Tips vlogging sederhana dari sesama newbie.
Anggaplah setahun belakangan ini, vlogging semakin berkembang pesat. Pertumbuhan infrastruktur internet di Indonesia yang semakin membaik jadi salah satu alasannya. Selain itu, perkembangan tren memang mengarah ke audio-visual yang berarti menambah jumlah pembuat konten video.
Salah satunya ya vlog.
Di persimpangan antara menjadi blogger atau menjadi vlogger. Baca di sini
Secara sederhana, vlog diartikan sebagai video blog atau catatan dalam bentuk video. Pelakunya disebut vlogger. Penjelasan tentang vlog dan vlogger ini memang masih rancu, maklum ini barang baru. Masih ada pertanyaan: apakah sebuah vlog itu harus menampilkan wajah? Apakah semua yang mengunggah video ke YouTube otomatis disebut vlogger? Jawabanya juga beragam, yah sekali lagi harus dimaklumi karena ini barang baru.
Kalau buat saya, vlog ya sama dengan blog. Hanya mediumnya saja yang beda. Jadi kalau ada vlog yang tidak menampilkan muka sang vlogger ya wajar saja. Toh, ada juga blog yang tulisannya tidak menggunakan sudut pandang “saya”. Terus, apakah semua yang mengunggah video di YouTube adalah vlogger? Menurut saya tidak, karena ada banyak video yang bukan berisi catatan pribadi dan tidak bisa dikategorikan sebagai video blog.
Enough with the description.
Hampir setahun belakangan ini saya mulai agak serius menjadi seorang vlogger. Membuat video dan mengunggahnya ke YouTube. Ini karena saya melihat bahwa cepat atau lambat kita memang akan mengarah ke sana, ke dunia vlogging. Blog konvensional tidak akan mati dalam waktu dekat, tapi kalau mampu menambah bobotnya dengan video blog maka nilainya tentu akan bertambah. Utamanya kalau mau ikut lomba blog *clink*.
Sampai sekarang saya masih merasa sebagai vlogger ecek-ecek sih, masih terus belajar dan hasil video saya, yaaa gitu deh. Belum bisa dikatakan bagus. Nah, sebagai orang yang sedang belajar saya akan coba untuk berbagi sedikit yang saya tahu. Mudah-mudahan kemudian bisa jadi media untuk saling belajar.
Di tulisan ini saya akan coba berbagi lima tips vlogging untuk vlogger pemula, tips paling sederhana yang semoga berguna. Simak yuk!
#1 Tentukan Tema dan Ide Cerita.
Sama seperti membuat postingan blog, tema dan ide harus sudah siap di awal. Setidaknya sudah ada coret-coretan di atas kertas, apa yang akan kita ceritakan? Alur ceritanya seperti apa? Dan sebagainya. Sebagai pedoman kita bisa menggunakan 5W 1H seperti layaknya membuat sebuah tulisan jurnalistik.
Kata teman seorang video maker, 5W1H sangat membantu untuk memperkuat sebuah cerita dalam sebuah video.
#2 Skenario Dasar.
Setelah ide dan cerita sudah ada, siapkan skenario singkat. Fungsinya agar kita tidak kebingungan mau bicara apa di depan kamera. Skenario dasar ini juga penting ketika kita akan membuat voice over atau narasi untuk video yang sudah kita rekam.
Untuk para pemula, masalah yang paling utama kadang hadir ketika kamera sudah menyala. Kita bingung mau bilang apa dan akhirnya yang keluar adalah kalimat “eee…eeee…”, dan kemudian blank! Nah, fungsi skenario adalah membuat kita lancar berbicara di depan kamera dan tahu mau bilang apa.
#3 Percaya Diri di Depan Kamera.
Sampai sekarang terus terang saya belum bisa percaya diri 100% di depan kamera. Kalau merekam gambar di tempat terbuka, minimal harus ada satu orang yang saya kenal berdiri di dekat saya. Kalau sendirian di tengah keramaian, saya belum percaya diri untuk berbicara di depan kamera. Kalau benar-benar sendirian di dalam ruangan sih tidak ada masalah, saya sudah bisa percaya diri.
Dari beberapa tips yang saya baca, kita harus sering-sering berlatih berbicara di depan kamera. Minimal merekam hal-hal sederhana semisal ketika baru bangun tidur, sedang memasak, sedang mandi #eh. Pokoknya sesering mungkin, agar kita terbiasa di depan kamera. Rekaman itu tidak perlu diunggah, utamanya rekaman saat mandi. Yaa hitung-hitung sebagai latihan saja.
