Ustadz Solmed dan Soulmate-nya
Jaman sekarang, ustadz levelnya sudah sama dengan selebriti. Sama-sama masuk infotainment
Tersebutlah seorang lelaki muda, berwajah tampan dan enak dilihat, berpenampilan sholeh, seringnya berbaju muslim dan berkopiah serta rajin membawakan tausiah. Di jaman ketika apa saja bisa dibuat populer dalam waktu singkat, si lelaki muda itu kemudian dengan cepat meraih popularitasnya. Namanya Shaleh Mahmud, tapi kemudian lebih dikenal dengan nama aliasnya yaitu Solmed.
Ramadhan tahun ini, popularitas ustadz Solmed meningkat drastis, wajahnya makin sering menghiasi layar kaca dari satu stasiun televisi ke stasiun televisi lainnya.
Selepas Ramadhan, pendar cahaya popularitasnya tidak redup, bahkan makin terang. Beberapa waktu belakangan ini wajah tampannya malah mulai berseliweran di acara-acara infotainment. Acara yang biasanya diisi dengan gossip, ghibah dan cerita tidak penting dari para pesohor tanah air. Di acara itu pula kini si pak ustadz muda itu sering muncul.
Cerita yang beredar, si pak ustadz sebentar lagi akan meminang dan menikahi seorang gadis cantik pujaan hatinya. Wanita muda yang katanya ditemuinya lewat proses taaruf, sebuah proses yang dalam agama Islam biasanya dilakukan untuk menghindari kata pacaran atau lebih jauh lagi menghindari zina.
Suatu hari, Jakarta kedatangan Maher Zein. Penyanyi berdarah Libanon yang namanya juga sedang populer belakangan ini. Di salah satu infotainment pak ustadz muda itu tertangkap kamera sedang menonton konser Maher Zein bersama dengan gadis muda yang sebentar lagi akan jadi istrinya itu. Pemandangan yang cukup aneh dan janggal.
Seorang yang diberi gelar ustadz, tahu agama dan bahkan sering menceramahi orang itu ternyata tidak ada masalah dengan kata nonton berdua dengan lawan jenis yang bukan atau belum jadi mahram.
Berikutnya, sang ustadz makin sering muncul di layar kaca. Bukan lagi di acara keagamaan, tapi di acara infotainment. Liputannya lebih banyak tentang persiapannya meminang sang pujaan hati, wanita muda berparas ayu yang sering muncul dengan kaus ketat meski kepalanya ditutup hijab.
Tiba-tiba saya teringat pada ibu saya, seorang wanita kampung yang begitu menjunjung tinggi adat istiadat dan petunjuk agama. Wanita tua yang saya hormati itu selalu resah ketika melihat deretan wanita muslim yang menutup kepalanya dengan jilbab tapi membiarkan tubuhnya terbalut kaus ketat yang menampakkan lekuk tubuhnya. Tak ada gunanya, begitu kata ibu saya.
Entah bagaimana reaksi ibu saya kala melihat gadis manis calon istri pak ustadz itu di televisi. Saya belum pernah mendengarnya langsung.
Di sebuah milis yang saya ikuti, beredar sebuah email berisi surat terbuka yang dibuat seorang yang mengaku sebagai ibu rumah tangga biasa. Sang ibu dengan rasa prihatin yang mendalam mempertanyakan sikap si pak ustadz muda yang tampan itu. Sering muncul di infotainment, berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrim, sungguh sesuatu yang menurut si ibu bukan gambaran ideal seorang ustadz.
Pagi tadi, entah untuk keberapa kalinya saya melihat sosok pak Ustadz di televisi, masih di acara infotainment.? Potongan wajahnya berganti-ganti dengan potogan wajah sumringah sang gadis cantik calon istrinya yang sibuk mengatur pernikahan mereka. Sang gadis cantik masih tetap dengan balutan baju ketat dan selembar kain di kepala. Dia terlihat cantik, tak ada lelaki normal yang tidak setuju.
Pagi tadi entah kenapa tiba-tiba saya merasa bayangan saya tentang seorang ustadz yang sederhana, bersahaja dan memegang teguh prinsip keimanannya sesuai ajaran Islam tiba-tiba memudar. Pun dengan bayangan seorang wanita calon istri seorang ustadz yang biasanya berbaju kurung longgar dengan jilbab lebar yang menutupi dadanya.
Mungkin saya sudah terlalu kuno, terlalu terpaku pada bayangan masa lalu yang mungkin sudah using itu. Atau, mungkin saya yang terlalu na?f mengira sosok ustadz akan terus bertahan seperti itu ?
