Merayakan Keragaman di Makassar
Lelaki itu berperawakan kecil, berkacamata dan berjenggot lumayan tebal. Saya menjulukinya sebagai lelaki yang di kepalanya ada kantor yang tak pernah libur, merujuk ke puisi ciptaannya sendiri. Dia memang seorang penyair, seorang penulis, seorang pembuat film dan seorang yang selalu penuh dengan ide.
Namanya Aan Mansyur. Sabtu malam (21/8) di Dapur Makassar Jl. A. Mappanyukki dia tampil di depan sekitar 100-an orang yang merupakan wakil dari berbagai komunitas di kota Makassar untuk menjelaskan banyak hal dan berdiskusi banyak hal tentang gerakan warga yang bertajuk ?Makassar Tidak Kasar?. Diskusi ini adalah rangkaian acara yang digelar komunitas blogger Makassar, AngingMammiri.org hari itu selain Tudang Sipulung dan sharing antar komunitas. Keseluruhan acara adalah rangkaian Pesta Blogger 2010
Tahun ini kota Makassar memang mendapat kehormatan untuk menjadi kota pertama yang dikunjungi oleh tim Pesta Blogger 2010 sebelum bertandang ke 9 kota lainnya di Indonesia. Namun, kehormatan ini pula yang membuat menjadi beban bagi kami dari AngingMammiri sebagai panitia lokal. Kami merasa tertantang untuk menampilkan sesuatu yang luar biasa yang bisa jadi inspirasi dan contoh bagi komunitas blogger lain yang akan didatangi oleh rombongan dari Pesta Blogger 2010. Sayangnya waktu persiapan yang mepet membuat kami sedikit pesimis juga akan bisa memenuhi ekspektasi kami sendiri.
Seminggu sebelum acara, deretan panitia lokal masih kebingungan dan nyaris tak ada gambaran yang jelas tentang konsep acara maupun tempat pelaksanaan acara. Pemberitahuan tentang rangkaian road show pesta blogger 2010 ini memang sangat mepet, hanya kurang lebih 2 minggu sebelum acara digulirkan dan ini jelas membuat teman-teman di AngingMammiri jadi sedikit kelimpungan. Persiapan berjalan lambat, penentuan tempat untuk acara Blog Workshop (Blogshop) dan Tudang Sipulung baru mencapai titik terang 5 hari sebelum acara dimulai. Pertanyaan besar kemudian muncul. Bagaimana mengumpulkan peserta dalam waktu sesingkat itu ?
Beruntunglah komunitas AngingMammiri punya orang-orang yang bisa bergerak Spartan dan tak kenal menyerah. Dalam kurungan waktu yang semakin sempit, para personil AM terus bergerak menghubungi para calon peserta blogshop dan wakil-wakil dari komunitas untuk acara tudang sipulung sore harinya.
Sabtu 21 Agustus 2010 pukul 9.30 pagi. Ruangan ICT centre UNM sudah sesak oleh para peserta yang datang dari berbagai sudut kota Makassar. Mereka mempersiapkan diri untuk memulai dengan sesi pertama yaitu tutorial blog yang dibawakan oleh Fany Ariasari dari DagDigDug.com, salah satu sponsor dari Pesta Blogger 2010. Sebelumnya ada kata sambutan dari Rara si wanita kursi untuk PB2010. Ini sebuah kebanggaan bagi blogger Makassar karena Rara sebelumnya adalah ketua komunitas AngingMammiri yang tahun ini dipercaya untuk menjadi ketua panita Pesta Blogger 2010 sekaligus sebagai ketua panitia wanita pertama. Mr. Philip, wakil dari kedutaan besar Amerika Serikat juga ikut memberikan sepatah kata. Kedubes AS di Jakarta memang menjadi sponsor utama untuk pagelaran Pesta Blogger 2010.
Acara berjalan lancar hingga sekitar pukul 3 sore, termasuk sesi ketika Ndoro Kakung bercerita sedikit tentang fenomena blog. Herman Laja, salah seorang warga AngingMammiri yang sudah menikmati manisnya dollar dari blog ikut berbagi pengalamannya menjadi semi-profesional blogger. Acara sore itu ditutup dengan sedikit pengenalan tentang Blogger Makassar. Setelah semua pagelaran acara pagi itu selesai, maka tak ada lagi yang bisa dilakukan selain tentu saja berfoto bersama peserta dan panitia. Sesi yang tak dilewatkan begitu saja oleh banyak orang.
Pukul 4 sore di hari yang sama. Lantai dua sebuah restoran baru di perempatan Jl. A. Mappanyukki dan Jl. Kasuari sudah mulai nampak ramai. Anak-anak dari AngingMammiri sudah sibuk mempersiapkan sound system dan peralatan lainnya. Sore itu akan digelar sebuah acara dalam rangkaian road show Pesta Blogger 2010. Kami menyebutnya Tudang Sipulung, Sharing Komunitas dan Diskusi.
