Elegi Untuk IBN

Rest in peace

Saya baru mendengar berita itu beberapa hari lalu, dan lumayan terkejut. IBN bagaimanapun sudah menancapkan banyak kisah dalam perjalanan saya sebagai seorang bloger.

Setelah tiga tahun lebih ngeblog, akhirnya di tahun 2011 untuk pertama kalinya saya mengenal yang namanya paid post atau artikel berbayar. Oleh Idblognetwork, saya ditawari membuat sebuah artikel untuk mempromosikan produk terbaru dari handphone Nokia.

Jaman itu belum jamak yang namanya digital agency. Idblognetwork – yang kemudian lebih beken dengan nama IBN – adalah salah satu dari sedikit dari digital agency yang ada kala itu. IBN di tahun yang sama sedang merintis gelaran Idblogilicous, sebuah acara bertema blogging. Makassar jadi salah satu kota penyelenggaranya.

Karena saat itu saya masih menjabat sebagai ketua komunitas bloger Makassar, Anging Mammiri, maka otomatis saya ditunjuk sebagai ketua panitia, dan komunikasi dengan IBN sebagai pelaksana utama menjadi sangat intens. Dari persiapan acara hingga pelaksanaan di tanggal 21 dan 22 Mei 2011.

Menjadi moderator di Idblogilicious 2011

Sejak itu hubungan erat dengan IBN semakin terjalin.

Beberapa bulan kemudian, bertempat di Sidoarjo Jawa Timur, Kopdar Blogger Nusantara yang pertama digelar. Ratusan bloger dari berbagai daerah di luar Surabaya berkumpul dan sama-sama menginap di sebuah gedung olahraga yang disulap menjadi tempat istirahat. Ratusan lainnya datang berduyun-duyun ke lokasi acara tanggal 28 hingga 30 Oktober 2011. IBN jadi pendukung utamanya dengan teman-teman blogger di Surabaya menjadi pelaksana lapangannya.

Suasana malam pertama di camp Blogger Nusantara 2011

Cerita dari camp Blogger Nusantara bisa dibaca di sini

Acara itu salah satu acara paling berkesan dalam hidup saya sebagai seorang bloger. Setahun sebelumnya saya menghadiri Pesta Blogger yang sayangnya jadi Pesta Blogger terakhir. Beruntung tahun berikutnya ada Kopdar Blogger Nusantara, acara yang membuat saya bisa bertemu dan berkenalan dengan banyak blogger dari banyak daerah di Indonesia.

Tahun berikutnya, saya semakin intens berhubungan dengan IBN.

Gelaran Kopdar Blogger Nusantara tahun 2012 digelar di Makassar, dan saya didapuk jadi ketua panitia.

Saya masih ingat betul rentetan rapat-rapat persiapan acara di kantor IBN di Gedung TIFA Jakarta. Di saat sebagian besar orang sedang libur, saya bersama Steering Committee Kopdar Blogger Nusantara rapat sampai jauh malam, membahas rencana acara hingga detail-detailnya.

Sebelas bulan kemudian, acara itu terlaksana dengan sukses. Kelak di kemudian hari Kopdar Blogger Nusantara saya jadikan inspirasi untuk menggelar Pesta Komunitas Makassar di tahun 2014.

Ketika memberi sambutan di BN2012

Tentang acara Blogger Nusantara 2012 bisa dibaca di sini

Tahun 2013, Kopdar Blogger Nusantara masih digelar di Jogjakarta. Sayangnya waktu itu saya tidak bisa ikut, padahal ternyata itu adalah gelaran Kopdar Blogger Nusantara yang terakhir. Sejak tahun 2014, acara kumpul-kumpul blogger seperti itu semakin mereda, bahkan kemudian hilang sama sekali, tergantikan oleh acara kumpul-kumpul yang lebih kecil yang dibuat oleh brand atau perusahaan tertentu.

Sejak saat itu juga hubungan saya dengan IBN semakin renggang. Kibar IBN di dunia digital agency pun semakin sayup. Ada persoalan internal yang membuat mereka sempat mandek sebelum mencoba bangkit kembali dengan orang-orang yang baru. Tahun 2014 IBN masih sempat menyumbang dana yang lumayan besar untuk ulang tahun Anging Mammiri. Benar-benar sumbangan tanpa meminta imbalan apapun, bahkan tidak meminta namanya ditulis sebagai sponsor acara.

