Saya tidak sadar kalau di tepi kota Makassar ternyata masih ada eksotisme dan kesederhanaan yang begitu memikat. “Bajikna antu asea, abbiringmi ni tebbak di?” Tanya saya dengan sopan kepada beberapa orang ibu-ibu berusia lanjut yang berkumpul di dangau tepi sawah. Ucapan bahasa Makassar itu kira-kira berbunyi: wah padinya bagus sekali, sepertinya sudah siap untuk dipanen. […]
10