Kenapa Harus Saya ?

Ya,kenapa harus saya ? Itu pertanyaan yang saya ajukan ketika wacana memunculkan nama saya sebagai ketua komunitas Blogger Makassar, AngingMammiri.org muncul di permukaan. Proses penggiringan nama saya ke permukaan sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Adalah Rara dan pak Amril yang pertama kali memuculkannya. Keduanya bukan orang biasa di komuntas blogger Makassar, mereka adalah orang-orang terbaik yang pernah dimiliki oleh Blogger Makassar. Rara bahkan adalah ketua komunitas ini sejak tahun 2007.

Entah sejak kapan Rara mulai merasa dirinya sudah kurang efektif untuk berperan sebagai ketua mengingat jam terbangnya yang semakin tinggi sehingga lebih sering berada di luar Makassar. Wacana penggantian ketuapun bergulir, bersamaan dengan wacana regenerasi dalam tubuh komunitas yang selama ini kesannya hanya diisi oleh 4L ( Lu Lagi Lu Lagi). Karena semangat regenerasi itu pula maka muncul beberapa nama orang baru dan muda dalam tubuh komunitas Blogger Makassar yang dianggap mampu untuk menanggung beban sebagai ketua komunitas.

Sayangnya karena seiring perjalanan waktu, nama-nama itu kemudian mengabur hingga menghilang sama sekali. Wacana regenerasi dan ketua barupun kemudian mengambang.

Suatu hari saya chatting dengan Rara. One thing led to another hingga kemudian bermuara pada penyebutan saya untuk menggantikan Rara sebagai ketua. Sebelumnya di milis juga sudah ada pak Amril yang meneriakkan nama saya sebagai calon ketua. Saya spontan menolak dorongan Rara. Saya bergeming karena merasa tak mampu dan tak pantas menakhodai komunitas blogger luar Jawa yang terbesar ini. Karena saya bergeming, wacana menjadi mentah kembali.

Selang berbulan-bulan kemudian, dalam sebuah acara kumpul-kumpul para survivor ( saya menyebutnya begitu ) wacana tersebut mencuat kembali. Seluruh peserta acara kumpul-kumpul seperti bersekongkol menyebut satu nama meneruskan usulan Rara via telepon. Sebenarnya bukan satu, tapi tiga yaitu : Ipul, Syaifullah dan Daeng Ipul. Sama saja..!!

Besoknya wacana ini makin menguat ketika di milis project AM hasil pertemuan malam sebelumnya dibahas, utamanya tentang pengangkatan sepihak ketua baru yang dilakukan oleh para survivor. Seperti sebuah ombak yang bersahut-sahutan, anggota milis yang lain juga ikut mengiyakan. Saya seperti terdesak tanpa diberi pilihan lain.

Beberapa hari kemudian saya mengajukan pertanyaan, KENAPA HARUS SAYA ? ya, pertanyaan ini sangat krusial bagi saya karena sumpah, selama ini saya merasa tidak sanggup dan tidak pantas untuk jadi ketua komunitas AngingMammiri.org. ada 3 alasan kuat yang saya ajukan sebagai bentuk penolakan halus saya mengemban amanah ini. Satu, saya sudah tidak muda lagi dan ini jelas bertentangan dengan rencana regenerasi dalam tubuh AM. Kedua, saya bukan blogger yang populer dan nyaris tak punya relasi dengan anggota komunitas blogger lain di luar AM. Berbeda dengan Rara yang sekarang jadi chairperson Pesta Blogger 2010, atau bahkan beberapa teman-teman blogger lainnya di AM yang akrab dengan para pentolan blogger lain di luar AM. Ketiga, status sebagai buruh di kantor orang serta sebagai suami dan ayah tentu membuat saya kurang flexibel dalam mengikuti berbagai kegiatan offline yang akan diadakan di masa yang akan datang. Selama inipun saya termasuk orang yang jarang hadir dalam setiap acara kopdar.

Pertanyaan saya kemudian mendapatkan balasan. Beberapa teman-teman termasuk sosok-sosok yang saya hormati seperti pak Amril, Rusle dan Rara ikut menyumbangkan jawaban. Membaca jawaban mereka sungguh seperti membaca sebuah testimoni tentang seseorang yang bukan saya. Sungguh saya terharu dan tetap merasa kalau orang yang mereka bicarakan itu bukan saya. Dan akhirnya saya ikhlas menerima pinangan mereka.

Bohong kalau saya bilang saya tidak bangga dipilih sebagai ketua komunitas AngingMammiri.org. Komunitas ini sudah cukup besar dan punya nama. Tentulah tidak sembarang orang yang mendapat restu dari sebagian besar penggiatnya untuk menjadi ketua dan dalam hal ini saya merasa sangat beruntung sekaligus bangga tentu saja.

Saya merasa saya tidak punya alasan untuk menolak dengan keras pinangan teman-teman di AM. Saya berhutang banyak pada komunitas ini. Saya bertemu dengan banyak orang-orang yang luar biasa di sini, saya bertemu dengan banyak guru, orang-orang yang mengajari saya secara langsung maupun tidak langsung. Bagi saya kesempatan ini adalah kesempatan terbaik untuk membayar hutang-hutang saya.

Seandainya saja AM adalah sebuah organisasi profit atau partai politik saya yakin pemilihan ketuanya akan berlangsung alot. Alot bukan karena sang calon menolak seperti yang terjadi sekarang tapi alot karena para calon ketua mengeluarkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk bertarung ke posisi puncak. Semua tentu karena iming-iming profit dalam bentuk uang maupun jabatan. Tapi di sini tidak, AM bukan organisasi profit atau organisasi yang menjanjikan banyak keuntungan materi. AM hanya sebuah wadah tempat para blogger Makassar berkumpul, berbagi cerita dan berbagi ilmu. Landasannya bukan uang, tapi cinta dan semangat berbagi. Terkadang dua hal itu malah tak bisa dinilai dengan uang, sehingga tentu saja jelas bahwa siapapun yang duduk di puncak tentu tak berharap bisa kaya atau punya kuasa.

Di akhri tulisan saya kembali mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah menempatkan kepercayaannya pada saya untuk duduk sebagai ketua komunitas AngingMammiri.org. Saya bukan siapa-siapa dan saya tak bisa jadi siapa-siapa tanpa bantuan teman-teman semua. Saya tidak punya kuasa untuk mengubah semuanya, saya hanya punya visi dan misi yang harusnya sama dengan teman-teman blogger Makassar. Saya ada di sini karena teman-teman semua dan tentu saja saya harus bekerja bersama teman-teman semua. Ada banyak hal yang harus dibenahi, dan itu tentu butuh kerjasama kita semua.

Saya mengajak teman-teman yang masih percaya dan punya kepedulian pada AM untuk bekerja bersama kami, menata kembali komunitas ini dan menjadikannya komunitas yang jauh lebih baik dari yang ada sekarang.

Mari kita ngeblog bersama-sama..!!