Menantang Diri Sendiri
Ada orang bijak yang berkata : lawan terberat kita adalah diri kita sendiri. Saya setuju dengan kata-kata itu. Terkadang kita memang terlalu berat melawan diri sendiri sehingga sebuah tantangan yang seharusnya mudah justru menjadi sangat sulit ketika lawan pertama atau terakhir yang kita hadapi adalah diri sendiri. Para juara adalah mereka yang berhasil mengalahkan diri mereka sendiri sebelum akhirnya mengalahkan orang lain.
Di sisi yang berseberangan terkadang kita juga perlu menantang diri sendiri untuk menaikkan kualitas, sekali lagi karena diri sendiri adalah lawan terberat yang bisa kita hadapi.
Dua minggu lalu, Rara memposting sebuah tantangan di milis blogger Makassar. Isinya tentang tantangan ngeblog 365 hari dari pemilik akun twitter @365tulisan2011. Dari awal saya sudah menyerah dengan tantangan itu, membuat postingan setiap hari selama 365 hari ? rasanya koq agak absurd buat saya.
Selama ini saya memang rajin nge-blog. Tapi, untuk nge-blog terus menerus setiap hari selama 365 hari rasanya agak mustahil. Pasti akan ada saja halangannya. Soal ide tulisan yang belum ketemu, soal waktu yang tidak ada, atau soal kesibukan lain yang menghalangi. Jadi, dari awal saya sudah bilang pass untuk tantangan ini. Lebih baik saya realistis saja daripada mati konyol memenuhi tantangan ngeblog 365 hari.
Tapi, lepas dari tantangan itu saya tiba-tiba punya ide gila untuk menantang lawan terberat saya : diri sendiri. Bagaimana kalau saya mencoba nge-blog tiap hari selama seminggu penuh ? Ini saya anggap sebagai tantangan terendah yang bisa saya ajukan kepada lawan terberat saya itu. Itupun sudah cukup sulit bagi saya itu karena selama ini belum pernah kejadian seperti itu.
Saya mulai dari senin tanggal 16 Januari 2011, satu postingan setiap hari bahkan di hari pertama saya menantang lawan saya itu saya bahkan berhasil menerbitkan dua postingan. Luar biasa !!
Berikutnya, postingan kembali lancar. Satu postingan tiap hari dengan tema yang beda-beda. Sayangnya, saya kalah pada hari keenam dan ketujuh. Hari Sabtu dan Minggu saya libur memposting tulisan. Alasannya apalagi kalau bukan karena kesibukan, sibuk dengan kegiatan bermalas-malasan di hari libur. Oke, tantangan pertama saya gagal.
Nah, mulai tanggal 23 saya mulai menantang kembali lawan terberat saya itu. Satu postingan satu hari selama satu minggu penuh. Kali ini saya berhasil !! Hingga minggu 30 Januari total saya membuat 7 postingan yang artinya 1 postingan setiap hari. Saya berhasil mengalahkannya !!
Sungguh, bukan hal gampang untuk memenuhi tantangan ini. Saya harus pintar-pintar mencari strategi untuk bisa membuat postingan dalam rangka memenuhi tantangan. Saya kembali memanfaatkan notes kecil yang dulu saya sebut sebagai “bank ide”. Buku kecil ini sempat lama tak terpakai karena yah alasan klasik, sibuk. Beberapa postingan saya saat bank ide ini tersimpan rapih biasanya lahir dengan tiba-tiba. Nah, karena ingin serius menjalani tantangan ini saya kemudian membawa terus si bank ide biar saya bisa dengan segera menuliskan ide yang berseliweran sebelum lenyap tak berbekas.
Langkah ini efektif karena selama seminggu ini saya tidak pernah sampai blank dan pusing mencari bahan postingan. Cara lain ketika si bank ide terlupa adalah dengan menggunakan handphone. Cukup menuliskan garis besar bahan dan siap untuk digali kembali ketika sudah berada di depan komputer.
Masalah berikutnya adalah waktu. Kata Budi Putra, masalah waktu untuk membuat postingan itu sebenarnya hanya alasan kita sendiri, saat kita memang punya passion yang besar untuk membuat sebuah postingan maka masalah waktu dan kesempatan itu bisa terselesaikan dengan sendirinya. Budi Putra benar, ketika saya merasa sangat bergairah untuk menyelesaikan tantangan itu maka rasanya waktu untuk membuat postingan selalu saja ada, padahal sekarang saya tidak lebih santai dari segi pekerjaan dibanding waktu-waktu sebelum saya menerima tantangan ini.
Saya punya strategi baru. Ketika saya merasa saya punya waktu lowong yang lebar, saya bisa saja membuat dua postingan sekaligus. Salah satunya dipost saat itu juga sementara satunya lagi diskedulkan untuk keesokan harinya, jadi setidaknya saya aman sampai besok.
