Selamat Beristirahat YM
Perjalanan panjang Yahoo Messenger sejak 1998 akhirnya bertemu ujung juga. Yahoo Messenger resmi tutup usia 17 Juli 2018. Aplikasi chat dari Yahoo itu bagaimanapun juga pernah menemani perjalanan saya di internet.
WAKTU ITU 2006. Pertama kalinya bener-benar akrab dengan layanan chat Yahoo Messenger. Waktu itu Yahoo memang masih jadi penguasa dunia maya. Yahoo punya mesin pencari, punya layanan berita, punya layanan email dan punya layanan chat. Google-nya jaman dululah hahahaha.
Karena sudah punya email Yahoo maka biasanya otomatis akan tertarik dong dengan layanan chatnya. Maka jadilah saya salah satu pengguna layanan chat Yahoo yang bernama Yahoo Messenger itu. Sebenarnya saya sudah kenal YM jauh sebelum 2006, tapi karena waktu itu belum ada layanan internet yang bisa saya akses tiap hari, jadi akun YM jarang terpakai. Karena akun lama sudah lupa password, saya membuat akun baru ketika kantor akhirnya menyambungkan internet.
Dengan akun baru inilah saya kemudian menikmati layanan YM dengan lebih khusyuk. Awalnya hanya chatting dengan teman-teman kantor yang sama-sama punya akun YM, sampai akhirnya chatting dengan teman-teman baru yang saya temui di Friendster. Lalu bertemu dengan teman-teman baru dari Blogger Makassar, dan akhirnya akrab hingga kini.
Mulai tahun 2007 saya sudah mulai terkoneksi dengan sesama bloger Kota Daeng, dan selain mailing list (milis) salah satu jalur pertemanan adalah YM. Kalau mailing list untuk bertukar informasi (penting dan tidak penting) dengan banyak orang, maka YM untuk bertukar informasi secara pribadi. Dari YM itu juga akhirnya saya menjadi akrab dengan beberapa anggota komunitas.
Meski begitu, penggunaan YM memang belum sampai 24 jam sehari. Maklum, zaman itu belum jamak mereka yang punya handphone dengan layanan internet mobile. Jadi kalau mau terkoneksi dan chatting dengan YM, silakan ke warnet dulu. Laptop dan free wifi juga belum jamak waktu itu. Kadang kita harus janjian dulu dengan teman kalau memang berniat chatting dalam waktu yang lama. Janjiannya pakai SMS tentu saja.
Ada juga momen ketika kita sudah di warnet, buka YM dan bingung mau chat sama siapa. Tidak ada teman yang aktif. Nah, belakangan ada kesenangan baru ketika YM akhirnya membuka layanan baru bernama channel atau grup. Masuklah kita ke grup-grup berisi orang-orang tak dikenal itu. Masuk sesuai wilayah atau sesuai minat, kemudian ikut nimbrung atau malah menjapri satu-dua akun yang dianggap potensial.
Potensial dalam hal apa? Yaaah macam-macam. Kalian pasti bisa menebaknya.
Sekali waktu niat iseng saya kumat. Saya buatlah satu akun dengan nama perempuan, lalu membuat profil seolah-olah pemiliknya benar-benar perempuan. Dengan akun itu saya masuk ke salah satu grup, ikutan nimbrung di sana. Dalam sekejap berbagai japrian masuk ke akun palsu itu. Semuanya dari cowok dong. Awal-awal ya saya layani, tetap berakting seolah-olah saya perempuan yang sedang mencari teman ngobrol.
Akun-akun yang menjapri itu juga beragam. Ada yang sopan ajak kenalan, ada juga yang langsung menjurus. Kalian pasti tahulah menjurusnya ke mana. Saya layani semua dengan senyum-senyum geli. Sampai akhirnya saya kapok dan meninggalkan chat itu ketika satu-dua dari mereka mulai mengirimkan gambar alat kelamin pria. Sialan! Hahahaha.
Cukup sampai di situ saja keisengan saya.
Seingat saya kejayaan YM mulai memudar sekitar tahun 2010 ke depan. Penyebab pertama, layanan BBM sedang merebak di Indonesia. Makin banyak orang Indonesia yang bisa membeli BlackBerry dan dengan layanan chatnya sendiri, BlackBerry benar-benar memanjakan penggunanya. Saya termasuk salah satu yang akhirnya juga punya BlackBerry.
Dengan BBM saya makin bisa terkoneksi dengan banyak teman. Tergabung dalam grup chat BBM yang luar biasa ributnya dan tentu saja chat-chat personal dengan beberapa teman. YM masih terpasang di BlackBerry, tapi sangat jarang dipakai.
Sampai akhirnya YM benar-benar hilang ditelan masa ketika layanan chat lainnya mulai datang. WhatsApp, Line dan Telegram jadi penggantinya. Bahkan BBM yang sempat banyak peminatnya pun akhirnya sepi. Apalagi YM yang duluan digusur oleh BBM.
*****
TANGGAL 17 JULI 2018 akhirnya ditetapkan sebagai batas akhir riwayat dari Yahoo Messenger. Yahoo sudah memutuskan untuk menutup layanan ini, menjadikannya sebagai artefak dalam dunia digital.
Layanan yang pertama kali hadir 19 Maret 1998 dengan nama Yahoo Pager ini sudah tidak bisa lagi dipertahankan oleh induknya. Harus disuntik mati. Sekaligus mengakhiri penderitaannya setelah diserbu beragam layanan aplikasi chat lain sejak awal tahun 2010an.
Yahoo Messenger pernah mencapai jumlah 122 juta pengguna di tahun 2009, sekaligus menjadi puncak kejayaannya. Sayangnya, Yahoo Messenger (dan induknya, Yahoo) tidak bisa beradaptasi dengan tren dunia digital yang begitu dinamis. Mereka sulit mengimbangi beragam inovasi dari layanan chat yang lahir belakangan.
Hingga akhirnya 17 Juli 2018, Yahoo Messenger harus benar-benar tutup usia.
Berakhir juga perjalanan panjang layanan chat yang dulu menemani pengguna internet tahun 2000an. Tidak ada lagi aplikasi dengan warna ungu yang khas ini, tidak ada lagi emotikon ketawa guling-guling sambil memukul lantai. YM tinggal cerita, dan tentu saja sejarahnya tidak bisa dihilangkan begitu saja.
So, selamat beristirahat dengan tenang Yahoo Messenger! Terima kasih sudah pernah menemani kami dalam masa-masa kesendirian. Menghubungkan banyak orang dan memberikan banyak cerita.
Memang benar, tidak ada sesuatu yang terlalu besar untuk jatuh. Tanpa rencana yang bagus, semuanya bisa jatuh. [dG]