Embun Pagi Pembawa Kebahagiaan

Nadaa Fathiya Farah

RS Roemani, Semarang 18 April 2004. Sekitar jam 6 pagi, dengan resmi saya menyandang gelar ayah.

Mahluk kecil itu penuh dengan lendir, suara tangisnya memecah kesunyian. Membawa rasa lega setelah hampir 24 jam wanita yang membawanya berjuang melawan sakit. Dokter, perawat, wanita itu dan saya sendiri larut dalam bahagia. Tapi wanita itulah yang paling berbahagia.? 9 bulan merawat di mahluk kecil dalam rahimnya, 24 jam menahan sakit sebelum si mahluk kecil hadir ke bumi ini.

Mahluk kecil itu kami beri nama Nadaa Fathiya Farah, frasa dari bahasa Arab yang artinya ; embun pagi pembuka kebahagiaan. Entah itu nama yang keberapa yang akhirnya terpilih setelah sejak beberapa bulan sebelumnya kami sibuk mengumpulkan daftar nama.

Mahluk kecil itu tumbuh bersama kami. Dia keras kepala, tidak gampang menyerah dan tumbuh jadi gadis kecil yang tangguh. Dia yang dulu susah tersenyum perlahan tumbuh menjadi gadis kecil dengan selera humor yang tinggi. Dia nyaris tidak mengenal kata lelah, berlari seharian, melompat ke sana ke mari dan selalu menolak untuk duduk diam. Dia tumbuh menjadi gadis kecil yang rajin bertanya, tumbuh dengan rasa ingin tahu yang besar.

Tahun demi tahun terlewati bersama dia. Sungguh menyenangkan melihatnya tumbuh. Kami belajar banyak dari dia. Gadis kecil itu juga merekam banyak perjalanan kami dalam 7 tahun terakhir ini. Dia jadi bagian dari kebersamaan kami, bagian dari perselisihan kami, bagian yang merekatkan kami.

Mahluk kecil itu tumbuh jadi gadis kecil yang tangguh. Dia teman jalan yang menyenangkan. Tidur di bandara, tidur di terminal, tidur di bis, tidur di kereta,bercanda di pesawat. Semua sudah dilakoninya. Dia bisa tumbuh jadi seorang pengelana yang tangguh, dalam suatu masa nanti saya berharap dia akan jadi temanku menjelajahi negeri ini.

Mahluk kecil itu tumbuh menjadi seorang gadis kecil yang cerdas. Tak susah memasukkan beragam pengetahuan ke otaknya. Selalu ada tempat kosong. Dia senang bertanya soal bahasa, dia senang bertanya soal geografi dan dia senang bertanya tentang banyak hal. Dia mewarisi rasa ingin tahu kami, dia mewarisi ketertarikanku pada bahasa dan geografi meski sayangnya dia sepertinya tidak mewarisi kecintaan bundanya pada angka dan rumus.

Mahluk kecil itu berulangtahun ketujuh, tepat di hari senin 18 April 2011 ini. Hampir setahun sudah dia berseragam putih merah. Dia tumbuh menjadi gadis kecil yang jangkung. Belum genap setahun sejak terakhir saya membelikan sepatu sekolah buat dia, sekarang sepatu itu sudah tidak muat lagi. Ah, mahluk kecil itu akan tumbuh jadi gadis yang jangkung. Entah sejangkung apa.

Saya menjaga si mahluk kecil itu, membiarkannya tumbuh menjadi apa yang dia mau. Saya tidak akan memaksakan jalur tersendiri buatnya. Biarlah dia bahagia dengan hidup dan pilihannya, sepanjang itu tidak melawan hukum negeri dan hukum agama.

Hari ini, si mahluk kecil itu berulang tahun. Tadi pagi saya mendaratkan ciuman hangat di kening dan pipinya, hanya itu..semoga dia tahu kalau saya menyayanginya.

Karena dia adalah embun pagi pembawa kebahagiaan.