Miley, si Kecil yang Rajin Merengek
Anggota keluarga baru yang hampir tiga minggu ini menghuni rumah. Dia anak kecil yang rajin merengek.
Tiga minggu lalu, Mamie pulang dari jalan pagi sambil membawa seekor anak kucing. Katanya anak kucing itu bermain sendirian tidak jauh dari rumah. Tanpa pengawasan orang tua. Makanya disimpulkan kalau dia anak yang diterlantarkan orang tuanya, dibiarkan hidup sendiri tanpa ada yang mengawasi.
Karena kasihan, anak kucing yang mungkin belum satu tahun itu dibawa pulang. Sejak hari itu, anak kucing berwarna putih hitam itu jadi bagian dari rumah kami.
Saya memberinya nama Miley. Entah kenapa nama itu yang pertama melintas di kepala. Sebenarnya nama Miley pernah saya sematkan pada seekor anak kucing kecil berwarna sama yang pernah tersesat ke rumah. Anak kucing itu sempat saya rawat, tapi ketika saya harus pergi untuk waktu lama, dia juga pergi dan mencari kehidupan lain di luar sana.
Nah kucing yang baru ini sepertinya mirip dengan si Miley yang dulu, atau bahkan mungkin ini kucing yang sama. Itulah kenapa nama Miley saya sematkan ke kucing yang baru ini. Terinspirasi dari Miley Cirus? Mungkin saja, tapi kami memanggilnya Mele. Disesuaikan dengan lidah orang Makassar.
Hidup dengan hewan piaraan ternyata mengasah kembali insting orang tua saya. Ketika bangun saya sudah membayangkan hari ini harus memberi makan apa untuk Miley. Pagi makan apa? Siang apa? Malam apa?
Miley agak manja rupanya. Dia menolak makan ikan mentah, maunya ikan yang sudah digoreng. Walhasil kalau mau menyajikan ikan, saya harus meluangkan waktu dulu untuk menggorengnya. Selain ikan goreng, makanan kesukaannya adalah sarden yang khusus saya beli buat dia. Pernah juga saya menghidangkan cemilan produk makanan kucing berbentuk pelet. Awalnya dia suka, tapi lama kelamaan sudah tidak mau disentuhnya sama sekali.
Mungkin karena dia masih anak-anak dan masih dalam masa pertumbuhan, makannya jadi banyak dan sering. Setiap hari kerjanya memang hanya makan-main-tidur. Ulangi lagi dari awal. Kalau selesai makan dia akan main sebentar, main dengan benda apa saja. Kadang kain penutup sofa, kadang pakaian yang habis dijemur dan belum dilipat. Apa saja. Kalau sudah bosa atau capek maka dia akan tertidur di sofa atau bantal di depan televisi. Beberapa jam kemudian dia akan bangun lalu merengek minta makan. Begitu terus setiap hari.
Kadang dalam sehari dia bisa makan empat kali, itu pun bisa lebih kalau saja semua rengekannya saya turuti.
Soal merengek dia memang jagonya. Dia akan melakukan segala macam cara sampai saya luluh dan menghidangkan makanan buatnya. Kadang kalau waktu makan tiba bertepatan dengan waktu saya sholat (biasanya sholat dhuhur atau maghrib) maka dia akan mengeluarkan semua jurus merengek sambil menunggui saya sholat.
Ketika sujud dia akan mencium-cium kuping, ketika saya duduk di antara dua sujud dia akan naik ke pangkuan untuk kemudian terjatuh ketika saya berdiri. Sepanjang saya berdiri dia akan terus menggosok-gosokkan badannya ke kaki. Ketika tahiyat, maka tangannya akan memainkan jari telunjuk, kadang bahkan sampai digigit halus. Pokoknya dia akan terus mengganggu sampai saya luluh dan menyiapkan makan buat dia.
Khas anak kecil yang keras kepala.
Selama bulan Ramadan ini pola makannya juga sedikit berubah. Dia akan ikut bangun ketika saya sahur, tentu saja dilanjutkan dengan rengekan minta makan. Rengekan yang segera saya penuhi. Sehabis sholat subuh saya biasanya tidur lagi dan Miley juga akan ikut tidur. Pintu kamar tidak saya tutup, saya biarkan terbuka sedikit.
Dua hari ini selalu di waktu yang sama sekitar pukul 8:30 Miley akan naik ke kasur, menciumi hidung atau kuping saya sambil merengek halus. Dia akan terus mencoba membangunkan saya sambil meminta makan, sampai saya menyerah dan bangun.
Dua hari ini saya membiarkan dia bermain di luar dulu setelah makan, pintu akan saya tutup dan saya kembali tidur. Ketika terbangun, Miley sudah siap dengan rengekannya dari teras. Meminta makan lagi.
Punya hewan peliharaan memang menyenangkan. Kita bisa belajar bertanggungjawab dan ada yang menemani. Kadang-kadang saya menghabiskan waktu bermain bersama Miley, menggodanya sampai dia kesal dan menggigit jari-jari saya. Setelahnya saya bisa tertawa geli.
Sekarang saya paham kenapa ada banyak orang-orang tua di Jepang yang memilih memelihara binatang seperti kucing atau anjing untuk menemani masa tua mereka yang sepi. Bergaul dengan hewan peliharaan seperti kucing atau anjing itu memang menyenangkan. [dG]