Menepi di The Widyas Bali Villa

Perhatian: artikel ini bukan artikel pesanan atau berbayar. Ini murni pengalaman pribadi ketika menginap di The Widyas Bali Villa.



SAAT BEBAN PEKERJAAN SUDAH TERLALU BERAT, ditambah waktu berkualitas untuk berdua semakin sedikit, maka salah satu hal yang paling dibutuhkan oleh pasangan adalah berlibur berdua. Sebenarnya tidak harus berlibur, tapi menikmati quality time berdua bisa di mana saja. Asalkan keluar dari kebiasaan dan rutinitas yang melelahkan. Melakukan hal-hal yang bisa merekatkan kembali hubungan dengan pasangan. Itu intinya.

Itu juga yang akhirnya kami – saya dan Mamie – lakukan.

Kami adalah dua orang yang paling sering menjadi korban kesibukan berkedok pekerjaan. Belum lagi karena jarak memisahkan kami. Kadang antara Makassar – Jayapura, kadang malah antara Jakarta – Jayapura. Bahkan terakhir antara Jepang – Makassar. Jadi, ketika ada waktu maka sepertinya kami harus melakukan beberapa hal untuk membalas dendam atas hilangnya waktu-waktu berdua yang seharusnya kami lewati bersama. Berlibur berdua kemudian jadi pilihan kami.

Dan Bali jadi pilihan lokasi.

Alasannya sederhana saja. Bali punya kapasitas menyediakan berbagai kebutuhan liburan dengan harga yang terjangkau. Plus, rencana kami hanya bermalas-malasan di kamar saja, bukan mau mengeksplorasi tempat baru seperti ketika terakhir kami ke Raja Ampat November lalu.

Bali sudah lama jadi target wisata utama di Indonesia dan ini membuat mereka jadi daerah dengan infrastruktur pariwisata paling siap di Indonesia. Mau cari apa saja, ada di Bali. Harganya pun mulai dari yang murah sampai yang mahalnya tidak terbayangkan oleh para sobat misqueen, semua ada. Jadi wajarlah kalau Bali jadi pilihan kami untuk menepi di akhir pekan.

Mencari Hotel Dengan Privat Pool

Kami memutuskan untuk mencari hotel dengan privat pool atau kolam renang pribadi. Sesuai rencana awal, kami hanya mau bermalas-malasan tanpa harus berkeliling dan mengeksplorasi suatu tempat. Jadi hotel dengan fasilitas kolam renang privat tentu jadi pilihan. Kami bisa seharian di kamar saja, bermalas-malasan dan kalau bosan bisa sambil berenang di kolam yang ada di depan kamar. Tidak perlu berjalan jauh.

Proses mencari hotel dengan privat pool di Bali ternyata gampang-gampang susah. Gampang karena pilihannya banyak. Mulai dari yang harganya di bawah Rp.1 juta per malam sampai yang jutaan per malam. Tinggal mengetik kata kunci “hotel dengan privat pool di Bali”, maka semua akan muncul di halaman depan Google.

Gampang carinya, tapi susah memutuskannya. Kenapa? Karena ternyata setelah saya telusuri lebih jauh, pilihan-pilihan itu ada banyak kelebihan dan kekurangannya. Ada banyak ulasan bernada negatif untuk beberapa hotel dan villa yang saya pilih. Mulai dari komplain soal pelayanan, lokasi, kondisi hotel atau villa, dan banyak lagi. Ini yang sempat membingungkan saya dan akhirnya jadi ide untuk membuat tulisan bisakah kita mempercayai online review?  

Proses pencarian ini berlangsung lumayan lama, berjam-jam dan bahkan berlanjut keesokan harinya sebelum akhirnya saya memutuskan memilih salah satu villa di Bali.

The Widyas Bali Villa namanya. Alasan saya memilihnya yang pertama adalah karena dari berbagai situs perjalanan, The Widyas Bali Villa mendapat ulasan negatif paling sedikit. Beberapa ulasan negatifnya buat saya malah tidak terlalu krusial seperti misalnya tentang siaran televisi yang kurang jernih. Tak jadi masalah, toh kami tidak datang jauh-jauh ke Bali untuk menonton televisi apalagi debat capres.


the widyas bali villa
Bagian depan The Widyas Bali Villa

Alasan kedua memilih The Widyas Bali Villa adalah soal harga – tentu saja. Untuk dua malam di sana kami hanya harus merogoh kocek satu juta lebih sedikit. Sangat murah bila dibandingkan dengan fasilitas yang ditawarkannya. Sebuah villa dengan kolam renang pribadi.

Mashoook pak Eko!

Akhirnya, voucher The Widyas Bali Villa diterbitkan juga oleh layanan aplikasi perjalanan bergambar burung itu. (halah, bilang saja Traveloka). Kami siap untuk berangkat.

Plus Minus The Widyas Bali Villa

Pada akhirnya kami melewati dua malam di The Widyas Bali Villa, dan inilah ulasan dari saya berdasarkan pengalaman menginap di sana.

