Hari Pertama Masuk Sekolah

Upacara bendera di tahun ajaran baru

Tahun ajaran baru dimulai lagi. Beragam perubahan terjadi, ada yang baru berseragam, ada yang ganti warna seragam, ada juga yang naik kelas. Khusus untuk yang pertamakalinya berseragam, biasanya banyak kejadian lucu. Anak yang bersekolah, orang tua ikut repot.

Tahun ini tahun ajaran baru dimulai tanggal 11 Juli kemarin meski ada juga yang baru memulainya seminggu kemudian. Pemandangan khas saya saksikan ketika mengantar Nadaa ke sekolahnya. Halaman sekolah dipenuhi orang-orang tua yang mengantar anak-anak mereka menjejak sekolah yang baru. Seragam putih-putih yang bening, kinclong dan menusuk mata kelihatan memenuhi lapangan upacara. Sebanding dengan seragam warna sama yang tampak sudah mulai pudar warnanya.

Saya jadi ingat kejadian persis setahun yang lalu ketika pertama mengantar Nadaa ke sekolah barunya. Selepas upacara, orang tua ( sebagian besar adalah ibu-ibu ) saling berlomba mencarikan tempat duduk yang terbaik untuk anak mereka. ?Waktu itu saya cuma diam saja, membiarkan Nadaa mencari tempat sendiri. Saya hanya mengawasi dari jendela kelas.

Akhirnya Nadaa memang dapat tempat duduk paling belakang karena kalah bersaing dengan teman-temannya yang menggunakan bantuan orang tua mereka. Tapi biarlah, toh beberapa hari kemudian komposisi tempat duduk itu diubah lagi oleh guru mereka.

Sebenarnya selepas mengantar Nadaa saya berniat langsung pulang. Tapi rasanya koq tidak tega ya, sampai akhirnya memutuskan untuk tinggal beberapa saat sampai proses belajar dimulai sebelum akhirnya pulang. Saya lihat ibu-ibu yang lain masih terus menunggui anak mereka, bahkan sepertinya kebiasaan itu terus berlangsung selama beberapa hari.

Nadaa termasuk anak yang mandiri. Sejak umur 2 tahun lebih dia sudah kami titipkan di penitipan anak. Hari pertama sudah langsung ditinggal dan dia sama sekali tidak protes apalagi menangis. Agak aneh memang mengingat masa bayinya dia hanya mau ikut orang-orang tertentu. Hanya Bunda, Ayah dan satu tante kecilnya yang bisa membuatnya diam. Orang selain itu pasti akan membuatnya tidak nyaman. Tapi syukurlah karena ternyata pertama saat pertama ditinggal di tempat penitipan dia nyaman-nyaman saja.

Hari pertama masuk sekolah biasanya penuh dengan kehebohan, utamanya untuk anak TK yang baru keluar dari zona nyaman mereka. Rasa kuatir karena masuk di lingkungan baru, bertemu dengan teman-teman baru dan ditinggal orang tua menjadi alasan kenapa anak-anak itu jadi shock dan kadang menangis meraung-raung tidak mau berpisah dari orangtuanya.

Saya sudah lupa bagaimana hari pertama saya masuk sekolah dulu sekitar 30-31 tahun yang lalu. Setahu saya waktu pertama masuk TK dan SD semua aman-aman saja, saya tidak pernah sampai meraung-raung dan minta ditemani orang tua.

Ada satu kejadian yang paling saya ingat. Sebenarnya bukan waktu hari pertama masuk sekolah, tapi hari kedua. Waktu itu SD saya tergolong besar, terdiri dari 3 sekolah yang digabung dalam satu kompleks. Di hari pertama saya datang diantar bapak sampai ke dalam kelas, di hari kedua bapak tidak mengantar lagi, jadi saya masuk sendiri ke dalam kompleks sekolah. Celakanya, saya lupa di mana pastinya kelas saya. Tinggallah saya kebingungan di sebuah sudut sekolah. Setelah lama kebingungan, akhirnya saya mulai menangis. Untung karena tidak lama kemudian datang seseorang yang rupanya tetangga saya, dia beberapa tahu lebih tua. Melihat saya menangis kebingungan, dia akhirnya menolong dan mengantar saya ke kelas.

Ah, leganya ketika akhirnya saya benar-benar sudah ada di dalam kelas. Pengalaman itu masih terekam jelas dalam kepala, pengalaman hari kedua di sekolah yang baru.

Bagaimana dengan anda ? Pernah punya pengalaman seru atau lucu di hari pertama masuk sekolah ?