikan lelaki jebolan sekolah sepakbola Manchester United ini menjadi pemain sepakbola paling populer di muka bumi.

 

Okelah, soal skill dan barisan prestasi Beckham mungkin masih kalah dari Zinedine Zidane yang sudah pernah mencicipi hampir semua jenis piala mulai dari level klub, level Eropa sampai level dunia. Beckham juga mungkin kalah dari Ronaldinho dan Kaka yang masing-masing sudah pernah terpilih sebagai pemain terbaik dunia. Tapi, soal popularitas dan daya jual, Beckham belum ada yang menandingi.

 

Perkawinan Becks-sapaan akrabnya-dengan Victoria Adams, anggota grup vocal Spice Girls makin mengukuhkan status selebritis pada dirinya. Jalan lempang ke dunia hingar bingar penuh lampu sorot kamera membuat Backs melejit melampaui semua pesepakbola seumurannya. Lihatlah deretan produk yang antri menggunakan jasanya untuk jadi model iklan. Mulai dari pakaian, sepatu, kacamata, minuman ringan hingga telepon selular, semuanya punya andil besar membuat Becks makin populer. Lihat juga berapa banyak kamera yang siap merekam setiap aksi Becks, bahkanpun hanya aksi kecil semacam mengantar anak ke sekolah, koran-koran pasti akan memuat fotonya.

 

Nah, menjelang bergulirnya liga Italia putaran kedua, Becks kembali membuat sensasi. Dalam waktu 3 bulan terhitung sejak bulan Januari 2009 Beckham akan berbaju AC Milan dengan status pinjaman dari LA Galaxy. Jelas ini sebuah sensasi mengingat liga yang sudah semakin dekat ke garis finish sehingga kedatangan Beckham yang hanya untuk 3 bulan menimbulkan pertanyaan banyak pihak.

 

Secara resmi Beckham memberi alasan kalau dia butuh sarana untuk tetap membuat staminanya fit dan semangat berkompetisinya terjaga, dan Beckham tak bisa mendapatkannya di LA Galaxy karena liga sepakbola Amerika Serikat sedang memasuki musim libur yang panjang. Tentu saja ini ada kaitannya dengan ambisi Beckham untuk kembali masuk jajaran tim nasional Inggris menuju piala dunia 2010. Fabio Capello, pelatih tim Inggris memberi syarat ketat kepada Beckham kalau masih ingin dipanggil ke tim nasional. Beckham harus main reguler di sebuah tim dengan atmosfir yang ketat.

 

Selain itu Beckham jelas butuh sorotan kamera di lapangan hijau setelah mungkin dia sadar kalau setahun belakangan ini sorotan kepadanya lebih banyak dari luar lapangan hijau dan otomatis perlahan-lahan membuatnya kehilangan popularitas. LA Galaxy bukan klub apa-apa dan datang dari negara yang tak punya kultur sepakbola, Beckham jelas tak akan dilirik para wartawan sepakbola apalagi pelatih tim nasionalnya.

 

Tak ada kejelasan kenapa Beckham memilih AC Milan, meski Beckham memang pernah digosipkan akan berlabuh di Milan dan berbaju Inter. Selain itu Victoria sudah sering menyatakan ketertarikannya pada salah satu kota mode di dunia itu. Mungkin satu-satunya benang merah yang bisa menghubungkan kedekatan Beckham dengan AC Milan adalah pada produk Adidas yang jadi sponsor Beckham dan juga AC Milan.

 

AC Milan juga mendapatkan banyak pertanyaan perihal keputusannya meminjam Beckham dengan durasi yang tergolong pendek. Tim yang bermarkas di stadion San Siro itu memang sudah terlanjur kondang sebagai tim pengumpul barisan veteran. Deretan pemain berusia di atas 30 tahun mendominasi tim merah hitam tersebut. Agak aneh memang, di tengah maraknya usaha tim-tim besar mencari bakat-bakat muda, AC Milan malah kekeuh mempetahankan pemain tuanya. Kedatangan Beckham jelas mengundang berbagai reaksi.

 

AC Milan dianggap hanya ingin mencari keuntungan bisnis dari kedatangan Beckham. Tuduhan ini bukan tak beralasan. Beberapa saat setelah Beckham resmi akan bermain untuk AC Milan dan bakal menggunakan kostum bernomor 32, penjualan merchandise AC Milan meningkat tajam. Satu bukti kalau Beckham memang masih sangat layak untuk dijual. Ini tentu belum termasuk penjualan tiket dan hak tayang dari siaran pertandingan AC Milan.

 

Manajemen AC Milan mungkin bisa membantah. Mereka bilang kalau Milan jelas butuh servis gelandang yang terkenal dengan umpan mautnya itu.

 

Tapi benarkah Beckham bisa membawa prestasi dalam jangka waktu 3 bulan ? Jelas ini pertanyaan besar. 3 bulan adalah waktu yang sangat singkat bagi seorang pemain baru untuk membuat sebuah perubahan besar bagi tim sekelas AC Milan yang punya banyak pemain bintang meski dengan penampilan yang angin-anginan musim ini. Sebegitu besarkah pengaruh Beckham sehingga pihak Milan yakin kalau prestasi mereka bakal menanjak dalam waktu 3 bulan ? Bukan rahasia lagi kalau seorang pemain baru biasanya butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan tim yang baru, apalagi Beckham belum pernah merasakan atmosfir Liga Italia sebelumnya.

 

Debut perdana Beckham di AC Milan sudah digelar. Hasilnya, Milan hanya bisa menahan imbang tuan rumah Roma yang tanpa sang pangeran, Francesco Totti dengan skor 2-2. Penampilan Beckham pun tergolong biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa. Jelas ini sebuah pertaruhan besar dari manajemen Milan yang hasilnya (untuk sejauh ini) belum signifikan. Beberapa orang malah menganggap posisi Beckham merusak tatanan tim yang selama ini sudah mulai rapih. Penampilan Ambrossini bahkan Flamini jelas lebih trengginas dari Beckham. Tak heran kalau anggapan tentang alasan Beckham yang didatangkan ke San Siro sebagai salah satu alat pendongkrak pendapatan finansial klub menjadi makin besar.

 

Tapi, apapun alasan utama bagi AC Milan untuk mendatangkan si (mantan) raja tendangan bebas itu ke San Siro, Beckham tetaplah Beckham..pesepakbola yang seakan bagai magnet bagi jutaan kamera untuk mengamati setiap gerak-geriknya. Gerak-gerik yang selalu berpotensi untuk mendatangkan uang..

 

kita tunggu saja aksi Beckham selanjutnya…[DG]