Category: Dinamika Kota

Hati-Hati Memilih Walikota

Pesta demokrasi di kota Makassar akan digelar, waktunya bagi warga kota untuk memilih apakah akan menjadi objek atau cuma jadi subjek. Masa bakti walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin akan berakhir tahun depan. Sedianya pilkada walikota akan digelar 2014, tapi karena tahun itu ada pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden maka pemilihan walikota dipercepat ke 2013, […]

Resah Karena Kota

Hampir tidak ada satupun kota di Indonesia yang jadi lebih baik karena perencanaan selepas penjajahan Belanda. Kalaupun ada, itu karena kebetulan. Suatu hari di tahun kemarin. Hari masih pagi, matahari belum menyengat. Di sebuah ruangan meeting di sekitar Menteng saya dan beberapa orang lainnya mendengarkan pemaparan mendetail tentang dinamika perkotaan. Pelakunya adalah seorang dosen dari […]

Kenapa Kita Merusak Bangunan Tua?

Berapa kota di Indonesia yang masih teguh merawat bangunan tuanya? Mungkin hanya sedikit untuk menghindari kata tidak ada. Hampir setiap ke Semarang saya selalu menyempatkan diri bertandang ke kota lama, tepatnya di bagian utara kota Semarang dekat dengan areal pelabuhan. Di sana ada puluhan bangunan peninggalan kolonial yang masih berdiri kokoh meski tidak semuanya terawat […]

Beda Kota Beda Pemakai Jalannya

Ketika supir angkot yang saya tumpangi memaki pengendara mobil yang mogok di tengah jalan, saya langsung sadar kalau saya sudah tidak di Semarang dan Jogjakarta lagi. Sebuah mobil sedan tiba-tiba berhenti di tengah jalan, sepertinya ada masalah dengan mesinnya. Supir mobil ELF yang saya tumpangi menggerutu kesal, sedan tua itu menghalangi jalannya. Detik berikutnya suara […]

Menengok Kapal Seharga 6,5 Milyar

Kapal pesiar kayu seharga 6,5M dibuat di Bulukumba. Negeri para pelaut dan pencipta kapal terbaik Indonesia. ” Kira-kira harga kapal pesiar kayu itu berapa ya? Sampai 100 juta ndak?” Tanya Khie. Saya mencoba menebak sejenak sebelum menjawab, ” Mungkin malah di atas 200 juta.” Pagi itu saya dan teman-teman sedang berada di salah satu tempat […]

Ternyata Makassar Bisa Tonji!

“Kenapa harus di Makassar?” Konon pertanyaan itu yang dilontarkan calon sponsor ketika mereka dihadapkan pada konsep acara Blogger Nusantara 2012. Pertanyaan wajar, apalagi kalau mereka memang hanya melihat Makassar dari kotak bernama televisi. Kota ini mirip dengan kota seperti Ambon. Digambarkan akrab dengan kekerasan, tawuran, demonstrasi mahasiswa dan bakar ban di tengah jalan. Tidak heran […]

Karena Ulah Pendukung, Rusak Wajah Kota Ini

Sudah sering kali saya tuliskan, betapa wajah kota Makassar dan sekitarnya menjadi rusak oleh ulah para politisi dan para pendukungnya yang seenaknya menebar baliho tanpa rasa bersalah   Baliho itu sudah lama ada di sana, di Jl. Syech Yusuf Kabupaten Gowa. Ukuran sekitar 2×3 meter. Gambarnya dua lelaki berpakaian adat Makassar. Seorang di antaranya sudah […]