Data dan Fakta Memilih Calon Juara
World Cup sudah kembali ke jalurnya. Pertarungan hidup mati di babak knock out makin menarik. Lupakan sepakbola pragmatis yang kadang dipertontonkan salah satu tim yang merasa kurang percaya diri menghadapi tim yang lebih superior. Sepakbola membosankan antara tim yang ofensif melawan tim yang defensif sudah berlalu, sekarang saatnya menyaksikan pertarungan tim-tim yang saling bermain terbuka demi mengejar kemenangan.
Arah telunjuk pada sang juara makin menyempit. Satu persatu tim berguguran hingga akhirnya 11 Juli nanti hanya tersisa dua tim yang akan memperebutkan trophy yang baru saja dikembalikan oleh Italia. Sebelum menantikan tim juara, ada enaknya menebak-nebak siapa gerangan yang akan jadi pemenangnya. Kadang tanpa kita sadari, selalu ada sejarah yang berulang dalam gelaran World Cup. Berbagai data dan fakta terurai jelas dalam pagelaran tersebut.
Iseng-iseng saya mencoba memaparkan berbagai data dan fakta yang terurai sejak kira-kira 20-24 tahun ke belakang. Anda boleh percaya boleh tidak, yang jelas data dan fakta ituterjadi begitu saja seolah ada tangan besar yang menulis skenarionya, dan memang ada.
Berikut data dan fakta yang saya maksud :
Sejak piala dunia 1990, semua tim juara selalu punya pemain yang dikartumerahkan dalam perjalanannya ke final, maksimal di babak Perempat Final. Ini faktanya :
Italy 1990 ; juara : Jerman (barat).
Pemain yang dikartumerah : Rudi Voeller
( Jerman Barat vs Belanda di perdelapan final).
USA 1994 ; juara : Brasil.
Pemain yang dikartumerah : Leonardo
(Brasil vs USA di perdelapan final).
France 1998 ; juara : Perancis.
Pemain yang dikartumerah : Zinedine Zidane
(Perancis vs Arab Saudi di pertandingan terakhir penyisihan grup).
Korea-Japan 2002 ; juara : Brasil.
Pemain yang dikartumerah : Ronaldinho
(Brasil vs Inggris di perempat final).
Germany 2006 ; juara ; Italy.
Pemain yang dikartumerah ; Daniele De Rossi
(Italy vs USA di pertandingan penyisihan grup).
Dari tim yang lolos ke babak knock out tercatat ada 4 tim yang pemainnya sudah mengantongi kartu merah yaitu : Uruguay, Jerman, Chili dan Brazil.
Sejak piala dunia 1982, semua tim yang berhasil mengalahkan tuan rumah selalu berhasil melaju hingga final, beberapa di antaranya menjadi juara. Ini faktanya :
Spain 1982, tuan rumah : Spanyol.
Spanyol kalah 1-2 dari Jerman (barat) pada fase kedua grup. Jerman Barat berhasil melangkah ke final sebelum dikalahkan Italia.
Mexico 1986, tuan rumah: Mexico.
Jerman Barat mengalahkan tuan rumah di perempat final 4-1 lewat perpanjangan waktu. Jerman Barat melangkah ke final sebelum dikalahkan Argentina.
Italy 1990, tuan rumah : Italia.
Tuan rumah melangkah hingga ke semifinal sebelum dikandaskan Argentina lewat drama adu penalti. Di final Argentina menyerah dari Jerman Barat.
USA 1994, tuan rumah : USA.
Brasil mengalahkan tuan rumah USA di perdelapan final dengan skor 1-0. Brasil menjadi juara setelah mengalahkan Italia di final.
France 1998, tuan rumah : Perancis.
Ini adalah pengecualian karena tuan rumah berhasil menjadi juara dunia.
Korea-Japan 2002, tuan rumah : Korea dan Jepang.
Salah satu tuan rumah, Korea melaju hingga semifinal sebelum dikandaskan Jerman 0-1. Di final Jerman menyerah dari Brasil.
Germany 2006, tuan rumah : Jerman.
Italia mengalahkan Jerman di semifinal dengan skor 2-0 lewat perpanjangan waktu. Di final Italia mengalahkan Perancis lewat drama adu penalti.
Dari semua tim yang lolos ke babak knock out, hanya Uruguay yang berhasil mengalahkan tuan rumah Afrika Selatan (3-0). Menarik menunggu langkah Uruguay, apakah mereka berhasil melaju hingga final ?.
Sejak 1970, distribusi juara selalu bergiliran antara wakil Amerika Latin dan Eropa.
Brasil juara di 1970
Jerman Barat di tahun 1974.
Argentina juara di tahun 1978,
Italia di tahun 1982,
Argentina juara di tahun 1986.
Jerman Barat juara di tahun 1990.
Brasil di tahun 1994.
Perancis di tahun 1998.
Brasil lagi di tahun 2006
dan terakhir Italia di tahun 2006.
