Apa yang Tercatat Dari 2023

Sebuah catatan kecil tentang hal-hal berkesan di tahun 2023 yang sebentar lagi akan berganti tahun.

Tahun 2023 sudah mau habis saudara-saudara, sebentar lagi kita akan ganti kalender dan memasuki tahun yang baru. Tadinya saya mau bilang, tidak berasa ya? Tapi kenyataanya berasa juga koq. Masak iya 365 hari berlalu dan tidak berasa? Memangnya sepanjang tahun saya tidur atau bagaimana? Jelaslah ada yang berasa dari perjalanan sepanjang tahun ini.

Seperti biasa, saya kerap membuat catatan akhir tahun sebagai pengingat apa saja yang saya lakukan di tahun yang akan ditinggalkan. Tidak spesifik memang, tapi minimal catatan besar saja. Tahun ini pun di tengah rasa malas ngeblog yang masih mendera, saya berusaha meluangkan waktu untuk membuat catatan tentang apa yang terjadi di tahun 2023 ini, dan apa yang berkesan di tahun ini.

Sebuah bandara di Indonesia. Di mana hayo?

Perjalanan

Selama beberapa tahun terakhir, ternyata kehidupan saya banyak bersentuhan dengan perjalanan. Sepertinya sejak 2014, saya banyak mendapatkan pekerjaan yang membuat saya harus mendatangi banyak tempat di Indonesia. Dari Sumatera sampai Papua.

Dan sekarang pun seperti itu.

Sejak tahun lalu saya akhirnya aktif dan bergabung (kembali) dengan lembaga yang sudah lama saya akrabi. Sejak di Papua saya memang lebih sering vakum di lembaga itu, namun perlahan sebelum kembali ke Makassar saya mulai akrab lagi, dan ketika kembali ke Makassar setelah pekerjaan sebelumnya selesai saya akhirnya bisa dibilang resmi bergabung kembali.

Kali ini benar-benar bergabung, bukan hanya sebagai relawan karena saya menandatangani kontrak. Artinya saya dibayar, dan saya bekerja.

Pekerjaan saya menyenangkan. Tidak harus berkantor, semua dikerjakan di rumah walaupun itu membuat tukang yang bekerja membereskan rumah sampai bertanya, “Bapak sebenarnya kerjanya apa?” Mungkin karena setiap hari dia melihat saya di rumah saja, duduk manis di depan laptop.

Dia hanya tidak tahu kalau setidaknya sekali sebulan saya akan keluar rumah, menuju salah satu provinsi di Indonesia untuk melakukan sesuatu. Pekerjaan kami tidak selalu berada di belakang meja koq. Kami pun sesekali harus ke lapangan, bertemu orang dan melakukan sesuatu.

Dan pekerjaan itulah yang membawa saya mengunjungi beberapa tempat baru di tahun 2023. Dari Kendari, Banjarmasin, Pontianak, Medan, sampai Ternate. Itu kota-kota baru yang saya datangi, di luar kota lain yang sudah sering atau pernah saya datangi. Pokoknya terima kasihlah sama pekerjaan ini karena akhirnya saya bisa datang ke tempat-tempat baru dan meneruskan tradisi jalan sambil kerja yang sudah saya jalan sejak hampir sepuluh tahun.

Ah saya hampir lupa soal perjalanan ini. Tahun 2023 akhirnya bisa melakukan perjalanan ke luar negeri berdua Mamie. Tepatnya ke Penang. Ini pertama kalinya kami ke luar negeri berdua, biasanya ke tempat-tempat di dalam negeri saja. Menyenangkan juga bisa ke luar negeri berdua hehehe.

Di Luar Pekerjaan

Hidup tidak selalu soal bekerja kan? Tentunya ada hal lain di luar pekerjaan yang harusnya juga memberi kesan. Hidup saya juga begitu. Ada beberapa hal di luar pekerjaan – dan perjalanan – yang berkesan buat saya di tahun ini.

Pertama, saya akhirnya punya motor baru! Hahahaha. Ini benar-benar pertama kalinya saya beli kendaraan baru dan punya STNK yang ada nama saya di dalamnya. Sebelumnya semua motor yang saya punya itu adalah motor bekas yang STNK-nya atas nama orang lain. Kali ini benar-benar saya punya motor yang semua saya urus sendiri. Dari beli di dealer sampai mengambil STNK asli. Ternyata begini rasanya beli kendaraan baru ya? Hahahaha. Norak!

In dia si River

Oh ya, motor baru ini adalah Kawasaki W175. Motor yang sudah membuat saya jatuh cinta sejak 2019 dan maju-mundur setelah itu. Mau beli, eh ragu, mundur lagi. Lihat yang lain dulu, lalu mundur, lalu kepengen lagi, dan akhirnya memutuskan untuk beli. Secara fitur, Kawasaki W175 ini kalah jauh dari Yamaha XSR atau bahkan TVS Ronin yang ada di kisaran harga yang hampir sama. Tapi saya jatuh cinta pada Kawasaki W175 ini karena modelnya yang klasik. Sebagai penggemar benda klasik, tampilan Kawasaki W175 ini sangat pas buat saya. Jadi saya pinggirkan semua kekurangan fiturnya, apalagi ternyata motor ini cukup nyaman dipakai.

Saya beri dia nama River, karena menurut Mamie tulisan kanji Kawasaki itu berarti sungai.

Hal lain yang juga cukup berkesan di tahun 2023 ini adalah perburuan tas. Benar, kamu tidak salah baca. Ternyata ya, saya punya obsesi lumayan tinggi pada tas. Selain karena kebutuhan perjalanan yang adalah bagian dari pekerjaan, saya juga ternyata sangat suka melihat – dan kadang berakhir dengan membeli – tas. Walhasil tahun ini saya belanja tas cukup banyak. Dari tas selempang, toet bag, tas pinggang, sampai tas ransel.

Setelah dihitung-hitung, tahun ini total saya membeli 11 tas! Anjrit! Lumayan juga ternyata hahaha. Kenapa bisa sebanyak itu? Lebih karena merasa tidak pas saja. Setelah membeli satu, koq rasanya saya butuh yang bisa begini dan begitu, lalu akhirnya beli lagi. Setelah itu, ah ternyata yang ini tidak cocok karena ini dan itu. Jadinya beli lagi, begitu terus sampai akhirnya merasa cukup puas. Setidaknya sampai saat ini.

Salah satu tas yang saya beli dan langsung tidak dipakai

Lalu apa yang terjadi dengan tas yang sudah terlanjur dibeli tapi tidak dipakai itu? Sebagian saya kasih ke orang koq. Tentu dengan kondisi masih bagus, bahkan ada yang belum terpakai sama sekali. Jadi setidaknya kebiasaan beli tas ini juga menguntungkan orang lain kan?

******

Sudahlah, setidaknya beberapa hal itu dulu yang saya tuliskan tentang tahun 2023. Tentu saja masih banyak catatan lain tentang 2023 yang berkesan, tapi karena terlalu personal dan privat jadi tentunya tidak akan saya tulis di sini. Tapi yang jelas, tahun 2023 sangat berkesan buat saya. Memberi catatan yang sangat layak dikenang. Seperti biasa, harapan saya satu: semoga 2024 sama berkesannya, dan kalau bisa lebih berkesan dari 2023. Kesan yang baik ya tentunya. [dG]