Tema ini sejalan dengan tagline Pesta Blogger 2010 yaitu : Merayakan Keragaman. Dari awal teman-teman di AngingMammiri memang sudah punya niatan mengumpulkan berbagai komunitas yang ada di kota Makassar untuk menjalin silaturahmi dan kekerabatan antar komunitas. Beberapa hari menjelang acara, sebuah pertemuan singkat dengan Aan Mansyur menimbulkan sebuah ide cemerlang. Kenapa acara ini tidak sekalian dikaitkan saja dengan diskusi dan pencanangan tentang gerakan warga bertema : Makassar Tidak Kasar ?. sebuah ide yang segera disambut hangat oleh teman-teman dari AngingMammiri.
Dan kemudian terjadilah. Malam itu selepas acara buka puasa dan makan malam bersama, diskusi dengan tema : Makassar Tidak Kasar kemudian mulai digelar. Aan menjelaskan secara detail tentang gerakan moril warga yang jadi gagasannya itu. Dari sana-sini muncul tanggapan dari para hadirin, termasuk para wakil komunitas. Bukan hanya sekedar sharing namun beberapa saat juga terjadi debat yang intelek dan sama sekali tidak mengedepankan emosi.
Di bagian belakang, seorang wanita muda tampak tersenyum puas. Namanya Intan Baidoeri. ?Wanita muda itu adalah salah seorang penanggung jawab acara hari itu. Bersama teman-teman blogger Makassar lainnya dia ikut pontang-panting ke sana ke mari, mikir ini dan itu dalam rangka memastikan acara berjalan dengan lancar. Raut kelegaan nampak jelas di wajahnya, lega karena acara bisa berjalan dengan lancar, bahkan di luar ekspektasi awal.
Malam itu, lebih dari 100 orang yang merupakan perwakilan dari berbagai komunitas di kota Makassar berkumpul bersama dalam satu ruangan. Berbuka puasa bersama, menikmati santap malam bersama, bersilaturahmi, bertukar salam dan berkenalan serta tentu saja betukar pikiran dalam sebuah diskusi yang sungguh bermuatan intelektual tinggi. Siapapun yang hadir malam itu tentu bisa merasakan sebuah kebanggaan bahwasanya blogger Makassar berhasil menyatukan sebagian komunitas yang ada di kota Makassar.
Pukul 20.30 malam acara resmi ditutup. Sebuah fase baru tentang kerjasama dan silaturahmi antar komunitas di kota Makassar baru saja dimulai sambil tentu saja tidak melupakan sebuah gerakan warga yang harus didukung. Semua wakil komunitas malam itu sepakat untuk bersama-sama mendukung gerakan : Makassar Tidak kasar. Sekali lagi raut wajah lega dan senyum bahagia ditunjukkan oleh para panitia dari AngingMammiri yang sudah bekerja keras tak kenal lelah dan pamrih selama kurang lebih dua minggu belakangan ini. Mereka bisa berbangga dan berbahagia karena sudah menjadi tonggak awal yang luar biasa dalam perjalanan Road Show Pesta Blogger 2010.
Sampai jumpa di Pesta Blogger 2010..!!
NB : ucapan terima kasih special untuk : Ntan, Nanie, Anbhar, Tika, Ichal, Irha, Unga dan keluarga, Iqko, Herman, Vby, Haerul, dan semua teman-teman di AngingMammiri yang sudah membuat acara ini menjadi mungkin untuk digelar. Kalian semua luar biasa..!!!
Wah saya suka tulisan yang di banner \”Makasar tidak kasar\” Setuju 😀 Hehehehe.. btw semoga saya juga bisa ikut ke pesta blogger 2010 🙁
.-= b43r´s last blog ..Silaturahmi di bulan Ramadhan =-.
Saya setuju, Makassar tidak kasar, jangan karena ulah segelintir orang yang hobi berantem di kampus, nama Makassar jadi identik dengan perang batu dan tawuran.
Menyikapi pesta blogger, saya sangat senang ada pesta untuk para blogger, tapi kadang juga banyak rekan blogger yang hiatus lama kalau sudah mulai rajin kopdaran. Mari berpesta, tapi jangan lupa esensi nya… Keep blogging 🙂
.-= Cipu´s last blog ..Konsumsi =-.
Ih Okkots ndak datan kodon… lagi melanlan buana
.-= Cipu´s last blog ..Curhat Session si Bro Susan dan Mbak Ria bukan Enes =-.
Pengeng hadir tapi apa daya lagi ngga di Makassar…. sigh
.-= Okkots´s last blog ..Curhat Session si Bro Susan dan Mbak Ria bukan Enes =-.
@Cipu: tidak apa2 tidak bisa ikut..yang penting bisa kasih dukungan dari jauh..:)
keep blogging..!!
@b43r: hayoo..menabung ( ikut kata Rara ) biar bisa ikutan PB+ 2010…:)
kereeen makassarr! ewako!
yup, makassar ndak kasar, ces, orgnya bae’ bae semua 🙂
lam kenal ya daeng
@maya: iye salam kenal juga..apa kabar Mesir..? 🙂