Ini video tentang bagaimana agar bisa percaya diri di depan kamera:
#4 Alat-Alat Pendukung.
Membuat vlog memang lebih ribet dari membuat postingan blog. Alat pendukungnya jauh lebih banyak. Pendukung pertama tentu saja kamera yang bisa merekam video. Tapi alat ini sudah banyak ragamnya, tidak perlu memaksakan diri membeli kamera canggih karena kamera dari smartphone saja sekarang sudah hampir sama bagusnya. Tapi selain kamera tetap ada alat pendukung lainnya.
Buat saya, alat pendukung paling penting adalah:
- Tripod. Ini agar video tidak gemeraran (shaky), ini penting untuk menjaga kenyamanan penonton video. Video yang terlalu banyak gerakan tidak pentingnya akan membuat penonton jadi malas. Belilah tripod sederhana dan murah dulu kalau memang belum bisa membeli tripod yang mahal dan bagus.
- Microphone. Ini juga penting, utamanya bila melakukan rekaman di luar ruangan. Di pasaran sudah ada banyak ragam microphone yang cukup lumayan dengan harga yang terjangkau. Microphone ini bisa dicolok langsung ke kamera atau smartphone yang kita pakai. Gunanya ya memperkuat tangkapan suara agar suara kita lebih jelas di video.
- Lighting, atau lampu. Jika mengambil video di dalam ruangan di malam hari maka lampu tentu sangat penting. Masak iya kita tega memaksa penonton video kita menonton adegan dalam gelap? Ada banyak jenis lampu khusus untuk video dengan harga beragam, tapi jika belum mampu membelinya pakai saja emergency light atau lampu darurat yang dipakai saat mati listrik. Saya masih memakai lampu seperti itu, yah lumayanlah buat menambah cahaya terang saat merekam video.
Selain alat-alat pendukung utama itu, satu hal lagi yang harus diingat yaitu musik. Video butuh musik yang pas untuk membuat penonton bisa mendapatkan mood yang kita inginkan. Membuat video perjalanan yang seru tentu akan salah kalau kita memasukkan musik yang suram, begitu juga sebaliknya. Musik berperan sangat penting untuk menjaga mood penonton.
Tapi kita harus ingat, kalau mengunggah video ke YouTube maka hati-hati dengan musik yang punya copyright. YouTube tidak segan-segan menurunkan video yang dianggap melanggar hak cipta, atau paling tidak sekadar menghapus suaranya. Jadi carilah musik gratisan, atau buat sendiri juga bisa.
Tips membuat musik gratis secara online, bisa dilihat di video ini
#5 Editing
Ini tahap penentuan. Sampai sekarang saya juga masih belajar mengedit video yang baik dan benar. Kata bli Aditya – seorang video editor – editing video memang tidak mudah, tapi sederhananya editing video harus membuat penonton tidak sadar kalau gambar sudah berpindah. Intinya video harus mengalir dengan lancar, tidak terpotong-potong dan terputus-putus.
Apakah mengedit video harus menggunakan perangkat keras canggih lengkap dengan perangkat halus mumpuni? Idealnya sih begitu. Editor video profesional pasti menggunakan alat canggih dengan software mahal. Tapi sebagai pemula, tak apalah menggunakan apa yang ada dulu, toh di Android juga sudah banyak aplikasi editing video yang lumayan bagus dan bisa kita pakai seperti Kinemaster misalnya. Bagi pengguna iPhone, iMovie tentu sudah cukup memuaskan.
Jadi sebagai pemula, gunakan dulu alat yang ada dan aplikasi yang ada. Nantilah perlahan-lahan boleh meningkat kalau uang sudah mulai bertambah.
Nah, setidaknya itu dulu tips vlogging dari saya sebagai vlogger pemula. Memang agak susah di awal, tapi ketika sudah mulai dijalani maka pelan-pelan akan terasa sangat menyenangkan koq. Tidak percaya? Coba sendiri.
Jangan lupa juga untuk melihat video-video saya di sini dan jangan lupa untuk subscribe juga ya! Sekalian promo x)) atau ada yang mau menambahkan tips vlogging? Silakan loh tulis di kolom komentar [dG]
nice tips daeng… bisa dicoba dirumah nih. 🙂
hahaha silakan dicoba
Dasar saja ada persiapan. Ada brief-nya .. keren 🙂
6. Mencari sapaan untuk penonton…. hae gaes, jumpa2 dengan saya *hahaha