Jappa-Jappa, Guide Lokalmu Di Makassar

Jappa-Jappa Apps (sumber: facebook Wahyu Masud)
Jappa-Jappa Apps (sumber: facebook Wahyu Masud)

Januari 2014 kemarin, sebuah applikasi berbasis android diluncurkan secara resmi. Applikasi bernama Jappa-Jappa ini serupa guide pribadi bagi Anda yang ingin mengunjungi Makassar atau orang Makassar yang ingin tahu banyak tentang Makassar.

Ketika tiba di suatu tempat yang baru pertama kita datangi maka sepertinya penunjuk jalan atau guide adalah hal pertama yang kita butuhkan. Benar bahwa hari ini informasi sudah seperti air bah di dunia maya, cari apapun gampang asal koneksi internet masih tersedia. Nah, kemudahan inilah yang dimanfaatkan oleh sekelompok warga kota Makassar untuk menciptakan sebuah aplikasi mobile yang berfungsi sebagai guide pribadi buat mereka yang mau berkunjung ke Makassar.

Aplikasinya diberi nama Jappa2App atau Jappa-Jappa. Dalam bahasa Makassar jappa-jappa berarti jalan-jalan, jelas kalau aplikasi ini memang diperuntukkan bagi mereka yang senang atau sedang jalan-jalan, khususnya di kota Makassar. Applikasi ini dibuat sekelompok warga (tadinya saya mau menyebut sekelompok anak muda tapi ternyata tidak semua anggotanya masih muda) yang menyebut diri mereka Phinisi Dev. Nama phinisi mereka pilih karena kapal kayu itulah salah satu aikon Bugis-Makassar yang melegenda hingga ke benua seberang.

Dalam wawancara lewat surel, Wahyu Masud atau kerap disapa Om Tule ini bercerita tentang latar belakang hadirnya Jappa2App. Konon Wahyu yang memang punya keahlian di bidang desain grafis memulai mimpinya sekisar Juli 2013. Berawal dari mimpi membuat buku panduan wisata yang berisi info grafis yang kemudian disadarinya terlalu berat karena dia tidak memiliki pengalaman membuat buku dan tidak punya kenalan atau koneksi dengan penerbit.

Seperti semboyan orang Makassar, lelaki berkulit putih dan berkacamata inipun pantang surut ketika layar telah terkembang. Mimpi awal membuat buku dibelokkan menjadi applikasi mobile dengan tetap berada di koridor jalan-jalan. Alasan ini masuk akal karena toh pengguna handphone pintar dengan basis android memang tumbuh pesat dan jadi gaya hidup masa kini.

Akhirnya dengan kemauan keras yang tidak didasari pengetahuan mendalam soal coding, Wahyu mulai membangun sendiri aplikasi Jappa-Jappa. Selama kurang lebih 2 bulan Wahyu belajar secara otodidak memanfaatkan internet untuk mencari tahu bagaimana caranya membuat aplikasi. Semua dimulai sekisar Mei 2013 dengan memanfaatkan materi yang sudah dikumpulkannya sekian lama. Materi yang tadinya dipersiapkan untuk bahan buku ini kemudian jadi database awal untuk applikasi Jappa-Jappa yang dibuatnya.

Bukan hal mudah tentunya karena cakupan applikasi Jappa-Jappa yang begitu besar. Untuk wisata kuliner saja data yang tersedia sangat banyak, ambil contoh warung coto. Saya pernah mendengar kalau warung coto yang jadi makanan khas kota Makassar ini saja jumlahnya mencapai 5000 warung. Entah benar atau tidak tapi saya harus menganggukkan kepala kalau ada yang menyebut jumlah warung coto di Makassar memang banyak.

Bantuan Dari Teman-Teman.

Awalnya Wahyu bekerja sendirian, mempersiapkan bahan, menuliskan kode aplikasi sampai membuat tampilan antar muka. Ketika progressnya sudah mencapai kurang lebih 90% Wahyu mulai merasa kerepotan. Pada masa itulah bantuan mulai berdatangan. Satu persatu teman-teman di sekelilingnya mengulurkan tangan, dari ?yang mengumpulkan link lokasi wisata di Google Maps, mencatat dan mencari bugs applikasi hingga mengunggah applikasi tersebut di Google Play. Belakangan bergabung lagi beberapa orang yang mempercantik tampilan grafis applikasi ini dan membuat video teaser. Mereka kemudian sepakat menyebut tim ini sebagai Phinisi Apps Developer.

Sebelum applikasi ini tayang di GooglePlay, Wahyu sebenarnya sudah menyebarkan tautan unduh pada teman-temannya untuk mencoba dan memberi masukan, hingga akhirnya tanggal 24 Januari 2014 applikasi ini diluncurkan secara resmi. Para pengguna bisa langsung mengunduhnya di Google Play.

Tampilan Jappa-Jappa di Google Play
Tampilan Jappa-Jappa di Google Play

Wahyu percaya kalau applikasi buatannya ini punya kelebihan pada konten karena semua berdasarkan rekomendasi penduduk lokal. Meski begitu dia juga sadar kalau Jappa-Jappa masih punya kekurangan. Isinya memang belum sempurna, masih banyak tempat-tempat wisata (khususnya wisata kuliner) khas Makassar yang belum tercatat. Selain itu applikasi ini baru bisa hadir di android dan belum menjangkau pengguna blackberry, iOs dan windows phone.

“Kami berharap mudah-mudahan tahun ini sudah tersedia.” Kata Wahyu lewat surel.

Saya sudah pernah mencoba menggunakan applikasi ini dan berusaha memposisikan diri sebagai orang luar yang datang ke Makassar. Hasilnya, saya yakin applikasi ini cukup membantu para pendatang yang belum kenal Makassar atau yang mau mengenal Makassar lebih jauh. Jappa-Jappa memang masih punya kekurangan, tapi saya yakin Wahyu dan timnya terus membenahi.

Untuk sementara bagi Anda yang berminat datang ke Makassar tapi tidak punya teman yang bisa mengantar Anda selama di sini, cobalah menggunakan applikasi ini. Di dalamnya Anda bisa tahu banyak lokasi yang layak untuk dikunjungi selama di Makassar. Jappa-Jappa ini serupa guide pribadi buat Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang Makassar.

“Terimakasih untuk tim Phinisi Apps Developer dan #Jappa2User yang banyak membantu dan mendukung pengembangan aplikasi ini. Banyak ide dan inspirasi yang kami terima. Beberapa di antaranya adalah ketersediaan fitur bilingual (at least Bahasa Inggris), fitur share ke media sosial, penambahan lokasi, membuat interface yang interaktif dan masih banyak lagi. Aplikasi ini akan terus berkembang seiring dengan kemajuan pemahaman dan kesadaran kita tentang potensi wisata kota Makassar dan sekitarnya. Kita memiliki mimpi yang sama untuk menciptakan tool yang berguna dan menyenangkan.” Kata Wahyu di akhir surelnya. [dG]

Ini video saya ketika menggunakan Jappa-Jappa Apps