FRIENDS…FOREVER

friends

Sudah hampir tiga minggu ini saya selalu tenggelam dalam sebuah rutinitas yang menyenangkan, menonton serial FRIENDS..!!. Yup, kebetulan saya habis beli 4 DVD (bajakan tentu saja) berisi 4 seasons serial FRIENDS. Sayangnya, keempat season yang saya punya tidak berurutan. But thats okey, yang penting esensinya tetap dapat.

Generasi ABG tahun 90-an pasti kenal sama serial ini. Waktu itu mereka tayang di RCTI sekali seminggu. Saya lupa hari dan jam tayangnya, yang jelas pertengahan 90-an sampe akhir 90-an. Kalau tidak salah FRIENDS waktu itu bersaing sama serial serupa macam BEVERLY HILLS 90210 dan MELROSE PLACE.

Ups..sebenarnya tidak bisa dibilang serupa karena FRIENDS dan kedua serial yang saya sebut di atas punya genre yang berbeda. BEVERLY HILLS 90210 dan MELROSE PLACE lebih ke drama sedangkan FRIENDS lebih ke komedi dan justru genre komedinya itu yang bikin saya suka. Kalau tidak salah serial yang (waktu itu) bergenre sama ada yang judulnya MAD ABOUT YOU sama JERRY SEINFIELD, ada lagi yang dibintangi sama Martin Lawrence tapi saya lupa judulnya.

Nah, kembali ke FRIENDS, saya serita sedikit ya buat yang belum kenal betul sama FRIENDS.

Serial ini berkisah tentang kisah persahabatan 6 orang berusia late 20 di jantung kota New York City. Mereka semua sebenarnya pendatang dan dengan beberapa kaitan peristiwa akhirnya mereka tinggal dalam sebuah lingkungan yang sama dan berkawan akrab.

Tokohnya ada Ross dan Monica Geller, adik kakak yang hubungannya sering naik turun. Ross punya kawan akrab semasa kuliah bernama Chandler Bing, sementara Monica punya teman dekat yang akrab sejak SMU bernama Rachel Greene. Nah, kemudian ada dua tokoh lagi yang melengkapi grup ini, mereka adalah Joey Tribbiani keturunan Italia yang jadi roommate Chandler karena ketidak sengajaan serta Phoebe Buffay, wanita yang punya darah Perancis dengan latar belakang kehidupan yang “kelam”.

Keenam tokohnya kemudian dibekali dengan karakter yang berbeda-beda. Ross sedikit “bencong”, gampang merajuk dan kadang kurang dewasa. Diceritakan kalau itu semua karena latar belakangnya sebagai anak kesayangan yang sedari kecil memang pintar. Monica sang adik digambarkan lebih keras dan cenderung obsesif hingga kemudian kadang dianggap freak oleh teman-temannya. Sementara itu Rachel digambarkan kadang agak rapuh dan manja meski bisa juga berubah menjadi tegar. Ini mungkin karena latar belakangnya yang berasal dari keluarga kaya raya meski kemudian harus memillih keluar dari comfort zone dan hidup mandiri. Berikutnya ada Chandler yang paling sering mengeluarkan joke meski kadang bukan pada tempatnya.

Kemudian ada Joey dan Phoebe yang adalah dua tokoh favorit saya. Mereka berdua punya kesamaan, sama-sama “bego”, telmi dan apa adanya. Dari mereka berdualah kadang kelucuan dan kekonyolan bermula. Meski konyol, bego dan telmi mereka berdua termasuk jagoan dalam menjerat lawan jenis, terutama Joey.

Interaksi keenam tokoh inilah yang menciptakan berbagai konflik dan kelucuan-kelucuan. Sebagian besar kelucuan dibangun dari dialog dan situasi, bukan adegan slapstik seperti umumnya komedi Inggris apalagi Indonesia. Humor yang dilontarkan sangat cerdas dan menuntut wawasan luas untuk bisa ikut tertawa dan menikmatinya. Seperti? contoh yang saya ambil dari episode “The One When Joey Moves Out” di season dua.

Waktu itu Joey dan Chandler abis sarapan bersama, setelah serealnya habis Joey dengan cueknya menjilat sendoknya dan memasukkan ke laci. Chandler kaget dan langsung protes, ” Hei..sendoknya abis kamu jilat, kenapa dimasukin ke laci lagi ?. Itu menjijikkan, sama saja dengan kalau kau memakai sikat gigiku”. Mimik muka Joey langsung berubah, Chandler paham maksudnya.
” Kau memakai sikat gigiku ? ” tanya Chandler dengan shock.
” Itu karena sikat gigi yang merah abis kupake membersihkan saluran yang tersumbat “, jawab Joey dengan tanpa rasa bersalah.
Chandler makin syok, ” yang merah itu sikat gigiku..!! ”
Berikutnya Joey malah ngomong, ” lagian apa bedanya sih, kita kan juga make sabun yang sama ”
” Beda Joey..sabun kan untuk membersihkan. Dan dia bisa membersihkan dirinya sendiri ”
” Oh ya, kalau begitu bayangkan bagian terakhir yang aku bersihkan dan bagian pertama yang kau bersihkan dengan sabun yang sama…” kata Joey.

See..? that is funny, right ?

Itu Cuma satu dari sekian banyak kelucuan dan kekonyolan dari serial ini.

Meski humor adalah urat nadi serial ini namun FRIENDS juga banyak menebar cerita-cerita penuh makna dan pantas untuk direnungkan. Ada cerita tentang persahabatan, tentang cinta, kasih sayang, perpisahan dan tentunya tentang kerasnya kehidupan di kota besar.? Di setiap episode selalu ada masalah yang timbul untuk kemudian dicarikan solusinya. Kisah ditemukannya solusi atas masalah itu tidak selamanya lewat sebuah proses yang bikin kening berkerut tapi juga lewat sebuah jalan yang kadang konyol. Inti dari semua pemecahan masalah kemudian adalah bahwa sesungguhnya hidup ini indah bila kita punya sahabat-sahabat terbaik yang mau berbuat apa saja untuk kita tanpa pamrih.

Di jamannya, serial ini sangat populer. Deretan artis terkenal pernah jadi bintang tamu, entah satu episode penuh, beberapa episode atau bahkan hanya jadi cameo. Daftar bintang yang pernah hadir antara lain ada Julia Roberts, Jean Claude van Damme, Dani DeVito, Tom Selleck (yang bermain cukup lama sebagai Richard pacar Monica), Charlie Sheen, Bruce Willis dan Robin Williams yang Cuma tampil beberapa menit di salah satu episodenya.

FRIENDS juga secara implisit adalah gambaran kehidupan warga kelas menengah kota New York yang dikenal sebagai kota multikultur karena menjadi tempat bertemunya ragam agama, ras dan latar belakang yang berbeda-beda. NY juga dikenal sebagai pusat peradaban Yahudi terbesar di Amerika serikat dan dalam serial FRIENDS, orang Yahudi diwakili oleh Ross dan Monica. Sebenarnya bukan Cuma NY, karena FRIENDS juga dengan gamblang menggambarkan gaya hidup a la barat yang sungguh berbeda dengan gaya hidup kita.

Satu lagi yang bikin saya makin suka sama serial ini. Di episode finale season 10, potongan intro Yellow Ledbetter sempat tampil sekejap, hanya sekejap memang tapi sangat mewakili sebuah adegan perpisahan yang lumayan mengaduk emosi.

Akhirnya saya bisa bilang kalau serial ini adalah serial terbaik yang pernah ada, setidaknya bagi saya. So, apa serial favorit anda ?