Blogger Nusantara ; Saya Ada Di Sana

Kopdar 1000 Blogger Nusantara (foto oleh : http://angki.wordpress.com )

Ini pesta besar, tapi rasanya lebih manusiawi

Sidoarjo adalah anomali. Sebuah kota di bagian selatan Surabaya yang kemudian lebih terkenal dengan genangan lumpurnya hingga potensinya yang lain jadi tertutup. Sebelum mengunjunginya hari Jumat hingga Minggu kemarin ( 28-30/10 ) saya selalu beranggapan kota ini kumuh dan dekil. Tapi ternyata saya harus meminta maaf untuk prasangka buruk saya.

Mulai jumat tanggal 28 Oktober sampai 2 hari kemudian, Sidoarjo jadi tuan rumah untuk sekitar 1300 blogger di mana sekitar 450an di antaranya berasal dari luar Surabaya dan Sidoarjo. Event yang dinamakan Kopdar 1000 Blogger Nusantara ini menjadi penasbihan kalau blogger itu masih bisa bersatu, masih bisa berkumpul beramai-ramai meski banyak yang bilang kastanya sudah turun, di bawah pengguna sosial media.

Sebuah gedung tennis indoor di dalam lingkungan GOR Delta Sidoarjo disulap menjadi penginapan untuk sekitar 450 peserta. Suasana guyub dan akrab langsung terasa ketika saya tiba malam itu. Bagaimana tidak, di atas lantai semen yang dilapis plastik itu terhampar ratusan kasur tipis lengkap dengan bantal yang masih terbungkus plastik. Hanya ada satu sekat besar yang memisahkan peserta pria dan wanita.

Dari awal saya dan teman-teman memang sudah bersiap dengan kemungkinan itu. Panitia tidak pernah menjanjikan yang muluk-muluk, sehingga kami juga tidak terlalu banyak berharap dan menuntut. Toh, keramahan mereka saat menjemput kami di bandara Juanda sudah lebih dari cukup, setidaknya membuat kami tidak kebingungan mencari jalan ke lokasi acara.

Faktor tempat menginap dan suasana yang tercipta di sana adalah hal yang membuat Kopdar 1000 Blogger Nusantara jadi terasa sangat berbeda. Sekat yang sangat minim membuat para blogger bisa berinteraksi, berkenalan dan bersahabat dengan banyak blogger lainnya. Tak ada kesan superior atau seleb di sana. Toh, semua sama menderitanya, semua sama susahnya.

Udara yang panas dan lembab, kamar mandi yang darurat, air yang kadang tidak mengalir, semua kemudian menjadi bumbu yang menyenangkan. Bumbu yang membuat acara ini terasa sangat berbeda.

Selama 3 malam di dalam GOR Delta, saya selalu mencoba berkeliling dan berkenalan dengan banyak blogger lain dari daerah yang beragam. Meski tidak semua saya sapa, tapi setidaknya saya berhasil bertemu dan menambah deretan kawan. Sesuatu yang saya yakin tidak ada ruginya sama sekali, bahkan pasti akan sangat banyak untungnya.

Selama dua tahun berturut-turut di tanggal yang sama, saya sudah menghadiri acara yang sifatnya sama. Mengumpulkan para blogger se Indonesia. Kesan yang saya dapat sangat berbeda. Setahun lalu ketika Pesta Blogger masih ada, saya juga ada di sana. Bertemu dan sama-sama berkumpul dengan ribuan blogger lainnya. Semuanya berjalan lancar, meski entah kenapa saya tetap merasakan ada gap yang tercipta, ada jarak yang terbentuk.

Beberapa blogger yang sudah terlanjur terkenal dan kemudian dianggap sebagai seleb blog terkesan membentuk sebuah jarak dengan blogger lain, utamanya yang berasal dari luar Jakarta. Mungkin itu cuma perasaan saya saja yang sudah inferior duluan karena berasal dari luar Jakarta, atau bahkan luar Jawa. Tapi setidaknya saya tidak sendiri, ada beberapa blogger daerah lain yang merasa sama.

kontingen Anging Mammiri di BN2011

Di Sidoarjo saya merasa kami semua sama. Sama-sama blogger dari desa, blogger yang berdiri di luar spotlight, berdiri di luar sinar terang popularitas. Dari awal acara ini juga tidak mendapat promosi via twitter oleh para seleb twit, oleh mereka yang punya follower ratusan ribu. Promosi acara berlangsung mengalir begitu saja. Dalam pikiran saya, ini malah membuat acara ini menjadi lebih membumi. Tak ada seleb twit atau seleb blog yang kemudian bisa membuat para peserta merasa kalau ini acara yang ada di luar jangkauan mereka, acara yang di mana mereka hanya datang sekadar sebagai pengisi keramaian.

Mungkin ini juga yang membuat peserta secara spontan bersorak NDESO !! ketika diminta membuat yel-yel khusus buat acara itu. Lontaran spontan yang bukan hanya dipicu oleh iklan provider sponsor utama ini, tapi juga karena semua merasa ndeso, sama-sama blogger biasa yang hanya paham nikmatnya bersaudara dengan sesama blogger

Dan, mungkin ini yang dirasakan teman saya ketika dia kemudian mengeluarkan kalimat seperti yang ada di pembukaan tulisan ini. Semua sederajat, semua sama-sama susah dan sama-sama menikmati event.

3 hari di acara Kopdar 1000 Blogger Nusantara terasa sangat berkesan, berkesan justru karena kemasannya yang tidak lazim. Okelah, acaranya mungkin tidak jauh berbeda dengan acara-acara lain. Apa yang dipaparkan selama acara mungkin bisa ditemui di media lain, di seminar lain atau di diskusi yang lain. Tapi apa yang dirasakan sepanjang acara, di luar acara utama adalah hal yang mungkin sulit ditemukan samanya. Ini yang membuat acara Kopdar 1000 Blogger Nusantara ini menjadi beda.

Banyak hal yang bisa diceritakan dari event 3 hari di Sidoarjo ini, tapi di bagian pertama saya hanya ingin menuturkan betapa senangnya saya ada di sana. Betapa senangnya bisa berkumpul bersama ribuan blogger, menjabat tangan puluhan dari mereka dan meresapi hangatnya persahabatan sesama blogger.

Para teman panitia silih berganti meminta maaf atas kekurangan mereka, meminta maaf untuk fasilitas seadanya yang mereka siapkan dan meminta maaf untuk banyak hal. Saya tidak akan memaafkan mereka, karena memang tak ada yang perlu dimaafkan. Usaha keras mereka memang tidak sempurna, tapi bagi saya justru ketidaksempurnaan itu yang membuat acara ini menjadi begitu manusiawi karena toh setiap manusia pasti punya kekurangan.

Beberapa tahun yang akan datang ketika orang membicarakan tentang Blogger Nusantara saya akan dengan bangga berkata : saya ada di Kopdar 1000 Blogger Nusantara 2011 di Sidoarjo. Yah, saya bangga ada di sana.