Membuat Infografis Untuk Para Bloger

Mari sama-sama belajar membuat infografis. Sebuah elemen tambahan yang menurut saya penting untuk para bloger.



ADA SATU HAL YANG SEDANG GETOL-GETOLNYA saya pelajari beberapa waktu belakangan ini. Katakanlah, setahun belakangan ini. Membuat infografis. Pada dasarnya saya memang menyenangi hal-hal yang bernuansa grafis atau visual. Tapi sedari dulu saya tidak pernah merasa benar-benar menguasainya. Mungkin karena sebagian besarnya saya pelajari secara otodidak saja, tidak melalui jenjang pendidikan formil yang memang menguliti hal berbau visual dan grafis itu. Tapi, semangat untuk belajar terus ada.

Termasuk belajar membuat infografis.

Saya yakin, kalian pasti sudah tahu apa itu infografis. Iya kan? Sebuah informasi yang disajikan dalam bentuk grafis, singkatnya seperti itu. Jadi bila biasanya informasi yang disebarkan itu berbentuk narasi atau tulisan, maka dengan sedikit sentuhan informasi tersebut bisa tampil lebih menarik. Karena ada unsur gambar dan warna, tentunya.

Penelitian menyebutkan bahwa manusia lebih mudah menerima dan merekam informasi yang ditampilkan dalam bentuk gambar, daripada informasi yang berbentuk tulisan. Inilah alasan kenapa infografis sangat mudah diterima oleh pembaca zaman now, utamanya para warganet. Tahu sendirilah bahwa warganet lebih mengutamakan kecepatan informasi. Banyak yang tidak betah berlama-lama membaca baris demi baris tulisan, tapi lebih tertarik untuk memandangi gambar-gambar dari layar smartphone mereka.

Ini adalah kesempatan untuk para bloger, menurut saya.

Bagaimanapun, dunia blogging akan terus berevolusi. Kalau dulu cukup dengan membuat tulisan yang menarik, maka sekarang itu tidak cukup lagi. Artikel di blog akan lebih menarik bila dilengkapi dengan foto yang bagus. Lalu kemudian foto tidak lagi cukup, kebutuhan manusia mencerna informasi bertambah. Nah, di saat itulah infografis sangat dibutuhkan.

Memajang infografis dalam sebuah artikel blog tentu akan menambah daya jual artikel tersebut. Di situ akan terlihat usaha maksimal si pembuat artikel. Tidak sekadar menulis saja – yang sudah membutuhkan usaha yang besar – tapi dia menambahkannya dengan infografis. Bayangkan betapa senangnya para juri lomba blog yang melihat artikel seperti ini. Begitu juga dengan para klien yang biasanya membutuhkan jasa bloger untuk membuat post paid atau review produk mereka.

Baca Juga: Bisakah Kita Percaya Online Review?

Jadi, jelas bukan kenapa membuat infografis itu penting buat para bloger?

Di artikel ini saya ingin membagikan hal yang saya tahu sedikit tentang infografis. Hanya dasar saja karena saya toh juga masih terus belajar dan masih jauh dari kata sempurna. Mudah-mudahan saya tidak dianggap sok tahu.

Elemen Dasar Infografis.

Sebuah infografis umumnya terbagi atas empat bagian. Keempat bagian ini bersatu-padu menjadikan sebuah infografis menjadi sempurna dan layak baca. Tanpa salah satunya, sebuah infografis tetap bisa terbaca namun ibaratnya sayur kurang garam, ada yang mengganjal. Keempat eleman itu adalah:


membuat infografis
Elemen infografis

#1. Judul Infografis.

Sama seperti tulisan, infografis pun butuh judul. Judul yang menarik dan eye catching tentu potensial untuk menarik perhatian pembaca. Dibutuhkan kepekaan dalam membuat judul agar pembaca bisa lebih mudah tertarik perhatiannya.

#2. Pengantar.

Di bawah judul, sebaiknya ada pengantar. Satu atau dua paragraf semacam kesimpulan akan isi yang dijelaskan dalam sebuah infografis. Pengantar ini berfungsi untuk mengantar pembaca memahami isi infografis, atau mengerti duduk persoalan yang diceritakan.

#3. Isi infografis.

Di sinilah semua ditentukan. Apakah infografis itu menarik atau tidak? Semua tergantung dari penyajian di bagian isi ini. Memilah isi yang ditampilkan dan memilih cara penyajian adalah dua hal yang saling berkaitan. Jangan sampai isinya menarik, tapi karena penyajiannya kurang maksimal, jadinya infografis tersebut jadi sia-sia.

