Fakta Super Unik Negara di Dunia


Edisi berisi fakta super unik tentang negara-negara di dunia. Kali ini tentang negara yang berada di Samudera Pasifik.


Disclaimer dulu ya. Postingan ini terinspirasi dari vlog perjalanan Drew Binsky yang berkunjung ke Tuvalu dan Nauru. Mudah-mudahan saja Drew tidak marah vlognya saya jadikan inspirasi untuk jadi tulisan.

Salah salah pelajaran yang paling saya suka semasa sekolah adalah pelajaran geografi. Karena pelajaran ini bagi saya seperti membawa saya melintasi banyak daerah di dunia dan bisa melihat banyak keunikan negara-negara lain. Karena itu salah satu kesukaan saya adalah mencari dan mengumpulkan fakta-fakta dari negara lain di dunia yang mungkin saja terasa sangat unik.

Dalam edisi kedua ini saya ingin mengajak teman-teman ke perairan Pasifik, mengunjungi dua negara yang unik, yaitu: Tuvalu dan Nauru. Dua negara yang sepertinya namanya sangat asing di kuping kita ya?

Tuvalu.

Negara ini berada dekat dengan pulau Papua, tepat di tengah-tengah Samudera Pasifik. Tuvalu adalah salah satu negara terkecil di dunia bersama Vatikan, Monaco, dan Nauru. Luas wilayah Tuvalu hanya sekitar 26 km2 atau hampir setengah dari Kota Jakarta Pusat. Artinya, dua negara Tuvalu baru sama dengan satu Jakarta Pusat. Bisa terbayangkan bukan betapa kecilnya negara ini? Tuvalu terdiri dari satu pulau besar dengan beberapa pulau kecil lainnya.


Bendera Tuvalu

Sejarah.

Tuvalu adalah bagian dari pulau-pulau di Pasifik yang dihuni oleh bangsa Polinesia. Orang Eropa pertama yang menemukan pulau ini adalah pelaut dari Spanyol bernama Alvaro Mendana de Neyra sekitar tahun 1568 dan 1595. Waktu itu Tuvalu masih bernama Nui dan Niulakita. Nama Tuvalu kemudian berubah menjadi Kepulauan Ellice, merujuk kepada nama Edward Ellice, seorang anggota parlemen Inggris Raya yang mengunjungi Fanfuta tahun 1819. Sepanjang abad kesembilan belas, beberapa ilmuwan terus mendatangi Tuvalu untuk meneliti teori Charles Darwin bahwa atol terbentuk dari gunung berapi yang tenggelam.


Pulau terbesar di negara Tuvalu

Lokasi Tuvalu di peta dunia

Pada tahun 1892, Tuvalu menjadi bagian dari perlindungan Inggris Raya bersama Kiribati. Koloni Inggris yang terdiri dari Kiribati dan kepulauan Ellice kemudian disahkan tahun 1916. Keduanya masih dianggap sebagai satu bagian hingga pada tahun 1975 kepulauan Ellice memisahkan diri dan mengubah namanya menjadi kepulauan Tuvalu dan tetap berada di bawah koloni Inggris Raya. Mereka mendapatkan pengesahan kemerdekaan pada tahun 1978. Nama Tuvalu sendiri diambil dari bahasa setempat yang berarti “Delapan jadi satu”, menandai delapan pulau yang mereka miliki meski sebenarnya ada sembilan pulau dalam wilayah Tuvalu.

Kehidupan.

Pemerintahan Tuvalu sepenuhnya bergantung pada kerajaan Inggris Raya, mereka tidak punya pemerintahan sendiri. Di Tuvalu tidak ada partai politik dan angkatan bersenjata. Negara Tuvalu dianggap sebagai salah satu negara paling aman di dunia. Mata uang mereka adalah Dollar Tuvalu dengan kode TVD.

Di Tuvalu hanya ada satu sekolah dasar dan menengah (setara SD dan SMP) serta satu sekolah menengah atas setingkat SMA. Saat ini penduduk Tuvalu diperkirakan sekitar 11.000 orang di tahun 2018. Bisa dibayangkan sulitnya pemuda-pemudi di sana mencari jodoh yang bukan dari orang dengan garis keturunan yang sama. Pas kenalan, terus diurut, ehh ternyata masih saudara.

