Yang Sebaiknya Dihindari Di Twitter

Twitter

Twitter sudah jadi mainan umum untuk orang-orang jaman sekarang, utamanya yang tinggal di perkotaan. Twitter jadi mayoritas untuk mereka yang terbiasa bermain di dunia maya, meski jika bergeser sedikit ke kota kecil maka Facebook tetap jadi pilihan.

Karena sifatnya yang bebas, maka tweet kadang sebagai pengguna kita lupa beberapa batasan yang sesungguhnya ada tapi tidak terlihat. Ada beberapa hal yang kadang kita lupakan sehingga kemudian kita langgar. Akibatnya banyak pengguna twitter lainnya yang mungkin saja merasa kurang nyaman.

Twitter memang area bebas, anda bebas melakukan apa saja. Tapi, orang juga bebas untuk menilai anda atau berpendapat tentang anda. Kebebasan itu yang harus kita hormati.

Nah, berikut ini adalah bebeapa hal yang sebaiknya kita hindari dalam menikmati kebebasan di twitland. Info ini saya rangkum dari berbagai sumber tanpa bermaksud menggurui apalagi mengatur kebiasaan orang dalam menggunakan twitter. Hanya sekadar berbagi tentu saja.

A. Hargai Diri Anda, Sebisa Mungkin Tidak Usah Minta Follow Back

Twitter itu berbeda dengan facebook. Kalau facebook adalah jaringan pertemanan, maka twitter adalah jaringan informasi. Di facebook, add friend berarti kita terkoneksi satu sama lain. Di twitter berbeda, follow bukan berarti otomatis kita akan di-follow back. Tak ada aturan yang menyatakan kalau anda harus dan wajib untuk mem-follow back orang yang sudah mem-follow anda.

Hargai diri anda, tidak perlu meminta follow back karena bisa saja itu berkesan anda mengemis follower. Orang akan mem-follow anda kalau memang twit anda berkualitas, lucu atau menyenangkan. Jadi, tidak usah susah-susah meminta follow back.

Dan oh ya, orang yang menolak follow back bukan berarti orang sombong. Sekali lagi tidak ada aturan dalam twitter yang mengharuskan anda mem-follow back orang yang sudah mem-follow anda.

B. Gunakan Reply dan Bukan RT

Bijaklah dalam menggunakan tombol Retweet. Tidak semua orang butuh dan mau membaca twit anda, apalagi yang kesannya personal. Orang yang terlalu sering menggunakan RT biasanya disebut RT abuser, dan pelakunya sangat potensial untuk di-unfollow. Bayangkan saja bagaimana tak enaknya membaca sebuah twit yang isinya penuh dengan RT dan cuma berisi informasi pribadi yang tak perlu diketahui orang lain.

Gunakan fasiltias Retweet hanya untuk twit yang dirasa perlu untuk disebar ke follower anda, entah karena informatif atau entah karena lucu.

C. Twitwar hanya untuk anda berdua, follower anda tidak perlu tahu.

Kadang-kadang dalam penggunaan twitter kita bergesekan dengan orang lain. Entah karena perbedaan pendapat atau perbedaan persepsi. Batas karakter yang cuma 140 kadang-kadang memang membuat sebuah pernyataan jadi bias sehingga memungkinkan terjadinya kesalahpahaman yang berujung pada debat atau kadang disebut sebagai twitwar.

Sayangnya kadang ego kita tidak terasa ikut terusik ketika terlibat dalam twitwar tersebut. Secara tidak sadar kita meminta bantuan dari follower kita yang tidak tahu menahu untuk ikut dalam twitwar tersebut. Istilah kasarnya kita minta dibantu untuk mengeroyok lawan twitwar kita.

Tidak salah sih, hanya saja rasanya kurang bijak, apalagi kalau twitwar tersebut tergolong personal. Mungkin akan berbeda kalau twitwar yang berlangsung sifatnya lebih luas dan isi twitwarnya mungkin bisa menambah pengetahuan. Tapi untuk kasus ini saya lebih senang mengguakan istilah debat atau malah diskusi di twitter.

Jadi, bijaklah memilih dan memilah mana yang sebaiknya dibagi ke semua orang dan mana yang sebaiknya hanya menjadi milik anda dan lawan anda.

D. Jangan Merasa Paling Pintar.

Dalam twitland, semua sama. Semua sederajat. Jadi jangan pernah menganggap diri anda yang paling pintar sehingga kemudian membuat rangkaian kuliah dalam twitter yang seolah-olah berkesan anda mengajari orang lain.

Kuliah twit atau kultwit sebaiknya hanya bersifat membagikan informasi, bukan sok mengajarkan sesuatu. Semua orang senang bila mendapatkan informasi baru yang berguna, tapi belum tentu semua orang senang diajari apalagi dengan gaya yang sok.

E. Jangan Berlebihan Dalam Mengupdate Status Twitter.

Karena sifatnya yang bebas kadang kita lupa diri. Kita bisa saja terjebak membuat sebuah status yang isinya berlebihan. Ingatlah ketika anda mempunyai masalah, anda tidak sendiri. Bahkan mungkin ada orang lain yang masalahnya lebih berat dari anda.

Tidak perlu menjual kemalangan untuk mendapatkan simpati. Apalagi dengan cara yang berlebihan.

Itu beberapa hal yang saya anggap sebaiknya kita hindari di twitland. Sekali lagi ini bukan sok mengajari atau sok membatasi. Saya hanya mengumpulkan data-data dari berbagai artikel serta berbagai percakapan offline yang kadang membahas tentang dunia online.

Sekali lagi, twitter itu dunia bebas. Anda bebas mau melakukan apa saja di sana, tapi orang lain juga bebas menilai anda dari twit yang anda buat.

Jadi, sudahkah anda nge-tweet hari ini?

[dG]?