#4. Sumber.

Sebuah informasi yang dipaparkan tentu butuh legitimasi yang menerangkan sumber dari informasi tersebut. Apakah ini informasi yang valid? Atau jangan-jangan ini hoaks saja? Makanya penting untuk menjabarkan sumber dari sebuah informasi yang kita tampilkan dalam bentuk grafis tersebut.

Jenis-Jenis Infografis.

Secara umum, setahu saya menurut penyajiannya infografis itu terbagi atas dua jenis. Infografis statis dan infografis animasi.

Infografis statis, adalah infografis yang dibuat dalam bentuk gambar statis tanpa menggunakan media suara dan gambar bergerak. Ini jenis yang paling banyak ditemukan karena proses pengerjaannya – meskipun rumit – tetap lebih mudah dipelajari.

Infografis animasi, adalah infografis yang menggabungkan gambar dan suara sehingga hasilnya jadi lebih menarik. Menarik karena seperti sebuah film animasi. Zaman sekarang banyak sekali perusahaan swasta atau milik pemerintah yang menggunakan infografis jenis ini. Pembuatannya tentu saja jauh lebih rumit dan harganya pun sangat mahal.

Kita akan fokus saja ke infografis statis ya, secara saya sama sekali belum bisa membuat infografis animasi, ha-ha-ha.

Bila infografis statis dikelompokkan menurut kategorinya, maka ada beberapa pembagian kategori, yaitu:

#1. Visualisasi Data.

Ini jenis infografis yang paling rumit pembuatannya. Rumit karena ada begitu banyak data (biasanya berbentuk angka) yang harus ditampilkan dalam bentuk gambar sehingga tidak membosankan.

#2. Informasi.

Jenis ini relatif lebih mudah karena kita hanya memilah informasi yang akan ditampilkan dan diberi tambahan gambar. Baik itu gambar simbol, vector maupun foto yang sudah diolah.

#3. Versus.

Dalam jenis ini, kita misalnya membandingkan antara dua objek secara apple to apple. Perbandingan ini dibuat dalam bentuk yang enak dipandang karena ada unsur gambar dan warnanya. Tujuannya agar orang lebih mudah melihat perbedaan atau kesamaan antara kedua objek yang dibandingkan tersebut.

#4. Garis Waktu (Timeline).

Jenis ini membuat kita mampu menampilkan perjalanan dengan lebih menarik. Kita bisa menandai waktu demi waktu yang dianggap penting dalam satu rentang masa dan menyajikannya dengan ditambah beberapa elemen visual yang menarik.


membuat infografis
Jenis-jenis infografis

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan.

Sebagai orang yang baru belajar infografis, seringkali saya juga mendapatkan masukan atau kritikan dari teman-teman yang lebih fasih membahas hal-hal yang berhubungan dengan disain grafis. Dari masukan dan kritikan mereka, plus beberapa bacaan di dunia maya maka inilah beberapa hal yang saya anggap penting dan perlu diperhatikan dalam membuat infografis.

#1. Latar (Background)

Bila memilih latar belakang yang datar tanpa gambar, maka usahakan memilih warna yang lembut atau sekalian gelap. Jangan memilih warna yang sangat terang dan menyolok mata. Ini jelas akan memusingkan pembaca dan membuat mereka tidak betah membaca infografis tersebut.

Bila memilih gambar sebagai latar belakang, maka aturlah keburaman (blur) dari gambar tersebut. Jangan sampai gambar yang seharusnya jadi latar belakang itu justru mempersulit orang untuk membaca isi yang ingin ditampilkan.


membuat infografis
Perhatikan latar

#2. Huruf (font)

Memilih huruf bukanlah sesuatu yang sulit. Minimal tidak sesulit memilih warna yang sesuai selera. Seorang bloger yang terbiasa dengan utak-atik blog tentu sudah paham bahwa memilih huruf yang terlalu banyak variasinya untuk tulisan panjang adalah sesuatu yang tidak bijak.

Gunakanlah huruf yang masuk dalam keluarga serif atau sans serif sehingga enak dibaca. Untuk judul, tak mengapa menggunakan jenis huruf yang aneh-aneh. Tapi tentu saja disesuaikan dengan tema yang ingin ditampilkan. Jangan menggunakan huruf yang terlalu aneh bila infografis yang ditampilkan adalah infografis yang isinya agak serius. Jaka Sembung bawa golok jadinya.