Tadi pagi saya meninggalkan si lelaki tampan berjuluk ustadz itu di televisi bersama dengan wanita muda nan ayu yang sebentar lagi akan menjadi istrinya. Sayup-sayup terdengar narasi dari sang presenter, mendayu-dayu dengan kalimat yang provokatif tentang si pak ustadz dan soulmate-nya.
Ah, si pak ustadz benar-benar sudah menjadi selebriti rupanya. Tiba-tiba saya khawatir pada masa depan anak saya bila nantinya semua ustadz menyambi jadi selebriti.
Ustad Shaleh Mahmud (Solmed)? Baru dengar dan pertama kalinya liat wajahnya dipostingan ini 😀
Ustad mana lagi ini? O_o
wahihihi…bukti nyata kalau dirimu memang ndak pernah nonton tipi
Ah ustad ini, berawal dari acara perjodohan selebritis. Tidak penting.
oh ya ? saya malah ndak tauk asal mulanya si ustad ini
Lha gambar istrinya mana, Daeng?
*gakpernahnontoninpoteinmen*
hihihi…penasaran ya ?
tar deh saya upload
“Tadi pagi saya [meninggal] si lelaki tampan berjuluk ustadz itu di televisi bersama dengan wanita muda nan ayu…”
Meninggalkan mungkin maksudnya di,Daeng? 🙂
hahahaha…iyya, maaf.
kesalahan sudah diperbaiki
saya menunggu istadz daeng mampir kendal 😀
konon dia juga penggemar syahrini hehehe
wuih…siapa pula itu ustadz daeng…
yang saya tahu cuma artes yg namanya daeng..
#eh
Oh… coba sini, saya penasaran ama calonnya. Selain foto di posting-an ini, mana sih foto sang calon istri? *penasaran*
hahaha…ada satu lagi yg penasaran sama mukanya April Jasmine
Astaga… nama lengkapnya April Jasmine?
Tak adakah nama yang lebih “Indonesia”?? 🙁 🙁
Untung saja pas saya telusuri di google langsung keluar April Jasmine yang dimaksud. Saya sempat mengira yang bakal keluar adalah “April Jasmine” dari negara lain. 😀
Oh ya, saya dapet berita di sini, bahwa ternyata Ustad Solmed itu duda ya? Katanya tahun 2006 pernah nikah tapi HANYA BERTAHAN 3 BULAN. 😯
Ck ck ck… benarkah ini? Atau hanya gosip?
Kok hanya bertahan 3 bulan?? Apa-apaan itu?? 😡
betul kang asop
Ustadz atau selebriti?, selebriti atau Udtadz, Ustasss atau selebritass?, yang pastinya lelaki normal yg tercipta dengan sepaket hawa nafsu, hasrat, dan beberapa ornament lainnya, :D, selain ustadz, juga ada syeh, yang dulu gempar dengan menikahi anak di bawah umur, Jadi, Masyarakat harus membedakan mana “tanduk” mana “sayap”, hehehe…dan mari ucapkan SADAMDA BASEMEN, salam damai dan bahagia selalu menyertai, amin
hmmmm…saya suka dengan kalimat “sepaket” 😀
Hehehe…kayak kiriman ya…hahaha
resiko jadi tokoh masyarakat…
yang tidak enak kalau sudah terlanjur dapat simpati
pas lagi khilaf jadinya banyak yang kecewa…
bertambah parahlah krisis kepercayaan di negeri ini..
umm..mudah2an kita semua diberi petunjuk.. aamiinn.. ^/\^
aminnnn…:-)
berita terakhir oagi ini, si pak ustadz dikeluarkan dr sebuah organisasi Islam tempatnya bernaung karena dianggap memberikan contoh yg tidak baik..
😀
pagi,daeng 😀
hihihi, apaan sih mama rani~
Hihi.. Dr awal muncul sih aku lebih nganggep dia host ketimbang ustadz. Ganteng emang…….. Udah deh, lebih pantes jadi pemain sinetron 😀
cc ke @Solmed 😛
katanya main di sinetron Pesantren Rock n Roll ya dia ?
saya gak pernah nonton sih..
Hanya di Indonesia daeng.. 🙁 Saya jugak risih ngeliat ini ustadz..
Btw, ada istilah “se-khufu” alias se-level. Kalau istrinya levelnya begitu, si ustads juga levelnya sama.
benar-benar menggambarkan surat An-Nur ayat 26 -.-