Masalah lain adalah soal panjang postingan. Selama ini saya bukan tipe blogger yang tega membuat sebuah postingan pendek dan menaruhnya di blog. Saya adalah tipe orang yang kalau membuat postingan bisa panjang (dan mungkin membosankan). Dalam rangka memenuhi tantangan ini saya mengubah sedikit gaya tulisan, saya mencoba membuat postingan-postingan yang pendek ?sekitar 800an kata. Lebih pendek dari yang biasanya sampai di atas 1000 kata. Masalahnya adalah saya merasa tulisan pendek saya kadang terkesan mengada-ada dan hanya sekedar memenuhi tantangan. Entahlah, saya memang lebih tertarik pada tulisan panjang yang dalam.
Tapi baiklah, perlahan-lahan saya akan berusaha memperbaikinya. Pelan-pelan saya akan berusaha membuat tulisan yang meski singkat tapi bisa tetap menarik, tidak sekedar menulis untuk memenuhi tantangan.
Yah, minggu 30 Januari kemarin saya berhasil memenuhi tantangan pertama dari diri saya sendiri. Posting non stop selama 7 hari. Berikutnya saya mencoba untuk raise the bar, menaikkan tantangan. Apa itu ? rahasia dong, ini masalah antara saya dan diri saya sendiri.
Jadi ? pernahkah anda menantang diri anda sendiri ?
Kereen Pul! Terus terang, saya sendiri belum bisa “setangguh” dirimu memenuhi tantangan itu. Sejauh ini saya berjanji pada diri sendiri, untuk posting diblog paling tidak seminggu 2 kali.
BTW, ditunggu tantangan yg paling menantang itu! :))
yaa..hitung2 menantang diri sendiri pak, raise the bar..:D
pernah,,,
pas ndeketin cewek..hahaha
Hahahaha..dasar..!!
Nah itu dia. Strategi saya juga menurunkan jumlah kata menjadi sekitar 500an saja dari yang sebelumnya 1000-an (kecuali kalo lagi jadi bantji lomba blog) 😀
alasannya: get real! berapa orang sih yang baca postingan secara mendetil dan meresapi setiap kata, makna dan emosi? sebagian besar juga pake metode skimming toh?! jadi ya gak usah terlalu panjang, lalu beri penegasan lewat bold, italic, link, paragraf.
eh tapi kalo saya sih mendalami setiap tulisanmu dengan khidmat loh *pasang halo di kepala*
saya percaya kalau Oom Brad adalah salah seorang pembaca setia saya..hihihi
wew nama yang sama , salam kenal mas. senang bisa bersilaturrahmi kesini
salam kenal juga..:)
saya paham maksud om brad, pasti kebanyakan speed reading aja yah? 😀 saya engga tuh, selama tulisan itu menarik untuk dibaca, pasti dituntaskan, entah kenapa, kalau cuma dibaca model speed reading itu kuatirnya pas ngasi komeng malah ga nyambung, kan malu2in tuh hehehe cuma, emang klo setiap postingan dibaca tuntas, jadinya blog yang dikunjungi jadi terbatas, tapi ya sudah resiko deh kayaknya hehehe Btt, saya juga mencoba menantang diri sendiri tapi sampai hari ini blom berhasil hiks … mesti berusaha lebih keras lagi niy. eh si daeng ini malah udah mau raise the bar pula haiyaaahh …. ga bakal bisa nyusul dunk klo gitu mah 😛
sama mbak, soal speedriding saya juga begitu..berusaha jangan sampai speedriding…kecuali kalau misalnya memang postingan tidak sesuai dengan minat, langsung ke bagian komentar aja..kasih salam a la kadarnya..:D
tapi saya usahakan sih supaya jangan sampai seperti itu..hihihi
eh, ayo tantangannya diselesaikan dong..:D
saya belum pernah aduh pasti susah banget yah, tpi akan saya coba.
terima kasih yah bang 🙂
ayo..kamu bisa..!!
hehehe..makasih udah mampir..
365tulisan? klo 1 tulisan dalam 365hari sy bisa 😀
*siul2 sambil melangkah menjauh dengan santai*
Hahahaha..mantong kau Anbhar..ndak heran ja
hmmm *elus2 jenggot* tantangan yg sangat menarik! ikutan or ambil target yg lower ya? 🙂
ayo mbak..tantang diri sendiri..!! 😀
saya lg program 365 day blog project. dan sampai hari ke 88 kemarin, br 45an yang saya post. malu juga sih tapi semoga bisa terus semangat menuntaskan 200an postingan lg
wah..bolongnya lumayan tuh..;))
ayo semangat lagi..kejar ketertinggalan..!!
Waw! Keren, bisa berhasil 7 hari tanpa jeda menulisnya. Saya sih pernah sampai 35 tulisan satu bulan, tapi memang bukan setiap hari, soalnya ada tulisan yang sehari sampai 3 kali…
saya? minimal sebulan sekali mo 😀 fakir benwit kodonge hahaha..