Minas; Si Kuning Manis Dari Sinjai

Penampakan Minas
Penampakan Minas

Minas atau Irex, namanya mungkin agak-agak seram karena dikira minuman keras atau obat kuat. Padahal tidak seseram itu, bahkan rasanya sangat gurih.

Sinjai adalah salah satu kabupaten di sebelah timur kota Makassar, saya sudah dua kali ke sana. Sudah dua kali atau malah baru dua kali ya? Yang jelas dari dua kali mengunjungi Sinjai ini selalu ada cerita menarik tentang salah satu kabupaten yang di depannya terhampar laut dan di belakangnya berdiri perbukitan tinggi ini.

Kabupaten ini secara diam-diam menyimpan banyak potensi wisata, bukan hanya alamnya saja yang memukau tapi juga wisata kulinernya. Dua kali ke Sinjai dua kali pula saya merasakan nikmatnya hasil laut mereka yang segar. Ikan beraneka macam, cumi sebesar paha anak kecil semua dihidangkan dengan cara dibakar. Nikmatnya tidak karuan sampai-sampai saya harus menyerah karena perut sudah tidak tahan lagi.

Sinjai bukan hanya alam dan olahan lautnya, tapi bicara Sinjai maka orang akan ingat minas, minuman khas Sinjai. Sepintas minuman ini memang mirip dengan minuman penambah energi yang dijual di pasaran, warnanya kuning terang dengan tekstur yang agak kental. Minas memang minuman penambah energi. Bahan utamanya adalah tape singkong yang dicampur madu, susu dan telur bebek. Bisa Anda bayangkan kan bagaimana khasiatnya buat tubuh?

Tapi hebatnya, meski dicampur telur bebek minuman ini sama sekali tidak beraroma anyir seperti lazimnya aroma telur. Aroma tape singkong memang terasa, tapi tidak terlalu menyengat karena bercampur dengan aroma susu yang lebih dominan. Meski semua orang tahu bahan dasarnya tapi ternyata tetap ada resep rahasia yang disembunyikan oleh pembuatnya.

Di Sinjai sendiri katanya ada dua produsen utama minas, satu di Lappa (dekat pelelangan ikan) dan satu lagi di daerah Bongki. Perbedaan utama dari dua produsen ini adalah teksturnya, minas produksi Bongki lebih kental dari minas produksi Lappa. Soal rasa karena kebetulan saya sudah mencoba kedua-duanya maka saya bilang hampir tidak ada bedanya, sama-sama enak.

Buat yang baru pertama kali mencoba minas maka mungkin Anda akan sedikit merasa agak eneg karena percampuran tape, susu, madu dan telur. Tapi minas memang harus dikonsumsi sedikit-sedikit, lama-lama akan terbiasa juga. Beberapa kali mencoba minas saya bisa merasakan khasiatnya bagi tubuh, minas membuat tubuh terasa lebih segar apalagi setelah bangun tidur. Minas memang lebih banyak disajikan dalam kondisi dingin, apalagi jika ditambah dengan es. Ini efektif mengurasi rasa eneg dari campuran bahan-bahannya. Orang Sinjai sempat menjuluki minuman ini sebagai Irex, merujuk kepada minuman suplemen yang sempat terkenal itu. Sebagian orang percaya kalau minas ini juga meningkatkan libido dan daya tahan pria di atas ranjang, kepercayaan yang tentu masih bisa didebatkan.

Karena bahan utamanya adalah fermentasi maka minuman ini tidak tahan lama, katanya kalau ditaruh di freezer maka maksimal bisa tahan selama seminggu, kalau hanya di kulkas biasa maka maksimal hanya tahan 3 atau 5 hari. Kalau sama sekali tidak dimasukkan dalam pendingin maka tentu daya tahannya lebih rendah lagi. Minas juga sangat tidak disarankan untuk dibawa keluar kota Sinjai tanpa ditaruh di cooler atau pendingin khusus. Minas yang dikemas dalam botol air mineral ukuran sedang ini bisa meledak sendiri karena tidak tahan panas.

Menikmati minas memang paling pas sehabis menyantap ragam olahan laut, apalagi di malam hari selepas beraktifitas atau berjalan jauh. Minuman berwarna kuning ini jadi salah satu kekayaan kuliner Sinjai yang khas dan pantas untuk dicoba jika menginjakkan kaki di kota ini. Jadi, berani mencoba? [dG]