MUCHAS GRACIAS DON FABIO
GODDAMN,SHIT,MOTHER F***KER !!
Maaf kalau saya memulai tulisan saya dengan umpatan yang sangat kasar seperti di atas, umpatan itu tidak lain adalah umpatan spontan penuh kekesalan yang langsung terucap dari saya begitu mendengar kabar Fabio Capello resmi dipecat Real Madrid.
Saya tidak bisa mengerti ide apa yang ada dalam pikiran Ramon Calderon dan Predrag Mijatovic saat mengambil keputusan menyudahi kebersamaan mereka dengan Don Fabio. Bahkan alasan bahwa sang pelatih tidak memiliki visi yang sama dengan mereka dalam mengembalikan kejayaan
Fabio Capello adalah salah satu pelatih yang saya kagumi semenjak mampu meneruskan tradisi dream team
Penghiatankah yang diterima Capello akhir musim ini ?, mungkin juga. Mengingat bagaimana Capello berhasil menyatukan kembali para pemain bintang yang sebelumnya telah hilang motivasi, terlalu manja dan terlalu egois menjadi sekumpulan pemain yang bertarung tak kenal lelah demi mengejar kemengan, bahkan hingga detik-detik terakhir. Mungkin musim ini Capello memang diikuti Dewi Fortuna, yang sepertinya memang enggan berpaling ke
Capello mungkin sudah tahu nasib yang akan menimpanya, bahkan pada saat perayaan gelar juara di Cibeles. Capello mungkin tahu dia akan ditikam dari belakang, bahkan jauh-jauh hari sebelum
Capello dan
Don Fabio, dari seorang yang cukup punya cinta kepada
Real
sa juga heran…kenapa Capello yg sudah berhasil mem’bangun’ kembali kejayaan Madrid kok ditendang? apa parameternya sampe Don Capello itu dipecat dan digantikan pelatih lain yg menurut saya kurang qualified dibanding si Don…
well, klo menurut sy sih mgkn karena don Fabio lebih berat ke gaya Italy-nya. memperkokoh pertahanan dengan hanya menempatkan 1 striker murni di depan. sementara selama ini Madrid terkenal dng gaya offensif abisnya…makanya dianggap nggak satu visi..
mungkin…yg jelas masih kecewa sampe hari ini..
,..
hanya menempatkan 1 striker murni di depan..
….
buktinya bisa juara kan…hehehe
sayang petinggi madrid gak bisa think out of the box…bisa saja gaya khas madrid selama ini yg offensif sudah ketinggalan jaman….
Orang bilang main defensif itu negatif football, tidak menarik. So.. kalo tidak menarik, sapa yang mo nonton?
Sooo Madrid. Selalu pengen punya segalanya. Pengen juara, sekaligus pengen dicap sebagai raja dirajanya sepakbola. Mungkin Capello ngga bisa ngasi supremasi lewat permainan kaya Barca musim lalu dengan Rijkaard. Tapi Calderon mungkin lupa kalo even Rijkaard juga butuh dua musim sebelum blend sama Barca.
iyya ya, semenjak era Florentino Perez ampe yg sekarang, nafsunya doank yg digedein..
pengen dapet segalanya..gak pernah belajar untuk lebih sabar…
hhh…jd eneg nih ngomongin Madrid…musim depan tauk deh msh ngedukung apa nggak…