Pete-Pete Smart, Lambang Smartnya Kota Kami

Pete-Pete Smart
Pete-Pete Smart
Pete-Pete Smart

Di saat kota lain baru berpikir, Makassar sudah jalan duluan. Lalu hadirlah Pete-Pete Smart yang sungguh smart!


12 Desember tahun kemarin, Makassar punya sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru itu diluncurkan di tengah hujan gerimis yang menyambangi kota pesisir ini. Sesuatu itu bernama Pete-Pete Smart. Keren ya namanya, apalagi ada “smart”-nya.

Pete-Pete Smart (selanjutnya saya singkat PPS saja) adalah inovasi paling mutakhir dari Walikota Danny Pomanto. Pete-pete adalah nama angkot di Makassar, jadi intinya PPS adalah angkot khas Makassar yang dibuat “smart”. PPS ini aslinya adalah mobil keluaran Jepang yang bodinya didesain khusus oleh sang walikota sendiri. Iya, Anda tidak salah baca. Walikota kami memang seorang arsitek dengan daya imajinasi luar biasa, dan lewat tangannya juga rancangan PPS hadir. Rancangan itu kemudian dikerjakan di sebuah lorong di Jln. Rappocini Makassar dan lalu muncullah Pete-Pete Smart!

Sudah lama pete-pete menguasai jalanan kota Makassar. Baca di sini untuk tahu lebih lengkap

“Inilah terobosan, ini menggemparkan, ini jadi viral. Bahkan majalah dari Jepang, mereka kaget bahwa ada model mobil 2030 sudah diluncurkan. Padahal di mana dibikin? Di Rappocini dibikin. Jadi made in Rappocini,” kata Danny dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan Semarak Potensi Makassar, di Lapangan Karebosi, Jum’at (16/12/2016). Dikutip dari news.rakyatku.com

Bayangkan, bahkan sebuah majalah di Jepang saja sampai terkagum-kagum pada desain PPS ini. Yah sayang juga kita tidak diberitahu apa nama majalahnya, tapi boleh dong kita bangga. Sebuah kendaraan yang harusnya baru ada tahun 2030 sekarang sudah meluncur di Makassar. Artinya Makassar sudah 13 atau 14 tahun lebih duluan dari Jepang. Warbyasak!

Pak Walikota ketika meluncurkan Pete-Pete Smart
(foto: rakyatku.com)

Sebagai sebuah produk smart, saya yakin PPS ini sudah melalui sebuah riset panjang dan lama tentang kebutuhan transportasi dan perilaku pengguna transportasi di kota Makassar. Mungkin juga sudah ada diskusi grup terarah yang memetakan jenis transportasi seperti apa yang dibutuhkan warga. Namanya juga produk smart, ya hal seperti itu harus ada dong.

Oke, sekarang kita terantuk pada pertanyaan: what so smart about this pete-pete? Apanya yang smart?

Dari berbagai sumber, saya merangkum ke-smart-an dari pete-pete satu ini. PPS ini bisa mengangkut 12 penumpang, ada yang duduk, ada yang berdiri. Ini berarti muat dua penumpang lebih banyak dari angkot biasa yang kapasitasnya empat-enam.

Terus, tiap kursi dilengkapi dengan colokan, artinya setiap penumpang bisa duduk dan mencolok charger sambil menikmati perjalanan. Sudah cukup? Oh belum! PPS ini juga dilengkapi dengan wifi saudara-saudara! Wifi! Jadi penumpang bisa terkoneksi dengan jaringan internet sepanjang jalan. Bayangkan naik pete-pete sambil bekerja, mengirim email, melakukan coding, membaca berita, pokoknya tinggal bawa kopi dan cemilan sendiri PPS sudah bisa kita sulap jadi tempat kerja berjalan.

Tambahan lain yang membuat PPS ini makin smart adalah sistim pembayarannya. One day, one ticket, one rute dengan harga Rp. 10.000,- penumpang bisa menumpang PPS sepanjang hari sepuasnya, ke rute mana saja. PPS ini juga lebih manusiawi karena ramah difabel. Ini harus diapresiasi lebih.

