Tanggapan Untuk Tulisan Di Ruang Antara
Tadinya ini mau jadi sekadar komentar untuk sebuah postingan di sebuah laman. Tapi, rasanya kepanjangan dan sayang kalau tidak saya arsipkan sebagai satu postingan tersendiri.
Jadi begini, belakangan ini di kota Makassar sedang riuh dengan aksi kejahatan jalanan, beberapa orang menyebutnya sebagai geng motor. Saya masih minim data sehingga agak ragu menyebut kalau angkanya meningkat, tapi kalau berdasar pemberitaan media lokal maka bisa jadi memang angkanya meningkat.
Di sela-sela keriuhan itu muncullah tagar #MakassarTidakAman dan kemudian #MakassarHarusAman disusul kemudian tulisan di sebuah website yang membahas dua tagar itu sambil tidak lupa menyebut kalau dua tagar itu adalah pesanan dan akun @SupirPete2 sengaja menyebarkannya dengan motif ekonomi.
Saya tergerak untuk menanggapinya, alasannya karena saya tahu banyak kejadian di belakang dua tagar itu dan tahu betul siapa pemilik akun @SupirPete2. Berikut tanggapan saya di tulisan itu:
—————————————
Selamat malam,
Sara rasanya perlu mengomentari postingan ini karena saya kena tag di Path. Saya tidak tahu apa pasalnya, tapi setelah membaca tulisan ini saya memang tergerak untuk berkomentar. Dalam pandangan saya ada asumsi yang harus diluruskan dan ada fakta yang harus saya ceritakan supaya tidak timbul fitnah.
Sebelum mulai saya pertegas dulu, saya bukan admin @SupirPete2 meski saya kenal dengan sang pemilik akun. Saya juga tidak punya kepentingan apapun dengan dia, mau dia dituduh mengambil keuntungan secara ekonomi dari segala keriuhan tagar ini saya tidak terlalu peduli. Tapi saya juga tidak bisa diam ketika melihat ada fakta yang tidak terungkap dalam penyusunan kesimpulan yang buat saya terkesan prematur.
Jadi begini, kami punya grup chatting LINE yang isinya adalah anggota beberapa komunitas yang ada di Makassar. Grup ini dibuat setahun lalu ketika masa persiapan Pesta Komunitas Makassar 2014 dan terus berlanjut sampai sekarang.
Lalu datanglah keriuhan tentang meningkatnya tingkat kejahatan jalanan yang perlahan mulai meresahkan di tengah warga Makassar. Tadinya saya mengira ini permainan media saja, blow up dari media untuk mengejar rating dan klik saja, tapi pelan-pelan rasanya koq ini betulan ya? Korbannya makin bertambah sampai orang yang kami kenal langsung juga ikut jadi korban. Maka makin banyaklah yang resah dengan keadaan ini.
Beberapa orang kemudian mulai ngetwit dengan tagar #MakassarTidakAman yang memang sudah riuh sebelumnya di media sosial Facebook. Saya termasuk salah satu yang sempat ngetwit dengan tagar itu dan bahkan membuat meme. Tapi ada beberapa teman yang kemudian memberikan komentar kalau tagar itu kesannya negatif bla..bla..bla.
Dan komentar itu ditanggapi. Dalam grup yang saya bilang di atas kemudian muncul tagar baru #MakassarHarusAman yang mereka anggap lebih positif daripada tagar sebelumnya. Tagar inilah yang kemudian dipopulerkan di media sosial. Saya bisa jamin kalau yang pertama mengusung tagar ini bukan admin akun @SupirPete2, dia hanya ikut menggunakan ketika tagar ini sudah lebih dulu digunakan teman-teman lainnya.
Nah masih di grup yang sama kemudian muncul pertanyaan menggelitik: kita harus bikin apa nih? Masak hanya ribut di sosmed saja sementara di luar korban terus berjatuhan dan pemerintah kota serta aparat hukum seperti impoten. Lalu muncullah ide (saya lupa siapa yang mulai yang jelas bukan admin @SupirPete2), yuk kita kumpul di CFD Pantai Losari, menggalang tanda tangan dan merekam video testimoni warga.
