Menilik Kanal Vindes
Sebuah catatan tentang bagaimana sebuah kanal YouTube bisa berkembang pesat, dengan ide-ide brilian yang kadang seperti out of the box.
Pandemi COVID-19 lumayan mengguncang banyak orang. Mulai dari yang kehilangan pendapatan, keuangan menjadi lebih sulit, sampai yang kehilangan orang-orang tersayang. Namun, pandemi bukan selalu tentang kesedihan dan kemalangan, karena ada juga orang-orang yang menemukan kesempatan-kesempatan baru karena adanya pandemi. Mungkin awalnya terpaksa, hingga akhirnya kemudian benar-benar terlibat dan menikmati. Bahkan menemukan keuntungan.
Ketika pandemi sedang tinggi-tingginya, salah satu acara unggulan Net TV harus berhenti sejenak. Tonight Show dihentikan tayangnya untuk waktu yang tidak bisa ditentukan. Penghentian itu berlangsung menjelang Ramadan tahun 2020.
Penghentian itu membuat duo Vincent Rompies dan Deddy Mahendra Desta akhirnya berkenalan dengan YouTube. Mereka berdua pernah bilang kalau mereka tidak akan pernah membuat kanal YouTube. Menurut Desta, waktu itu mereka hanya berpikir kalau mengisi YouTube hanya bisa dengan daily vlog, menceritakan kegiatan sehari-hari. Tapi, momen berhentinya Tonight Show untuk sementara membuat mereka sadar kalau ternyata YouTube bukan hanya berisi daily vlog, tapi bisa dengan isi apapun.
Awalnya
Akhirnya momen berhentinya Tonight Show menandai hadirnya Vincent dan Desta di YouTube. Awalnya hanya obrolan berempat via Zoom bersama dua host Tonight Show lainnya: Hesti dan Enzy. Hadir beberapa kali seminggu, mereka berempat berusaha menghibur para penkmat Tonight Show yang kerap disebut TNS Mania.
Isi YouTube mereka sederhana saja. Cuma berisi obrolan via Zoom, tentang apa saja atau tentang tema tertentu. Sesekali mereka juga mengajak bintang tamu yang datang dari lingkaran mereka. Mereka juga kerap hadir dengan candaan atau gimmick yang mengundang tawa.
Kesalahan-kesalahan teknis kerap muncul. Dari internet yang terputus, suara yang tidak keluar, atau gambar yang tidak muncul. Benar-benar tayangan amatir.
Tapi penonton tidak masalah, sepertinya. Mereka tetap menikmati candaan keempat host Tonight Show itu. Apapun bentuknya, dan bahkan apapun masalah teknisnya. Tayangan YouTube mereka semakin lama semakin sering ditonton orang. Ratusan ribu orang kemudian menjadi pelanggan kanal YouTube Vincent dan Desta yang waktu itu diberi nama: Vincent Desta Show.
Sempat Mati
Kanal yang mulai disubscribe banyak orang itu pernah mati beberapa lama. Keempat orang itu sudah kembali lagi ke televisi ketika Tonight Show kembali mengudara. Namun, entah dengan alasan apa kanal itu bisa kembali hidup. Vincent dan Desta kembali ke YouTube, kali ini dengan format berbeda.
Kalau sebelumnya isinya hanya keempat host Tonight Show, kali ini hanya Vincent dan Desta yang berbincang-bincang dengan beragam narasumber. Dari orang terkenal, teman-teman mereka, bahkan sampai supir dan asisten mereka.
Tampilannya masih sederhana. Studio sederhana, lampu sederhana, kru seadanya, audio pun sederhana. Bahkan di satu obrolan dengan Raisa, listrik di studio sempat padam di tengah-tengah syuting. Masalah teknis masih sering muncul. Gambar yang kurang tajam dan suara yang kurang stereo jadi salah satu menu wajib.
Tapi, kemasan baru ini efektif mengundang banyak pelanggan baru. Pelan-pelan kanal yang sekarang bernama Vindes ini menjadi kanal yang disukai banyak orang. Pelanggannya bahkan menembus angka 1 juta pelanggan.
Makin Membesar
Setelah semakin membesar, kanal Vindes pun bermetamorfosis. Pindah ke studio baru dengan peralatan yang lebih canggih dan kru yang lebih lengkap. Kanal yang awalnya cuma buat senang-senang itu kemudian menjadi bagian dari sebuah perusahaan. Vakansi Dedikasi Semesta namanya. Pengelolaannya pun tampaknya semakin profesional.
