Bagaimana Memupuk Pemimpin Masa Depan?

Persembahan XL Untuk Negeri

Postingan ini diikutkan dalam lomba penulisan yang diadakan oleh XL Axiata regional Sulawesi.

Percaya atau tidak, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis kepemimpinan. Jumlah pemimpin-pemimpin berkualitas terasa semakin berkurang. Contoh paling nyata di pemilihan presiden setahun lalu, dari sekian banyak orang yang mengaku politisi dan calon pemimpin, Indonesia hanya punya dua pasang pilihan dengan satu orang di antaranya adalah pemain lama yang sudah tiga kali ikut pemilihan presiden/wakil presiden.

Di tingkat daerah, pemimpin yang berkualitas juga semakin jarang ditemukan. Akhirnya orang-orang seperti Ibu Risma di Surabaya, Ahok di Jakarta, Ridwan Kamil di Bandung atau Nurdin Abdullah di Bantaeng jadi orang-orang yang terlihat aneh. Mereka menyempil di antara pemimpin-pemimpin daerah lainnya. Apa yang mereka lakukan sebenarnya adalah hal yang wajar, hal yang memang seharusnya dilakukan oleh seorang pemimpin. Tapi berhubung karena kita sedang krisis pemimpin maka keberadaan mereka jadi menonjol dibandingkan pemimpin-pemimpin daerah lainnya.

Lalu apa sebenarnya yang menjadi masalah kita? Kualitas dan mutu pendidikan yang rendah? Atau memang mental bangsa kita yang sedang menurun?

Untuk menjawabnya tentu akan sangat sulit. Bangsa kita sedang sangat riuh oleh beragam masalah, dari mutu pendidikan sampai masalah mental yang sedang mengalami pergeseran. Akibatnya kita jadi kesulitan menemukan bibit-bibit pemimpin masa depan yang bisa kita andalkan untuk memimpin Indonesia kelak di kemudian hari.

*****

Ragam masalah itu lantas membuat banyak pihak mulai berpikir untuk mencari jalan keluarnya, mengurai benang kusut yang tampak sulit untuk diurai. Ada orang-orang yang punya kuasa dan kelebihan materi serta tenaga yang mulai menggarap sektor pendidikan informal untuk mempersiapkan generasi-generasi muda penerus cita-cita bangsa. Komunitaspun banyak yang mulai aktif di bidang pendidikan, menata anak-anak muda untuk bisa tumbuh lebih baik dalam iklim pendidikan yang lebih bermutu.

BTS XL Axiata

XL Axiata sebagai salah satu penyedia jasa layanan selular terbesar di Indonesia juga turut ambil bagian dalam proses penyiapan pemimpin masa depan ini. Tahun 2015 adalah angkatan keempat pelaksanaan XL Future Leaders, sebuah program dari XL Axiata yang mengkhususkan pada penyiapan anak-anak muda terbaik negeri ini untuk menjadi pemimpin masa depan.

3 pilar utama yang disusung XL Future Leaders adalah; komunikasi efektif sebagai kunci calon pemimpin untuk menyampaikan pendapat dan bernegoisasi, Jiwa Kewirausahaan dan Inovasi termasuk kepekaan dalam melihat peluang yang akan mengantar pada keuntungan ekonomis; serta Kemampuan Mengelola Perubahan yang di antaranya mampu beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi dan menjadikan hal ini sebagai peluang emas untuk dimanfaatkan. (dikutip dari website resmi XL Axiata).

Program XL Future Leaders dikhususkan pada anak-anak muda yang masih segar, anak-anak mahasiswa tahun pertama dan kedua yang nantinya akan dipilih minimum 120 orang dari seluruh Indonesia. Anak-anak muda itu kemudian akan dibimbing selama selama 2 tahun berdasarkan 3 kompetensi di atas. Program ini tentu diharapkan dapat menyiapkan generasi penerus, calon pemimpin masa depan Indonesia.

Selain XL Future Leaders, sebagai perusahaan telekomunikasi XL juga punya banyak program lain yang berhubungan dengan dunia pendidikan dan tentu saja berkaitan dengan bidang usaha mereka. Salah satunya adalah layanan XL Edusolution yang mulai dicanangkan tahun 2012. Layanan ini memungkinkan sekolah dan kampus-kampus menikmati layanan internet terpadu yang membantu proses belajar-mengajar mereka.

Layanan ini adalah perpaduan antara XL Sitosfer ( Sistem Informasi Sekolah Terpadu ) dengan pengadaan wi-fi gratis di sekolah dan kampus. Untuk XL Sitosfer, pihak XL menyajikan layanan terpadu dengan platform internet dan SMS bagi para siswa/mahasiswa dan orang tua untuk dapat mengakses informasi tentang sekolah atau kampus mereka.

Sementara untuk wi-fi gratis dapat dipasang di mana saja dalam lingkungan kampus atau sekolah. Bisa di laboratorium, ruang perkuliahan atau bahkan di ruang terbuka yang ditunjuk oleh pengelola sekolah atau kampus. Ini tentu saja memudahkan para siswa atau mahasiswa untuk mengakses internet melalui laptop atau smartphone.

Tujuannya tentu saja untuk menciptakan proses belajar yang lebih efisien dan diharapkan bisa meningkatkan mutu pendidikan.

*****

Apa yang dilakukan XL Axiata mungkin masih tergolong kecil dibandingkan besarnya masalah di Indonesia. Tapi, sekecil apapun kita harus tetap memupuk harapan bahwa kelak pemimpin-pemimpin luar biasa akan lahir dari sebuah proses panjang perbaikan mutu pendidikan di Indonesia.

Semakin banyak pihak yang peduli pada proses penyiapan pendidikan Indonesia maka akan semakin banyak bibit-bibit pemimpin yang tumbuh subur dan kelak bisa kita nikmati manfaatnya. Indonesia saya percaya tidak pernah kekurangan bibit-bibit unggul itu, hanya mungkin kita yang tidak pernah berharap banyak pada mereka, tidak pernah membuat mereka benar-benar siap untuk jadi pemimpin unggul di masa depan.

Karena harapan itu tidak boleh padam sama sekali agar kelak kita bisa melihat Indonesia yang lebih baik. [dG]