Kisah Nomor Punggung

Nomor punggung pemain sepakbola kadang lebih dari sekadar nomor. Ada cerita di baliknya yang kadang melebihi apa yang kita bayangkan.



Tahun 1998, Roberto Baggio datang ke Inter Milan dari Bologna. Saat itu sinarnya memang sudah meredup, tidak seterang empat tahun lalu misalnya. Tapi Baggio tetaplah Baggio. Seorang maestro lapangan hijau. Salah satu yang terbaik di zamannya. Dan sebagai pengatur serangan, nomor punggung 10 dalam sebuah tim seakan menjadi haknya. Saat itu nomor punggung 10 masih punya nilai magis yang sangat tinggi. Baggio kemudian diberi nomor 10, nomor yang sebelumnya dipakai Ronaldo Nazario, sang bomber asal Brasil. Sebagai gantinya, Ronaldo menggunakan nomor punggung 9. Nomor yang sebelumnya dipakai Ivan Zamorano, bomber lain asal Chili.

Lalu, Ivan Zamorano memakai nomor berapa?

Rupanya pemain kelahiran 18 Januari 1967 ini juga penggemar nomor punggung 9, nomor yang juga dipakainya di tim nasional. Namun, beruntung karena dia punya hati yang besar. Ivan pasrah saja memberikan nomor 9 kepada Ronaldo. Sebagai gantinya, dia menggunakan nomor punggung 18 dengan tambahan tanda “+” di antara angka 1 dan 8. Jadi, 1+8 toh hasilnya juga 9. Seperti nomor favoritnya.

Inilah salah satu nomor punggung pesepakbola paling unik dan ikonik dalam sejarah sepakbola dunia.

Sejarah Nomor Punggung

Sebelum sepakbola berkembang begitu pesat dan menjadi sebuah industri raksasa bernilai miliaran dollar seperti sekarang, sepakbola sangat sederhana. Aturannya belum seketat sekarang, bahkan dalam pertandingan resmi pun para pemain belum mengenakan nomor di punggung kaos mereka.

Menurut Wikipedia, sejarah pertama kali mencatat sebuah pertandingan sepakbola secara resmi menggunakan nomor di punggung untuk para pemainnya di tahun 1911. Saat itu dia tim Australia bertemu. Keduanya adalah Sydney Leichardt dan HMS Powerful. Setahun kemudian, penomoran di punggung kaos pesepakbola menjadi sebuah kewajiban di New South Wales.

Di tahun 1924, dua tim Amerika Serikat bertemu dalam kejuaraan nasional dan pemain kedua tim tersebut mengenakan nomor punggung. Keduanya adalah Fall River Marksmen dan St. Louis Vesper Buick. Namun saat itu kaos dengan nomor punggung belum dipakai oleh semua tim.

Eropa sendiri baru mengenal nomor punggung pemain sepakbola di tahun 1928 ketika empat tim Inggris bertemu. Saat itu  Sheffield Wednesday bermain melawan Arsenal dan Chelsea melawan Swansea Town di Stamford Bridge. Dalam pertandingan tersebut, hanya pemain utama yang menggunakan nomor (2 sampai 11) sementara penjaga gawang dan pemain cadangan belum menggunakannya.

FIFA untuk pertama kalinya memperkenalkan penggunaan nomor punggung di perhelatan Piala Dunia 1950 di Brasil. Namun, barulah empat tahun kemudian FIFA mengeluarkan peraturan yang hanya membolehkan 22 pemain dalam satu tim menggunakan nomor berurutan dari 1 sampai 22. Peraturan ini masih tetap berlaku sampai sekarang.

Evolusi Nomor Punggung.