Kru-krunya pun nampak semakin profesional. Awalnya dari lingkaran Vincent dan Desta saja, mulai dari teman-teman di radio sampai teman-teman di televisi, lalu kemudian membuka open recruitment yang memberi kesempatan kepada masyarakat luas untuk menjadi bagian dari tim Vindes.
Dari awalnya cuma obrolan dengan bintang tamu a la obrolan tongkrongan, kanal Vindes kemudian melebar dengan Vindes Sport. Tayangan pertandingan olahraga senang-senang. Awalnya tenis meja, lalu menjalar ke bulu tangkis. Pengelolaannya pun terasa benar-benar membaik.
Helatan terakbar Vindes Sport yang mempertemukan Vincent Rompies dan Valentino Simanjuntak membuktikan perbaikan kualitas tayangan Vindes Sport. Semakin membaik, dan bahkan mendapatkan banyak pujian dari beragam pihak. Beberapa orang menjulukinya sebagai: pertandingan amatir yang dikelola secara profesional.
Sebelumnya di bulan Ramadan 2022, Vindes juga sudah mengejutkan banyak orang dengan tayangan sahur dan buka puasa a la televisi. Bedanya, format mereka lebih santai dan lepas karena tidak seperti televisi yang punya banyak aturan.
Apa Rahasianya?
Perkembangan kanal Vindes ini memang terasa fenomenal. Dalam kurun waktu setahun bisa terlihat betul bagaimana perkembangannya, lengkap dengan segala perubahan-perubahan positifnya dan tentu saja ide kreatifnya.
Kata terakhir tentu menjadi garis bawah perubahan kanal ini. Kreativitas. Ini yang menjadi kunci kenapa kanal Vindes bisa sangat menarik bagi banyak orang. Mereka punya ide-ide kreatif yang muncul dari para pengampunya. Mulai dari bintang tamu yang diajak mengobrol, sampai beragam acara yang mereka produksi.
Mungkin saja otaknya adalah kedua aktor utama mereka yaitu Vincent dan Desta. Dengan pengalaman panjang di dunia entertainment dan latar belakang sebagai seniman, mereka pasti punya banyak cara untuk mendorong hadirnya ide-ide kreatif dari kepala mereka. Duo ini kemudian disempurnakan dengan kehadiran seniman seperti Henry “Batman” Foundation dan Oom Leo. Dua orang seniman yang sering kali muncul dengan beragam ide yang tidak umum. Lalu tentu saja tidak boleh dilupakan anak-anak muda satuan kerja – kerap disebut Saker – Vindes. Gabungan merekalah yang menurut saya menjadi katalisator hadirnya ide-ide kreatif dari kanal itu.
Lalu, kolaborasi juga menurut saya jadi rahasia suksesnya kanal Vindes.
Kolaborasi antara yang tua dan muda. Mereka yang tua punya banyak pengalaman di dunia seni dan enternainment, tapi anak-anak muda punya banyak ide kreatif yang sesuai dengan zaman. Mereka yang tua tidak lantas memaksakan kehendaknya kepada mereka yang muda, sementara yang muda tidak mau sok tahu dan masih mendengarkan masukan dari yang tua.
Lalu ada juga kolaborasi dari seniman dan industri. Beberapa awak Vindes adalah seniman yang punya idealisme yang tinggi, sementara beberapa di antaranya adalah pelaku atau mantan pelaku industri yang paham tentang pasar. Kalau memaksakan idealisme a la seniman, mungkin hasilnya tidak akan bisa diterima pasar. Tapi, kalau memaksakan selera industri maka idealisme a la seniman mungkin akan terlukai. Maka, diambillah jalan tengah. Kolaborasi antara seniman dan industri.
Mungkin itulah rahasia kenapa kanal Vindes bisa sesukses sekarang.
****
Kemampuan menemukan partner yang tepat serta tim yang pas dilengkapi dengan kolaborasi yang tepat juga benar-benar menjadi kunci keberhasilan. Kanal Vindes mungkin hanya satu contoh dari beragam usaha lain yang berhasil. Pola-pola di atas tinggal dilengkapi dengan konsistensi, maka sebuah usaha bisa menjadi sukses dan berumur panjang. Bukan begitu? [dG]