Total panjang garis pantai di negara ini hanya 24 kilometer dengan pulau Fenua Tapu sebagai pulau terbesar sekaligus jadi pusat kehidupan di Tuvalu. Di pulau ini, total panjang jalan rayanya hanya 8 km. Lumayan buat jogging di pagi atau sore hari. Dataran tertinggi di Tuvalu adalah sekitar 4,8 m dari permukaan laut. Cukup tinggi ya?

Sepanjang tahun suhu di Tuvalu berkisar antara 35-38 derajat celsius, khas pulau-pulau di Pasifik. Hanya ada satu bandara di negara ini dengan penerbangan dua kali seminggu ke Fiji. Saking jarangnya penerbangan ke dan dari Tuvalu, setiap sore bandara ini jadi tempat bermain dan berkumpul warga Tuvalu. Tuvalu juga tidak punya sumber air tawar, mereka sangat bergantung pada air hujan yang mereka tampung setiap kali hujan turun.


Sore-sore main di bandara

Sebagian besar warga di Tuvalu hidup dari menjadi nelayan atau menjual kelapa. Negara ini juga mendapat banyak pemasukan dari penggunalan Top Level Domain atas nama negara mereka, yaitu .tv. Pemasukan dari TLD itu jadi salah satu devisa terbesar bagi negara mereka.

Meski memiliki potensi wisata pantai yang luar biasa indah, namun keterpencilan membuat Tuvalu belum terlalu terkenal di kalangan wisatawan. Mereka termasuk salah satu negara yang paling jarang dikunjungi turis asing. Tercatat rata-rata dalam setahun mereka paling banyak dikunjungi oleh 1.000 orang turis asing.


Pantai di Tuvalu

Ancaman terbesar dari negara ini adalah naiknya tinggi permukaan air laut. Diperkirakan pada tahun 2050, negara Tuvalu akan benar-benar tenggelam. Saat ini pemerintah Selandia Baru sudah setuju untuk menampung warga Tuvalu bila mereka benar-benar akan pindah. Menyedihkan sekali ya? Bagaimana sebuah negara akan hilang ditelan lautan.

Sumber:

http://justfunfacts.com/interesting-facts-about-tuvalu/
http://worldinfozone.com/facts.php?country=Tuvalu
https://topfacts.org/20-interesting-facts-about-tuvalu

*****

Negara kedua yang ingin saya ceritakan adalah Nauru. Negara lain yang sama kecilnya dengan Tuvalu dan berada di wilayah yang sama, Samudera Pasifik.


Bendera Nauru

Sejarah.

Sejarah keberadaan manusia di Nauru bisa dilacak sampai 3000 tahun ke belakang. Bangsa-bangsa Polinesia dan Mikronesia sudah ada di pulau ini dan melewatkan banyak dinamika termasuk perang antar suku. Pada tahun 1888, Jerman sempat menguasai pulau ini dan menyita semua senjata serta amunisi yang dimiliki oleh suku setempat.

Pada perang dunia pertama, Nauru kemudian dikuasai oleh Australia di bawah kendali Persemakmuran Inggris. Di bawah kekuasaan Australia dan Persemakmuran Inggris ini dibangunlah usaha pertambangan fosfat yang beroperasi selama puluhan tahun.


Lokasi Nauru di peta dunia

Dalam masa perang dunia kedua, Nauru menjadi wilayah yang sangat menderita baik oleh tentara Jerman dan Jepang maupun oleh tentara sekutu. Keberadaan tambang fosfat di sana menjadi incaran kedua pihak yang berseteru. Sampai akhirnya pada tahun 1942 Jepang menguasai Nauru dan memerintah dengan kejam. Banyak warga Nauru yang dijadikan pekerja paksa untuk proyek tambang fostfat maupun dipekerjakan di pulau lain. Tiga tahun kemudian atau pada tahun 1945, seiring dengan selesainya perang dunia kedua, Nauru akhirnya lepas dari cengkeraman Jepang dan diambil alih oleh Australia. Sejak saat itu Nauru berada dalam wilayah pemerintahan Australia.