Di awal pertama kali digunakan, nomor punggung diberikan berdasarkan posisi sang pemain. Dalam formasi umum 4-4-2 penjaga gawang menggunakan nomor 1, nomor 2 untuk bek kanan, nomor 3 untuk bek kiri, 4 dan 5 untuk duo bek tengah. Dua gelandang tengah menggunakan nomor 6 (untuk gelandang bertahan) dan nomor 8 (untuk gelandang serang). Sedang dua sayap menggunakan nomor 7 (untuk sayap kanan) dan nomor 11 (untuk sayap kiri). Di depan, dua penyerang menggunakan nomor 9 dan 10.


Sejalan dengan munculnya beberapa formasi dan strategi baru, penomoran pemain pun semakin lama semakin mencair dan tidak lagi kaku. Pemain bertahan bisa saja menggunakan nomor 6 seperti yang digunakan Franco Baresi di AC Milan. Ruud Gullit saat bermain di Sampdoria menggunakan nomor punggung 4 meski berperan sebagai gelandang serang. Saat bermain di Real Madrid, legenda Zinedine Zidane juga menggunakan nomor punggung 5 yang sebenarnya lebih akrab dengan posisi pemain bertahan.

Munculnya strategi penggunaan inverted wings atau sayap terbalik juga memunculkan fenomena baru yaitu pengguna nomor 7 dan 11 tidak lagi berada dalam posisi tradisional mereka. Pemain seperti Ronaldo yang bernomor punggung 7 lebih banyak beroperasi di sisi kiri penyerangan. Sementara Gareth Bale atau Arjen Robben yang bernomor punggung 11 lebih banyak bermain di sisi kanan lapangan.

Nomor Punggung Spesial.

Meski penomoran pemain semakin cair dan tidak lagi kaku, namun ada beberapa nomor punggung yang dianggap sebagai nomor khusus, tidak bisa diberikan secara sembarangan. Setidaknya di satu masa tertentu.

Beberapa di antaranya adalah:

Nomor 1: Nomor punggung ini hanya diberikan kepada penjaga gawang. Biasanya penjaga gawang utama. Nomor ini tidak diberikan kepada pemain lain selain penjaga gawang. Dalam ajang resmi seperti Piala Dunia, penjaga gawang kedua biasanya menggunakan nomor 12. Namun, Fabian Barthez, kiper utama Perancis malah menggunakan nomor 16.

Nomor 7: Di beberapa tim, nomor ini menjadi sangat spesial. Salah satunya adalah Manchester United yang bisa dibilang sangat berhati-hati memberikan nomor ini kepada pemainnya. Pasalnya, beberapa pengguna nomor ini adalah bintang  yang terbukti memberikan kontribusi besar untuk klub. Setidaknya itu bisa dilihat pada aksi Eric Cantona, David Beckham dan terakhir pada Cristiano Ronaldo. Klub lain yang juga sangat menghargai nomor 7 adalah Real Madrid. Legenda mereka Raul Gonzales adalah pemakai nomor punggung 7 yang sangat terkenal sebelum digantikan Cristiano Ronaldo.

Nomor 10: Nomor punggung 10 bisa dibilang nomor punggung dengan beban paling berat. Setidaknya sampai dekade yang lalu. Pemilik nomor punggung ini biasanya adalah pemain paling berperan dalam timnya. Simak saja nama-nama seperti Diego Maradona, Lionel Messi, Alessandro Del Piero, Ruud Gullit, Roberto Baggio, Lothar Matthaus dan sederet pemain berkelas lainnya. Namun, nampaknya semakin hari magi nomor 10 memang semakin luntur dan tidak lagi sekeramat dulu. Beberapa tim seperti tidak lagi menganggap nomor ini penting dan keramat.


Nomor 13: Di beberapa kepercayaan – bahkan di Eropa yang dianggap maju sekalipun – nomor 13 kerap dianggap nomor sial. Namun, di beberapa tim nomor punggung 13 justru dianggap spesial. Salah satunya adalah tim nasional Jerman. Setidaknya ada tiga pemain Jerman pemakai nomor 13 yang dianggap aktor penting buat tim mereka. Sebut saja Gerd Mueller, Michael Ballack dan Thomas Muller.

