Ternyata Makassar Bisa Tonji!

Sambutan di BN2012 yang membuat saya terharu

“Kenapa harus di Makassar?”

Konon pertanyaan itu yang dilontarkan calon sponsor ketika mereka dihadapkan pada konsep acara Blogger Nusantara 2012. Pertanyaan wajar, apalagi kalau mereka memang hanya melihat Makassar dari kotak bernama televisi. Kota ini mirip dengan kota seperti Ambon. Digambarkan akrab dengan kekerasan, tawuran, demonstrasi mahasiswa dan bakar ban di tengah jalan.

Tidak heran kalau banyak orang yang mengernyitkan dahi ketika mendengar Makassar disebut sebagai tuan rumah untuk gelaran Blogger Nusantara 2012.

Sudah jauh dari Jawa, angker pula kotanya. Mungkin itu yang dipikirkan sebagian orang. Jauh dari Jawa. Yah, Makassar memang jauh dari Jawa. Untuk sampai ke kota ini orang-orang dari Jawa harus meluangkan banyak waktu dan biaya. Apalagi kita sudah tahu kalau Jawa adalah sebuah pulau yang sudah terlanjur jadi pusat negeri ini. Pulau yang dihuni 60% orang Indonesia.

“Mungkin memang kita aja nih yang gila.” Begitu kata seorang anggota steering committee Blogger Nusantara ketika kami menggelar meeting final di Jakarta.

Harus saya akui kalau jajaran SC Blogger Nusantara memang gila. Mereka bertahan dengan pilihan kota Makassar meski mereka sendiri kesulitan meyakinkan sponsor. Makassar bukan kota yang terbiasa menggelar event besar yang mempertemukan para onliner. Beda dengan Jakarta atau bahkan Surabaya.

Tapi selalu ada yang pertama untuk semuanya bukan? Dan pilihan terhadap Makassar terus dipertahankan.

Jadilah kami, para SC dan OC kemudian bergerak dengan segala keterbatasan. Gesekan tentu ada. Tingkat stress dan tekanan yang meningkat mendekati hari H membuat kewarasan berkurang beberapa derajat. Salah komunikasi sedikit akibatnya fatal. Tapi bukankah itu sudah biasa?

Dan kemudian hari H makin mendekat.

Jujur, dalam hati saya selalu ada rasa kuatir. Kuatir kalau ternyata prasangka negatif para sponsor dan orang-orang di luar sana benar. Bagaimana kalau Makassar ternyata memang tidak layak untuk jadi tuan rumah sebuah event berskala nasional? Bagaimana kalau ternyata reaksi publik Makassar biasa saja? Bagaimana kalau ternyata memang Makassar sekasar yang mereka duga?

Angin berhembus, hembusannya menyejukkan.

Mendekati hari H, saya tiba-tiba merasa sangat yakin. Yakin kalau saya benar dan prasangka buruk orang terhadap Makassar itu salah. Adalah teman-teman UKM di Makassar yang benar-benar membuat saya jadi bangga. Adalah teman-teman dari komunitas Marasa yang membuat saya yakin kalau Makassar Bisa Tonji.

Booth Komunitas Marasa

Mereka tanpa diminta tiba-tiba datang dan menawarkan ragam bantuan dalam bentuk barang sebagai tambahan hadiah untuk kuis yang kami buat. Tidak main-main, kami bahkan bingung bagaimana mengatur hadiah-hadiah itu. Bingung bagaimana mendistribusikannya. Ini yang benar-benar membuat saya bangga.

Dan naif rasanya kalau saya tidak membanggakan komunitas lain yang ada di Makassar. Teman-teman dari Makassar Berkebun, KPAJ Makassar dan Jalan-Jalan Seru Makassar sudah jauh-jauh hari memperlihatkan dukungan mereka. Mereka turun ke lapangan, mereka ikut meeting sampai jauh malam bersama kami. Mereka tak menolak ketika kami butuh bantuan. Mereka memang teman-teman yang luar biasa.

Sebagian komunitas di BN2012

Bukan cuma mereka. Teman-teman komunitas yang juga membuka booth di hari H atau mereka yang hanya datang sebagai peserta juga tidak kalah luar biasanya.

Dan hari H pun tiba.

Rasa haru membuncah dari dada saya ketika memberikan kata sambutan. Utamanya ketika menyebut nama-nama komunitas yang sudah membantu kami selama ini. Saya terharu, terharu membayangkan tangan-tangan mereka yang terulur tanpa pamrih dan tanpa mengenal kata bayaran. Mereka adalah anak-anak Makassar yang punya misi sama dengan kami, membuktikan kalau Makassar tidak sekasar yang digambarkan oleh kotak televisi.

Keriuhan di BN2012
Sebagian panitia di BN2012

Tak akan cukup kata terima kasih untuk semua yang sudah ikut berpartisipasi dalam acara BN2012 kemarin. Bukan cuma mereka yang kerja keras di lapangan, tapi juga mereka yang sudah memberikan dukungan langsung maupun tidak langsung, atau bahkan cuma memberikan kritikan dan celaan. Semua begitu berharga.

BN2012 membuat saya sadar kalau ternyata Makasar Bisa Tonji! Tentu karena ada teman-teman komunitas yang membantu kami mewujudkannya.

MAKASSAR BISA TONJI!

 

[dG]