Taburan Cinta Di Langit Jakarta

Poster konser Jason Mraz
Poster konser Jason Mraz
Poster konser Jason Mraz

Jason tampil santai dan sangat riang. Berkali-kali dia mengeluarkan joke yang disambut gemuruh tawa penonton.

Kalau jodoh tak akan lari ke mana. Kalimat itu saya percayai dan sepanjang masa selalu saya pegang. Minggu kemarin, kalimat itu saya buktikan lagi.

Sejak dua bulan lalu kabar tentang gelaran konser Jason Mraz sudah mampir di telinga saya. Konser promo album baru penyanyi asal San Diego, Amerika Serikat itu yang bertajuk ; Love it’s a Four Word Letters akan mampir di Jakarta. Tepatnya tanggal 22 Juni. Harga tiketnya cukup terjangkau untuk penyanyi sekelas Jason Mraz. Sayangnya, Juni adalah bulan liburan yang berarti harga tiket pesawat akan melambung tinggi. Untuk mengeluarkan biaya sendiri rasanya agak absurd dan di luar kemampuan. Akhirnya impian menonton langsung konser Jason Mraz tinggal harapan.

Tapi kalau jodoh, semua akan disatukan pada waktunya. Tanggal 15 Juni saya dapat undangan ikut workshop dinamika perkotaan yang diadakan oleh Rujak Center di Jakarta. Saya mengiyakan karena kebetulan memang tidak ada acara yang tidak bisa ditinggal. Workshopnya berlangsung dari tanggal 18 sampai 22 Juni. Awalnya saya hanya fokus pada workshopnya saja, tapi belakangan saya sadar kalau tanggal 22 itu adalah tanggal tampilnya Jason di Jakarta. Saya mengecek di websiter rajakarcis.com, ternyata tiket untuk kelas regular masih ada. Voila! Tanpa menunggu lagi saya segera memesan tiket konser Jason Mraz.

Jumat 22 Juni. Dari pagi saya sudah tidak sabar, ini adalah konser artis internasional pertama saya dan Jason Mraz juga adalah salah satu artis favorit saya. Setelah penutupan workshop Rujak Center, saya segera bergegas mempersiapkan diri untuk konser malam nanti.

Jam 6 sore saya dan Mamie bergerak menuju ?Lapangan D Gelora Bung Karno. Tidak gampang ternyata karena kami harus jalan memutar agak jauh. Di lokasi ternyata para penonton sudah menyemut. Tadinya saya mengira penonton tidak akan terlalu ramai karena sampai H-1 tiket untuk pertunjukan masih dijual di rajakarcis.com. Tapi ternyata saya salah.

Kami masuk ke dalam area pertunjukan, di dalam penonton juga sudah banyak. Jarak dari tempat kami berdiri ke panggung ternyata tidak terlalu jauh. Setidaknya kami masih bisa melihat dengan jelas orang yang berdiri di atas panggung. Tata panggungnya juga sederhana, dengan sebuah backdrop besar di bagian belakang yang sepanjang konser menayangkan potongan film, foto atau tulisan LOVE, dan dua layar besar di sisi kanan dan kiri panggung. Belakangan kami juga sadar kalau tata lampunya juga tidak terlalu istimewa, tapi tata suaranya luar biasa.

Panggung konser Jason Mraz

Jam 20:15 penonton bergemuruh ketika yang dinantikan akhirnya naik ke panggung. Jason tampil sederhana dengan tshirt warna abu-abu tua dan celana jeans plus topi fedora sebagai ciri khasnya.

” Selamat malam Jakarta!!”, Sapanya yang segera disambut dengan sorak bergemuruh dari penonton.

Dengan segera Jason membuka malam itu dengan lagu Everything is Sound dari album terbarunya, Love it’s a Four Word Letters. Penonton belum semuanya ikut bernyanyi, sebagian mungkin belum familiar dengan lagu dari album baru itu. Suasana masih belum panas.

Setlist Jason Mraz

Menjelang lagu ketiga Jason membuat kejutan. Dia menyanyikan sebuah lagu selamat ulang tahun buat Jakarta. Dia memang tidak spesifik menyebut Jakarta dalam lagunya, tapi dia menyebut angka 485 yang merupakan usia kota Jakarta. Penonton mulai bersorak riuh, Jason berhasil memancing antusiasme penonton yang malam itu ditaksir sekitar 2000 orang.

Jason memang tampil santai dan sangat riang. Berkali-kali dia mengeluarkan joke yang disambut gemuruh tawa penonton. Dia pandai membangun relasi dengan penonton sehingga tidak terkesan asyik sendiri. Selain itu musikalitasnya memang luar biasa. Dia rajin memberikan improvisasi dalam setiap penampilannya, bukan hanya improvisasi dari musik tapi juga dari lirik dan cara menyanyi.

Satu improvisasi yang mengundang tepuk tangan bergemuruh adalah ketika dia menyanyikan lagu Di Sini Senang Di Sana Senang. Semua penonton ikut bernyanyi bersama Jason yang tampil sendirian dengan gitar akustiknya. Malam itu penonton juga serempak menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Jason yang berulangtahun tanggal 23 Juni.

Saya sempat merinding ketika di lagu I’m Yours Jason berhasil memaksa seluruh penonton untuk ikut bernyanyi. Lagu ini memang lagu milik Jason yang sangat populer sehingga tidak heran semua penonton rela untuk bernyanyi bersama. Satu lagi yang membuat saya melonjak kegirangan adalah ketika Jason menyanyikan Bella Luna selepas encore. Lagu ini adalah salah satu lagu Jason yang sangat saya suka dan memang sangat jarang dinyanyikan secara live.

Malam itu Jason Mraz berhasil menebar cinta ke langit Jakarta. Berkali-kali dia mengajak para penonton untuk ikut bernyanyi bersama, menebar cinta yang memang banyak berserakan dari lirik-lirik lagunya. Selepas lagu Only Human, Jason berkata :

” There?s a lot of kind of human in this room tonight, but we are all connected by harmony”

Yah, malam itu kami semua terkoneksi oleh harmoni dari nada-nada yang dibawakan oleh Jason Mraz dan band-nya. Sungguh sebuah pengalaman mengesankan bisa melihat langsung pertunjukan dari sang musisi luar biasa itu. Di ujung konser Jason berseru : selamat berpisah, jumpa lagi.

Selamat berpisah Jason, terima kasih sudah menebar cinta di langit Jakarta malam itu. Sayang Toca Rivera tidak hadir.

[dG]