Maag Karena Piala Dunia

Brasil 2014
Brasil 2014

Begadang ditemani kopi dan rokok bagi sebagian orang terasa nikmat, termasuk buat saya. Sayangnya, tubuh saya tidak sekuat dulu lagi.

Laga Spanyol vs Belanda baru saja selesai, saya sudah bersiap lanjut menyaksikan laga berikutnya, Chile vs Australia. Di luar matahari mulai terang, pagi sudah menjelang. Saat masih asyik menunggu pertandingan dimulai tiba-tiba ada rasa tidak nyaman dari lambung. Awalnya hanya perih yang datang sebentar-sebentar, tapi lama kelamaan perihnya makin tidak tertahankan ditambah lagi dengan rasa mual yang sesekali datang. Saya mengenalinya sebagai gejala maag, saya memang sudah punya bakat sakit maag dan sepertinya penyakit itu datang lagi.

Saya mencoba mengingat-ingat, benarkah saya kurang makan? Perasaan selama dua hari ini pola makan saya cukup teratur, apalagi saya juga menonton bola semalaman dengan ditemani sepiring gorengan. Rasa perih dan mual itu terus saja datang bahkan setelah saya mengonsumsi obat maag cair.

Sambil menahan rasa perih dan tidak nyaman di bagian perut saya coba mencari tahu lewat internet, apa yang sebenarnya terjadi. Dari sebuah situs web saya akhirnya menemukan apa yang sebenarnya terjadi. Gejala maag yang saya rasakan ternyata datang dari pola tidur yang tidak teratur. Dua hari berturut-turut saya memang melewatkan tidur malam hari, maklumlah piala dunia adalah momen yang sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Begadang sebenarnya bukan hal yang baru bagi saya, tanpa piala duniapun pola tidur saya sudah tidak umum. Rata-rata saya baru berangkat tidur di atas jam 3 subuh, kadang malah selepas subuh, makanya saya merasa agak aneh kenapa maag ini tiba-tiba menyerang? Setelah membaca beberapa referensi ternyata bukan begadang saja yang jadi penyebab datangnya maag atau tukak lambung ini tapi juga karena konsumsi kopi dan rokok selama begadang. Kopi yang berlebihan merangsang produksi asam lambung yang berakibat pada resiko tukak lambung atau sakit maag.

Yah mau bagaimana lagi? Begadang, kopi dan rokok adalah satu kesatuan yang saling melengkapi. Ternyata ketiga faktor ini malah mengundang penyakit, dulu mungkin tidak masalah tapi sekarang mungkin terjadi perubahan dalam soal daya tahan tubuh (selain faktor usia tentunya) yang akibatnya memang membuat maag kemudian datang.

Ada satu zat kimia TFF2 dalam usus yang bisa memperbaiki kerusakan jaringan.? Nah, zat ini diproduksi ketika kita tidur. Karena itu, bila seseorang kekurangan tidur, maka akan menurunkan kadar zat tersebut sehingga mempertinggi kemungkinan mengidap tukak. Protein TFF2 meningkat 340 kali selama tidur. Protein ini mampu memperbaiki kerusakan dan mencegah terjadinya tukak pada alat pencernaan yang tidak dapat disembuhkan

Sumber: http://www.ahlinyalambung.com/?q=content/begadang-boleh-saja-kalau-mau-kena-tukak-lambung

Belajar pada kejadian hari itu saya lalu mengurangi konsumsi kopi dan tentu saja mengurangi begadang. Yah sambil sedikit-sedikit mengurangi rokok juga. Hasilnya, sehari setelah kejadian itu saya harus merelakan pertandingan Uruguay vs Costa Rika lewat begitu saja. Padahal lazimnya setiap penyelenggaraan piala dunia saya selalu berusaha jangan sampai ada pertandingan yang terlewat, sayang rasanya kalau sampai ada pertandigan piala dunia yang terlewati. Kebiasaan ini sudah ada sejak piala dunia 1994 dan puncaknya di piala dunia 1998 di mana tidak ada satupun pertandingan yang terlewatkan kecuali yang berlangsung bersamaan.

Usia memang tidak bisa bohong. 16 tahun lalu begadang selama sebulan penuh ditemani kopi dan rokok belum jadi masalah, sekarang baru dua hari sudah langsung terasa efeknya. Tak apalah, maag yang datang beberapa hari lalu saya anggap sebagai alarm saja. Alarm untuk lebih menjaga kondisi, tak apalah melewatkan satu-dua pertandingan daripada harus melewatkan lebih banyak lagi pertandingan karena harus menginap di rumah sakit. [dG]