Waspada Penipuan

Beberapa hari yang lalu, Ria seorang teman di kantor nampak sumringah. Awalnya saya tidak terlalu memperhatikan sampai seorang teman berkata, “ eh, jangan dipercaya..itu penipuan”. Dari situ saya baru tahu kalau ternyata si Ria ini baru saja menemukan sebuah kertas kecil dari dalam kemasan wafer “Tango” yang dibelinya.

Kertas kecil itu isinya informasi tentang hadiah sebuah Toyota Avanza. Tulisannya sangat meyakinkan, ada stempel dari group Orang Tua sebagai pemilik merk dagang Tango, ada logo beberapa stasiun televisi swasta ada cap dari Departemen Keuangan dan ada cap dari Notaris. Oh ya, selain kertas berisi informasi kemenangan itu ada juga satu kertas kecil berisi nomor PIN.

IMG

Teman saya rupanya sudah menghubungi nomor telepon yang katanya costumer service yang tertera di kertas itu. Teleponnya diterima bapak-bapak, kata si bapak nanti mereka akan mengecek dulu nomor PIN-nya dan akan menelepon balik untuk informasi selanjutnya. Siapa yang tidak sumringah coba, pagi-pagi sudah dapat kabar gembira bakal punya Toyota Avanza. Teman saya pasti merasa hari itu adalah hari terindah dalam hidupnya.

Beruntung dia tidak memendam sendirian “kabar gembiranya”, dia cerita ke beberapa orang dan dengan cepat berita itu tersebar ke seantero kantor. Beruntung juga karena di kantor kami masih banyak orang yang rasional dan tahu banyak tentang modus operandi penipuan seperti ini, jadi akhirnya banyak yang menyadarkan teman saya itu dari mimpi indahnya kejatuhan Avanza pagi-pagi.

Tapi, bukan hal yang mudah untuk meyakinkannya. Dia sempat berkeras kalau itu bukan tipuan. Wajar sih karena toh kertas itu didapatnya dari dalam kemasan Tango yang sama sekali belum rusak, masih tersegel rapih seperti lazimnya wafer Tango yang dijual di warung. Cap dan berbagai logo yang tertera di kertas itu juga sangat masuk akal. Makanya agak susah payah juga kami teman-temannya meyakinkan si Ria untuk tidak lantas percaya pada informasi itu. Saya bahkan ngomong, “ kalau memang Avanzamu datang, nanti saya kasih uang cash 1 juta untuk beli bensin”, saking gemesnya saya sama si Ria yang tak juga langsung sadar 100%.

Saya (dan beberapa teman yang lain) sudah menjelaskan dengan sangat meyakinkan soal modus penipuan dengan cara seperti itu. Sekarang Tango memang sedang mengadakan promo berhadiah, tapi bukan dengan cara seperti itu. Hadiah yang disediakan Tango setahu saya tertulis langsung di kemasannya, bukan diinformasikan dengan selembar kertas seperti itu.

Kertas berisi informasi hadiah itu juga kalau diperhatikan dengan teliti akan tampak kejanggalannya. Pertama, kertas itu hanya hasil print warna biasa sehingga kalau kena air tintanya akan luntur. Trus, logo Orang Tua, beberapa stasiun televisi dan cap Notaris terlihat jelas adalah logo hasil scan-an. Scannya juga kasar banget, logo itu gak disentuh lagi pake Photoshop atau apa gitu supaya jadi lebih halus, trus penempatannya juga asal-asalan sampe logonya ada yang gepeng dan tidak proporsional. Bagi orang yang terbiasa bekerja dengan grafis, cacat seperti ini pasti akan langsung menimbulkan kecurigaan.

Tapi saya bisa maklum juga kalau sampai ada orang yang tertipu. Bayangkan bagaimana rasanya kalau anda beli Tango harga 1000an dan di dalamnya ada surat yang menyatakan kalau anda berhak mendapatkan Toyota Avanza, pasti rasanya senang luar biasa sehingga kemudian akal sehat dan logika jadi kabur. Apalagi kalau orang-orang di sekitar anda juga ikutan senang dan berbahagia bersama anda. Segala kewaspadaan memang bisa hilang seketika, dan saat anda menghubungi bapak-bapak yang nomornya ada di kertas itu maka tanpa sadar anda sudah masuk dalam perangkapnya. Berikutnya tau-tau anda sudah lebih miskin beberapa juta dan jelas sudah jadi korban penipuan.

Satu hal yang bikin para korban susah untuk mengerti kalau itu tipuan adalah karena kertas itu jelas-jelas berasal dari dalam kemasan yang masih rapih jali. Bukan Cuma Tango saja tapi beberapa produk lainnya juga sempat disusupi modus penipuan seperti ini, utamanya produk yang memang sedang menggelar promo berhadiah. Singkat kata, modus seperti ini memang sangat rapih, lumayan canggih dan jelas mematikan. Ini yang jadi pertanyaan buat saya, koq bisa-bisanya ya produk-produk itu disusupi para penipu ? Apa mereka juga punya alat segel yang sama kayak punya pabrik ? Atau ada kerjasama dengan orang dalam ? Ada yang bisa ngasih info ?

Teman saya Ria butuh waktu lama sebelum sadar kalau dia hampir jadi korban penipuan. Bukan cuma saya yang gregetan karena keluguannya dan semangatnya untuk bertahan pada keyakinan kalau dia adalah orang yang beruntung, beberapa teman yang lain juga sama gregetannya, bahkan ada yang sampe berani menawarkan dompet serta isi-isinya kalau memang hadiah itu beneran. Ria baru sadar 100% ketika saya berinisiatif memprint informasi tentang penipuan seperti itu langsung dari websitenya grup Orang Tua. Meski tidak sampai berhasil medapatkan Avanza tapi dia tetap jadi orang yang beruntung karena punya teman-teman yang masih logis dan berusaha menyelamatkannya, sebagian orang lainnya mungkin tidak seberuntung dia, berharap dapat mobil malah kehilangan duit.

Buat anda yang sempat membaca tulisan saya ini, tolong tetap waspada pada semua modus penipuan seperti ini. Buka mata anda, tetaplah berpikiran jernih setiap kali modus seperti ini menimpa anda atau orang-orang yang ada di sekitar anda. Hidup memang makin susah dan beberapa orang berpikiran kreatif untuk keluar dari kesusahan ini, sayang kreatifitasnya disalurkan di jalan yang salah. Jadi, mari kita waspadai penipuan apapun modusnya.