Plus

Pelayanan. Ini jadi satu hal yang saya senangi dari villa ini. Para staffnya ramah dan sangat membantu. Kami tiba malam hari sekitar pukul 10 malam lebih. Di bagian depan hanya ada dua orang lelaki, satu di belakang meja resepsionis dan satu lagi duduk di tangga. Lelaki di belakang meja itu sepertinya manajer hotel, sementara lelaki di tangga adalah room boy. Proses chek in berlangsung sangat cepat dan mudah. Mereka sudah menyiapkan semuanya sebelum kami datang. Si lelaki room boy itupun membantu membawakan tas kami hingga ke kamar.

Ketika keesokan harinya kami menemukan bahwa keran air di kamar mandi ternyata bermasalah, staff villa pun dengan sigap memperbaikinya. Cepat dan efisien. Ini yang kami suka.


the widyas bali villa
Pemandangan dari dalam kamar (foto: booking.com)

Privasi. Kami mendapatkan villa nomor empat, letaknya agak di tengah. The Widyas Bali Villa punya 13 kamar yang terbagi atas dua kelas; standar dan eklusif. Bedanya ada di luas kamar dan luas kolam renang – selain beda harga tentunya. Kami mengambil kelas standar saja dan buat kami itu sudah cukup. Villa yang kami tempat sangat nyaman, privasi terjamin dan kami bebas bersantai di dalamnya. Tembok setinggi kira-kira 3,5 m mengitari vila dengan kolam renang yang kami tempati, dan itu memberi privasi yang kami butuhkan. Oh iya, kolam renangnya sebenarnya cukup kecil. Mungkin seukuran 2 x 3 m dengan kedalaman 1.5 m. Tapi itu sudah cukup, toh kami bukan sedang latihan untuk olimpiade.

Saran saya, bila ditawarkan villa paling ujung yang dekat lobby sebaiknya jangan diterima. Meski dikelilingi tembok tapi orang masih tetap bisa melihat bagian dalam lingkungan villa dari lantai dua di tempat makan. Jadi privasi agak kurang terjamin.

Harga. Oh tentu saja ini salah satu pertimbangan utama. Seperti yang saya bilang di atas, dengan biaya sejuta lebih sedikit kami sudah bisa menikmati fasilitas yang menyenangkan di villa ini.

Tapi tentu tak ada gading yang tak retak, bukan? Di antara beberapa nilai plus dari The Widyas Bali Villa, tetap saja ada beberapa kekurangannya yang untungnya masih bisa kami toleransi.

Beberapa nilai kurangnya adalah:

Lokasi. Terletak di daerah Kuta Utara, tepatnya di Kerobokan, The Widyas Bali Villa terletak cukup jauh dari lokasi-lokasi wisata andalan Bali. Untuk ke daerah Jimbaran atau Kuta, kita harus menempuh jarak sekira 14 km. Lumayan kan?

Untungnya karena villa ini masih bisa dijangkau oleh transportasi daring. Baik itu keluar dari villa maupun ke villa. Jadi kalau memang masih ingin melancong ke beberapa tempat, kita bisa menggunakan jasa transportasi daring.

Kamar mandi
foto: booking.com

Jauh dari penjual makanan. Karena jauh dari mana-mana, jadinya tidak ada penjual makanan yang dekat dari villa. Tapi ini untungnya bukan masalah besar karena pihak hotel bisa memesankan makanan dari sebuah restoran yang sepertinya bekerjasama dengan mereka. Tanpa biaya tambahan. Jadi kita hanya membayar harga makanan saja. Menunya pun beragam dan masih sangat terjangkau, setidaknya bila dibandingkan harga makanan di Jayapura, ha-ha-ha.

Siaran televisi kurang pilihan. Seperti ulasan yang saya baca di Traveloka, villa ini hanya menyediakan siaran televisi lokal, itupun beberapa di antaranya bersemut dan tidak jernih. Kurangnya pilihan siaran ini memang bukan masalah besar, meski akhirnya dengan sangat terpaksa saya harus menonton siaran debat capres yang hampir saja merusak mood liburan.

Saran saya, kalau berlibur ke sini bawalah laptop sendiri yang sudah berisi film-film pilihan bersama pasangan dan jangan lupa juga membawa kabel HDMI. Kalian bisa menyambungkannya ke televisi dan menikmati film-film pilihan tanpa harus tergantung pada siaran televisi lokal.


Plus minus menginap di The Widyas Bali Villa

The Widyas Bali Villa, Pilihan Nyaman Buat Bersantai

Dari beberapa kelebihan dan kekurangan di atas, saya kira memilih The Widyas Bali Villa adalah sebuah pilihan yang tepat untuk pasangan yang ingin sejenak melarikan diri dari keriuhan kota, dan merekatkan kembali hubungan dengan harga yang masih sangat terjangkau.

Saya sangat terkesan sampai-sampai dengan sukarela saya membuat tulisan ini. Padahal sama mereka saya tidak dibayar loh, ha-ha-ha. Saya orangnya begitu, kalau dapat sesuatu yang mengesankan akan saya ceritakan ke orang lain. Siapa tahu bisa membantu orang lain juga kan? Yah sekaligus sebagai apresiasi kepada pihak yang sudah bekerja maksimal.

Jadi? Sudah siap untuk berlibur berdua pasangan? [dG]