Makassar Akan Punya Monorail

monorail ( ilustrasi )

Makassar makin macet, bahkan sudah hampir menyamai kota Jakarta. Di tengah kekuatiran akan tingkat kemacetan yang semakin bertambah, pemerintah propinsi SulSel dan pemimpin 3 kota dan kabupaten ( Makassar, Gowa dan Maros ) sepakat untuk ambil bagian dalam pembangunan monorail, sistim kereta api tunggal yang dipercaya bisa menjadi solusi alternatif mengatasi kemacetan.

Bertempat di rumah dinas gubernur Sulawesi Selatan senin kemarin (26/7) memorandum of undestanding ( MoU ) pembangunan monorail itu telah ditandatangani. Monorail ini rencananya akan menghubungkan 3 kota : Makassar, Gowa dan Maros. Tiga kota yang termasuk dalam satu area pengembangan bernama Mamminasata.

Hampir seharian kemarin, lini masa saya penuh dengan komentar warga Makassar tentang rencana pembangunan monorail ini. Sebagian besar memang sangat antusias, tidak sabar menunggu hadirnya moda transportasi baru yang rencananya bisa beroperasi tahun 2014 ini. Tingkat kemacetan Makassar yang terus bertambah memang sudah mulai membuat orang-orang Makassar jengah dan stress, jadi wajar ketika ada alternatif solusi yang dilempar ke publik segera mendapat tanggapan positif.

Tapi, ternyata tidak semua warga tahu dan mengerti tentang rencana pembangunan monorail ini. Pagi ini saya masih mendapati beberapa warga Makassar yang belum tahu atau ada juga yang tahu tentang rencana itu tapi tidak paham apa itu monorail.

Sosialisasi dari pemkot dan pemprov memang masih kurang, masyarakat belum tahu betul fungsi monorail dan daerah mana saja yang bakal masuk dalam jalurnya.

Rencana pembangunan monorail ini juga tidak lepas dari usaha mantan wakil presiden, Jusuf Kalla. Putra asli Sulawesi Selatan ini jadi motor pendorong di belakang rencana besar monorail Makassar. Jusuf Kalla malah mengatakan kalau dia memindahkan rencana pembangunan monorail itu ke Makassar karena Jakarta terlalu ribet dengan birokrasi yang berbelit-belit.

Jakarta memang pernah mempunyai mimpi membangun monorail yang kemudian terhenti sejak tahun 2007 karena berbagai alasan. Jakarta memang sudah terlalu kompleks, membuat sebuah gebrakan baru tidak bisa dengan serta merta bisa dijalankan, terlalu banyak aspek yang harus dikaji baik dari sisi sosial maupun ekonomi.

Dalam sudut pandang inilah saya menilai kalau langkah pembangunan monorail di Makassar ini bisa dianggap tepat. Makassar belum sekompleks Jakarta, sehingga pemerintah kota relatif bisa lebih gampang membuat sebuah terobosan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Semoga saja rencana monorail ini bukan rencana angin-anginan, atau sebuah rencana yang hanya panas di awal tapi kemudian tersendat atau bahkan terhenti di tengah jalan. Makassar sudah mulai sumpek oleh kendaraan dan pengaturan lalu lintas yang tidak beres. Makassar butuh moda transportasi massal yang bisa menurunkan tingkat kemacetan itu.

Jangan sampai jargon Makassar Menuju Kota Dunia hanya sekadar jargon di atas kertas dan di spanduk atau baliho saja. Kota ini perlu sebuah tindakan nyata.