Ketika Saatnya Tiba, Apa Saya Siap ?

Nadaa, gadis kecilku

Pagi tadi seorang teman, Keyka Sjamsoe merilis 4 tweet berseri yang isinya membuat saya tergeli-geli sendiri. Geli pada awalnya tapi kemudian berpikir pada akhirnya.

Isi tweet berseri dari Key-begitu kami menyapanya-adalah sebagai berikut :

@KeykaSjamsoe Mama barusan bercerita: ada seorang #anaksd di soroako. Dgn Uang 5ribu ke toko mama beli permen 1000, sedangkan harga ojeknya 4000

@KeykaSjamsoe Krn penasaran mama nanya, ‘dek kamu kesini mahal2 bayar ojek cm bwt belipermen 1000?’ Si anak menjawab ‘ Ini tante sekalian cari #gladish’

@KeykaSjamsoe Gue yg denger cerita mama rasanya pengen terjun bebas. Belum siap anakku sudah ada yg suka. *nangisdipojokan*

@KeykaSjamsoe Umur gw masih 25 sodara-sodara, anak gw skr 8 tahun, & gue belum mau di umur 30 sudah punya cucu. Sekian.

Key punya anak cewek bernama Gladish yang usianya baru 8 tahun, dari tweet-nya jelas dia shock mendapati kenyataan ada seorang anak cowok yang sepertinya menaruh rasa suka sama Gladish. Aih, aih, kelihatannya menggelikan bukan ?

Tapi, tiba-tiba saya jadi berpikir. Saya juga punya gadis kecil, umurnya beda setahun dengan Gladish anaknya Key. Apa yang terjadi kalau misalnya suatu hari nanti Nadaa juga mulai disukai cowok ? Sikap saya seperti apa ? Tiba-tiba saya jadi ikutan shock.

Semalam di rumah ibu saya mendapati seorang remaja cowok asik mengerjakan tugas berdua dengan adik saya. Adik bungsu saya baru kelas 2 SMP, jaraknya memang lumayan jauh dengan saya. Saya tiba-tiba merasa ingat pengalaman masa ABG dulu.

Waktu itu kerja tugas kelompok jadi alasan utama kami untuk bisa bebas datang ke rumah gebetan. Awalnya ramai-ramai, cowok dan cewek. Kalau kesempatan pertama berhasil, selanjutnya terserah anda. Silakan datang sendirian, para figuran sudah putus kontrak karena tugasnya selesai.

Entah kenapa tadi malam saya merasa si anak cowok yang sedang asyik kerja tugas bersama adik saya itu punya misi yang sama. Entah saya yang terlalu parno atau insting saya yang bekerja. Jelasnya saya masih belum rela kalau sampai adik bungsu saya yang manis itu sampai pacaran di usia yang masih sangat muda. Belajar yang benar dulu sana !! begitu kata saya, setidaknya dalam hati.

Twit berseri dari Key tadi membuat saya membayangkan, bagaimana sikap saya nanti kalau misalnya Nadaa mulai didekati cowok.

Under the light

Bersama Ofie saya sempat berkali-kali membayangkan sikap saya nanti seperti apa seperti apa. ?Saya membayangkan saya akan membuka pintu dengan tampang seseram mungkin, malah mungkin sambil membawa badik atau golok, memberat-beratkan suara dan bersikap sewibawa mungkin. Ketika mereka ngobrol di ruang tamu saya akan terus ada di sekitar situ sambil pura-pura baca koran, baca buku, main komputer atau malah memutar musik keras-keras. Hahahaha..bayangan saya itu dengan segera dienyahkan oleh Ofie.

Ujung-ujungnya kami sepakat kalau nantinya kami akan coba membuat semua teman-teman anak kami sebagai anak-anak kami juga. Menyambutnya dengan ramah, hangat dan tidak sok wibawa apalagi sok serem. Berusaha berteman dengan teman-teman mereka dan memberi kepercayaan besar kepada anak mungkin cara terbaik sambil tentu saja meminta dia bisa mempertanggungjawabkan kepercayaan yang kami beri.

Semudah itu ?

Setidaknya menurut teori, entah pada prakteknya. Saya sering mendengar cerita bagaimana orang tua dulu sangat-sangat-sangat overprotektif pada anak gadisnya. Banyak yang berhasil, tapi banyak juga yang malah menyakiti si anak. Setiap pola sepertinya harus disesuaikan dengan jamannya masing-masing. ?Pola keras yang dulu berhasil mungkin saja tidak cocok lagi dengan kondisi sekarang. Anak-anak sekarang sudah jauh lebih kritis dibanding jaman saya ( dan mungkin juga anda ) masih kecil.

Aduh, aduh..sepertinya saya memang harus belajar lebih banyak lagi. Masa ketika seorang lelaki muda mengetuk pintu dan meminta untuk bertemu Nadaa mungkin saja akan datang tanpa terasa. Pfiuh, mudah-mudahan ketika masa itu datang saya sudah siap.

Siap dengan tampang seram dan sebilah badik maksudnya. Halah !!

Bagaimana ? ada di antara teman-teman yang mau berbagi pikiran ?