Nomor Punggung Yang Memiliki Kisah Unik.

Perjalanan panjang, kontribusi atau bahkan kisah konyol seorang pemain dengan nomor punggungnya kadang menciptakan beberapa kisah unik. Di antaranya adalah:

Nomor 0: Hicham Zerouali dari klub Aberdeen memutuskan menggunakan nomor 0. Nomor unik ini hanya bertahan setahun karena setahun kemudian liga utama Skotlandia sudah melarangnya.

Nomor 3: Diistirahatkan oleh AC Milan sebagai penghargaan untuk legenda mereka Paolo Maldini yang sudah mengabdi selama 25 tahun. Konon nomor ini baru akan dikeluarkan lagi bila salah satu anak Paolo bisa menembus tim utama AC Milan.

Nomor 6: Sama dengan nomor Paolo Maldini, nomor ini juga tidak akan ditemukan dalam skuad AC Milan. Namun yang berbeda dengan nomor 3, nomor 6 akan disimpan selamanya. Pemilik terakhirnya adalah Franco Baresi sang legenda lain AC Milan.


Duo legenda AC Milan yang nomornya dimusiumkan

Nomor 9: Bek Chelsea Khalid Boulahrouz pernah menggunakan nomor yang sebenarnya lebih akrab dengan penyerang ini.

Nomor 10: Tim Napoli mengistirahatkan nomor ini selamanya sebagai penghargaan untuk “dewa” mereka; Diego Maradona. Tidak akan ada lagi pemain Napoli yang menggunakan nomor ini. Tim nasional Argentina pernah mengajukan permintaan kepada FIFA untuk memensiunkan nomor 10 dari tim nasional. Tapi permintaan ini ditolak.

Nomor 10: Di Arsenal, bek William Gallas yang berasal dari Perancis ini pernah menggunakan nomor 10 selepas kepergian Denis Bergkamp. Alasannya, dia tidak suka dengan nomor 3 yang sebelumnya disiapkan untuknya. Dunia kemudian mengingat bahwa performanya di lapangan memang seperti tidak pantas untuk seorang pengguna nomor punggung 10.

Nomor 14: Klub Ajax Amsterdam juga memusiumkan nomor ini sebagai penghargaan kepada sang legenda Johann Cruijff.

Nomor 88: Saat masih menjadi penjaga gawang Parma, Gianluigi Buffon pernah memutuskan untuk menggunakan nomor 88. Keputusannya ini mengundang kontroversi ketika sekelompok orang menganggapnya pro Neo Nazi. Angka 88 dianggap merepresentasikan huruf HH (Heil Hitler). Padahal menurut Buffon, nomor itu adalah simbol empat bola yang dianggapnya sebagai lambang keberanian. Buffon akhirnya mengganti nomor tersebut dan menggunakan nomor 77 yang dia sebut sebagai simbol dua kaki perempuan.


nomor punggung pesepakbola
Infografis Nomor Punggung Pesepakbola

*****

SEBENARNYA MASIH BANYAK lagi kisah unik di belakang nomor punggung yang digunakan oleh para pemain sepakbola. Bagi sebagian pemain, nomor punggung adalah sesuatu yang krusial. Entah itu dianggap memberi semangat, atau ada juga yang memilih nomor tertentu untuk mengenang tanggal atau momen penting bagi dirinya. Seperti Ronaldinho yang memilih nomor punggung 80 sesuai tahun kelahirannya saat bermain di AC Milan.

Beberapa pemain juga sangat diingat karena nomor punggung keramat yang digunakannya. Seperti Ronaldo,Beckham dan Raul dengan nomor 7 misalnya. Nomor punggung pemain sepakbola kadang memang bermakna lebih dari sekadar nomor. Dia adalah identitas, kebanggaan dan kadang juga sejarah. [dG]