Rencananya semua tanda tangan dan video ini akan dikumpulkan dan dibawa ke Walikota Makassar sebagai bukti kalau memang ada warga yang tidak nyaman dengan segala berita dan kejadian akhir-akhir ini.
Soal kenapa memilih CFD Pantai Losari, ya karena di sanalah banyak orang berkumpul dan pasti lebih mudah mengumpulkan tanda tangan dan testimoni. Kenapa bukan di depan kantor polisi atau kantor Walikota? Mungkin karena sebagian besar anggota grup itu bukan anak-anak yang biasa demonstrasi atau aktivis, mungkin mereka memang kebanyakan adalah anak-anak alay seperti yang ditulis di atas.
Tapi poinnya adalah; @SupirPete2 sama sekali bukan pemrakarsa semua keriuhan ini. Dia hanya ikut serta dan menyuarakan keresahannya juga. Ada banyak anak-anak lain yang lebih bertanggung jawab dalam keriuhan ini. Sayang mereka tidak punya follower sebanyak akun @SupirPete2 sehingga mereka tidak cepat tersorot lampu.
Lalu bagaimana dengan tuduhan kalau akun @SupirPete2 mengambil keuntungan materi dari dua tagar itu? Saya belum melihat indikasi ke sana, belum ada alur yang mengarah ke sana. Kalau hanya berdasarkan asumsi saja saya juga bisa bilang kalau dua tulisan di laman ini bermotif materi, dipesan oleh pihak tertentu yang merasa namanya tercoreng oleh karut marut penjahat jalanan ini. Tapi, tanpa fakta yang jelas apa yang saya tuduhkan pasti akan dianggap fitnah. Begitu juga dengan yang dituduhkan di tulisan ini.
Jadi tinimbang menuduh tanpa memahami fakta yang sebenarnya mungkin lebih arif dan bijaksana kalau segala teori-teori yang ditulis di atas dipakai untuk membedah apa yang sebenarnya terjadi di kota ini? Benarkah memang tingkat kejahatan jalanan meningkat tajam? Apa yang menyebabkannya? Benarkah ada politik tingkat tinggi di belakang semua kekacauan ini? Lalu peran media seperti apa? Benarkah media memang punya peran untuk menakut-nakuti warga atau mereka hanya jujur cuma kurang dalam menggali realita?
Saya kira akan lebih berguna memanfaatkan semua teori tingkat tinggi yang dikutip penulis untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan di atas daripada sekadar membuat asumsi kalau ?akun @SupirPete2 dan tagar #MakassarHarusAman adalah pesanan dan bermotif ekonomi.
Sayang kalau teori cerdas dan tingkat tinggi itu hanya dipakai untuk mendukung asumsi yang tidak benar. Kasihan orang-orang hebat yang namanya dikutip di tulisan itu.
Sebagai penutup saya meyakinkan penulis kalau dua tagar itu dan pemilik akun @SupirPete2 sama sekali tidak hubungannya dengan keuntungan materi. Kalau di belakang hari ternyata akun @SupirPete2 mengambil keuntungan materi dari tagar dan keriuhan itu saya orang pertama yang akan mencoret namanya dari daftar teman dan di belakang saya pasti masih banyak teman-teman lain yang melakukan hal yang sama.
Salam selo!?[dG]
Pertamax Gan!
:))) iyya di’?? andai penulis di halaman yg mau daeng komentari itu mau lebih dalam menganalisis pasti teori2nya jadi lebih berguna ketimbang dipakai u/ memperkuat asumsi pribadinya.
Btw daeng,sudah ji di approve koment ta’ di tulisan pertama? Atau tidak pi? :))
diapprove tawwa 🙂
jangan berburuk sangka ah, tak baik :p
Aduh daeng apalah saya ini,belakangan ini trlalu dicekoki sm tulisan yg berburuk sangka soalnya daeng. 😅😅