Menulis Itu Mulai Dari Mana?

foto by: Google

Saya suka menulis, tapi kadang-kadang bingung mau mulai dari mana padahal ada banyak ide di kepala.

Pernah dengar kalimat seperti di atas? Itu kalimat yang biasanya dikeluarkan oleh para blogger yang bingung harus mulai dari mana dalam menuangkan semua ide yang ada dalam kepala mereka. Ide ada banyak, passion juga sedang membara. Tapi karena bingung harus mulai dari mana maka ide itu pada ujungnya berakhir di draft. Kadang beruntung bisa dipost, tapi kadang juga tetap mengendap di draft.

Saya juga kadang kala berada dalam kondisi seperti itu. Bingung harus menulis apa di awal paragraf. Bingung mulai dari mana untuk membuat sebuah postingan. Kadang ide itu kemudian hanya tersimpan di kepala, tidak sempat berubah menjadi postingan. Kadang juga ide itu menjadi postingan, tapi asal-asalan dan tentu tidak membuat saya puas. Saya bukan tipe orang yang suka menyimpan ide tulisan dalam draft, draft hanya akan membuat sebuah tulisan tetap ada di sana dan tidak akan pernah dipublish. Passionnya sudah beda, jadi ketika memulai sebuah tulisan pilihannya hanya dua: publish atau tidak sama sekali.

Ketika Bingung Memulai Dari Mana.

Bahan mentah dari sebuah postingan menurut saya adalah ide. Ketika ide sudah ada di kepala saya akan coba membayangkan bentuk postingan nantinya sesuai bahan mentah tersebut. Saya sudah membayangkan angle-nya bagaimana, apa saja yang akan ditulis, dan kerangkanya seperti apa.

Ini sangat membantu saya untuk menentukan awal tulisan. Sebelum memulai menulis, bahan mentah itu akan terus saya olah di dalam kepala sehingga tidak benar-benar mentah ketika mulai diletakkan di wajan bernama papan kunci.

Ide tulisan yang kuat tentu sangat membantu untuk menemukan paragraf awal, berbeda dengan ide yang sebenarnya tidak terlalu kuat sehingga butuh tambahan penguat untuk menemukan paragraf awal yang tepat.

Cara lainnya adalah dengan memperbanyak membaca. Kadang ketika berhenti di ide yang tidak terlalu kuat dan bingung menentukan paragraf awal, saya mencoba mencari referensi yang ada kaitannya dengan ide yang saya punya. Berharap mendapatkan angle baru atau mungkin tambahan ide untuk memulai sebuah postingan.

Kalau sudah bosan mencari tapi ide untuk paragraf awal masih belum dapat, maka saatnya untuk mengganti ide itu. Karena itu artinya ide yang anda dapat bukan bahan yang tepat untuk masakan anda. Terlalu mentah atau memang tidak sesuai. Carilah bahan lainnya.

Ketika Paragraf Awal Sudah Ditemukan.

Paragraf awal dari sebuah tulisan menentukan apakah pembaca akan tertarik untuk terus membaca hingga tulisan kita berakhir atau segera meninggalkan tulisan kita. Paragraf awal adalah kontrak kita dengan pembaca.

Karena itu paragraf awal memang harus diperhatikan betul-betul, kalau perlu tumpahkan semua kemampuan di paragraf awal.

Ketika ide sudah ada, kata-kata awal sudah ditemukan maka mulailah menulis. Jangan menunda! Jangan membiarkan ide dan kalimat awal itu terpendam lagi karena passionnya bisa hilang. Tulis saja, jangan pernah ragu. Biasanya bila paragraf awal sudah selesai maka selanjutnya akan lancar seperti aliran air.

Kalau semua sudah selesai, maka sempatkanlah untuk kembali melirik paragraf awal. Kadang kita menemukan kesalahan atau kekurangan dari paragraf awal yang sudah kita buat. Perbaikilah sebelum menekan tombol publish.

Ada satu tips untuk mendapatkan hasil yang baik. Sebelum menekan tombol publish, simpan dulu tulisan anda, endapkan dulu beberapa saat. Tapi tentu saja tulisan sudah dalam keadaan selesai, bukan setengah jadi. Selepas diendapkan beberapa lama biasanya kita akan menemukan beberapa kesalahan atau kekurangan dari tulisan itu. Tapi syaratnya itu, tulisan harus sudah selesai. Bukan setengah jadi.

Sebenarnya menemukan kalimat pembuka itu hanya satu rintangan dalam membuat postingan. Rintangan lainnya bisa berupa bagaimana membuat struktur tulisan yang memikat dan tentu saja bagaimana mencari penutup tulisan yang membuat pembaca bisa ingat terus pada tulisan kita.

Saya selalu kesulitan mencari kalimat penutup. Seperti sekarang, saya bingung harus bagaimana menutup tulisan ini supaya para pembaca postingan saya ini terkesan pada postingan saya. Mungkin harus saya tutup saja dengan kalimat: selamat mencoba!

 

[dG]