Tanda-tanda Grup WhatsApp Sudah Mulai Tua

Ada beberapa tanda umum yang menunjukkan bahwa grup WhatsApp yang kamu huni termasuk grup orang tua atau bukan.
Zaman now, grup WhatsApp adalah hal yang sangat familiar bagi kebanyakan orang. Apalagi mereka yang tinggal di kota dengan akses internet yang lancar. Aplikasi percakapan yang mulai hadir di tahun 2009 ini mulai mendapatkan momentumnya sekitar tahun 2011 atau 2012. Sejak itu, WhatsApp tiba-tiba menjalar dengan sangat cepat. Apalagi ketika dibeli oleh raksasa Facebook tahun 2014, determinasinya semakin kuat. Menyebar dengan sangat cepat dan seperti menjadi keharusan bagi orang yang tinggal di kota dan punya akses internet bagus.
WhatsApp jadi media yang sangat pas menghubungkan banyak orang. Antar orang baru, atau antar orang yang sudah lama tidak bertemu tapi ingin terhubung kembali. WhatsApp menghubungkan orang yang lancar menggunakan internet, dan orang yang belum terlalu lancar bermain internet. Pokoknya semua bisa pakai WhatsApp.
WhatsApp bisa dipakai untuk urusan pekerjaan, romansa, sampai hubungan remeh temeh atau sekadar saling sapa.
Ragam pengguna WhatsApp ini memungkinkan hadirnya beragam dinamika dalam berinteraksi. Salah satu yang paling saya kenali adalah dinamika grup berdasarkan usia. Kebetulan saya punya beberapa grup dengan beragam rentang usia. Ada grup yang dihuni kebanyakan oleh anak-anak muda dengan tingkat literasi yang tinggi, ada juga grup yang diisi orang-orang yang sudah berumur dengan tingkat literasi digital yang sedang sampai rendah.
Saya menyebutnya grup WhatsApp orang-orang tua.
Ada beberapa tanda-tanda khusus yang bisa mengindikasikan sebuah grup itu sudah termasuk tua atau belum. Setidaknya menurut saya ya. Berikut ini tanda-tandanya:
Ucapan Salam dan Kalimat Motivasi

Sebenarnya ucapan salam dan kalimat motivasi bukan cuma milik mereka yang sudah berumur, tapi setidaknya mereka yang sudah berumur termasuk orang-orang yang paling sering memberi salam atau kalimat-kalimat motivasi.
Ini jadi salah satu ciri khas grup-grup WhatsApp orang tua; ada anggota – bisa lebih dari satu – yang rajin sekali membuka hari dengan ucapan salam dan kalimat-kalimat motivasi.
Ucapan salam itu tidak selamanya tulisan, tapi sekarang sudah berubah menjadi sticker. Cukup dengan mengirimkan sticker, maka ucapan salam akan terkirim ke seluruh anggota grup. Lalu, biasanya ucapan itu juga disempurnakan dengan kalimat-kalimat motivasi atau doa.
Salam dan kalimat motivasi itu tidak seluruhnya dibuat sendiri, sebagian besar hanya salin-tempel dari grup-grup lain. Jadi tidak heran kalau ucapan salam dan kalimat motivasi yang sama bisa kita temukan di grup-grup lain yang karakternya sama.
Sticker Dalam Format Foto
Sejak beberapa tahun yang lalu, WhatsApp memunculkan fitur sticker. Semacam pengganti emoticon yang sebelumnya sudah lebih dulu ada. Bedanya, sticker ini lebih hidup. Apalagi ketika orang bisa membuat sendiri sticker sesuai keinginan sendiri.
Nah, bagi grup-grup WhatsApp orang tua, biasanya ada ciri khas sendiri terkait sitcker ini. Biasanya, mereka lebih senang menggunakan sticker yang berformat foto. Agak beda dengan mereka yang lebih muda yang lebih senang menggunakan sticker animasi atau yang formatnya kartun atau plesetan.
Sticker foto khas orang tua ini biasanya diambil dari beragam foto yang selaras dengan tulisan sticker yang akan dibuat. Sebagian besar malah masih berbentuk segi empat, bukan seperti sticker umum yang latar belakangnya sudah dihapus.
Beberapa sticker juga kadang agak menyerempet ke hal-hal yang saru.
Foto-foto yang Menyerempet

Selaras dengan poin di atas. Entah kenapa, grup WhatsApp orang tua biasanya suka ada satu anggota yang rajin mengirim foto atau video yang agak menyerempet. Foto atau video yang biasanya memperlihatkan pose gadis seksi yang dilengkapi dengan kalimat yang menjurus.
Sebenarnya bukan cuma foto yang menyerempet, ada juga anggota grup WhatsApp orang tua yang rajin mengirimkan meme berupa foto-foto dengan kalimat yang menurut mereka lucu. Mulai dari kalimat yang menyinggung kenapa grup sepi, sampai kalimat yang kadang agak menjurus juga.

