8 Alasan Saya Betah Di Loenpia
Tahun ini tahun ketiga saya bergabung dengan komunitas blogger Semarang yang bernama Loenpia. Tentu ada kesan dalam setiap interaksi dengan teman-teman di Loenpia. Ada pula alasan kenapa saya tetap betah berada di komunitas ini.
Kopdar pertama saya kejadiannya pas hari kedua tahun 2011, bertempat di Semarang tentu saja. Dari kopdar singkat beberapa jam itu akhirnya saya memutuskan untuk masuk ke mailing list Loenpia. Tentu karena sudah percaya diri sehabis bertemu beberapa punggawa komunitas blogger Semarang ini.
Habis kopdar ternyata bukan jaminan bisa dengan mudah diterima di milis. Email pendaftaran yang saya kirim tidak otomatis di-approve. Saya sampai harus mencolek salah seorang adminnya di twitter hanya untuk mengingatkan kalau saya sudah mendaftar. Iya, saya tahu saya memang pria berkumis tipis dengan jenggot di dagu, saya tahu saya bukan gadis manis berkulit putih dengan tubuk semok. Dan saya tahu, itu yang jadi alasan kenapa mereka tidak buru-buru menyetujui permintaan saya.
Tapi sudahlah, itu cerita lama karena dalam rentang 3 tahun mendekati 4 tahun ini saya sudah diterima di komunitas Loenpia. Setidaknya menurut saya, entah menurut mereka karena toh sampai sekarang saya masih tetap lelaki berkumis dan berjenggot.
Tapi, kenapa sih saya sampai masuk Loenpia? Entahlah, mungkin awalnya saya khilaf sampai akhirnya saya sadar kalau saya ada di tempat yang benar. Karena sudah terlanjur ada di milis dan komunitas Loenpia saya coba mencari 8 hal yang membuat saya betah berada di komunitas Loenpia. Ini dia catatan yang berhasil saya temukan:
#1. Punya Teman Baru.
Ya iyyalah, namanya bergabung dengan komunitas baru maka ujung-ujungnya pasti akan ketemu teman baru kan? Apalagi komunitas itu isinya pasti beragam, dari orang biasa, agak luar biasa, sampai orang tidak biasa. Kalau pintar menempatkan diri pasti tidak akan susah menemukan teman-teman yang enak diajak berbagi.
#2. Bisa Dapat Tumpangan Gratis.
Ini adalah efek positif dari point pertama di atas. Karena sudah dapat teman dan sudah akrab maka tentunya membuka kesempatan untuk dapat tumpangan gratis setiap datang ke kota yang baru. Member Loenpia itu domisilinya ada di banyak kota, bukan hanya di Semarang saja. Berakrab-akrab sama mereka tentu bisa membuka kesempatan dapat tumpangan gratis kalau sedang berada di kota tempat member Loenpia bermukim. Saya sudah pernah merasakannya.
#3. Dapat Teman Jalan.
Nah kalau misalnya mau datang ke satu tempat tapi member yang bersangkutan tidak bisa menyediakan rumahnya sebagai tempat nginap gratis, maka setidaknya si member itu bisa menemani jalan-jalan, atau paling tidak memberi informasi tempat wisata yang bisa dituju di kota bersangkutan. Setidaknya saya sudah dapat undangan dari sepasang member Loenpia di Surabaya yang katanya mau mengajak saya jalan-jalan suatu hari nanti kalau saya ke Surabaya.
#4. Dapat Informasi Baru.
Loenpia isinya sangat beragam. Dari yang freelance, guru SMP, dosen, orang IT, fotografer, mahasiswa sampai yang kerjaannya tidak jelas. Dari latar yang beragam itu tentu saja ada banyak informasi yang beredar. Tinggal tabah menunggui email di milis maka Anda bisa menemukan informasi baru tanpa harus repot masuk ke forum atau googling sendiri. Tambahan, karena Semarang itu letaknya di Jawa jadi otomatis bahasa Jawa sering wara-wiri di mailing list. Lumayan buat meningkatkan kemampuan berbahasa Jawa.
