Bahagia Membesarkan Blog Sendiri

Tampilan perdana DaengGassing.com selepas pindah ke rumah baru
Tampilan perdana DaengGassing.com selepas pindah ke rumah aru

Saya terjerumus ke dunia blogging bukan tanpa sengaja, bukan pula karena ikut tren. Sedari kecil saya memang sudah suka menulis, suka mengarang cerita karena terinspirasi pada cerita-cerita di majalah anak-anak. Sayangnya tidak ada satupun cerita yang selesai. Menginjak usia remaja saya mulai rajin mengisi diary, tentu untuk mencatat keseharian dan kadang sebagai media curhat.

Setelah menikah kebiasaan itu lenyap, saya tak lagi akrab dengan dunia tulis menulis sampai kemudian suatu hari saya menemukan blog milik teman di laman Friendster. Dari satu laman saya terbawa ke laman-laman lainnya yang semuanya adalah blog pribadi. Tiba-tiba saja hobi lama untuk menulis itu seperti arwah yang terpanggil dukun sakti, muncul kembali dan minta dipuaskan.

Hingga akhirnya saya resmi menjadi seorang blogger sekira pertengahan tahun 2006.

Belakangan saya baru tahu kalau ternyata blogging sudah jadi tren selama beberapa tahun sebelum saya mulai mengenalnya. Betapa kupernya saya waktu itu. Tapi ibarat anak kecil yang tak mau kalah, saya mengejar ketertinggalan. Mulai dari bikin blog, menghias blog dengan berbagai macam plugins, mengisi blog dengan tulisan seadanya sampai blog walking untuk mencari ide dan menantang diri sendiri agar mampu menciptakan tulisan yang lebih bernas dan berkualitas.

Seperti sebagian besar blogger yang saya kenal, blog pertama sayapun masih gratisan dan karena rata-rata teman blogger yang pertama saya kenal menggunakan jasa blogspot maka di sana pula saya memulai karir sebagai blogger. Membuat blog tidak sesulit yang saya duga, menghias dan mengisinya yang butuh waktu lama. Maklum, selera tidak bisa dipenuhi oleh kemampuan coding hingga jadilah saya gonta-ganti template sampai mendapatkan bentuk yang lumayan memuaskan hati.

Belakangan saya baru sadar kalau ternyata ada beberapa blog milik teman-teman yang tidak lagi berakhiran domain penyedia blog. Buat saya, blog mereka terlihat keren dan tentu saja sangat bonafid. Setidaknya menunjukkan keseriusan mereka ngeblog karena sampai bisa punya domain sendiri tanpa harus mengontrak domain penyedia blog lagi.

Sampai akhirnya di bulan November 2007 saya mendapatkan hibah voucher nama domain di Qwords dari seorang karib yang sudah lebih dulu punya blod dengan nama domain sendiri. Dengan tertatih-tatih karena belajar sendiri, blog yang sebelumnya masih mendompleng di blogspot itu akhirnya bisa pindah ke domain sendiri. Bangganya luar biasa! Tiba-tiba saya merasa lebih bonafid dan terpecaya sebagai seorang blogger.

*****

Meski sudah punya domain sendiri, awalnya saya masih numpang di hosting milik teman yang dia beli dari penyedia hosting di negeri Paman Sam. Saya yang dasarnya memang tidak tahu (dan waktu itu masih malas cari tahu) tentang pengelolaan domain dan hosting menggantungkan hidup sepenuhnya pada teman yang merelakan hostingnya saya tumpangi. Semua lancar-lancar saja, kalaupun ada gangguan saya memasrahkan diri saja pada teman pemilik hosting.

Qwords
Qwords

Sampai akhirnya suatu hari saya berubah pikiran. Repot juga kalau setiap ada masalah saya harus menghubungi teman itu, apalagi isi dan jumlah kunjungan ke blog saya makin meningkat. Saya tidak perlu menimbang-nimbang harus membeli web hosting Indonesia di mana, toh selama ini juga saya sudah menggunakan jasa Qwords sebagai partner untuk nama domain saya.

Dan masa-masa bergantung pada orang lain akhirnya selesai sudah. Dua tahun lalu saya memutuskan untuk beli rumah sendiri dan memindahkan semua isi dan perabotan yang sebelumnya numpang di rumah teman. Jadilah saya blogger mandiri, punya hosting sendiri dan tentunya punya domain sendiri.

Awalnya memang repot karena sekali lagi saya harus belajar sendiri bagaimana mengelola hosting. Lewat bantuan teman, mesin pencari dan tentu saja awak Qwords saya akhirnya berhasil melakukannya sendirian. Terlihat sepele buat yang sudah biasa, tapi percayalah! Buat saya itu lumayan menguras energi.

Tahun ini sudah masuk tahun ketiga blog saya punya rumah sendiri lewat bantuan Qwords, blog yang saya anggap sebagai anak sendiri inipun terlihat nyaman di rumah barunya. Sekarang saya bisa konsentrasi memberi asupan gizi pada anak saya ini, agar dia bisa tumbuh dan syukur-syukur bisa berguna bagi orang lain. Buat saya inilah asyiknya punya hosting dan domain sendiri, kita bebas membesarkan blog tanpa harus bergantung pada orang lain. Dan saya bahagia karenanya. [dG]