#3. Warna (Color)

Sebuah infografis tentu butuh warna, bukan? Baik itu warna latar, atau warna tulisan. Pemilihan warna sangat krusial untuk kenyamanan membaca. Sama seperti memilih warna untuk latar, warna huruf pun jangan sampai terlalu mencolok. Usahakan memilih warna yang masih enak dipandang dan tidak mirip dengan warna latar.

Untuk beberapa infografis yang saya buat, saya menggunakan beberapa warna berbeda untuk menegaskan data atau informasi yang menurut saya penting. Warna pun jadi sangat penting untuk mempercantik sebuah infografis, sepanjang warna tersebut masih termasuk elemen pendukung dan bukan elemen utama. Terlalu banyak warna di elemen utama bisa jadi memusingkan pembaca.

Tips Membuat Infografis Untuk Pemula

Sebagai sesama pemula, ada beberapa tips yang ingin saya bagikan. Tips ini saya dapatkan berdasarkan pengalaman dan masukan dari beberapa teman yang lebih profesional dalam hal grafis.

#1. Buat Dalam Format Portrait.

Dulu saya sering membuat infografis dalam bentuk landscape karena memang sebagian besar saya publish di blog. Namun, belakangan saya sadar kalau pengguna internet saat ini lebih banyak mengakses konten dari handphone mereka. Ini jelas membuat mereka lebih nyaman melihat sesuatu yang dibuat dalam format portrait. Ini juga alasan kenapa saya akhirnya lebih banyak membuat infografis dalam format portrait.

Untuk ukurannya, saya biasanya menggunakan perbandingan 16:9 dengan lebar 815 px sesuai dengan lebar bagian artikel di blog saya. Panjangnya tinggal mengikut saja.

#2. Pilah dan Pilih Informasi Yang Akan Dimasukkan.

Suatu hari saya membuat infografis tentang Piala Dunia 2018 lalu. Oleh seorang kawan disainer grafis, infografis itu dikritik karena memuat terlalu banyak informasi. Menurutnya, informasi itu justru akan membingungkan pembaca karena semuanya penting, tapi tidak ada pemilahan prioritas. Oleh si teman, saya disarankan untuk memecah informasi tersebut ke dalam beberapa infografis bila memang semua data dianggap penting.

Setelah semua informasi itu saya pisahkan dalam beberapa infografis, hasilnya memang lebih nyaman dilihat. Tidak terlalu padat lagi seperti sebelumnya.

Jadi, pilah dan pilihlah informasi apa yang ingin ditampilkan. Bila semua informasi dianggap penting, maka bagilah dalam beberapa kelompok dan buatkan infografis yang terpisah. Ini lebih menarik daripada memaksakan semua informasi masuk ke satu lembar infografis.


membuat infografis
Too much information will kill you

#3. Banyak Melihat Contoh Infografis.

Sebagai pemula yang masih terus belajar, melihat contoh adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan kemampuan. Maksudnya tentu bukan untuk meniru, tapi sekadar belajar dan mencari inspirasi. Atau meniru dengan melakukan modifikasi, tentu masih sah-sah saja, bukan?

Salah satu tempat mencari inspirasi yang paling maknyus buat saya adalah Pinterest. Di sini ada banyak inspirasi infografis yang sangat menarik. Tempat lainnya adalah laman Tirto yang memang rajin membuat infografis untuk setiap artikelnya.

*****

MEMBUAT INFOGRAFIS MEMANG TIDAK MUDAH. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan selain faktor kemampuan menggunakan perangkat lunak. Untuk perangkat lunak sendiri saya menggunakan Adobe Ilustrator. Namun, bila tidak punya kemampuan mengutak-atik Adobe Ilustrator, kita tetap bisa menggunakan aplikasi lain. Percaya atau tidak, Microsoft Word atau Microsoft Power Point juga tetap bisa digunakan untuk membuat infografis loh.

Bila hendak membuatnya secara daring, maka situs seperti Canva, Picktochart dan Infogram juga bisa membantu kita membuat infografis. Tentu dengan segala keterbatasannya. Tapi tidak ada salahnya mencoba, bukan?

Buat saya proses paling berat dalam membuat infografis adalah ketika menentukan konsep. Ini yang tidak diwadahi oleh perangkat lunak karena semuanya memang berasal dari selera dan kepekaan kita. Dua hal ini sulit diajarkan. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk bisa diasah, selama kita memang mau mengasahnya. Jadi buat saya yang terpenting adalah terus belajar, jangan pernah merasa puas.

Bagaimana? Tertarik juga untuk belajar membuat infografis? [dG]

Ringkasan presentasi belajar infografis bisa dilihat dan diunduh di sini