Salah satu tema yang juga sering diserempet oleh bapak-bapak di grup adalah soal poligami. Saya punya satu grup yang salah satu anggotanya itu sepertinya entah kenapa, rajin sekali memposting sesuatu yang berhubungan dengan poligami.
Saya yakin ada grup lain yang juga sama.
Joke Receh

Kita mungkin sudah akrab dengan istilah joke bapack-bapack, sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah guyonan yang ringan dan bahkan terkesan receh. Tidak perlu berpikir untuk bisa menangkap punchline dari guyonan tersebut. Sebagian bahkan sangat receh hingga malah terkesan garing.
Nah, di grup-grup WhatsApp orang tua guyonan seperti ini kerap hadir. Biasanya adalah guyonan yang sudah diteruskan entah dari mana. Bukan dibuat sendiri.
Kadang malah saya bisa menemukan sebuah guyonan yang sudah direproduksi berkali-kali, bahkan sudah sejak lama. Guyonan yang sudah saking garingnya malah sudah bisa membuat dahi jadi mengernyit. Bukannya tersenyum apalagi tertawa.
Banyak Terusan Info Hoaks
Sebenarnya ini adalah kebiasaan semua usia, tapi mungkin masih didominasi oleh orang-orang tua yang bisa dibilang punya literasi digital yang rendah. Mereka tidak selalu sadar bahwa tidak semua yang ada di internet itu adalah kebenaran.
Sebuah informasi yang dibumbui oleh kalimat-kalimat yang bombastis biasanya akan langsung diteruskan oleh mereka. Dimasukkan ke grup-grup yang mereka ikuti dan kadang dianggap sebagai kebenaran.
Hoaks yang paling sering – saat ini – adalah hoaks terkait kesehatan, utamanya di masa pandemi ini. Beragamlah itu informasi diteruskan, bahkan informasi yang tidak relevan dan sudah termasuk hoaks berat.
Sialnya, ketika ada anggota grup yang meluruskan informasi itu maka tidak semua sang pengirim mau berbesar hati untuk meminta maaf. Ada beberapa yang diam saja, ada juga yang bersikeras bahwa informasi itu benar, dan ada juga yang menutup dengan kalimat, “Saya kan cuma meneruskan. Kita ambil hikmahnya saja.”
*****
Tanda-tanda di atas mungkin tidak berlaku untuk semua grup WhatsApp orang tua, tapi setidaknya itu adalah tanda umum yang bisa ditemui di banyak grup WhatsApp orang tua. Jadi, kalau salah satu grup WhatsApp-mu sudah mulai memunculkan lebih dari satu tanda-tanda di atas, maka itu berarti grup WhatsApp-mu sudah mulai tua. Tidak masalah, karena menjadi tua adalah sebuah berkah. Ingatlah bahwa mereka yang tua pernah muda, tapi mereka yang muda belum tentu bisa menjadi tua.
Bukan begitu? [dG]
???
Salam pagi, motivasi, humor khas bapuck-bapuck, sebagian besar forward.
?
Makkalaku baca ini, soalnya hampir semua yang dituliskan di atas ada di grup wa yang saya ikuti, hahahaha.
Ka memang iya sesuai umur. Terutama wag alumni SMA dan SMP bahkan di wag sekolahku saja yang anggota grupnya banyak guru yang tergolong milenia, masih saja ada yang termakan info hoaks.
njirrrr semua tanda²nya udah mulai banyak gue liat di bbrp WAG.
menjadi tua kadang mengejutkan
* Masih menunggu joke Bapack Bapack dari Daeng Ipul…..
yang dg.ipul bilang sama semua dengan isinya WAG ku saat ini. Setiap pagi salam dan semangat motivasi siang sedikit posting makanan pas malam yang saru dibahas. Sampe saya mute WAG itu
barusan ke sini lagi gara² teman gak percaya tanda² penuaan dilihat dari WAG. kubukalah blog ini. baru pada percaya lho kalo mereka udah tua. hahahaha