Kalau mengikuti pola tersebut maka seharusnya tahun ini giliran wakil Amerika Latin yang menjadi juara.
Hanya Brasil yang mampu menjadi juara di 3 benua yang berbeda. Ini faktanya :
Brasil juara di benua Amerika
tahun 1954 (Chili), 1970 (Mexico) dan 1994 (USA).
Brasil juara di benua Eropa
tahun 1958 (Swedia)
Brasil juara di benua Asia
tahun 2002 (Korea dan Jepang).
Tahun ini untuk pertama kalinya Piala Dunia digelar di benua Afrika. Mampukah Brasil menjadi juara di benua Afrika ?
Sepanjang sejarah baru ada dua orang yang berhasil menjadi juara sebagai pemain dan pelatih. Mario Zagalo (Brasil, sebagai pemain di tahun 1958 dan pelatih di tahun 1970) dan Franz Beckenbauer (Jerman Barat, sebagai pemain di tahun 1974 dan pelatih di tahun 1990). Tahun ini ada dua kandidat pelatih yang mampu menyamai rekor Zagalo dan Beckenbauer. Mereka adalah Dunga (Brasil, sebagai pemain di tahun 1994) dan Diego Maradona (Argentina, sebagai pemain di tahun 1986). Mampukah salah satu dari mereka menjadi orang ketiga yang meraih gelar juara dunia sebagai pemain dan pelatih ?
Sepanjang sejarah piala dunia, belum ada pelatih asing yang berhasil membawa timnya menjadi juara. Di Afsel 2010, hingga babak knock out tercatat tinggal pelatih Inggris, Ghana dan Chili yang adalah pelatih asing. Sisanya adalah pelatih lokal. Saat tulisan ini dibuat, Inggris sudah memenuhi “kutukan” ini dengan tersisih dari Jerman di babak perdelapan final.
Sejak 1986, semua tim yang berhasil mengalahkan juara bertahan di babak knock out selalu berhasil melaju minimal hingga semifinal, namun negara yang mengalahkan juara bertahan di babak penyisihan grup langsung gugur di perdelapan final . Ini datanya :
Mexico’86. Perancis berhasil mengalahkan Italia di babak perdelapan final dengan skor 2-0. Perancis melaju hingga semifinal sebelum kalah dari Jerman Barat lewat adu penalti.
Italy’90. Jerman Barat mengalahkan juara bertahan di babak final.
USA’94. Jerman kalah dari Bulgaria di perempat final dengan skor 1-2. Bulgaria melaju hingga semifinal sebelum kalah dari Italia 0-2.
France’98. Juara bertahan Brasil kalah dari tuan rumah di partai final.
Korea-Japan’2002. Juara bertahan tidak lolos dari babak penyisihan grup. Perancis kalah dari Senegal dan Denmark. Senegal dan Denmark kemudian gugur di pedelapan final.
Germany’06. Juara bertahan Brasil dikandaskan Perancis di perdelapan final. Perancis bahkan berhasil melaju hingga final sebelum dikalahkan Italia.
Tahun ini juara bertahan Italia gugur di babak penyisihan grup setelah di pertandingan terakhir kalah dari Slovakia 2-3. Kalau menilik pola yang sama di tahun 2002 maka seharusnya Slovakia hanya melaju hingga babak pedelapan final.
Nah, para pembaca sekalian. Itulah sedikit data dan fakta yang bisa saya ingat dan saya hubung-hubungkan minimal dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Ada fakta menarik tentang Uruguay bila kita menengok data dan fakta di atas. Uruguay adalah satu-satunya negara yang mengalahkan tuan rumah, Uruguay juga sudah punya pemain yang dikartumerahkan di babak penyisihan grup dan tahun ini adalah jatahnya wakil Amerika Latin untuk membawa pulang juara piala dunia.
Jadi, percayakah anda kalau saya bilang Uruguay adalah salah satu calon kuat peraih juara dunia tahun 2010 ? atau anda punya analisa yang berbeda ? mari berbagi.
hahaha, analisa menarik
tapi sayangnya, sepakbola itu tidak ditentukan oleh statistik atau angka-angka.
hasil pertandingan sepakbola ditentukan oleh 22 pemain di atas lapangan, plus 3 wasit…:D
@rusle: betul partner..tapi jangan lupa, kadang2 history repeat itself..dan bukan tidak mungkin kan..?
kereeeeeeeeeen analisisnya, tp saya tetep yakin Jerman masuk final ^^
mantap analisanya daeng..
Terima kasih telah ikut meramaikan Entry Tematik Juni 2010. Pemilihan tulisan favorit akan dilakukan pada awal bulan Juli 2010. Tunggu info selanjutnya.
Salam,
Paccarita AngingMammiri.org
@Debby: Apalagi melihat pertandingan terakhir lawan Argentina ya..? hahaha..mantap deh tuh panser
@mrusdianto: thank you boss..:)
@Paccarita: sama-sama Pacca..:)