Negara Nauru hanya sebesar ini

Nauru baru benar-benar merasakan kemerdekaan pada 1966 dan dua tahun kemudian selesai menyiapkan pemerintahannya sendiri. Nauru resmi menjadi negara terkecil di dunia saat itu. Hingga saat ini Nauru juga tidak punya angkatan bersenjata, dan pemerintahnya tidak pernah memungut pajak dari warganya.

Kehidupan.

Total luas wilayah Nauru hanya sekitar 21 km2, sedikit lebih kecil dari Tuvalu dan di tahun 2018 jumlah penduduk mereka sekitar 12.000 orang. Nauru terkenal sebagai negara kedua dengan jumlah rasio penduduk obesitas tertinggi. Sekitar 71% orang Nauru mengalami obesitas. Konon ini karena gaya hidup mereka yang terlalu santai dan nyaris tidak banyak bergerak.


Tingkat obesitas di Nauru mencapai angka 71%

Sampai tahun 1980an, Nauru sempat menjadi negara terkaya di dunia. Tambang fosfat mereka masih sangat menghasilkan dan mendatangkan banyak sekali devisa. Tidak heran kalau di masa itu penduduk Nauru masih sangat santai menjalani hidup. Namun, namanya sumber daya alam suatu saat akan habis juga. Sejak tahun 2006 sumber daya fosfat Nauru yang sebelumnya sudah menipis menjadi benar-benar habis dan menyisakan kerusakan alam yang luar biasa. Negara ini pun mulai kehilangan pendapatan dan sekarang berubah dari negara terkaya menjadi negara nomor dua dengan pendapatan tekecil di dunia. Jumlah pengangguran meningkat sampai 90%, sebanding dengan tingginya tingkat korupsi dan pencucian uang.

Sebagian besar produk yang ada di negeri Nauru datang dari Australia. Australia sendiri seperti seorang kakak yang mengambil banyak keuntungan dari adiknya. Tahun 2001, Australia menawarkan sejumlah uang tunai dalam jumlah yang banyak kepada Nauru dengan syarat, negara ini bersedia menjadikan wilayahnya sebagai pusat pemrosesan para pencari suaka yang datang ke Australia. Nauru tidak punya pilihan lain selain menerima tawaran itu karena pemerintah mereka memang sangat membutuhkan dana tunai.


Para pencari suaka yang ditempatkan di Nauru

Kedekatan dengan Australia ini membuat sebagian besar penduduk Nauru bisa berbahasa Inggris. Mereka juga sangat senang mengadopsi beragam olahraga dari Australia termasuk kriket dan rugbi. Nauru bahkan menggunakan mata uang Dollar Australia sebagai mata uang resmi mereka.

Nauru menjadi salah satu negara yang paling sedikit didatangi turis asing dengan rata-rata kedatangan 200 orang per tahun. Meski begitu Nauru merupakan salah satu negara tujuan para pencuci uang karena mereka punya kebijakan memudahkan siapa saja membuat rekening di bank Nauru. Di sisi lain, kebijakan ini juga dibuat untuk menambah devisa bagi negara mereka setelah fosfat sudah habis ditambang.


Pantai di Nauru

Kisah Nauru ini juga menyedihkan. Sebuah negara yang dulu diperebutkan ketika masih kaya, dioper kiri-kanan, dieksplorasi, lalu ketika miskin ditinggalkan begitu saja. Kelakuan oh kelakuan.

Sumber:

https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Nauru#Early_history
https://www.worldatlas.com/articles/10-interesting-facts-about-nauru.html
https://www.telegraph.co.uk/travel/destinations/oceania/articles/nauru-facts/
https://facts.uk/20-notable-facts-about-nauru

*****

Begitulah edisi kali ini. Bisa jadi di masa yang akan datang saya akan kembali bercerita tentang negara lain yang menurut saya sangat unik. Sekali lagi, melihat fakta beberapa negara ini kadang membuat ktia bahagia hidup di Indonesia, negara yang kerap menurut kita sungguh carut-marut dan pemerintahannya tidak memuaskan, tapi setidaknya kita masih bisa hidup lebih nyaman dari banyak orang di negara lain.[dG]