#5. Berasa Sebagai Blogger Yang Baik.
Meski sudah berusia 8 tahun di 2013 ini, tapi bukan berarti Loenpia isinya para blogger yang rajin posting. Sebagian malah mengaku sudah lupa password. Bukan hal yang aneh, di penjuru negeri ini juga banyak blogger yang serupa. Fenomena ini membuat saya yang lumayan rajin posting tiba-tiba berasa sebagai blogger yang baik. Minimal lebih baik dari mereka yang lupa password.
#6. Jadi Makin Paham Kalau Kreativitas Itu Sangat Penting.
Tersebutlah seorang member di milis Loenpia yang namanya saya samarkan jadi Gnepep. Pria yang betah menggunduli kepalanya ini sangat terkenal dengan ide-ide segarnya. Beragam dunia bisnis sudah digelutinya. Dari barang antik, bekam (hingga mendapat julukan duta bekam), cabe sampai yang paling gres kopi.
Dari semua bisnis yang digelutinya terlihat jelas kemampuannya membangun personal branding yang disertai kreatifitas yang tinggi. Ketika menggeluti dunia percabean misalnya, dia sampai membuat sebuah kuis aneh memanfaatkan momentum kecelakaan yang diakibatkan anak seorang menteri. Bisnis terakhirnya juga berkembang pesat sampai berhasil menembus kedutaan AS gara-gara kopi.
Sayangnya sampai sekarang dia belum bisa menyetir mobil dan mencari wanita yang bisa menemaninya hidup di rumahnya yang unik di Kaliurang.
#7. Melatih Mental.
Kalau tidak kuat mental jangan masuk milis Loenpia. Saya lupa siapa yang bilang begitu, tapi sepertinya saya percaya kata-katanya. Milis ini isinya beragam, dari yang sopan dan waras sampai yang tahu cara tepat untuk memancing emosi. Kalau tidak pandai mengontrol emosi maka pilihan untuk unsubscribe akan jadi pilihan.
Kata Didut, kalau bisa hidup setahun lebih di milis yang sama dengan Gnepep maka berarti kamu siap menghadapi tantangan hidup seberat apapun!
#8. Hidup Itu Tidak Selamanya Indah.
Ini pelajaran baru yang saya terima dari milis Loenpia. Iya, hidup itu tidak selamanya indah. Meski kamu masuk dalam daftar pemenang sebuah lomba, tidak berarti kamu untung besar karena kenyataannya kamu malah bisa nombok.
Iya, hidup memang tidak selamanya indah seperti yang kita inginkan. Kita hanya butuh mental yang kuat untuk menghadapi kenyataan yang tidak seindah bayangan kita. Tidak percaya? Coba tanya seorang member Loenpia bernama Jeepban.
Dan pembaca sekalian, itulah 8 alasan kenapa saya tetap betah berada di Loenpia. Akhirul kalam, saya cuma mau mengucapkan selamat ulang tahun kedelapan untuk komunitas blogger Loenpia! Semoga tetap sukses dan tetap punya wacana! Karena tanpa wacana, hidup akan kering dan membosankan. [dG]
saya tetap boleh manggil Mas Daeng kan? hahaha =))
trims Daeng sudah menjadi bagian dari Loenpia 🙂
silakan, aku sih pasrah aja sama dek Lafiq
**hoeeekkk
WAHAHAHAHAH lucuuuuu ^^
Suwun Daeng 🙂
sama-sama 😀
aku juga pokoknya mau tetep manggil mas daeng aja =))
saya maunya dipanggil makan2 di acara resepsi nikahan….
wiiii..
akhirnya saya kemaren ketemu blogger kondang ini
salam kenal mas daeng 😀
hahaha dan ternyata dirimu lebih pendek dari yang kuduga
mwahh :* :*
ealah mbak Vie, senenganne kayak kuwi :p
Wahaha aku masih punya foto kopdar pertamanya Daeng di “Dapur Keju”
hihihi aku juga masih ada koq fotonya
satu lagi, istrinya urang semarang, ya kan….