Jadi, sudah paham kan kenapa pete-pete yang baru ini diberi label smart? Kelebihannya ya itu tadi di atas. Bukankah di Indonesia melabeli sesuatu sebagai “smart” itu mudah? Tinggal tambahkan waifai dan jadilah dia sesuatu yang smart. As simple as that.

Saking smartnya pete-pete ini, membuatnya tidak bisa buru-buru. Untuk saat ini baru satu biji saja yang sudah beroperasi, sampai Juni 2017 Pemkot Makassar berencana mengadakan 10 unit untuk berbagai rute yang belum ditentukan. Luar biasa! 10 unit untuk kota dengan penduduk sekira 1.5 juta orang, sungguh solusi smart untuk transportasi publik!

Anggaplah 10 unit itu dipenuhi penumpang, berarti ada 120 orang bisa menikmati transportasi publik nan smart ini. Sungguh ini langkah brilian untuk mengatasi problem macet dan sungguh langkah luar biasa smart untuk menarik warga agar beralih dari kendaraan pribadi ke PPS. Warbyasak!

Sayang sekali karena ide smart ini ternyata masih dihalangi oleh pak polisi. Wakil Direktur Lalulintas Polda Sulsel, AKBP Edi Purwanto, mengatakan, jika “Petepete Smart” belum dilengkapi dokumen seperti BPKB, STNK, izin trayek dan lainnya, Direktorat Lalulintas Polda Sulsel bisa melakukan tindakan tegas dengan tilang atau penyitaan kendaraan. Apalagi kendaraan tersebut beroperasi di jalan dengan menggunakan plat kendaraan palsu (sumber)

Tapi itu kan masalah kecil, pak polisinya saja yang tidak up to date. Sesuatu yang smart sebenarnya tidak butuh hal remeh-temeh seperti itu. Apalagi ini kendaraan masa depan, pak!

Sekarang di Makassar sebenarnya sudah ada BRT atau Buss Rapid Trans. Bus yang beroperasi di beberapa koridor dan jadi pilihan untuk mereka yang mau menggunakan transportasi massal yang benar-benar transportasi massal. Tapi, itu kan proyeknya orang lain, bukan proyek Pemerintah Kota Makassar. Kalau proyek itu berhasil, yang dapat namanya orang lain dong. Orang smart tidak boleh tinggal diam, harus mencari akal dan cara untuk meluncurkan proyek lain yang tidak berpotensi melambungkan nama orang lain. Think smart bung! Apalagi BRT itu sampai sekarang juga sepi penumpang, kadang malah kosong melompong. Jadi ya percuma juga fokus untuk mengembangkannya, kalau sudah berhasil nanti yang dapat namanya orang lain. Rugi bandar cuy!

Maka diluncurkanlah PPS yang sungguh smart itu, desain yang membuat majalah dari Jepang saja merasa harus menuliskannya. Itu penting Bung! Kita harus memelihara mental Inlander kita yang inferior sehingga ketika ada media asing yang menuliskan tentang kita, kita harus bangga. Yah, walaupun kita tidak tahu tulisan seperti apa yang mereka buat.

Dan begitulah saudara-saudaraku sekalian, di saat kalian semua ribut soal Gubernur yang berusaha menormalisasi sungai dan mencegah banjir, atau membincangkan walikota yang rajin membuat taman, sebenarnya di timur Indonesia ada walikota yang dengan smartnya mendesain transportasi massal bernama Pete-Pete Smart. Transportasi masa depan yang melampaui jamannya. Sebuah langkah smart nan brilian.

Jalanan kota Makassar makin lama makin mirip Jakarta. Macet dan semrawut

Sebagai warga Makassar, kami tentu saja bangga dengan Pete-Pete Smart ini, tidak peduli seberapa tinggi air yang menggenang di jalan ketika hujan tiba, tidak peduli seberapa sedikit ruang publik yang bisa dipakai gratis tanpa bayar. Karena Pete-Pete Smart yang memuat 12 penumpang itu adalah segala-galanya, lambang betapa smartnya pemimpin kota kami.

All hail Pete-Pete Smart! [dG]