Dunia Dalam Genggaman
Kalau dulu internet hanya bisa dinikmati secara fixed ( di tempat yang diam ) maka perlahan-lahan internet kemudian hadir dalam bentuk yang lebih dinamis. Internet bisa diakses lewat beragam telepon selular yang bisa digenggam dan dibawa ke mana saja.
Sekitar 15 tahun yang lalu ketika pertama mengenal internet saya sama sekali belum terpikir suatu saat nanti internet akan jadi semudah sekarang. Jaman itu, mengakses internet adalah hal yang mewah. Ada harus punya komputer sendiri, laptop masih sangat jarang. Anda harus punya jaringan telepon karena internet mobile belum tersedia dan terakhir anda harus punya modem yang harganya tidak murah.
Ketika itu layanan internet memang masih mahal, kecepatannyapun belum seperti sekarang. Punya internet kencang adalah sebuah lambang kemakmuran tentu saja, mengingat harganya yang memang masih melambung tinggi. Ketika itu mungkin masih sedikit orang yang membayangkan bahwa suatu hari nanti internet akan hadir dalam genggaman dan bisa dibawa ke mana saja.
Di awal tahun 2000an, warnet mulai ramai. Harga akses internet makin murah dan terjangkau. Seingat saya kisaran harganya sekitar Rp. 6000 hingga yang paling mahal sekitar Rp. 15.000an per jam. Di awal tahun 2000an itu juga saya mulai kecanduan internet. Setiap berapa hari sekali, warnet jadi tempat nongkrong untuk sekadar mengecek inbox email atau berkelana ke sana-ke mari.
Namanya teknologi memang tidak pernah berhenti berinovasi, berevolusi atau bahkan revolusi. Tingkat kebutuhan masyarakat akan internet makin tinggi dan para pemilik modal melihat itu sebagai sebuah peluang baru. Tidak heran kalau kemudian hadir beragam layanan baru yang makin mendekatkan internet kepada para penggunanya.
Kalau dulu internet hanya bisa dinikmati secara fixed ( di tempat yang diam ) maka perlahan-lahan internet kemudian hadir dalam bentuk yang lebih dinamis. Internet bisa diakses lewat beragam telepon selular yang bisa digenggam dan dibawa ke mana saja.
Memasuki pertengahan dasawarsa 2000an, internet mobile makin marak. Produsen telepon genggam juga makin sibuk bersaing menyiapkan perangkat mobile dengan kemudahan akses internet. Penyedia jasa layanan tentu tidak mau kalah. Percuma punya handled canggih kalau data layanan tidak mendukung, kan ?
Hanya saja masa itu mengakses internet tidak gampang. Punya handled yang mendukung layanan internet dan punya operator yang juga mendukung ternyata bukan jaminan. Beberapa kali saya terpaksa pusing dan akhirnya menyerah ketika mengawinkan handled dan operator ternyata tidak mudah.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum handled bisa terhubung dengan internet. Orang awam tentu akan bingung bila sudah mendengar kata APN, VPN, Proxy, dll. Ujung-ujungnya kemudian menyerah.
Saya mungkin beruntung karena beberapa kali saya bisa mengawinkan antara handled dan operator, tapi mungkin masih banyak yang tidak seberuntung saya, atau malah tidak peduli.
Sekitar tujuh bulan ini saya memegang sebuah tablet. Awalnya memang berganti-ganti operator sebelum akhirnya berlabuh di XL yang ternyata sinyalnya paling bersahabat dengan lokasi rumah. Awalnya juga tidak gampang karena ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk bisa mengakses internet, termasuk tentu saja mendaftar ke layanan tertentu.
Sekitar seminggu lalu pulsa saya habis dan mampirlah saya ke kios pulsa. Kebutuhan untuk mengakses internet tidak bisa ditunda. Selepas mengisi pulsa XL saya bersiap untuk melakukan proses registrasi seperti biasa. Tapi ajaibnya, sebelum melakukan proses registrasi beberapa notifikasi masuk. Artinya internet saya sudah tersambung. Ajaib karena biasanya saya harus melakukan proses tertentu dulu sebelum bisa tersambung dengan internet.
Karena penasaran saya coba mencari literatur di internet. Apa gerangan yang membuat beberapa proses itu jadi terpangkas. Dari situs resmi XL saya dapat informasi kalau ternyata itu memang jadi layanan baru provider yang akrab dengan warna biru itu. Sekarang untuk tersambung dengan internet XL tidak butuh lagi proses panjang. Semua tersambung dengan otomatis, tidak perlu lagi mendaftar selama pulsa mencukupi. Urusan dengan APN, Proxy dan lain-lain juga sudah kuno. Mereka yang? awam dengan istilah itu sekarang tidak perlu takut dan kuatir lagi. Tinggal pasang, isi pulsa dan silakan menikmati layanan internet.
Hal lain yang menjadi masalah adalah tentang kuota. Kadang kita keasyikan menjelajah di internet tanpa tahu berapa kuota yang sudah kita pakai dan berapa kuota yang tersisa. Saya beberapa kali berada dalam situasi seperti ini. Keasyikan menikmati internet dan tahu-tahu sudah tidak bisa tersambung karena ternyata kuota sudah habis. Parahnya lagi karena saya tidak tahu bagaimana caranya mengetahui pemakaian dan mengecek sisa pemakaian.
Dari laman yang sama saya juga mendapati satu cara yang efektif dan mudah untuk mengetahui sisa kuota. Dengan SMS cukup menuliskan KUOTA dan kirim ke 868. Saya coba dan sedetik kemudian SMS balasan masuk dengan mencantumkan jenis paket yang saya gunakan beserta masa berlaku dan tentu saja kuota yang tersisa. Cepat dan efektif sehingga saya bisa mengira-ngira masa penggunaan internet tanpa harus terputus di tengah jalan.
SMS juga bukan satu-satunya cara. Dari handphone kita bisa mencoba menghubungi *123# plih pengaturan internet dan kemudian pilih cek kuota. Hasil yang sama akan muncul di layar. Atau kalau masih bisa tersambung dengan internet bisa juga dengan cara masuk ke browser dan mengakses http://123.xl.co.id layanan ini tidak memerlukan proses login.
Teknologi memang tidak pernah diam, dia selalu bergerak ke depan mencari cara-cara baru untuk memudahkan kita manusia. Dulu internet hanya bisa dinikmati di tempat tertentu dan dengan diam, sekarang internet bisa dinikmati di mana saja dan sambil bergerak. Dengan inovasi-inovasi dari para pencipta perangkat keras dan penyedia layanan, dunia memang betul-betul serasa dalam genggaman.
Ketika dunia berada dalam genggaman, saatnya kita menikmatinya. Bukan begitu ?
[dG]
sekarang sudah murah, saatnya berkarya lebih baik…