5 September 1949, mereka menembak Robert Wolter Monginsidi di Paccinang, Makassar. Itu adalah hari terakhir dalam kehidupan sang pemimpin gerilya yang paling ditakuti tentara Belanda saat itu. Umurnya baru 24 tahun, masih sangat muda. Monginsidi sudah paham resiko dari pilihannya. Dalam sepucuk suratnya yang ditulis empat hari sebelum maut menjemputnya, yang dikirimkannya kepada seorang gadis […]
16