Sungguh kami beruntung kala itu.

Kontak terakhir saya dengan IBN terjadi tahun lalu, tepatnya di bulan Juli. Saya terpilih jadi salah satu vlogger yang ikut ke acara Viral Fest 2016 di Bali. Selama beberapa hari di sana saya menemukan ekosistem yang baru, suasana yang baru dan banyak hal-hal baru. Rencananya oleh IBN kami akan dihubungkan dengan klien yang membutuhkan jasa review produk atau semacamnya. Tapi sampai setahun berlalu rencana itu tidak pernah terlaksana.

Acara terakhir bersama IBN

Hingga tiba-tiba saya mendengar kabar IBN secara resmi sudah bubar.

Di websitenya tertulis: Rest In Peace Idblognetwork.com (1 Agustus 2010 – 31 Desember 2016 ). Wow! Ternyata sejak Desember 2016, IBN sudah tidak lagi beraktivitas. Sungguh saya melewatkan berita ini.

Jujur, berita itu sempat membuat saya menghela nafas panjang. Bagaimanapun, IBN dengan segala dramanya sudah meninggalkan banyak kenangan dan hal-hal penting bagi saya. Utamanya dalam kehidupan sebagai seorang bloger.

IBN yang pertama kali memperkenalkan saya dengan yang namanya paid post dan paid tweet. Nilainya pun sangat lumayan kala itu, lebih tinggi dibandingkan nilai yang saya terima berikutnya dari berbagai digital agency lainnya. Tanpa bermaksud menyombongkan diri, total nilai pekerjaan yang pernah saya terima dari IBN di atas angka Rp.20 juta.

Bukan cuma itu, kepercayaan yang diberikan IBN kepada saya sebagai ketua panitia Idblogilicious dan Kopdar Blogger Nusantara 2012 memberi banyak pelajaran. Membuka pintu-pintu kesempatan yang baru, membuka pertemanan dengan orang-orang baru dan tentu saja membuka pintu rejeki baru.

Awal tahun 2012 saya memberanikan diri mundur dari pekerjaan sebagai karyawan, lalu fokus menjadi seorang bloger. Salah satu yang membuat saya berani adalah kepercayaan yang diberikan sebagai ketua panitia Kopdar Blogger Nusantara 2012, dan tentu saja tawaran-tawaran pekerjaan dari IBN.

“Setidaknya saya masih bisa hidup  selama satu tahun,” pikir saya waktu itu. Terbukti, meski tidak lagi berstatus sebagai karyawan saya masih bisa bertahan. Sebagian besarnya adalah karena tawaran-tawaran pekerjaan dari IBN.

Saya tidak bisa begitu saja menghapus jasa-jasa IBN dalam kehidupan saya sebagai bloger. Sedikit banyaknya IBN membantu saya membangun kepercayaan diri, baik itu dalam menulis maupun dalam berbicara di depan orang banyak. Sepanjang tahun 2012 saya harus banyak ke sana kemari, berdiri di depan umum dan bercerita mempromosikan Kopdar Blogger Nusantara 2012.

Karena IBN pula saya bisa mendatangi beberapa kota di Indonesia. Dari Banjarmasin, Malang, Surabaya dan Tasikmalaya. Semua karena urusan persiapan Kopdar Blogger Nusantara 2012. Bahkan saya hampir saja ke luar negeri untuk pertamakalinya bersama IBN, kalau saja saya sudah punya passpor.

Mengetahui kalau IBN akhirnya tutup cukup mengagetkan buat saya. Terlalu banyak kenangan dan jasa yang membuat saya merasa berutang budi pada IBN. Meski tidak selamanya hubungan kami terasa menyenangkan, tapi saya tetap tidak bisa melupakan jejak-jejak yang ditinggalkan IBN dalam kehidupan saya sebagai seorang bloger.

Au revoir IBN. Semoga semua yang pernah berada di IBN akan mencapai kesuksesan dengan jalan mereka masing-masing. Terima kasih untuk semua hal-hal baik dan buruk yang sudah tertinggal dalam jejak-jejak selama ini. See you when I see you [dG]